Rosalina tersenyum, merasa manis di dalam hatinya. Dia merasa dirinya sangat beruntung. Sebelum dia bertemu Calvin, dia sangat tidak beruntung. Memiliki ibu kandung yang tidak sayang padanya. Bahkan ibu kandungnya yang memberinya luka terdalam.Untung saja, cinta Calvin, kasih sayang mertuanya serta perhatian semua orang di keluarga Adhitama telah menyembuhkannya. Rosalina juga telah membalaskan dendam ayah kandungnya dan mengambil kembali semua miliknya.Kini, Rosalina hanya perlu merawat dan menjaga kesehatannya sendiri. Beberapa tahun lagi, dia akan punya anak. Hidupnya pun akan lengkap.Pada akhirnya, Rosalina menerima perhiasan dari ibu mertuanya. Kalau dia tidak terima, mertua dan suaminya akan membujuknya secara bergiliran. Rosalina tahu ibu mertua dan yang lainnya punya banyak perhiasan. Karena mereka tidak memiliki anak perempuan, maka perhiasan mereka akan dibagikan kepada menantu mereka.Selain itu, Sarah juga punya banyak perhiasan. Sang nenek pernah bilang, saat dia punya
“Sudah, nggak usah pasang muka sedih begitu. Orang yang nggak tahu bakal kira aku apa-apakan kamu.”Rosalina melingkarkan tangannya ke leher Calvin dan mencium bibir pria itu. Saat Rosalina berinisiatif menciumnya, Calvin tentu saja tidak akan sungkan-sungkan lagi. Dia memeluk erat tubuh istrinya. Setelah cukup lama, Calvin baru melepaskan Rosalina.Calvin melihat perhiasan yang Rosalina pakai, dia pun berkata dengan cemberut, “Kamu jarang pakai perhiasan yang aku kasih. Sekali Mama yang kasih, kamu pakai terus. Perhiasan dari mama mertuamu lebih bagus, ya. Yang aku kasih nggak bisa dibandingkan dengan yang mamaku kasih.”Rosalina mencubit kedua pipi Calvin sambil tertawa pelan. “Itu mama kamu, mama kandung kamu. Mama kasih aku perhiasan, kamu masih saja cemburu. Tadi aku mau tolak, kamu bilang jangan, suruh aku terima saja. Sekarang kamu malah cemburu. Jadi aku harus gimana?”Calvin mengatupkan bibirnya dan tidak bicara lagi. Dia memang cemburu. Calvin merasa di mata Rosalina, siapa p
“Tapi karena istriku sudah berpikir sampai ke arah situ, aku akan kabulkan keinginan istriku. Tenang saja, aku nggak akan siksa kamu di tempat tidur.”Calvin ingin mandi bersama Rosalina.Rosalina, “....” Calvin benar-benar seperti serigala kelaparan!“Sayang, aku pergi ambil bajumu dulu. Habis itu aku siapkan air untuk mandi.”Usai berkata, Calvin langsung berdiri dan keluar dari kamar. Calvin memang berkata seperti itu. Namun, dia tidak benar-benar mengganggu istirahat istrinya. Karena hari sudah larut malam. Besok mereka harus bangun pagi untuk kembali ke kota dan bekerja. Jadi dia tidak tega membuat istrinya kelelahan.Pada saat yang sama, di sebuah vila besar. Giselle yang kembali menjadi istri Lota sedang berbaring di tempat tidur mewah sambil memainkan ponselnya.Setelah putus kontak dengan kedua tantenya dan dibuat marah setengah mati oleh Rosalina, Giselle tidak ingin tinggal di rumah kontrakannya lagi. Kali ini, dia mengakhiri perjanjian sewa rumah.Lebih enak menjadi istri L
Selain itu, ibunya Giselle juga tidak mengizinkannya merokok. Ibunya membiarkan Giselle melakukan apa pun yang dia inginkan, tapi tidak dengan merokok. Karena ibunya membenci bau tembakau. Jika ayahnya merokok, ibunya akan mengusir ayahnya keluar dari kamar dan menyuruhnya tidur di ruang kerja.Ibunya juga bilang, suatu hari Giselle akan menjadi menantu keluarga Adhitama. Kalau Giselle suka merokok, orang-orang keluarga Adhitama tidak akan suka. Itu akan menurunkan poin Giselle dan membuatnya tidak bisa menikah dengan orang dari keluarga paling kaya itu.Sekarang Giselle tidak merokok, tapi dia juga tidak bisa menjadi menantu keluarga terkaya. Sebaliknya, dia malah menjadi simpanan seorang pria paruh baya. Semua gara-gara Rosalina dan Olivia. Setiap kali Giselle memikirkan situasinya saat ini, dia sangat membenci Olivia dan Rosalina.“Kalau nggak bisa merokok, kamu bisa belajar dulu. Kadang kalau lagi dalam suasana hati buruk, merokok bisa mengurangi perasaan depresi.”Lota memberi seb
