Share

Bab 3271

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 16:21:48
Olivia terbangun pada waktu yang biasa. Ini sudah menjadi kebiasaan hidupnya.

"Sayang, tidurlah lagi, hari ini aku antar Russel ke sekolah."

Stefan tidak tega istrinya bangun pagi untuk mengantar keponakannya. Selama hujan turun dan suhu sedikit menurun, dia ingin istrinya tidur lebih lama. Olivia yang baru saja terbangun, kembali berbaring di tempat tidur dan menarik selimut sambal berkata,

"Selimut ini lebih hangat. Baiklah, kamu antar Russel saja, aku tidur lebih lama. Kamu ke kamar sebelah, bangunkan dia dan bantu pakaikan jaket."

"Oke."

Stefan mencium wajahnya, "Aku akan bangunkan Russel."

Olivia membalas ciumannya dan mengangguk. Tidak lama kemudian, Stefan mengganti pakaian dan keluar dari kamar menuju kamar sebelah. Dia melihat bocah itu belum bangun. Anak kecil itu tidur nyenyak.

Stefan baru sampai di sisi tempat tidur ketika dia mendengar tawa Russel, dia kira bocah itu sudah bangun dan berkata, "Russel, bangunlah."

Ternyata Russel hanya tertidur sambil tersenyum dalam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3272

    “Mambera nggak akan turun salju.” “Kenapa?” “Karena memang nggak akan turun salju, jadi ya nggak turun salju.” Bocah itu terdiam karena dia masih belum mengerti kenapa Mambera tidak akan turun salju. Russel yang sering tidak ingin pergi ke sekolah, akhirnya tetap dibawa keluar dari kamar oleh pamannya. “Hari ini Om yang antar kamu ke sekolah.” “Tante di mana?"Stefan menjawab, “Aku biarkan tantemu tidur lebih lama. Nggak bangun terlalu pagi dan bisa lebih lama tidur sebelum berangkat kerja.” Russel langsung cemberut dan berkata, “Om pilih kasih, nggak biarkan aku tidur lebih lama, tapi Tante bisa tidur lebih lama, nggak perlu bangun pagi, nggak pergi kerja, sementara aku harus pergi ke sekolah.”“Memang, Om pilih kasih dan lebih sayang sama tante kamu, karena tante kamu itu orang yang akan hidup seumur hidup sama Om. Kamu nanti kalau sudah besar akan jadi laki-laki orang lain karena mendapatkan sayur milik orang lain, benar?” “Kamu bilang, kalau kamu nggak bisa hidup seumur hid

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3273

    Setelah sarapan, Russel membawa tasnya keluar dengan digandeng oleh pamannya. Hujan masih belum berhenti. Begitu keluar rumah, bocah itu langsung menggigil dan berkata, “Om, hari ini benar-benar dingin sekali.”“Suhunya baru mulai turun.”Stefan membungkuk dan menggendong bocah itu dengan sebelah tangannya. Sebelah tangan yang lain memegang payung sambil berjalan menuruni tangga. Mobil mereka sudah terparkir di depan pintu.“Bukannya kamu pernah lihat salju, bahkan main perang salju, kenapa sekarang cuma dingin sedikit kamu sudah menggigil?” "Waktu aku ke rumah Mama, Tante kasih baju tebal sekali, tapi baju yang pamannya pakaikan hari ini nggak seberapa tebal," jawab RusselSupir sudah membuka pintu mobil dan menunggu. Stefan memasukkan Russel ke dalam mobil, kemudian menutup payung dan ikut masuk. “Om sudah udah cek ramalan cuaca hari ini di ponsel. Hari ini suhunya nggak akan terlalu dingin, cukup pakai baju hangat aja.” Musim dingin di utara biasanya ada pemanas ruangan, sementa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3274

