Jika Nenek Maria masih hidup, dia pasti tidak akan menghalangi Daniel. Seperti yang diungkapkan oleh Daniel, neneknya pasti menginginkan kebahagiaan baginya. Jika Daniel benar-benar mencintai Odelina, maka neneknya pasti akan mendukung niatannya untuk mendekati Odelina."Cherly, apa kamu masih berharap sama aku?"Cherly menjawab, "Nggak lah, Kak. Aku sudah tahu kamu tuh orangnya gimana. Kalau kamu nggak suka sama aku, ngapain aku terus berharap? Banyak kok cowok lain yang lebih baik dari kamu.""Kenapa aku harus nempel terus sama kamu? Kenapa aku nggak cari orang lain yang lebih menjanjikan?""Oke deh, aku nggak akan pura-pura lagi. Nanti malam, aku makan sama Tante, terus aku bicara jujur sama dia. Setelah itu, aku akan pindah dari rumah keluargamu dan menginap di Hotel Mambera. Walaupun kita nggak bisa jadi pasangan, setidaknya kita bisa jadi teman."Cherly memang beritikad baik. Namun, kata-kata Daniel juga masuk akal. Dia harus menjelaskan segalanya kepada Yanti lebih cepat, pinda
“Terima kasih atas kepeduliannya ya, Om Chiko, kakakku sudah jauh lebih baik. Pemulihannya cepat.”“Syukurlah, syukurlah.”Om Chiko mengambil sebatang sayuran dan memakannya, lalu mengambil sesendok nasi.“Olivia, Om mau cerita sesuatu. Menurutmu bagaimana? Aku sudah cerita sama Tante Ati, dan dia marah-marah ke aku.”Olivia tersenyum, "Ceritain dong, Om. Ada apa? Aku dengerin dulu, entar baru aku kasih pendapat."“Aku bisa melihat garis tangan, tapi sebenarnya aku nggak punya guru beneran. Aku cuma belajar sembarangan dari orang lain, terus baca-baca buku sendiri dan coba-coba.”Om Chiko berhenti makan, berkata pelan, “Tapi, aku pikir sekarang aku bisa buka stan di jembatan penyeberangan atau taman untuk lihat garis tangan. Mungkin saat aku nggak sibuk, aku bisa cari tambahan dengan cara itu. Meskipun usaha toko kelontong kami juga masih lumayan.”“Tapi, anak-anak semakin besar, orang tua semakin tua. Beban kami sebagai generasi sandwich semakin berat. Dengan pendapatan dari toko itu
Olivia mengunjungi kakaknya di rumah sakit. Ketika dia sampai, Odelina dan putranya, Russel, telah selesai makan malam."Tante."Melihat Olivia, Russel sangat senang. Dia berlarian memeluk Olivia. Saat melihat sang kakak hendak membersihkan kotak makan, dia segera menawarkan, "Kakak, biar aku yang cuci."“Nggak usah. Aku sekarang lagi bosen banget, jadi pengin cari sesuatu buat dilakuin.” Kalau tidak, dia sudah suruh Bi Lesti untuk membersihkannya."Kamu tutup lebih awal hari ini?"Sambil memegang keponakannya di dekat pintu kamar mandi, Olivia menonton kakaknya mencuci kotak makan. Olivia menjawab, “Junia mau traktir makan malam. Russel, kamu makannya pagi banget. Tadi Tante pikir mau ajak kamu makan malam.”Odelina tertawa kemudian berkata, "Aku sekarang cuma makan dan tidur saja kerjaannya. Makanan yang Pak Arif kirim enak banget. Kalau begini terus, berat badanku bisa balik lagi jadi 75 kg pas keluar nanti." Odelina mudah gemuk. Sedikit makan berlebihan saja, pinggangnya bisa jad
Semua orang membayangkan adegan Stefan membawa bayi ke kantor untuk bekerja. Mereka semua tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Sulit dibayangkan!Para eksekutif senior yang berbicara dengan Olivia tersenyum dan berkata, "Bu Oliv, Pak Stefan sudah datang. Kami pergi dulu, ya."Mereka tak ingin menjadi “obat nyamuk” di sana.Olivia tersenyum mengangguk. Setelah para eksekutif pergi, ia berjalan menuju Stefan dan Russel.“Stefan, kamu harus pegang dia kuat-kuat, loh.”Ada orang yang saat mengangkat atau memutarkan anak-anak tidak memegangnya dengan kuat, sehingga akibatnya anak-anak jatuh dan cedera.Stefan segera berhenti memutar-mutar Russel di udara.Dia meletakkan Russel dan memeluknya, lalu berkata, "Tenang saja, aku akan memegangnya dengan kuat. Siapa pun boleh jatuh, tapi aku nggak akan membiarkan Russel jatuh."“Russel, Om Stefan baik nggak?”Russel menjawab, “Om Stefan baik, baik banget.”“Selama Russel tidak lagi disebut sebagai obat nyamuk, Om Stefan akan jadi lebih baik
