Share

Bab 3099

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 18:00:00
Setelah menerima kabar bahwa Fani meninggal karena jatuh dari gedung, Patricia secara khusus pergi ke rumah sakit. Cakra yang beberapa hari lagi sudah diizinkan pulang tampak terpukul atas kematian Fani. Tubuhnya lesu, matanya bengkak dan merah karena menangis cukup lama.

Semalam, yang menemani dan merawatnya di rumah sakit adalah putra bungsunya.  Ketika mendengar berita bahwa Fani meninggal akibat jatuh dari apartemen, Aris langsung pergi ke apartemen dan bahkan sempat bertengkar dengan dua kakak kandung Fani sebelum kembali.

Ketika Patricia melihat ayah dan anak itu dalam keadaan seperti itu, pandangan matanya dalam dan sulit ditebak. Kedua pria itu yang sedang ditatap oleh Patricia bahkan tidak berani menghela napas berat. Mereka tegang dan terasa terintimidasi.

Cakra memberi isyarat kepada putra bungsunya agar memecah keheningan di antara mereka bertiga. Namun, Aris tidak berani. Dia berharap ayahnya saja yang membuka pembicaraan.  Akhirnya, setelah saling melempar pandang untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3100

    Mereka bisa mengerti jika Felicia diperlakukan seperti itu karena dia bukan anak kandung mereka. Namun, Fani adalah putri kandungnya. Mereka tetap memperlakukannya seperti itu. Fani yang dibesarkan dengan penuh kemanjaan di keluarga Gatara bagaimana mungkin bisa menerima perlakuan seperti itu?Mereka yang memaksanya hingga mati! Katanya itu adalah kematian karena kecelakaan jatuh dari gedung. Aris sama sekali tidak percaya. Dia sangat curiga bahwa Fani didorong jatuh oleh kakak kandungnya sendiri. Di dalam kamar rumah sakit, Patricia meminum sedikit air hangat yang dituangkan oleh putra bungsunya itu. Setelah membasahkan tenggorokannya, dia meletakkan kembali gelas itu dan berbicara pada suaminya yang sedang berbaring di ranjang. "Cakra, kau tahu Fani sudah meninggal, ‘kan?" Mata yang bengkak dan merah serta wajah lelahnya tidak dapat menyembunyikan fakta tersebut. Cakra tidak berani berbohong dan dengan jujur menjawab, "Tadi malam aku sudah tahu. Aris bahkan pergi ke sana. Fani ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3101

    “Dengan kesalahan yang begitu akhirnya kamu dan Fani …. Dari awal nggak ada hubungannya sama Felicia!”"Cakra, Felicia memang nggak tumbuh besar di sisi kita, tapi dia adalah putri kandung kita, darahmu dan darahku mengalir dalam tubuhnya, dialah darah daging kita yang sebenarnya!" "Hal-hal yang buruk selalu kamu lemparkan kepada anak kandungmu sendiri, selalu menyalahkannya tanpa dasar. Apakah ada seorang ayah seperti ini?" Cakra dibuat terdiam karena ucapan istrinya.Sesaat kemudian, dia bertanya, “Aku dan Fani ... karena kebetulan semata, bukan karena ada yang sengaja merencanakan?" “Iya, kalau dibilang ini direncanakan, berarti ini direncanakan oleh anak pertama kesayanganmu. Kalau kamu bisa menerima bahwa anak sulungmu yang merencanakan ini semua, silakan anggap itu sebagai konspirasi. Aku nggak bisa mengendalikan cara berpikirmu." Cakra terdiam karena tidak percaya. Dia ada empat anak dan dalam keadaan tidak tahu Felicia adalah putri kandungnya, Cakra sangat menyayangi putra p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3102

    Namun, setelah puluhan tahun menikah, dia mengatur hidupnya lebih ketat daripada anak-anaknya. Bukan karena dia sangat mencintainya, tetapi karena dia tidak akan membiarkan Cakra mengkhianatinya."Selain itu, wanita itu mati karena balas dendam, dia ingin balas dendam padaku. Dia berhubungan dengan anak sulungmu, bagaimana menurutmu, coba pikirkan sendiri ini apa?" "Menantu sulungmu sedang di rumah dan membicarakan perceraian dengan putramu! Wanita itu merusak pernikahan kita, dan juga merusak pernikahan anakmu. Dia pantas mati, aku nggak akan menyelidiki apakah dia dibunuh atau bunuh diri, dan aku nggak akan membiarkan siapa pun menggunakan kekuatan keluarga Gatara untuk menyelidikinya." "Siapa yang berani menggunakan kekuatan keluarga Gatara untuk urusan itu, jangan salahkan aku kalau aku bertindak kasar!" Selesai berkata seperti ini, Patricia langsung berbalik pergi dengan dagu terangkat.Cakra hanya bisa melihat istrinya pergi. Selain ketakutan, ada rasa marah dan lebih banyak la