    Russel merasa lega dan berkata, “Kalau begitu aku bisa bilang ke teman itu, tanteku nggak akan seperti mamanya.” “Om, aku juga sayang kamu.” Stefan tersenyum dan berkata, “Om juga sayang kamu.” Anak kecil ini begitu manis, siapa yang tidak sayang dengannya? Sesampainya di depan pintu sekolah, Stefan tidak menyerahkan Russel kepada pengawal, tetapi dia sendiri turun dari mobil dan menggenggam tangan kecil Russel untuk masuk ke dalam sekolah. Setelah melihat gurunya, Stefan menyerahkan Russel kepada guru tersebut.Bocah itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal. Stefan tetap berdiri di situ dan memandangnya hingga sosok kecil Russel makin jauh dan tidak lagi menoleh ke belakang barulah Stefan berbalik pergi.Semua orang di sekolah tahu bahwa Stefan adalah paman dari Russel. Mereka biasanya merasa bahwa Stefan jauh dari mereka, tetapi sejak Russel masuk sekolah, mereka sering melihat sosok Stefan dan juga Daniel.Dua orang penting tersebut terlihat sangat sayang dengan Ru

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3275

    Stefan menoleh ke arah suara panggilan tersebut, dan melihat seorang wanita muda yang tidak dikenalnya. Dia tidak punya ingatan apapun tentang wanita itu. Wanita muda itu juga diikuti oleh dua pria yang terlihat seperti pengawal, dia mengenakan pakaian tebal dan mengenakan topi di kepalanya, sementara pengawal memayunginya. Sebelum Stefan sempat bertanya, wanita itu sudah memperkenalkan dirinya. “Pak Stefan, aku adalah Lisa. Aku sering bertemu dengan istrimu di depan sekolah. Hari ini, kenapa aku nggak melihat istrimu mengantar keponakanmu?” Perempuan itu adalah Giselle. Dia terlalu bosan berada di rumah selama masa nifas. Oleh karena itu, dia memaksakan diri untuk keluar dan mencari udara segar. Tidak ada yang bisa mengaturnya dan peduli karena tubuh Giselle adalah milik perempuan itu.Di mata kedua pengawal tersebut, Giselle hanyalah wanita simpanan saja, bukan istri sah  dari majikannya. Majikan mereka sudah mengatur semuanya untuk Giselle dengan sangat baik, tetapi dia masih i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3276

    “Terima kasih atas perhatian Bu Lisa. Istriku baik-baik saja, sangat sehat.”“Kalau begitu, kenapa hari ini bukan dia yang antar keponakannya ke sekolah?”“Hari ini hujan, cuaca lebih dingin. Aku suruh dia tidur lebih lama. Memangnya nggak boleh? Ada aturan harus dia yang antar Russel ke sekolah?” tukas Stefan dengan dingin.Giselle langsung terdiam. Stefan pun berkata lagi, “Aku dengar dari istriku kalau Bu Lisa antar adik iparnya ke sekolah setiap hari. Keluarga suami Bu Lisa tetap suruh Bu Lisa antar adik ipar ke sekolah dalam cuaca seperti ini. Mereka pasti nggak sayang Bu Lisa.”Usai berkata, Stefan langsung membuang muka dan pergi, tidak ingin bicara lebih lama dengan Giselle. Jika tidak membahas Olivia, dia bahkan tidak mau bicara.Giselle, “....”Giselle sadar kalau identitasnya yang sekarang adalah identitas palsu. Dia bukan Lisa yang asli. Dia juga tidak memiliki adik ipar yang masih sekolah. Meskipun begitu, kata-kata Stefan membuat Giselle spontan membandingkan dirinya deng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3277

    Giselle sedikit marah, tapi dia masih bisa menahan amarahnya. “Sudah jauh lebih baik. Seenggaknya aku berani sapa dia. Terakhir kali aku lihat Stefan, aku akan gemetaran. Nggak berani tatap dia secara langsung, apalagi bicara dengannya,” kata Giselle.Kali ini, Giselle tidak hanya berani memanggil Stefan, bahkan berani bicara dengan pria itu. Giselle memang tidak terlihat sangat tenang, tapi setidaknya sudah jauh lebih tenang. Itu sebuah kemajuan besar.Hanya dalam waktu sebulan. Giselle sudah berubah menjadi seperti ini. Masih tidak cukup baguskah? Asal tahu saja. Dulu, hanya dengan mendengar nama Stefan saja bisa membuatnya gemetaran. Si pengawal pun tidak bicara lagi.“Mulai sekarang, kalian nggak usah minta aku ini itu. Aku butuh waktu untuk belajar. Apalagi dalam setengah bulan ini. Pak Lota sudah bilang, aku libur setengah bulan. Aku baru saja gugurkan anak demi bos kalian,” kata Giselle dengan wajah cemberut.Ini pertama kalinya Giselle hamil. Baru saja tahu dia hamil, dia langs