Lota tertawa ketika melihat wajah Giselle memucat dan menatapnya dengan ngerti. Dia pun bertanya dengan lembut, “Kamu takut?”Giselle mengangguk. Dia sungguh ketakutan. Lota mengulurkan tangannya lagi. Giselle melihat tangan besar itu dengan ngeri, tapi dia tidak berani menghindar.Namun, kali ini Lota bukan ingin mencekik Giselle. Dia hanya menyentuh wajah Giselle, lalu bersikap seperti tidak tega. “Lihat wajah kecilmu ini. Sampai pucat begini. Aku yang salah. Aku nggak seharusnya takut-takuti kamu. Sayang, selama kamu serius laksanakan tugas dariku, aku nggak akan begitu sama kamu. Kamu tetap perempuan muda, energik dan cantik yang aku sukai.”Wajah Giselle masih pucat. Sekalipun sikap Lota begitu lembut, dia masih takut pada pria itu. Giselle tahu lota benar-benar iblis yang bisa membunuh siapa saja.“Pak-Pak Lota.” Giselle berkata dengan terbata-bata, “Aku akan laksanakan tugas darimu dengan serius. Aku janji akan selesaikan tugas yang kamu berikan padaku. Hari ini aku muncul di de
Setelah mengetahui kekejaman Lota, para simpanannya kini jadi lebih tahu diri. Selama Lota memberi mereka uang, itu saja sudah cukup. Mereka tidak berani berharap bisa menggantikan posisi istrinya. Juga tidak akan berharap punya anak agar bisa mendapatkan harta Lota. Mereka takut setelah mendapatkan harta Lota, mereka malah tidak punya nyawa untuk menikmatinya.Bukan berarti Lota tidak punya anak di luar pernikahannya dengan istri pertamanya. Selain tiga putra dan satu putri dari istrinya, Lota memiliki satu putra dan satu putri dari dua simpanan yang sangat Lota sukai dan sangat patuh. Karena Lota sangat menyukai mereka. Mereka tidak hanya patuh, mereka juga sangat membantu Lota. Mereka telah memberi Lota bantuan dalam masalah besar beberapa tahun yang lalu.Oleh karena itu, Lota mengizinkan mereka punya anak darinya. Lota memberi mereka masing-masing satu anak. Dengan begitu, mereka punya seseorang yang bisa diandalkan kelak.Bukan karena istri Lota begitu hebat sehingga simpanan sua
Malam berlalu dengan tenang. Keesokan harinya, di pagi hari. Rosalina yang belum bangun merasa dingin. Secara naluriah, dia masuk ke pelukan pria di sebelahnya.Pagi hari di vila terasa jauh lebih dingin dibandingkan di kota. Keduanya tidak menutup jendela, hanya menutup tirai tebal. Oleh karena itu, udara pagi yang dingin masuk ke dalam kamar. Rosalina merasa dingin.Di luar sedang hujan. Hujan yang turun di musim dingin membuat suhu menurun. Orang Kota Mambera akhirnya bisa merasakan datangnya musim dingin.Beberapa saat yang lalu, cuaca dingin selama seminggu. Kemudian, cuaca menjadi hangat. Cuaca akhir-akhir ini cerah di siang hari, rasanya panas seperti sedang musim panas. Namun cepat atau lambat, mereka harus memakai jaket tipis.Sekarang hujan turun, membuat orang merasa kedinginan. Calvin bahkan belum membuka matanya. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluk istri tercinta yang merangkak ke dalam pelukannya. Kemudian, Calvin menarik selimut semakin ke atas.Beberapa menit kemudi
Rosalina terdiam selama beberapa saat lalu berkata, “Mungkin, sebenarnya aku tidak ingin melibatkanmu dalam perselisihanku dengan saudara perempuanku. Aku tidak melihatmu ikut turun tangan dalam mimpiku.”Calvin menarik tubuh Rosalina mendekat lalu berkata, “Kamu tidak menempatkanku di posisi pertama dalam hatimu. Makanya, kamu nggak pernah memikirkanku ketika kamu menemui masalah. Kamu selalu saja teringat dengan Kak Doni, benar kan?”“Masalah ini lagi. Kamu selalu saja cemburu sama Kak Doni. Lagi pula, Kak Doni sudah menikah. Lebih baik, kamu jangan mengatakan hal seperti ini lagi. Karena kata-katamu ini bisa mempengaruhi pernikahan orang lain,” ujar Rosalina pasrah setelah mendengar Calvin yang kembali cemburu kepada Doni. Lagi pula, Rosalina sudah menjelaskan kepada Calvin tentang hubungannya dengan Kak Doni berkali-kali, tapi Calvin tetap saja cemburu kepada laki-laki itu. Anehnya, Calvin selalu saja memanggil Kak Doni dengan hangat dan mesra. “Aku tumbuh di lingkungan yang memb
Yang menemani Aldi pulang bersama adalah salah satu murid terkuat Rubah Perak yang dijuluki Elang. Usianya masih cukup muda, kira-kira tak jauh berbeda dengan Daniel. Dia adalah orang yang sangat serius, tatapannya tajam, dan siapa pun yang ditatap olehnya akan langsung bergidik ketakutan.“Ma, ini bukti-bukti yang dikumpulkan sama Pak Setya. Aku temui ini di tempatnya.”Aldi lantas memberikan bukti-bukti yang dia temukan kepada ibunya. Yuna tidak langsung melihatnya ketika dia mengambil itu dari Aldi, tetapi menyerahkannya kepada Setya.Bukti-bukti yang Setya kumpulkan itu dijaga dengan sangat baik. Meski sudah lewat belasan tahun sekalipun, tulisannya masih bisa dilihat dengan jelas.“Setya, coba lihat apa ini,” kata Yuna dengan lembut.Setya pun mengeluarkan kacamatanya dan mengambilnya dari tangan Yuna. Dia membuka kotaknya dan melihat satu per satu, lalu berkata, “Ya, ini bukti yang aku kumpulkan. Nggak banyak, tapi semuanya mengarah ke Patricia.”Setya kemudian menyerahkan kembal
“Kalau cara kamu ngejar dia cuma begini saja, apa bisa terkejar? Kalau kamu nggak berhasil, mending kejar si Katarina lagi saja sesuai yang Nenek sudah atur. Nenek pilihin kamu Katarina berarti memang dia yang paling cocok sama kamu. Kamu ngejar Katarina juga baru dua tiga bulan saja. Perasaannya masih belum terjalin. Aku dan Kak Stefan juga nggak langsung suka pada pandangan pertama. Tetap harus dijalani dulu sampai lama baru muncul rasa tertarik. Kayak waktu aku ngejar Rosalina, memangnya aku langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama? Nggak. Tapi aku penasaran kenapa Nenek jodohin aku sama Rosalina, jadi aku coba dekati dia untuk melihat apa yang bikin Nenek tertarik sama dia. Aku mau tahu sisi apa dari dia yang cocok denganku. Terdorong rasa penasaran itu, aku terus mengamati dia dan perlahan menyadari sisi positifnya, sejak itu tanpa sadar aku jatuh hati sama dia. Ricky juga sama sepertiku, cuma Kak Stefan saja yang pelan-pelan baru tertarik sama Olivia setelah menikah d
Samuel hanya melihat tumpukan berkas itu sekilas. Dia tidak segera memberikan cap, tetapi malah dengan santai menutupnya. Sekarang dia punya masalah lain yang mau dia katakan. Dia tidak mau fokusnya terpecah agar tidak lengah dan berakhir diceramahi oleh Calvin.“Kak, jadi begini. Aku nggak sengaja menemukan kalau Nana dan Rubah-ku ini gerak-geriknya agak mirip,” kata Samuel langsung ke inti masalah. Dia datang tidak lain adalah untuk membahas si Rubah. Hanya si Rubah seorang yang bisa membuat Samuel memberanikan diri untuk datang menemui kakaknya meski sudah dipandang sebelah mata.Rubah juga sudah menghilang entah bersembunyi di mana. Samuel sudah mencari satu Mambera, tetapi dia tidak berhasil mendapatkan petunjuk sekecil apa pun tentang keberadaan Rubah. Selama hampir 30 tahun hidup, Samuel tidak pernah merasa sefrustrasi ini.“Terus? Kamu curiga kalau Nana itu sebenarnya Rubah kamu? Ngomong-ngomong, si Rubah ini cewek yang waktu itu datang ke kantor, bukan?”Calvin masih ingat sep