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3103

    Aris hanya bisa menghibur ayahnya. Dia juga tidak berani menyelidiki apakah kematian Fani hanya kecelakaan atau didorong oleh kakak kandungnya sendiri. Ibu menegaskan bahwa Fani sudah meninggal dan mulai sekarang, tidak ada anggota keluarga yang boleh menyebut-nyebut nama Fani lagi. Cakra hanya bisa mengeluh dan mencurahkan perasaannya kepada putranya. “Setelah keluar dari rumah sakit, Papa nggak akan tinggal di tempatmu. Papa akan kembali ke rumah besar. Papa janji nggak akan membuat mamamu marah lagi. Papa ini sudah lebih dari 70 tahun, hidup sehari hitung satu hari, tetapi selama Papa masih hidup, Papa harus melindungi kalian dari badai dan bahaya.” “Selama Papa ada, kalau mamamu perasaannya sedang buruk, dia bisa melampiaskannya pada Papa. Jadi kalian nggak perlu menghadapi kemarahan mamamu.” “Aris, kelak kalian bertiga harus hati-hati. Meski dia adalah mama kalian, dia tetap akan menempatkan keluarga besar Gatara sebagai prioritas utama. Demi Keluarga Gatara, dia siap mengorba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3104

    Orang yang duduk di depannya adalah Odelina. Perempuan itu tidak memakai masker, tetapi dia juga mengenakan kacamata hitam dan topi. Setelah masuk, dia melepas topinya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Felicia berkata, “Aku nggak mau ada yang mengenaliku.” “Ada apa? Perasaanmu sedang buru? Bukankah seharusnya suasana hatimu bagus karena lawanmu sudah nggak ada lagi?”Felicia melepas kacamata hitam dan maskernya, dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata, “Aku nggak melakukan apa-apa, dia mati juga bukan karena aku. Meski suasana hatiku cukup baik, aku nggak boleh menunjukkannya.” Odelina memanggil pelayan dan memesan secangkir kopi. Setelah pelayan pergi, dia mencicipi sepotong camilan kecil dan memujinya, “Camilannya enak, rasanya sangat lezat.” “Lihat dulu Ini hotel milik siapa, jelas saja enak.” Felicia tersenyum, lalu menambahkan, “Kudengar para anak-anak dari keluarga Adhitama semuanya jago memasak.” Odelina menjawab, “Yang paling aku kenal adalah adik iparku, Calvin, da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3105

    Felicia melanjutkan setelah terdiam sejenak, “Tapi aku tetap ingin mengadu kemampuan bisnis denganku. Kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh. Dunia bisnis penuh dengan tipu daya, situasinya bisa berubah sewaktu-waktu, dan hatimu masih kurang kejam.” Odelina tersenyum dan berkata, “Aku memang nggak sebanding denganmu. Untuk saat ini, aku mengaku aku kalah darimu.” Dulu, dia sempat bekerja beberapa tahun di dunia kerja, lalu menjadi ibu rumah tangga selama beberapa waktu. Ketika dia kembali memulai, usahanya masih kecil-kecilan. Kali ini tantenya mengutus dia ke Cianter untuk berkembang. Meski ada dukungan dari keluarga besar, dia tetap harus memiliki kemampuan untuk bis amengendalikan semuanya.Pengalamannya di dunia bisnis memang belum selama Felicia. Terlebih lagi, bisnisnya di Cianter baru saja dimulai. Felicia tersenyum lembut dan berkata, “Makanya, ini adalah waktu terbaik bagiku untuk merebut pesananmu dan menghalangimu. Maaf, ya, kesepakatan yang sudah kamu kejar selama sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3106

