Odelina tetap menanggapinya, “Nggak sarapan dulu?”“Nggak, deh. Aku beli di luar saja. Nanti siang aku ada perjamuan, nggak bisa pulang untuk makan. Kamu makan sama Russel saja.”Roni merasa cukup kesal ketika melihat Odelina hanya bertanya sebentar. Perempuan itu tidak mengambilkan jaket dan tasnya, lalu mengantarnya ke luar seperti sebelumnya. Dia merasa Odelina tinggal di rumahnya, makan dengan uangnya, tapi tidak mau melayaninya.Shella, kakaknya, sangat baik kepada suaminya. Boleh dibilang, Shella memperlakukan suaminya seperti seorang raja. Shella bahkan harus pergi bekerja untuk mencari uang.Sedangkan Odelina tidak melakukan apa pun, malah bersikap buruk padanya. Oleh karena itu, bukan salahnya dia tidak mencintai Odelina. Perempuan itu tidak layak menjadi seorang istri.Roni menemukan alasan yang masuk akal untuk berselingkuh. Pada akhirnya, dia pergi sendiri untuk mengambil jas, tas kerja dan kunci mobil. Sebelum pergi, dia pun berkata pada anaknya, “Russel, Papa pergi kerja
“Setelah menikah, dia nggak kerja, nggak punya penghasilan. Dia hanya tahu bergantung sama aku. Semua barang di rumah dibeli pakai uang aku. Dia punya hak apa untuk bagi harta denganku?” Roni berkata dengan angkuh, “Asalkan aku dan dia bercerai, dia pasti pergi dengan tangan kosong, Dia nggak akan mendapatkan apa pun.”Terakhir kali Odelina bilang pada Roni. Kalau mereka bercerai, Roni harus mengembalikan uang untuk renovasi rumah kepada Odelina. Roni juga sudah mengatakan kalau dia tidak akan memberikan sepeser pun kepada Odelina.Sekarang Roni tidak menceraikan Odelina karena mempertimbangkan Russel masih kecil, butuh seseorang untuk menjaganya. Karena itu, Roni anggap Odelina sebagai pengasuh gratis. Pengasuh gratis ini benar-benar menjaga anaknya dengan sepenuh hati. Dia sama sekali tidak perlu khawatir anaknya akan dianiaya oleh pengasuh.Yenny ingin mengatakan kalau tabungan juga termasuk harta bersama. Begitu Odelina mengajukan gugatan, perempuan itu bisa mengambil setengah dari
Begitu Roni mendengar kalau orang yang tadi adalah Stefan, dia langsung tersentak dan berkata, “Pantas saja rombongannya begitu besar. Ternyata Pak Stefan. Aduh, sayang sekali. Kalau aku tahu itu Pak Stefan, aku pasti akan menerobos ke depan untuk lihat wajah tampan Pak Stefan.”Dengar-dengar, Stefan memiliki wajah yang sangat tampan.Bapak-bapak yang tadi melirik Roni sekilas, lalu berkata sambil tertawa pelan, “Kamu tampan juga. Tapi kalau bandingkan kamu dan Pak Stefan, kamu akan kalah telak.”Roni juga tidak marah, “Aku mana berani bandingkan aku dengan Pak Stefan? Satu-satunya orang di Kota Mambera yang bisa dibandingkan dengan Pak Stefan mungkin hanya Pak Aksa. Aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan Pak Stefan hari ini. Nanti aku harus pergi beli lotre, siapa tahu bisa dapat jackpot.”Bapak itu tertawa karena kata-kata Roni. Sementara itu, Yenny tampak takjub. Setelah bapak itu pergi, dia langsung menggandeng tangan Roni dan berjalan ke restoran hotel sambil berkata, “Pa
Roni memikirkan status keluarga Adhitama, lalu memikirkan kondisi adik iparnya. Kemudian, dia merasa kalau Stefan adalah anggota keluarga Adhitama, makam leluhur keluarga Hermanus pun akan mengeluarkan asap.Olivia cukup cantik, tapi kualifikasinya jauh lebih rendah daripada Amelia dalam segala aspek. Stefan bahkan tidak suka dengan Amelia, bagaimana mungkin pria itu akan menyukai Olivia?Setelah membandingkan keduanya, Roni otomatis membuang jauh-jauh pemikirannya. Dia pun beranggapan dirinya yang terlalu banyak berpikir.Stefan suami Olivia tidak mungkin anggota keluarga Adhitama!“Salah lihat kali. Ayo, kita pergi sarapan dulu.”Yenny justru berharap Roni dan Stefan saling kenal. Dengan begitu, dia ikut Roni terus, dia pun bisa mengenal Stefan juga. Mungkin saja, dia bisa masuk ke lingkungan sosial kelas atas.Akan tetapi, kenyataan telah memberinya tamparan. Hal itu tidak mungkin bisa terjadi. Lebih baik dia berhenti berkhayal.Bisa mengambil hati Roni dan membuat Roni bercerai dan
