Share

Go Publik

last update Huling Na-update: 2025-04-22 06:36:35

Keesokan harinya. Arunika sudah bangun dan berpakaian rapi siap pergi ke kantor.

Sejak bangun tidur tadi, Arunika terus merengek ingin pergi ke kantor dengan alasan bosan terlalu lama di rumah, membuat Raynar mau tidak mau mengizinkan Arunika pergi ke kantor.

“Ingat, jika terjadi sesuatu atau merasa kurang baik, kamu harus menghubungiku.” Raynar mengingatkan agar Arunika tidak membuat keputusan gegabah atau menyembunyikan sesuatu darinya.

“Iya, kamu jangan cemas,” balas Arunika sambil merapikan dasi Raynar.

Raynar menatap lekat wajah Arunika yang sedang serius memandang pada dasinya. Senyum samar terangkat di bibir Raynar.

“Sudah, ayo sarapan,” ajak Arunika setelah selesai merapikan dasi.

Raynar berdeham pelan, lalu mengangguk.

Setelah sarapan. Raynar dan Arunika pergi ke perusahaan bersama. Namun, kali ini mobil Raynar tak berhenti di basement, melainkan di depan lobby.

“Ayo turun,” ajak Raynar.

Arunika agak ragu. Dia memandang pada pintu utama lobby lalu beralih memandang pada Rayna
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Wida
Stella,, hendry/Laras??
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
cih siapa yang ganggu si???? ini lagi senyum2 tau2 ada yang nyuruh turun situ waras???? paling salah satu anggota keluarga laknat nih.
goodnovel comment avatar
Adeena
hmmmmm sp ya Hendry atau Laras atau mungkin Stella yg mau bicara....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Jadi Sasaran

    Di ruangan Raynar. Dia sedang fokus mengecek berkas-berkas yang ada di meja. Raynar menengok ke jam yang ada di layar ponsel, masih lama menuju jam makan siang.Sampai dia mendengar suara ketukan pintu, Erik masih dengan terburu-buru menghampiri Raynar.“Ada apa?” tanya Raynar dengan satu sudut alis tertarik ke atas.“Pak, Bu Laras ada di lobby,” ujar Erik menyampaikan informasi yang didapatnya.Raynar menegakkan badan.“Mau apa dia kemari?” tanya Raynar dengan tatapan tak senang.“Dia tidak mencari Anda tapi mencari Arunika.”Raynar langsung berdiri dari kursinya. Dia berjalan dengan cepat meninggalkan ruangannya untuk bisa segera turun ke lobby.Erik terkejut dan panik melihat Raynar langsung pergi. Dia buru-buru mengejar karena takut terjadi keributan di bawah sana, mengingat hubungan antara Raynar dan Laras yang juga tak baik.Di lobby, Arunika turun karena tak mau dianggap macam-macam oleh Laras jika tak menemui wanita itu.Arunika berjalan dari lift menuju tempat Laras menunggu.

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Semakin Perhatian

    Raynar meminta Arunika duduk di sofa yang terdapat di ruang kerjanya. Dia ikut duduk di samping Arunika, lalu mengamati pipi istrinya itu. “Apa Bibi menamparmu?” tanya Raynar menebak. Arunika tak menjawab, dia masih memegangi pipinya. Akhirnya Raynar menarik pelan tangan Arunika yang menutupi pipi, lalu melihat sendiri pipi Arunika yang merah. Raynar menghela napas kasar. “Kenapa kamu menemui bibiku sendirian? Kenapa tidak menghubungiku lebih dulu?” tanya Raynar dengan nada sedikit tertahan. Arunika menatap pada Raynar, bukannya menjawab pertanyaan suaminya, bibir Arunika berkerut perlahan lalu tiba-tiba menangis. Raynar terkesiap. Dia sudah bertanya dengan nada pelan, tetapi kenapa istrinya itu malah menangis. Bahkan Arunika menangis keras sampai terisak-isak. Raynar tidak tahu harus bagaimana caranya menenangkan Arunika, dia membiarkan saja istrinya itu menangis sampai tenang. Namun, siapa sangka kalau Arunika langsung menjatuhkan keningnya di bahu Raynar. Raynar tersentak