“… kan bisa saja apa yang aku minta kalian nggak bisa bantu, makanya aku minta bantuannya ke kakak iparku. Kak Olivia sudah pergi ke Vila Ferda, Kak Rika masih belum resmi masuk keluarga Adhitama dan aku juga nggak begitu dekat sama dia. Cuma Kak Rosalina saja yang bisa kuminta bantuan. Memang nggak boleh aku minta tolong sama dia?”Rosalina adalah kakak iparnya yang paling tua, tetapi keluarga Adhitama ini terdiri dari beberapa anak lelaki dari ayah yang berbeda sehingga Olivia secara tidak langsung hanya ipar tiri statusnya. Hanya Rosalina saja yang bisa dianggap sebagai ipar dari saudara kandung.“Rosalina bahkan nggak kenal dan nggak pernah ketemu sama cewek yang kamu suka. Dia nggak bakal bisa bantu banyak juga, jadi mending kamu nggak usah ganggu dia. Kalau ada apa-apa, bilang ke aku saja. Kalau aku rasa Rosalina bisa bantu, nanti biar aku yang ngomong ke dia.”“Ini bukan soal si Rubah, tapi soal Nana. Kak Rosalina kan kenal sama Nana dan seharusnya mereka juga pernah berinteraks
“Ini mah banyak banget!” keluh Samuel.“Kamu pikir kami semua sesantai kamu? Kamu saja yang bisa santai, aku dan Kak Stefan setiap hari sibuknya bukan main.”“Kata siapa aku santai? Aku juga punya kesibukan sendiri, kok.”“Masa? Aku nggak pernah lihat kamu sibuk.”“.…”Samuel tidak ditempatkan di kantor pusat Adhitama Group, jelas saja para kakak yang lebih tua tidak pernah melihat Samuel sibuk. Ini salah Samuel sendiri yang tadi mengatakan kalau dia sedang senggang. Bukankah akan lebih baik jika dia terus terang saja apa tujuan dari kedatangannya ke sini?“Kak Stefan jauh lebih capek dari aku,” ucap Calvin.Stefan adalah kunci dari Adhitama Group. Meskipun urusan sepele tidak perlu melalui persetujuan Stefan lagi, tetap saja masih ada banyak urusan lain yang harus dia tangani secara langsung. Adhitama Group sangat besar. Setiap ari ada saja pekerjaan yang harus Stefan urus, belum lagi rapat yang tidak pernah ada habisnya dan sesekali harus pergi menjamu klien.Saat masih bertunangan,
Masih berbicara dengan suaminya di telepon, Rosalina berkata, “Kamu kan sibuk, beresin saja dulu sana. Aku mau menemani Nenek jalan-jalan lagi sebentar. Dia tadi habis marah-marah sama Dewi sampai mukanya merah semua.”Sarah, “….”Di telepon Calvin tertawa sangat keras, tetapi dia cukup sadar diri untuk tidak menanyakan apa yang Dewi katakan kepada neneknya, supaya neneknya tidak melampiaskan kekesalannya dengan cara mengumbar aib Calvin yang lain. Setelah pembicaraan di telepon berakhir, Calvin meletakan ponselnya dan menyeruput kopinya. Sebelum dia meletakkan kembali gelasnya di atas meja, dia mendengar suara ketukan pintu.“Masuk,” ujarnya.Lantas pintu ruang kantornya terbuka dimasuki oleh Samuel. Melihat kedatangan adik kecilnya itu, Calvin pun dengan rapi meletakkan gelasnya kembali ke tatakan gelas dan berkata dengan senyum tipis di wajah, “Tuben, ada angin apa kamu datang ke sini?”“Aku merasa sedikit tersinggung Kak Calvin ngomong begitu. Aku ini adik kandungmu, lho.”Samuel d
Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap
Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan
Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi