“Mama nggak kasih uangnya. Mama tahu kalau dia sengaja datang ke sini untuk merusak reputasimu. Mama juga nggak mengizinkannya masuk, jadi Mama menemuinya di luar,” jawab Fenny. “Dia pasti akan datang lagi kalau Mama kasih uangnya kali ini. Jadi, mana mungkin Mama kasih uang itu padanya?”Kemudian Fenny kembali berkata, “Semua makian adikmu tentangmu benar-benar buruk. Mama langsung menyuruh orang untuk menyeretnya pergi setelah mendengar beberapa kalimat dari mulutnya. Mama minta para pengawal untuk menyingkirkannya dari pintu gerbang agar Mama tidak lagi mendengar makiannya itu.”“Bagaimanapun juga, dia adalah adik perempuanmu. Jadi, kamu berhak tahu tentang kedatangannya ke sini.”“Rosalina, Mama hanya ingin memberitahumu dan sama sekali tidak menyalahkanmu. Jangan kamu ambil hati ya masalah ini. Mama tahu bagaimana ibumu dan adikmu memperlakukanmu di masa lalu. Jadi, Mama nggak akan mungkin terpengaruh oleh perkataannya.”Fenny khawatir Rosalina tersinggung dengan kata-katanya. Ol
Rosalina bisa saja membuat keluarga Ciugito dan Gunawan tidak bisa mendapat pekerjaan di Mambera hanya dengan satu panggilan telepon. Dengan begitu, mereka tidak memiliki pilihan lain selain pergi meninggalkan Mambera. Selain itu, Rosalina yakin kalau Giselle yang tidak berotak itu bisa hidup lebih tenang tanpa hasutan dari kedua tante mereka. Dia bisa mencari pekerjaan dan hidup mandiri dalam kedamaian. Namun sepertinya, Giselle harus mendapatkan tamparan keras dari masyarakat terlebih dahulu sebelum dia bisa menjadi dewasa. Rosalina juga tidak bisa banyak berharap kalau adiknya itu akan berubah 180 derajat. Bagaimanapun juga, cara pandang gadis itu terhadap dunia ini sudah disesatkan oleh ibunya, jadi sulit untuk mengubahnya menjadi lebih baik. Rosalina juga tidak akan menghancurkan hidup Giselle selama gadis itu bersikap jujur. Namun, Rosalina juga tidak akan tinggal diam kalau Giselle terus berusaha menyerangnya dari belakang. Lagi pula, dia sejak lama tidak lagi merasa memiliki
Calvin berbicara sambil membukakan pintu mobil untuk Rosalina yang hanya bisa melihat sesuatu dengan jelas jika berada tepat di depannya. Namun, dia tidak bisa melihat apa pun dengan jelas dari jauh.Calvin menjaga Rosalina dengan sangat baik dan penuh perhatian. Pengawal juga selalu mengikuti Rosalina, ke mana pun perempuan itu pergi. Kedua pengawal Rosalina bisa melonggarkan pengawasan mereka ketika Calvin berada di dekat Rosalina. Calvin masih menyesali kejadian buruk yang hampir menimpa Rosalina saat itu. Untung saja, ada Olivia yang menyelamatkan Rosalina. Entah apa yang akan terjadi kepada Rosalina kalau saja Olivia tidak menyelamatkannya. Akhirnya, Calvin membalaskan dendamnya dengan sangat kejam kepada keluarga Ciugito dan Gunawan. Calvin menghancurkan bisnis kedua keluarga itu sampai mereka bangkrut. Bahkan mereka juga harus menjual semua aset mereka termasuk mobil dan perhiasan untuk melunasi hutang perusahaan. Sekarang, kedua keluarga itu harus tinggal di rumah kontrakan s
Rosalina tidak menginginkan bagian milik Jordan. Namun, semua yang dikuasai Rosalina saat ini adalah aset-aset vital milik keluarga Siahaan. “Mama juga sudah bilang padaku, kok. Kamu nggak perlu pedulikan dia. Kamu tutup dan tendang saja dia keluar kalau dia masih terus memakimu,” ujar Calvin geram. Calvin membenci semua anggota keluarga Siahaan, kecuali Jordan. Kerabat Rosalina sama saja seperti kerabat Olivia di kampung halamannya. Mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk berdamai dengan Olivia karena Olivia tidak lagi ingin berurusan dengan mereka. Namun, Olivia mendapatkan uang sewa dari para kerabatnya setiap bulan yang akan diberikannya kepada kakek dan neneknya sebagai biaya hidup. Sesekali, Olivia juga memberikan sedikit uang untuk kakek dan neneknya. Hal ini bisa dikatakan sebagai wujud perdamaian di antara cucu dan kakek neneknya sekaligus bakti Olivia kepada ayahnya. Namun, kasus Rosalina lebih parah daripada Olivia. Dia tidak bisa berdamai dengan orang-orang jahat i