"Memang masih lama, tapi kita juga harus mulai mempersiapkannya."Stefan berkata, dan segera menambahkan, "Kamu nggak perlu repot, cukup kooperatif dengan desainer saja. Desainer akan mendesain gaun pengantin yang cocok dengan bentuk tubuh dan aura kamu, menjamin kamu akan menjadi pengantin paling cantik setelah mengenakannya."Olivia tertawa, "Menurutku, meskipun aku nggak pakai gaun pengantin yang dibuat khusus, aku tetap pengantin tercantik buat kamu."Dia sangat percaya diri dengan penampilannya.Stefan juga tertawa, "Iya, kamu memang selalu menjadi pengantin tercantik untukku, aku hanya ingin memberimu yang terbaik."Stefan juga harus mempersiapkan mas kawin untuk Olivia.Seluruh harta yang dia miliki, termasuk yang diberikan oleh keluarganya, akan dia gunakan sebagai mas kawin untuk Olivia.Pasangan ini keluar dari gedung perkantoran, menuju ke mobil Rolls Royce milik Stefan."Kalian nggak perlu ikut."Stefan berkata kepada para pengawalnya.Para pengawal dengan hormat menyetujui
Semua yang hadir tahu bahwa tanggal pernikahan Reiki dan Junia telah ditetapkan, akhir bulan ini mereka akan mengadakan pesta pernikahan. Semua orang di sana menggoda Reiki.Reiki dengan lepas menerima candaan dan ucapan selamat dari semua orang."Di antara kalian, selain Stefan, kalian semua masih bujang sejati," kata Reiki sambil menuangkan penuh segelas anggur dan tersenyum pada semuanya, "Mulai hari ini, aku, Reiki resmi keluar dari kelompok kalian. Jadi, jika ada acara buat kalian para bujang, jangan undang aku lagi. Kalian bebas berpesta sesukanya."Jonas tertawa, "Aku iri denganmu, Pak Reiki."Daniel berkata, "Mulai hari ini Reiki akan seperti Stefan, menjadi pria yang sepenuhnya di bawah kendali istrinya."Stefan dengan nada serius menjawab, "Aku mungkin memang hidup di bawah kendali istri, tapi kamu belum punya kesempatan untuk seperti itu."Daniel membalas, "Stefan, itu menyakitkan. Olivia, kamu harus menegur Stefan."Olivia memberi makanan keponakannya, Russel yang sudah mak
Reiki bertanya dengan perasaan khawatir, "Kak, apanya yang bukan orang biasa, sih?"Bram menjawab setelah mengambil napas, "Aku rasa kita sudah cukup kenal, kalian juga sudah berpengalaman. Jadi aku nggak takut kalian ketawa. Aku itu, nggak bisa merasakan apa-apa terhadap perempuan."Semua orang diam.Olivia dan Junia, yang merupakan sahabat baik, secara bersamaan menjatuhkan udang yang mereka pegang kembali ke dalam mangkuk."Kak, kamu ini cuma cari alasan, ya? Kami nggak bakal ngejodohin kamu, kok. Nggak perlu ngomong gitu depan kami buat ngerjain kami."Reiki teringat ekspresi penuh harapan dari pamannya, dan wajah antisipatif tantenya. Dia merasa mungkin dia tidak seharusnya bertanya seperti itu.Kata-kata yang diucapkan oleh kakaknya sangat mengejutkan baginya.Jonas, yang sedang duduk di samping Bram, bertanya dengan ragu, "Bram tertarik sama pria?"Jonas perlahan-lahan bergeser, siap untuk pindah tempat duduk jika Bram mengatakan ia tertarik pada pria. Tapi, Bram, yang tahu Jona
Tidak mungkinkan mengadakan ajang pencarian jodoh untuk kakaknya?Stefan membuka sarung tangannya setelah selesai mengupas semangkuk udang untuk Olivia lalu berkata, “Kayaknya aku pernah dengar penyakit itu.”“Pak Bram, biarkan semuanya mengalir secara alami. Atau mungkin Bapak mau aku perkenalkan dengan ahli spiritual kepercayaan nenek? Nanti dia akan meramal Pak Bram dan melihat apakah Bapak memiliki jodoh dan keturunan di masa depan atau mungkin akan melajang seumur hidup.”Kemudian Bram berkata, “Ahli spiritual kepercayaannya nenek keluarga Adhitama? Wah, pastinya ahli spiritual itu benar-benar ahli di bidangnya, ya.”Bram sangat menghormati sosok nenek keluarga Adhitama. Dia pasti akan mempercayai 100 persen semua yang dikatakan oleh nenek. “Ya sudah, Kakak cepat minta tolong sama nenek untuk kenalin ahli spiritual itu sama Kakak. Mungkin saja orang itu benar-benar bisa membantu,” ujar Reiki.Kemudian Reiki kembali berkata kepada Stefan dengan raut wajah cemas, “Stefan, kamu tele
Semua ini salah bibinya yang terlalu ikut campur. Jika tida, si buta pasti sudah mati sejak lama. Rosalina sudah buta selama sepuluh tahun, siapa sangka suatu hari nanti dia bisa kembali melihat? Benar-benar manusia berencana, tetapi takdir yang menentukan. Pengganti itu terdiam saat ditanya oleh Giselle seperti ini. Dia hanyalah seorang pengganti, bahkan Giselle yang asli pun tidak bisa menikah masuk ke keluarga Adhitama sebagai nyonya muda. Selain itu, Giselle sudah menyinggung Calvin, jadi tidak ada lagi kesempatan baginya untuk masuk ke keluarga Adhitama. Dengan sedikit penyesalan, dia berkata,"Aku masih berharap bisa mendapatkan keberuntungan seperti Olivia, masuk ke keluarga Adhitama dan menjadi nyonya muda. Tapi sepertinya itu hanya harapanku yang berlebihan." Giselle tertawa, "Nggak heran kamu punya pemikiran seperti itu. Setiap gadis yang pernah melihat salah satu anak dari keluarga Adhitama, terlepas dari latar belakang mereka, pasti akan tergoda. Sayangnya, nggak ada sat
Pengganti itu menatap Giselle dengan penuh harapan dan bertanya, "Berapa banyak anak lelaki keluarga Adhitama yang masih lajang?" Dari pertanyaan itu, Giselle langsung tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Dengan nada sarkastik, Giselle berkata, "Kenapa? Kamu juga bermimpi menikah masuk ke keluarga Adhitama?""Keluarga Adhitama bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Lihat aku, aku ini putri kedua dari keluarga Siahaan yang asli. Saat papa dan mamaku masih mengurus keluarga, aset kami ada triliunan. Tapi tetap saja, kami nggak bisa bergaul dekat dengan keluarga Adhitama." "Di acara perjamuan, saat mamaku menyapa para nyonya dari keluarga Adhitama, mereka hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Kalau mau berbincang akrab dengan mereka, itu hal yang mustahil." "Para nyonya keluarga Adhitama jarang menghadiri pesta. Kalau mereka datang ke suatu acara, itu pasti undangan dari orang-orang yang memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di Kota Mambera, bar
Penggantinya sudah tiba lebih dulu, tetapi dia tidak memiliki kunci untuk masuk, sehingga hanya bisa menunggu di depan vila. Setelah Giselle masuk, barulah pengganti itu mengendarai mobilnya dan mengikuti masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian. Di ruang tamu yang megah, hanya ada dua wanita duduk di sofa mewah. Mereka saling menatap, mengamati satu sama lain. "Apakah wajahku terlihat sangat jelek sekarang? Rasanya wajahku bengkak seperti roti kukus yang mengembang." Orang pengganti itu meraba pipinya yang merah dan bengkak, terasa sangat sakit. Para pengawal keluarga Adhitama benar-benar kejam dalam menghukum orang. Giselle tidak bisa menahan tawanya, "Memang sangat jelek, hahaha, wajahmu bengkak sekali." Pengganti itu melotot padanya. "Kamu masih bisa tertawa? Aku ini menggantikanmu untuk menanggung hukuman! Cepat ambilkan es untukku, biar aku bisa mengompres wajahku. Ini sakit sekali!" "Kamu menyuruhku mengambilkan es untukmu?" Giselle membelalakkan matanya. "Aku ini nyonya
Hanya saja, waktunya sudah tidak cukup. Lotajuga tahu bahwa tidak bisa terburu-buru. Olivia dan yang lainnya terlalu waspada. Sebelumnya, Giselle sudah lebih awal menciptakan "pertemuan kebetulan" agar bisa mengenal Olivia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, Olivia tetap waspada terhadapnya. Masalah utamanya adalah Giselle tidak belajar mengubah suaranya, sehingga Olivia curiga bahwa dia adalah Giselle. Karena itu, Olivia terus berjaga-jaga, membuat rencana mereka tidak mengalami kemajuan. Lota juga sempat kesal pada Giselle, merasa bahwa dia tidak berguna. Namun, setelah dipikirkan lagi, ini bukan sepenuhnya salahnya. Memang sejak awal, Giselle tidak memiliki banyak kemampuan. Perempuan itu hanyalah anak manja yang dimanja oleh orang tuanya sejak kecil. Ketidaktahuannya terhadap dunia luar membuatnya melakukan kesalahan besar yang menyeret orang tuanya ke dalam masalah, hingga akhirnya bisnis keluarga Siahaan kembali jatuh ke tangan Rosalina. Bahkan, dia sendiri sempat masuk pe
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”