Odelina terus mencari pekerjaan. Sementara Olivia membawa keponakannya ke toko buku. Junia sangat menyukai Russel. Boleh dibilang, dia yang bermain dengan Russel sepanjang waktu, sehingga Olivia bisa membuat barang kerajinan tangannya dengan tenang.Olivia juga berencana membuat beberapa hiasan kepala dengan gaya zaman dulu dan menjualnya di toko online. Dia ingin melihat bagaimana penjualannya. Jika bagus, dia akan membuka satu toko online lagi.Di bawah pengaruh perdagangan elektronik, bisnis toko fisik sangat sulit dilakukan. Selama toko online bisa menghasilkan uang, Olivia dengan senang hati akan membuka satu toko online lagi.Menjelang tengah hari, Junia tiba-tiba bertanya pada sahabatnya, “Oliv, hari ini kamu pergi jemput suamimu ke sini lagi, nggak? Aku bawa seafood segar dari rumah. Siang ini kita pesta seafood saja.”“Kalau Pak Stefan mau datang, aku akan masak lebih banyak nasi,” imbuhnya.Junia hendak pergi menyiapkan makan siang, karena itu dia bertanya pada Olivia. Karena
“Mungkin dia belum lihat pesan yang kamu kirim. Bagaimana kalau kamu coba kirim lagi?”Olivia terdiam sejenak. Pada akhirnya, dia tetap mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Whatsapp di ponselnya, lalu mengirim pesan ke Stefan, “Nanti siang mau makan bareng, nggak?”Begitu mengirim pesan, hanya muncul tanda centang satu. Olivia awalnya mengira ada gangguan sinyal. Namun, ketika dia mencoba mengirim pesan ke Junia, pesannya langsung masuk. Seketika Olivia pun menyadari kalau pria itu telah memblokir nomornya. Maka dari itu, Stefan tidak bisa menerima pesan yang dikirim Olivia. Kecuali Stefan membuka blokirannya.Olivia menatap pesannya yang tidak terkirim itu tanpa mengedipkan mata. Stefan menghapus dan memblokir nomornya lagi?Stefan yang pelit itu ternyata menghapus nomornya lagi!Kali ini adalah kedua kalinya Stefan menghapus nomornya. Pertama kali, keduanya baru saja mendaftarkan pernikahan mereka, masih belum terbiasa satu sama lain. Begitu keluar dari Kantor Capil, Stefan langs
Akan tetapi, Olivia selalu membelanjakan uang dengan hati-hati. Kecuali saat dia membeli perabotan besar. Kalau tidak, pengeluaran hariannya di rumah kecil mereka tidak akan melebihi 400 ribu.Stefan segera mengesampingkan pemikirannya itu. Dia terlalu malas untuk menerka-nerka. Lagi pula, dia memang memberikan uang kepada Olivia untuk dibelanjakan.Stefan marah pada Olivia, bahkan dia menghapus nomor perempuan itu. Namun, dia tetap memberikan uang yang harus dia berikan pada Olivia.Karena dia memaksa diri untuk bersama Olivia sampai perjanjian mereka berakhir. Dia tidak akan mengakhiri perjanjian lebih dulu karena itu melanggar perjanjian, dia juga harus memberikan biaya ganti rugi yang besar pada Olivia.Sepuluh menit kemudian.Ponsel Stefan menerima pesan pemberitahuan penggunaan kartu lagi. Kali ini, Olivia menghabiskan total 40 juta.Tentu saja, jumlah uang itu masih belum seberapa bagi Stefan. Dia hanya ingin tahu mengapa perempuan itu tiba-tiba menghabiskan begitu banyak uang?
“Begini, Bos. Sekalipun kamu lihat dengan matamu sendiri Olivia makan dengan pria lain dan ambil sayur untuknya, kamu harus cari tahu dulu siapa pria itu. Bagaimana kalau mereka saudara?”Wajah Stefan seketika menjadi muram, “Albert.”Secara naluriah Reiki langsung bertanya, “Albert siapa? Oh, aku tahu. Anaknya CEO Pratama Group. Sekarang dia lagi dilatih di Pratama Group. Dia ... biarkan aku analisa dulu. Nama belakang mama Albert adalah Santoso. Nama belakang sahabat istrimu juga Santoso.”Stefan langsung berkata, “Albert adik sepupunya Junia.”“Betul,betul. Mereka kakak adik sepupu. Istrimu dan Junia adalah sahabat karib. Istrimu pasti sudah lama mengenal Albert. Lagi pula, dia juga beberapa tahun lebih tua dari Albert. Mungkin saja, dia hanya anggap Albert sebagai adik.”“Mereka sama sekali nggak ada hubungan darah. Biar dia mau jadikan Albert sebagai adiknya, Albert tetap nggak bisa jadi adiknya.”Suara Reiki tercekat. Benar juga, meski Olivia mengatakan kalau dia menganggap Alber