Jordan membalas pesan Rosalina setelah beberapa menit dengan bertanya, “Kak, Kak Giselle kenapa lagi? Kenapa sih dia nggak mau mendengar nasihatku?”Jordan juga kecewa dengan Giselle. Dia masih sulit menerima kenyataan tentang keluarganya. Bagaimana Giselle menindas Rosalina dan menyakiti kakak tertuanya itu dengan sangat parah. Sekarang, Rosalina hendak membalas dendam kepada Giselle setelah gadis itu keluar dari penjara yang terasa sangat kekanak-kanakan.Entah kekacauan apa lagi yang dilakukan oleh kakak keduanya sampai membuat Rosalina naik pitam. Padahal hidupnya akan tenang kalau saja Giselle mau diam dan mencari pekerjaan. Namun, seketika dia tersadar kalau langit pastinya akan runtuh kalau sampai Giselle bisa menjadi sosok yang mandiri. Jordan menghela napas lelah. Perselisihan di antara kedua saudarinya ini sama sekali tidak akan memberikan manfaat kepada siapa pun, termasuk dirinya sendiri. Jordan memang sangat menghormati Rosalina yang merupakan kakak tertuanya. Namun, dia
Walaupun Giselle tidak membutuhkan uang dari adiknya, dia masih harus menggunakannya untuk memulihkan statusnya sebagai anggota keluarga Siahaan. Apa mungkin dia harus mencari pekerjaan agar orang-orang tidak curiga padanya?Giselle tidak pernah menyangka kalau Tante dan saudara sepupunya akan kehilangan pekerjaan akibat ulahnya. Cahaya juga tidak menyangka kalau hasutannya itu akan membuat dia dan keluarganya kehilangan mata pencaharian. Bahkan mereka juga tidak bisa lagi mengumpulkan barang rongsokan seperti sebelumnya. Seluruh keluarganya benar-benar naik pitam ketika mengetahui kalau kemalangan mereka kali ini kembali disebabkan oleh Cahaya. Sampai akhirnya, semua orang berhenti memakinya setelah Cahaya menangis dan mengancam akan lompat dari atas gedung. Kedua keluarga itu berdiskusi dan berkesimpulan kalau mereka tidak akan bisa lepas dari cengkeraman Rosalina selama mereka masih berada di Mambera. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meninggalkan Mambera dan hidup di sebuah kota
Tiba-tiba saja, muncul dua orang yang menghampiri kedua pegawai keluarga Adhitama sambil membawa kursi dan makanan. Salah satu di antaranya berkata, “Bu Fenny mengatakan kalau kalian sudah bekerja keras. Beliau meminta kami membawakan makanan dan kursi agar kalian bisa makan malam. Kalian bisa terus berjaga di sini. Kailan akan di bayar perjam dengan harga setara bayaran perhari.”Kedua pegawai itu langsung tersenyum lalu berkata, “Terima kasih, kami senang melaksanakan pekerjaan ini.”Kedua pegawai perempuan yang bernama Dina dan Rima bekerja di ladang bunga yang ada di kaki gunung. Mereka mengasah kemampuan bela diri mereka di sana dengan baik. Oleh karena itu, tidak sulit bagi mereka untuk menghadapi gadis kecil seperti Giselle. Mereka sangat senang ketika mengerjakan pekerjaan ini karena jauh lebih mudah daripada pekerjaan di ladang bunga. Bahkan Fenny juga memberikan gaji yang jauh lebih tinggi kepada mereka. bayaran satu jam setara dengan bayaran mereka satu hari penuh. Mereka
Giselle menyipitkan matanya cukup lama untuk memastikan mobil itu adalah mobil mewah yang biasa digunakan anggota keluarga Adhitama. Giselle langsung bersemangat dan bergegas berlari ke tengah jalan hendak menghadang laju mobil itu tanpa rasa takut. Satu-satunya anggota keluarga Adhitama yang ditakutinya hanyalah Stefan. Mobil Stefan biasanya muncul bersama beberapa mobil lainnya. Namun, mobil yang muncul saat ini hanyalah satu, jadi mobil itu pastinya bukanlah mobil Stefan. Giselle dengan penuh percaya diri berdiri di tengah jalan hendak menghadang laju mobil tersebut. Sampai akhirnya, mobil hitam itu berhenti 10 meter di depan Giselle. Rosalina membuka jendela mobil lalu menjulurkan kepalanya keluar. Dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang menghadang laju mobilnya. Namun, dia bisa menebak kalau orang itu adalah Giselle. “Rosalina, akhirnya kamu datang juga. Turun dan berikan aku uang sekarang juga. Kamu sudah merampas harta orang tuaku dan melarangku untuk tinggal di rumah
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela