Share

Bab 2976

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 18:00:00
Tak perlu ditanya pun sudah ketahuan Ronny yang menunggu Stefan pulang sambil menikmati camilan dan teh. Ronny segera menuangkan segelas air hangat untuk Stefan, kemudian berdiri di sampingnya dengan wajah tersenyum seakan sedang menunggu perintah dari kakaknya.

“Duduk,” kata Stefan.

“Oke, makasih, Kak.”

“Langsung saja, masalah apa lagi yang kali ini kamu bikin sampai bikin Papa Mama ribut.”

“Kak, aku bukannya bikin masalah. Aku cuma mau pergi ke Aldimo.”

“Mau ngapain kamu ke sana? Sebentar lagi sudah tahun baru kenapa pergi jauh-jauh. Kamu nggak mau tahun baruan di rumah? Kalau sampai Nenek tahu, habis kamu nanti.”

Di perayaan tahun baru, orang tua pasti senang melihat anak dan cucunya di rumah dan berkumpul bersama. Tentu akan lebih baik lagi juga ada cucu menantu yang ikut serta. Rika sudah dipastikan akan pulang untuk melewati tahun baru bersama dengan Ricky, tapi untuk sekarang masih belum ada kabar apakah mereka akan bertunangan atau tidak. Namun seharusnya, tak lama lagi mereka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2977

    “Tapi aku bakal tetap menjalankan tugas apa pun yang Nenek kasih,” kata Ronny. “Aku nggak mau kayak Kak Ricky yang sampai sekarang masih belum punya cewek.”Ronny merasa enak juga menjadi adik, setidaknya dia bisa belajar dari kesalahan yang kakaknya perbuat.“Cewek yang Nenek pilih biasanya bagus, cocok sama sifat kamu juga,” ucap Stefan. “Jadi kapan kamu berangkat?”“Mungkin Senin depan. Dua hari ini aku mau urus kerjaan dulu. Untuk yang nggak sempat, aku minta tolong Kak Stefan, ya.”“Kok buru-buru amat?”“Keluarga Pangestu itu termasuk keluarga terpandang di Aldimo. Bisa kerja sama mereka pasti dapat gaji yang lumayan. Yohanna makannya lumayan rewel, jadi banyak orang yang mengambil tantangan itu. Di sana juga ada rumor yang bilang, kalau bisa bertahan jadi koki di keluarga selama tiga bulan saja, begitu keluar cari kerja di tempat lain pasti dicari-cari. Dan kalau bisa bertahan sampai lebih dari setengah tahun, hotel-hotel besar pasti mau menerima. Kalau bisa bertahan sampai berta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2978

    Ibu mereka datang pertama, yang kemudian diikuti oleh ayah mereka, setelah itu Ronny yang merasa telah membuat keributan ini juga mengikuti mereka. Tanpa perlu bertanya, Stefan sudah bisa menebak bagaimana akhirnya.“Awalnya Mama nggak setuju. Mama bilang aku sudah punya karierku sendiri dan berjalan dengan cukup baik. Tahun ini aku juga mulai bantu-bantu bisnis keluarga. Kalau memang suka masak, Mama bilang bisa masak di hotel atau di rumah sendiri saja. Nggak perlu sampai kerja jadi koki di luar. Papa justru mendukung. Papa bilang aku boleh melakukan apa yang aku suka, habis itu mereka jadi ribut. Mama kalah debat dan mengurung diri di kamar. Sudah Papa ketuk pintu berkali-kali juga nggak dibukain. Papa niatnya cuma mau bikin Mama tenang, habis itu pergi. Tapi begitu Papa pergi, Mama diam-diam keluar dan datang ke sini. Aku sama Papa mengira Mama masih di kamar. Biasanya Papa Mama baik-baik saja, tapi mereka jadi ribut gara-gara keputusan yang aku ambil.”Ronny merasa dirinya adalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2979