    Felicia selalu membungkus makanan yang tidak habis saat makan di luar. Dia tidak takut orang lain menertawakannya. Dia tumbuh besar di desa, dan selama tinggal di rumah keluarga angkatnya, hidupnya juga tidak mudah. Kebiasaan tidak menyia-nyiakan makanan dipandang wajar oleh orang lain. Beberapa belas menit kemudian, perempuan itu mengendarai mobil kembali ke kantor pusat Gatara Group. Baru saja tiba di pintu masuk perusahaan, dia dihentikan oleh beberapa orang. Orang-orang itu adalah keluarga angkatnya. Mereka tampaknya sudah menunggu cukup lama di depan Gatara Group.Ketika kakak angkatnya melihat bahwa orang yang ada di dalam mobil adalah Felicia, dia memberi tahu ibu angkat mereka. Sang ibu menoleh ke arah mobil dan memastikan itu benar Felicia, lalu membawa kedua putranya mendekat. Perempuan itu menghentikan memberhentikan mobilnya dengan perlahan. Di wilayahnya sendiri, dia tidak takut pada ketiga orang itu. Dia yakin mereka juga tidak berani bertindak macam-macam di area Gatar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3107

    "Mama makin lama makin nggak sehat. Setiap bulan dia harus ke dokter, suntik, dan minum obat, yang memerlukan banyak uang." Kakak kandung Fani dengan tidak tahu malu mengutarakan maksud sebenarnya mereka datang. "Benar. Aku dan Kakak nggak ada penghasilan yang besar, kami juga harus menghidupi keluarga masing-masing. Dulu semua pengeluaran rumah tangga ditanggung Papa. Setelah kamu mulai bisa menghasilkan uang, kamu juga mengirimkan uang ke rumah. Tapi sekarang Papa sudah nggak ada lagi, Mama nggak punya penghasilan, dan kamu sudah meninggalkan keluarga kami." "Aku dan Kakak menghidupi keluarga kami sendiri saja sudah sulit, apalagi harus menanggung Mama? Mama sering harus suntik dan minum obat, biayanya terlalu besar, kami nggak sanggup lagi menanggungnya." Felicia memandang ibu angkatnya. Wanita paruh baya itu mengalihkan pandangan, tidak berani menatap Felicia. Datang menemuinya untuk meminta uang adalah inisiatif kedua putranya. Ibu angkat sebenarnya tidak berani datang, dia ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3235

    Katarina memandangi pesan yang dikirim oleh Samuel untuk beberapa saat sebelum membalasnya. “Belum pasti. Kenapa? Pak Samuel mau mengajak aku makan malam atau nggak rela aku pergi?” Samuel menjawab, “Benar, aku mau ajak kamu makan malam. Mau berbicara lagi sama Bu Katarina.” Perempuan itu bertanya, “Berbicara tentang apa? Masa depan kita? Atau Pak Samuel sudah memutuskan, dan telah memilih dia? Kalau Pak Samuel benar-benar sudah punya pacar dan mau memperkenalkannya padaku, aku janji nggak akan lagi muncul di duniamu.” Dia memang akan berusaha untuk mendapatkannya, tetapi jika tidak ada harapan, dia memilih untuk menyerah. Keluarga seperti keluarga Adhitama memang langka, tetapi Samuel harus menyukainya dan mau menikahinya agar dia bisa masuk ke dalam keluarga tersebut. Lelaki itu terdiam beberapa menit sebelum mengirimkan pesan lagi, “Memang ada seseorang yang aku sukai, tapi aku dan dia belum dalam hubungan pacaran. Nggak pantas kalau aku mengganggu dia sekarang. Ini tentang kit

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3234

    "Biarkan Samuel yang jadi pemandu wisatamu. Dia akan bawa kamu berkeliling Mambera. Di pinggiran kota ada beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi," kata Olivia.Katarina menjawab, "Samuel bahkan nggak mau peduli padaku. Pergi jalan-jalan itu harus menyenangkan, dan aku nggak mau menyambut dinginnya sikap dia dengan kehangatanku, nanti malah suasana hatiku buruk. Kamu ada waktu? Temani aku belanja, aku ingin membeli beberapa barang.""Setelah itu, besok kita ke Vila Permai untuk menemui Nenek Sarah," lanjutnya. Bukan untuk bertanya kenapa Nenek Sarah memilihnya, tetapi untuk bertemu dengan Wanita tua itu.Olivia tertawa dan menjawab, "Bisa saja, tapi aku perlu istirahat siang dulu. Sudah terbiasa begitu, kalau nggak tidur siang, sore hari aku akan lemas, nggak fokus, dan gampang sakit kepala atau mata terasa lelah.""Tunggu sampai aku selesai istirahat, baru kita pergi," ujar Olivia"Iya, setelah kamu selesai istirahat," jawab Katarina."Aku biasanya tidur setengah jam. Kantorku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3233

    “Kak Olivia, dulu waktu Nenek Sarah tertarik denganmu dan dia meminta Pak Stefan mengejarmu, ya?”Olivia tertawa dan menjawab, “Aku dan Stefan menikah secara kilat, nggak ada yang mengejar siapa. Perasaan kami tumbuh setelah pernikahan, tipikal cinta yang muncul setelah menikah. Tapi, hal ini memang nggak lepas dari peran Nenek.” Katarina mengetahui cerita tentang pernikahan kilat antara Olivia dan Stefan. Olivia menjelaskan secara singkat alasan di balik pernikahannya dengan Stefan. Dia juga baru belakangan ini mengetahui bahwa lelaki itu sepenuhnya dipaksa menikah oleh neneknya. Perempuan itu juga mengetahui bahwa Nenek Sarah telah mengincarnya sejak lama karena ramalan dari seorang ahli yang mengatakan bahwa Olivia dan Stefan memiliki takdir menjadi pasangan di kehidupan sebelumnya. Ahli itu bahkan berkata bahwa jika Stefan tidak menikahinya, lelaki itu akan tetap membujang seumur hidupnya. Nenek yang sangat menyayangi Stefan, tentu tidak bisa menerima cucunya hidup sebatang kara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3232

    Jadi, dia tidak menghubungi Samuel. Kemarin, setelah berbicara dengan Olivia dan merasa cocok, dia memutuskan untuk datang ke kantor perempuan itu. "Aku biasanya nggak minum kopi saat makan siang," katanya. Keduanya berjalan keluar dari kantor bersama. Katarina melirik perut Olivia dan berkata, "Sekarang lebih baik kamu nggak minum kopi, teh pekat, atau alkohol. Kamu sedang hamil, jadi perlu menjaga pola makan." Olivia tersenyum, "Aku tahu. Sudah lama aku nggak minum kopi, teh pekat, atau alkohol." Karena sudah lama dia tidak minum kopi, ketika Katarina datang, perempuan itu harus membuat kopi sendiri. “Bu Amelia hari ini nggak datang?” tanya Katarina.Dia sudah berada di sana selama setengah jam tetapi tidak melihat Amelia datang menyapanya. "Amelia pergi ke pasar hari ini, dia baru kembali sore nanti." Dia dan Junia sama-sama sedang hamil, meskipun mereka merasa masih sanggup bekerja keras, di mata Amelia, mereka adalah harta pusaka yang harus dirawat dengan hati-hati dan tida

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3231

    “Nenek bilang menghargai pilihanku, tapi minta aku nggak boleh menyesal.”Samuel mengambil mangkuk sup dan menuangkan semangkuk sup untuk ibunya. Melihat ayahnya masuk, dia menuangkan semangkuk lagi untuk ayahnya sambil berkata, "Aku nggak pernah melakukan sesuatu yang akan membuatku menyesal." Meskipun sebelumnya dia masih bimbang, tidak tahu apakah harus memilih Katarina atau si Rubah, di dalam hatinya dia tahu, bersama si Rubah dia merasa sangat bahagia. Dia juga sangat menantikan untuk bertemu si Rubah, bahkan jika mereka akan bertengkar ketika bertemu, dia tetap menantikannya. Perasaan ini tidak bisa dia temukan pada Katarina. Samuel mendekati Katarina dengan sedikit terpaksa karena perempuan itu adalah orang yang nenek pilihkan untuknya. Faktanya, cinta memang tidak bisa dipaksakan.“Kalau begitu, yang penting kamu jangan menyesal,” ujar Fenny.Dia berpikir, bagaimana mungkin ibu mertuanya bisa dengan mudah melepaskan Samuel? Ternyata pemuda itu masih belum menyadari apa yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3230