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3278

    Olivia makan seadanya. Setelah itu dia pergi dengan mobil menuju ke perusahaan. Sampai di perusahaan dan masuk ke kantornya, Olivia pun melihat banyak hadiah.“Pak Samuel bilang dia belikan semuanya untuk Bu Katarina dan minta Bu Olivia bantu serahkan ke Bu Katarina. Anggap saja ini permintaan maaf darinya kepada Bu Katarina,” kata Devina.Devina sangat penasaran, ingin tahu gosip tentang Samuel. Namun, kalau Olivia tidak beritahu, dia juga tidak akan bertanya.“Kenapa dia nggak kasih sendiri?”Olivia melihat sekilas tumpukan hadiah di depannya. Banyak di antaranya merupakan produk khas Kota mambera. Semua barang yang ingin Olivia belikan untuk Katarina sudah dibelikan Samuel. Dengan begitu, Olivia pun tidak perlu repot-repot lagi.“Pak Samuel nggak bilang.”“Oke, aku mengerti. Kamu lanjut kerja saja.”Olivia berjalan ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menelepon Samuel. Samuel mengangkat telepon dengan cepat. Di telepon, pria itu kembali meminta tolong pada kakak ip

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3279

    “Kamu nggak beritahu aku kalau kamu pulang lebih awal. Kalau aku nggak datang ke sin, aku bahkan nggak tahu kamu sudah pergi,” ujar Olivia.Katarina tertawa pelan. “Aku yang salah. Aku pikir kamu pasti sangat sibuk. Hari ini suhu Kota Mambera turun drastis. Ditambah hujan pula. Aku nggak mau buat kamu bolak-balik ke sana-sini.”Katarina melihat perut Olivia. Olivia memakai mantel tebal, tidak terlihat perutnya yang sudah membuncit.“Apalagi kamu lagi hamil.”“Tunggu aku sudah melahirkan, aku akan pergi ke Kota Harsa cari kamu.”“Oke, nanti aku akan traktir kamu semua makanan khas Kota Harsa. Nggak kalah dari makanan khas Kota Mambera, loh.”“Janji, ya. Kamu lagi buru-buru? Aku bawa sedikit barang untuk kamu. Sebenarnya bukan dari aku. Samuel yang minta aku antar ke sini. Dia siapkan banyak barang khas Kota Mambera untuk kamu. Katanya sebagai permintaan maaf padamu,” kata Olivia.Katarina terdiam sejenak. “Barangnya banyak?”“Lumayan banyak. Kamu mungkin nggak sanggup bawa sendiri. Kala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3281

    Melihat sang kakak tersenyum seperti itu, Dira pun tahu kalau Yohanna salah paham padanya lagi. Dira bahkan sudah malas mau menjelaskan. Dira sudah bilang kalau dia hanya menyukai makanan yang dibuat Ronny, baik itu makanan berat maupun makanan ringan seperti dessert. Semuanya sangat sesuai dengan selera Dira.Tidak hanya Dira yang merasa enak. Yohanna juga tidak pernah mengomentari makanan buatan Ronny. Pokoknya selama dua hari sejak Ronny yang memasak, Yohanna tidak menemukan kekurangan apa pun pada masakan Ronny.“Masakan yang dibuat Ronny nggak berubah, tapi rasa masakannya begitu sempurna, buat orang nggak bisa cari kekurangannya. Dia seumuran aku, tapi dia punya pencapaian luar biasa dalam memasak. Harus kuakui, dia memang berbakat. Selain itu, dia juga sangat niat mempelajari resep.”Yohanna yang jarang memberikan pujian kini memuji Ronny dan mengakui keterampilan memasak pria itu.“Pak Jaka bilang koper yang dibawa Ronny hanya isi sedikit pakaian. Sisanya buku resep berbagai ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3280

    Benar saja, bakat dan hobi itu sangat penting. Ronny terjun ke industri kuliner, penjualannya pasti sangat bagus. Untungnya, bisnis Ronny berada di Kota Mambera, sangat jauh dari mereka sehingga tidak memengaruhi bisnis keluarga mereka.Jika tidak, dengan pesaing kuat seperti Ronny, keluarga Pangestu yang juga berkecimpung di industri kuliner pasti akan gagal. “Mau turunkan badan susah, kalau mau gemuk sangat gampang.”Yohanna melihat jam. Memang sudah waktunya pulang kerja. Dia pun mematikan komputer dan berkata kepada Dira, “Semakin lama kamu semakin jadi seperti tukang makan.”“Yang penting bisa makan makanan terenak di dunia setiap hari. Mau sebut aku tukang makan juga nggak apa-apa. Setiap orang perlu makan. Manusia mana yang nggak makan? Orang yang nggak makan dan nggak minum baru bukan tukang makan.”Dira bicara sambil melihat jam. “Pak Jaka dan Ronny sebentar lagi sampai.”Yohanna tidak pulang saat makan siang, karena waktu terlalu mepet. Kadang-kadang dia pergi hotel keluarga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3279

    “Kamu nggak beritahu aku kalau kamu pulang lebih awal. Kalau aku nggak datang ke sin, aku bahkan nggak tahu kamu sudah pergi,” ujar Olivia.Katarina tertawa pelan. “Aku yang salah. Aku pikir kamu pasti sangat sibuk. Hari ini suhu Kota Mambera turun drastis. Ditambah hujan pula. Aku nggak mau buat kamu bolak-balik ke sana-sini.”Katarina melihat perut Olivia. Olivia memakai mantel tebal, tidak terlihat perutnya yang sudah membuncit.“Apalagi kamu lagi hamil.”“Tunggu aku sudah melahirkan, aku akan pergi ke Kota Harsa cari kamu.”“Oke, nanti aku akan traktir kamu semua makanan khas Kota Harsa. Nggak kalah dari makanan khas Kota Mambera, loh.”“Janji, ya. Kamu lagi buru-buru? Aku bawa sedikit barang untuk kamu. Sebenarnya bukan dari aku. Samuel yang minta aku antar ke sini. Dia siapkan banyak barang khas Kota Mambera untuk kamu. Katanya sebagai permintaan maaf padamu,” kata Olivia.Katarina terdiam sejenak. “Barangnya banyak?”“Lumayan banyak. Kamu mungkin nggak sanggup bawa sendiri. Kala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3278

    Olivia makan seadanya. Setelah itu dia pergi dengan mobil menuju ke perusahaan. Sampai di perusahaan dan masuk ke kantornya, Olivia pun melihat banyak hadiah.“Pak Samuel bilang dia belikan semuanya untuk Bu Katarina dan minta Bu Olivia bantu serahkan ke Bu Katarina. Anggap saja ini permintaan maaf darinya kepada Bu Katarina,” kata Devina.Devina sangat penasaran, ingin tahu gosip tentang Samuel. Namun, kalau Olivia tidak beritahu, dia juga tidak akan bertanya.“Kenapa dia nggak kasih sendiri?”Olivia melihat sekilas tumpukan hadiah di depannya. Banyak di antaranya merupakan produk khas Kota mambera. Semua barang yang ingin Olivia belikan untuk Katarina sudah dibelikan Samuel. Dengan begitu, Olivia pun tidak perlu repot-repot lagi.“Pak Samuel nggak bilang.”“Oke, aku mengerti. Kamu lanjut kerja saja.”Olivia berjalan ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menelepon Samuel. Samuel mengangkat telepon dengan cepat. Di telepon, pria itu kembali meminta tolong pada kakak ip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3277

    Giselle sedikit marah, tapi dia masih bisa menahan amarahnya. “Sudah jauh lebih baik. Seenggaknya aku berani sapa dia. Terakhir kali aku lihat Stefan, aku akan gemetaran. Nggak berani tatap dia secara langsung, apalagi bicara dengannya,” kata Giselle.Kali ini, Giselle tidak hanya berani memanggil Stefan, bahkan berani bicara dengan pria itu. Giselle memang tidak terlihat sangat tenang, tapi setidaknya sudah jauh lebih tenang. Itu sebuah kemajuan besar.Hanya dalam waktu sebulan. Giselle sudah berubah menjadi seperti ini. Masih tidak cukup baguskah? Asal tahu saja. Dulu, hanya dengan mendengar nama Stefan saja bisa membuatnya gemetaran. Si pengawal pun tidak bicara lagi.“Mulai sekarang, kalian nggak usah minta aku ini itu. Aku butuh waktu untuk belajar. Apalagi dalam setengah bulan ini. Pak Lota sudah bilang, aku libur setengah bulan. Aku baru saja gugurkan anak demi bos kalian,” kata Giselle dengan wajah cemberut.Ini pertama kalinya Giselle hamil. Baru saja tahu dia hamil, dia langs