    “Kak, sekarang sudah malam. Kakak pasti cape, istirahat saja lebih awal. Aku mau pulang.”“Sudah malam begini mending menginap saja sekalian. Di sini juga masih ada kamar kosong,” kata Stefan. Namun Ronny menolaknya dengan berkata, “Jarak aku pulang juga nggak terlalu jauh. Di sini kamar sih ada, tapi baju ganti nggak ada. Lagi pula aku susah tidur di tempat yang nggak terbiasa.”Ketika tidur di tempat yang bukan kamarnya sendiri, Ronny butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Orang yang punya kebiasaan seperti itu biasanya tidak akan bisa tidur di tempat asing. Berpikir toh tempat adiknya juga tidak jauh, Stefan merasa tidak ada perlunya dia memaksa Ronny untuk menginap. Dia hanya berpesan supaya berhati-hati di jalan dan mengabarinya kalau sudah sampai rumah.Setelah Ronny pulang, Stefan meminum lagi airnya setengah gelas, kemudian mencium tubuhnya yang masih mengeluarkan bau alkohol. Takut bau itu mengganggu Olivia, Stefan memutuskan untuk melewati malam di ruang ker

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2980

    “Nggak bau, kok. Kalau aku sudah tidur, bunyi geledek saja aku nggak kebangun. Jadi nggak perlu nyusahin diri sendiri dengan tidur di ruang kerja.”“Tadi aku sudah mandi sudah minum air hangat dua gelas, sudah makan permen karet untuk ngusir baunya, tapi Ronny bilang baunya masih menyengat.”Namun apa yang Ronny bilang itu benar. Cuma membuka mulut saja, bau alkohol dari mulut Stefan bisa dia cium dengan sangat jelas. Lagi pula Stefan sendiri yang takut bau alkoholnya mengganggu.“Jadi tadi sudah ketemu sama Ronny?”“Iya, dia bilang mau pergi ke Aldimo untuk jadi koki di rumah keluarga Pangestu. Olivia, Nenek jodohin Ronny sama Yohanna, anak sulungnya mereka.”“Aku tahu. Waktu Mama bilang ke aku soal ini, aku langsung menebak pasti Nenek yang pilihin orangnya.”“Istriku memang pintar.”“Sejak kapan aku bodoh.”“Benar juga, istriku dari dulu memang pintar.”Kalau Olivia bodoh, Stefan tidak akan pernah tertarik padanya.“Tapi Nenek pilih orang yang tinggalnya jauh banget. Kayaknya Nenek

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2981

    “Good night,” ucap Olivia dan menutup pintu kamarnya, meninggalkan Stefan di luar.Walaupun ini adalah idenya Stefan sendiri yang tidur di ruang kerja, tetap saja melihat sang istri menutup pintu kamar membuatnya merasa seperti diusir dari rumahnya sendiri.Keesokan harinya ketika Stefan membuka mata, Olivia sudah bangun lebih awal dan menyiapkan segelas air madu untuknya.“Good morning, Sayang.”Olivia sudah menyiapkan sarapan untuk Russel. Dia membawa tas Russel dan menggandengnya keluar dari ruang makan, di situlah dia melihat Stefan baru saja turun. Dengan suaranya yang manis dia berkata, “Sayang, ini aku bikinin kamu air madu, jangan lupa diminum, ya.”Kemarin malam Stefan bilang dia meminum alkohol yang cukup keras. Meskipun Stefan tidak mabuk, Olivia khawatir dia akan sakit kepala begitu terbangun. Betapa beruntungnya Stefan dapat menikahi seorang perempuan yang begitu perhatian kepadanya.“Oke, nanti au minum. Oliv, kok kamu pagi-pagi banget sudah bangun?”“Iya, soalnya Russel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2982

    Mobil yang biasanya Olivia naiki sudah menunggu di depan rumah. Si pengawal membukakan pintu untuk Russel dan membantunya naik, serta memasangkan sabuk pengaman untuknya. Setelah Olivia juga masuk, dia mengganti sepatu hak tingginya dengan sepatu datar biasa.“Russel, sudah pakai sabuk pengaman?”“Om yang tadi sudah masangin aku sabuk pengaman. Ayo, Tante, kita berangkat.”Sekitar dua puluh menit kemudian, dua mobil, satu yang dinaiki oleh Olivia dan Russel, satu lagi yang dikemudikan oleh pengawal yang lain, tiba juga di parkiran mobil yang terletak di area depan sekolah. Russel melepas sabuk pengamannya sendiri dan mengambil tasnya. Olivia membukakan pintu untuk Russel, dan ketika Russel turun, dia berpesan kepada Olivia, “Tante, nanti siang waktu Om Daniel jemput aku, jangan lupa ingatkan Om Daniel untuk bawa koperku, ya.”“Kamu nggak mau pulang ke rumah dulu untuk beres-beres?” tanya Olivia. “Gimana kalau kamu pulang makan dulu, baru berangkat?”Russel berpikir untuk sejenak, “Om D