    Fenny meletakkan kotak hadiah itu sambil berkata, “Aku nggak tahu kalau dia pulang sendirian. Mamamu bilang dia akan pulang makan siang, jadi kupikir Katarina juga ikut. Semalam mereka makan dan minum bersama, kukira hari ini dia akan membawanya pulang agar kami bisa bertemu.” Fenny tidak lagi merasa perhiasan yang diberikan oleh putranya itu menarik. Menantu lebih menarik baginya. "Kalau begitu aku akan pergi sekarang. Aku kembali ke kantor saja.” Sambil bicara, lelaki berdiri dan pura-pura ingin pergi. Ayahnya langsung berkata, “Mamamu sudah meminta dapur untuk menambah lauk. Peliharaan kita nggak bisa menghabiskannya, kamu bantu habiskan dulu sebelum pergi.” “Sudahlah, ayo makan,” seru ibunya mengajak suami dan anaknya ke meja makan. Samuel berdiri dan mengikuti ibunya. Sambil berjalan, dia bergumam, “Aku kira benar-benar nggak diizinkan makan. Aku bahkan lebih buruk daripada peliharaan di rumah.” “Kali ini biarkan saja, tapi lain kali kalau Katarina datang lagi, kamu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3229

    Feny juga merupakan keluarga konglomerat. Sejak kecil, hal yang paling tidak pernah kekurangan baginya adalah perhiasan. Ketika menikah masuk ke keluarga Adhitama, orang tua, kakak, dan iparnya memberinya banyak perhiasan sebagai mas kawin.Jumlahnya bahkan cukup untuk membuka toko perhiasan. Mas kawin itu sekarang masih disimpan di tempat koleksi perhiasannya. Setelah putra sulung menikah dengan Rosalina, Fenny memberikan banyak koleksi perhiasannya kepada menantu perempuan tertuanya. Samuel menjawab, “Bukannya aku belum punya istri? Lihat ada model perhiasan baru, aku beli satu set untuk Mama.” “Kamu sudah beli untuk nenekmu?” Samuel menyerahkan kotak hadiah merah kepada ibunya dan menjawab, “Nenek nggak mau kami membelikan perhiasan. Aku hanya beli bunga untuk Nenek, tapi Nenek malah mengomel dan bilang aku buang-buang uang, katanya di kebunbunga di kaki gunung sudah banyak bunga.” Ibu lelaki itu menerima kotak tersebut sambil tersenyum dan berkata, “Nenekmu hanya mengomel b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3228

    Katarina tidak akan tahu bahwa barang itu dibeli olehnya. Setelah memikirkannya, Samuel akhirnya memutuskan untuk melakukan apa yang neneknya sarankan. Jika dia memberi tahu Katarina bahwa barang-barang itu adalah pemberiannya, gadis itu mungkin akan berpikir bahwa dia masih memiliki sedikit perasaan terhadapnya. Katarina akan mengira dirinya masih ada harapan dan tidak mau menyerah. Hal ituakan merepotkan. “Nenek, Nenek nggak pulang untuk makan?” Samuel melihat jam, sudah hampir waktunya makan siang. Nenek menjawab, “Nenek sudah kenyang makan banyak sate tadi. Sebentar lagi Nenek akan ke rumah mereka dan makan semangkuk bubur putih saja. Kamu pulanglah dan temani papa dan mamamu makan.” “Baik.” Melihat neneknya tidak ingin pulang ke rumah, Samuel tidak memaksanya. Neneknya suka bermain bersama teman-teman sebayanya dan tidak akan kelaparan. Dia tidak perlu khawatir neneknya kekurangan makanan. “Aku akan menelepon mereka untuk datang melihat bunga bersama.” Nenek mengeluark

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3227

    Nenek terdiam sambil memandang Samuel. Semua sudah dibicarakan dengan jelas. Samuel juga mengatakan apa yang ada di pikirannya, baik yang boleh maupun yang tidak boleh diucapkan. Hari ini dia pulang ke rumah lama memang untuk jujur kepada neneknya. Lelaki itu tidak bisa seperti kakak-kakaknya, yang dengan patuh menikahi calon istri pilihan nenek. Dia memiliki orang yang ingin dia kejar. Setelah dia selesai berbicara, neneknya menghela napas dan berkata, “Apa yang kamu katakan ada benarnya. Daripada terluka lebih lama, lebih baik sudahi sekarang. Perasaan Katarina terhadapmu sepertinya juga belum terlalu dalam. Bicaralah dengan jelas padanya, biarkan dia berhenti berharap, itu juga baik.” “Jangan menunda masa depannya.” Setelah terdiam sejenak, Nenek kembali bertanya, “Samuel, kamu benar-benar nggak mau mempertimbangkan Katarina? Nggak percaya pada pilihan Nenek?” Samuel menjawab dengan serius, “Nenek, aku percaya dengan pilihan Nenek. Pilihan Nenek sangat baik. Katarina meman

DMCA.com Protection Status