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3276

    “Terima kasih atas perhatian Bu Lisa. Istriku baik-baik saja, sangat sehat.”“Kalau begitu, kenapa hari ini bukan dia yang antar keponakannya ke sekolah?”“Hari ini hujan, cuaca lebih dingin. Aku suruh dia tidur lebih lama. Memangnya nggak boleh? Ada aturan harus dia yang antar Russel ke sekolah?” tukas Stefan dengan dingin.Giselle langsung terdiam. Stefan pun berkata lagi, “Aku dengar dari istriku kalau Bu Lisa antar adik iparnya ke sekolah setiap hari. Keluarga suami Bu Lisa tetap suruh Bu Lisa antar adik ipar ke sekolah dalam cuaca seperti ini. Mereka pasti nggak sayang Bu Lisa.”Usai berkata, Stefan langsung membuang muka dan pergi, tidak ingin bicara lebih lama dengan Giselle. Jika tidak membahas Olivia, dia bahkan tidak mau bicara.Giselle, “....”Giselle sadar kalau identitasnya yang sekarang adalah identitas palsu. Dia bukan Lisa yang asli. Dia juga tidak memiliki adik ipar yang masih sekolah. Meskipun begitu, kata-kata Stefan membuat Giselle spontan membandingkan dirinya deng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3275

    Stefan menoleh ke arah suara panggilan tersebut, dan melihat seorang wanita muda yang tidak dikenalnya. Dia tidak punya ingatan apapun tentang wanita itu. Wanita muda itu juga diikuti oleh dua pria yang terlihat seperti pengawal, dia mengenakan pakaian tebal dan mengenakan topi di kepalanya, sementara pengawal memayunginya. Sebelum Stefan sempat bertanya, wanita itu sudah memperkenalkan dirinya. “Pak Stefan, aku adalah Lisa. Aku sering bertemu dengan istrimu di depan sekolah. Hari ini, kenapa aku nggak melihat istrimu mengantar keponakanmu?” Perempuan itu adalah Giselle. Dia terlalu bosan berada di rumah selama masa nifas. Oleh karena itu, dia memaksakan diri untuk keluar dan mencari udara segar. Tidak ada yang bisa mengaturnya dan peduli karena tubuh Giselle adalah milik perempuan itu.Di mata kedua pengawal tersebut, Giselle hanyalah wanita simpanan saja, bukan istri sah  dari majikannya. Majikan mereka sudah mengatur semuanya untuk Giselle dengan sangat baik, tetapi dia masih i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3274

    Russel merasa lega dan berkata, “Kalau begitu aku bisa bilang ke teman itu, tanteku nggak akan seperti mamanya.” “Om, aku juga sayang kamu.” Stefan tersenyum dan berkata, “Om juga sayang kamu.” Anak kecil ini begitu manis, siapa yang tidak sayang dengannya? Sesampainya di depan pintu sekolah, Stefan tidak menyerahkan Russel kepada pengawal, tetapi dia sendiri turun dari mobil dan menggenggam tangan kecil Russel untuk masuk ke dalam sekolah. Setelah melihat gurunya, Stefan menyerahkan Russel kepada guru tersebut.Bocah itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal. Stefan tetap berdiri di situ dan memandangnya hingga sosok kecil Russel makin jauh dan tidak lagi menoleh ke belakang barulah Stefan berbalik pergi.Semua orang di sekolah tahu bahwa Stefan adalah paman dari Russel. Mereka biasanya merasa bahwa Stefan jauh dari mereka, tetapi sejak Russel masuk sekolah, mereka sering melihat sosok Stefan dan juga Daniel.Dua orang penting tersebut terlihat sangat sayang dengan Ru

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status