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2983

    Namun, Olivia tidak pernah melihat Lisa dan Giselle muncul di saat yang bersamaan, jadi Olivia masih tidak sepenuhnya yakn. Kecuali, jika dia melihat mereka berdua muncul secara bersamaan, barulah Olivia bisa meyakinkan dirinya kalau Lisa bukanlah Giselle yang sedang menyamar.Giselle tidak menunggu Olivia di tempat semula. Kalau sampai mereka berdua berpapasan lagi di tempat yang sama, maka kelihatan sekali kalau Giselle memang sengaja ingin bertemu dengan Olivia dan itu malah membuatnya curiga. Lota sudah bilang kepada Giselle kalau Olivia sedang menyelidikinya. Namun tentu saja Olivia tidak berhasil menemukan sesuatu yang berguna. Giselle ingat pernah satu kali dia bertemu dengan Rosalina, kakaknya yang paling dia benci. Suara Rosalin sudah tak asing lagi di telinganya, dan seharusnya Rosalina yang memberi tahu Olivia, makanya Olivia mulai menyelidikinya. Namun untungnya Lota cukup pintar, dia bisa membuat Olivia tidak menemukan apa-apa tentang mereka. Yang bisa Olivia temukan palin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2984

    “Iya,” sahut Olivia.Setelah Russel dibawa oleh gurunya masuk ke sekolah, Olivia langsung kembali ke parkiran. Dia kebetulan bertemu dengan Lisa yang baru saja mau naik ke mobilnya. Ketika Lisa menatap ke jendela dan melihat Olivia, dia melambaikan tangannya. Sebagai bentuk sopan santun, Olivia tentu saja membalasnya.Setelah mobil yang membawa Lisa pergi meninggalkan area sekolah, Olivia langsung meraih ponselnya dan memberikan pesan suara kepada Rosalina yang berisikan, “Rosalina, aku ketemu sama si Lisa itu lagi. Giselle nggak datang cari ribut sama kamu, ‘kan?”Kala itu Rosalina masih di rumah. Dia akan mengadakan pertemuan dengan video pagi itu karena ada beberapa pekerjaan kantor yang harus dikerjakan sehingga tidak pergi ke toko bunganya.Malam hari itu Rosalina pulang ke Vila Permai bersama dengan Calvin. Tak terasa waktu sudah akhir pekan. Akhir pekan mereka tidak ke kantor. Jika ada keperluan mendadak, ada Doni yang mengurus. Dengan begitu Rosalina bisa kembali ke toko bungan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3281

    Melihat sang kakak tersenyum seperti itu, Dira pun tahu kalau Yohanna salah paham padanya lagi. Dira bahkan sudah malas mau menjelaskan. Dira sudah bilang kalau dia hanya menyukai makanan yang dibuat Ronny, baik itu makanan berat maupun makanan ringan seperti dessert. Semuanya sangat sesuai dengan selera Dira.Tidak hanya Dira yang merasa enak. Yohanna juga tidak pernah mengomentari makanan buatan Ronny. Pokoknya selama dua hari sejak Ronny yang memasak, Yohanna tidak menemukan kekurangan apa pun pada masakan Ronny.“Masakan yang dibuat Ronny nggak berubah, tapi rasa masakannya begitu sempurna, buat orang nggak bisa cari kekurangannya. Dia seumuran aku, tapi dia punya pencapaian luar biasa dalam memasak. Harus kuakui, dia memang berbakat. Selain itu, dia juga sangat niat mempelajari resep.”Yohanna yang jarang memberikan pujian kini memuji Ronny dan mengakui keterampilan memasak pria itu.“Pak Jaka bilang koper yang dibawa Ronny hanya isi sedikit pakaian. Sisanya buku resep berbagai ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3280

    Benar saja, bakat dan hobi itu sangat penting. Ronny terjun ke industri kuliner, penjualannya pasti sangat bagus. Untungnya, bisnis Ronny berada di Kota Mambera, sangat jauh dari mereka sehingga tidak memengaruhi bisnis keluarga mereka.Jika tidak, dengan pesaing kuat seperti Ronny, keluarga Pangestu yang juga berkecimpung di industri kuliner pasti akan gagal. “Mau turunkan badan susah, kalau mau gemuk sangat gampang.”Yohanna melihat jam. Memang sudah waktunya pulang kerja. Dia pun mematikan komputer dan berkata kepada Dira, “Semakin lama kamu semakin jadi seperti tukang makan.”“Yang penting bisa makan makanan terenak di dunia setiap hari. Mau sebut aku tukang makan juga nggak apa-apa. Setiap orang perlu makan. Manusia mana yang nggak makan? Orang yang nggak makan dan nggak minum baru bukan tukang makan.”Dira bicara sambil melihat jam. “Pak Jaka dan Ronny sebentar lagi sampai.”Yohanna tidak pulang saat makan siang, karena waktu terlalu mepet. Kadang-kadang dia pergi hotel keluarga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3279

    “Kamu nggak beritahu aku kalau kamu pulang lebih awal. Kalau aku nggak datang ke sin, aku bahkan nggak tahu kamu sudah pergi,” ujar Olivia.Katarina tertawa pelan. “Aku yang salah. Aku pikir kamu pasti sangat sibuk. Hari ini suhu Kota Mambera turun drastis. Ditambah hujan pula. Aku nggak mau buat kamu bolak-balik ke sana-sini.”Katarina melihat perut Olivia. Olivia memakai mantel tebal, tidak terlihat perutnya yang sudah membuncit.“Apalagi kamu lagi hamil.”“Tunggu aku sudah melahirkan, aku akan pergi ke Kota Harsa cari kamu.”“Oke, nanti aku akan traktir kamu semua makanan khas Kota Harsa. Nggak kalah dari makanan khas Kota Mambera, loh.”“Janji, ya. Kamu lagi buru-buru? Aku bawa sedikit barang untuk kamu. Sebenarnya bukan dari aku. Samuel yang minta aku antar ke sini. Dia siapkan banyak barang khas Kota Mambera untuk kamu. Katanya sebagai permintaan maaf padamu,” kata Olivia.Katarina terdiam sejenak. “Barangnya banyak?”“Lumayan banyak. Kamu mungkin nggak sanggup bawa sendiri. Kala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3278

    Olivia makan seadanya. Setelah itu dia pergi dengan mobil menuju ke perusahaan. Sampai di perusahaan dan masuk ke kantornya, Olivia pun melihat banyak hadiah.“Pak Samuel bilang dia belikan semuanya untuk Bu Katarina dan minta Bu Olivia bantu serahkan ke Bu Katarina. Anggap saja ini permintaan maaf darinya kepada Bu Katarina,” kata Devina.Devina sangat penasaran, ingin tahu gosip tentang Samuel. Namun, kalau Olivia tidak beritahu, dia juga tidak akan bertanya.“Kenapa dia nggak kasih sendiri?”Olivia melihat sekilas tumpukan hadiah di depannya. Banyak di antaranya merupakan produk khas Kota mambera. Semua barang yang ingin Olivia belikan untuk Katarina sudah dibelikan Samuel. Dengan begitu, Olivia pun tidak perlu repot-repot lagi.“Pak Samuel nggak bilang.”“Oke, aku mengerti. Kamu lanjut kerja saja.”Olivia berjalan ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk menelepon Samuel. Samuel mengangkat telepon dengan cepat. Di telepon, pria itu kembali meminta tolong pada kakak ip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3277

    Giselle sedikit marah, tapi dia masih bisa menahan amarahnya. “Sudah jauh lebih baik. Seenggaknya aku berani sapa dia. Terakhir kali aku lihat Stefan, aku akan gemetaran. Nggak berani tatap dia secara langsung, apalagi bicara dengannya,” kata Giselle.Kali ini, Giselle tidak hanya berani memanggil Stefan, bahkan berani bicara dengan pria itu. Giselle memang tidak terlihat sangat tenang, tapi setidaknya sudah jauh lebih tenang. Itu sebuah kemajuan besar.Hanya dalam waktu sebulan. Giselle sudah berubah menjadi seperti ini. Masih tidak cukup baguskah? Asal tahu saja. Dulu, hanya dengan mendengar nama Stefan saja bisa membuatnya gemetaran. Si pengawal pun tidak bicara lagi.“Mulai sekarang, kalian nggak usah minta aku ini itu. Aku butuh waktu untuk belajar. Apalagi dalam setengah bulan ini. Pak Lota sudah bilang, aku libur setengah bulan. Aku baru saja gugurkan anak demi bos kalian,” kata Giselle dengan wajah cemberut.Ini pertama kalinya Giselle hamil. Baru saja tahu dia hamil, dia langs

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3276

    “Terima kasih atas perhatian Bu Lisa. Istriku baik-baik saja, sangat sehat.”“Kalau begitu, kenapa hari ini bukan dia yang antar keponakannya ke sekolah?”“Hari ini hujan, cuaca lebih dingin. Aku suruh dia tidur lebih lama. Memangnya nggak boleh? Ada aturan harus dia yang antar Russel ke sekolah?” tukas Stefan dengan dingin.Giselle langsung terdiam. Stefan pun berkata lagi, “Aku dengar dari istriku kalau Bu Lisa antar adik iparnya ke sekolah setiap hari. Keluarga suami Bu Lisa tetap suruh Bu Lisa antar adik ipar ke sekolah dalam cuaca seperti ini. Mereka pasti nggak sayang Bu Lisa.”Usai berkata, Stefan langsung membuang muka dan pergi, tidak ingin bicara lebih lama dengan Giselle. Jika tidak membahas Olivia, dia bahkan tidak mau bicara.Giselle, “....”Giselle sadar kalau identitasnya yang sekarang adalah identitas palsu. Dia bukan Lisa yang asli. Dia juga tidak memiliki adik ipar yang masih sekolah. Meskipun begitu, kata-kata Stefan membuat Giselle spontan membandingkan dirinya deng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3275

    Stefan menoleh ke arah suara panggilan tersebut, dan melihat seorang wanita muda yang tidak dikenalnya. Dia tidak punya ingatan apapun tentang wanita itu. Wanita muda itu juga diikuti oleh dua pria yang terlihat seperti pengawal, dia mengenakan pakaian tebal dan mengenakan topi di kepalanya, sementara pengawal memayunginya. Sebelum Stefan sempat bertanya, wanita itu sudah memperkenalkan dirinya. “Pak Stefan, aku adalah Lisa. Aku sering bertemu dengan istrimu di depan sekolah. Hari ini, kenapa aku nggak melihat istrimu mengantar keponakanmu?” Perempuan itu adalah Giselle. Dia terlalu bosan berada di rumah selama masa nifas. Oleh karena itu, dia memaksakan diri untuk keluar dan mencari udara segar. Tidak ada yang bisa mengaturnya dan peduli karena tubuh Giselle adalah milik perempuan itu.Di mata kedua pengawal tersebut, Giselle hanyalah wanita simpanan saja, bukan istri sah  dari majikannya. Majikan mereka sudah mengatur semuanya untuk Giselle dengan sangat baik, tetapi dia masih i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3274

    Russel merasa lega dan berkata, “Kalau begitu aku bisa bilang ke teman itu, tanteku nggak akan seperti mamanya.” “Om, aku juga sayang kamu.” Stefan tersenyum dan berkata, “Om juga sayang kamu.” Anak kecil ini begitu manis, siapa yang tidak sayang dengannya? Sesampainya di depan pintu sekolah, Stefan tidak menyerahkan Russel kepada pengawal, tetapi dia sendiri turun dari mobil dan menggenggam tangan kecil Russel untuk masuk ke dalam sekolah. Setelah melihat gurunya, Stefan menyerahkan Russel kepada guru tersebut.Bocah itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal. Stefan tetap berdiri di situ dan memandangnya hingga sosok kecil Russel makin jauh dan tidak lagi menoleh ke belakang barulah Stefan berbalik pergi.Semua orang di sekolah tahu bahwa Stefan adalah paman dari Russel. Mereka biasanya merasa bahwa Stefan jauh dari mereka, tetapi sejak Russel masuk sekolah, mereka sering melihat sosok Stefan dan juga Daniel.Dua orang penting tersebut terlihat sangat sayang dengan Ru

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status