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Benar atau Tidak

    Raynar memandang pipi Arunika yang baru saja diolesi salep.“Sudah mendingan?” tanya Raynar.Arunika mengangguk kecil. “Iya, terima kasih.”Arunika merasakan pipinya yang dingin, lalu tersenyum kecil.“Erik akan mengantarmu kembali ke departemen,” kata Raynar.Arunika mengangguk. Dia lalu berdiri karena Erik sudah menunggunya.Arunika menoleh pada Raynar sekilas, membuat pria itu menaikkan kedua sudut alis.“Ada apa lagi?” tanya Raynar.Arunika tersenyum lalu menggeleng pelan. Dia segera pergi diikuti Erik.Arunika dan Erik sudah berada di lift. Mereka sama-sama diam, sampai Arunika menoleh pada Erik. Dia mengamati wajah hingga postur tubuh asisten suaminya itu.“Erik.”“Ya.”“Boleh aku tanya sesuatu?” tanya Arunika.“Silakan, tanya saja,” balas Erik tak keberatan sama sekali.“Tapi jangan tersinggung,” kata Arunika lalu melihat Erik mengangguk pelan. “Kamu dan Pak Ray, ada hubungan spesial?”Erik hampir terbatuk karena tersedak ludah mendengar pertanyaan Arunika.Keterkejutan Erik mal

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Membongkar Status

    Semua terkejut melihat siapa yang datang. Beberapa staff itu termasuk Amel langsung menunduk tak ada yang berani mengangkat pandangan.Arunika tak menyangka Raynar datang ke sana. Dia langsung menoleh Erik dan langsung bisa menebak jika Eriklah yang menghubungi Raynar.Raynar berjalan tegap menghampiri Arunika dan yang lain, tiap suara derap langkahnya mampu membuat jantung setiap karyawannya berdegup cepat.Raynar menatap satu persatu staff itu, lalu tatapannya beralih pada Arunika. Raynar geram mengetahui Arunika selama ini masih dibully dan istrinya itu tidak bercerita sama sekali padanya.Arunika melipat bibir seraya menurunkan pandangan saat melihat tatapan tak senang suaminya yang tertuju padanya.“Siapa yang menuduhnya sebagai simpananku?” tanya Raynar kembali menatap satu persatu karyawannya itu.Raynar memerhatikan, staff-staff itu tadi begitu lantang menghina dan menuduh Arunika, sekarang semua nyali mereka menciut, bahkan tidak ada yang berani menjawab.“Siapa yang tadi den

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Bujukan Arunika

    Raynar menoleh dengan tatapan tajam pada Erik yang ikut bicara.“Saya keluar dulu, ada urusan pekerjaan yang harus saya selesaikan.” Seolah tahu arti tatapan atasannya itu, Erik memilih buru-buru kabur daripada terkena masalah.Kini Raynar menatap pada Arunika yang berdiri di hadapannya.“Bagaimana bisa kamu masih membela para staff itu, sedangkan perbuatan mereka sudah sangat keterlaluan?” tanya Raynar begitu mereka hanya berdua di ruang kerjanya.Arunika menghela napas pelan, lalu mencoba menjelaskan. “Mereka hanya korban.”“Bukankah sejak awal aku juga salah karena tidak pernah menjelaskan status kita pada mereka, makanya mereka semakin salah paham,” ujar Arunika.Raynar menatap datar.Arunika tersenyum dan kembali membujuk.“Sekarang mereka sudah tahu, kalau masih tidak percaya, ya itu urusan mereka. Tapi bukan berarti kamu harus memecat mereka seperti itu,” ucap Arunika lagi.Raynar memalingkan muka dari Arunika. Tetap saja dia kesal karena baginya perbuatan para staff itu sangat

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Memang Mirip

    Arunika kembali ke ruang kerja Nichole. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk pada atasannya itu.“Akhirnya keributannya teratasi,” kata Nichole seraya berjalan menuju meja kerjanya.Arunika merasa malu karena sudah menjadi penyebab keributan itu.“Iya, Pak. Maaf sudah membuat Anda tak nyaman,” kata Arunika lalu sedikit membungkukkan badan ke arah Nichole lagi.Nichole memandang Arunika yang sangat sopan dan bertanggung jawab. Dia duduk di kursinya lalu menghela napas pelan.“Apa ada masalah lain, Pak?” tanya Arunika karena Nichole seperti punya banyak beban.Nichole tersenyum menatap pada Arunika.“Tidak ada,” jawab Nichole, “kamu tidak salah, tapi kenapa kamu minta maaf?” Arunika hanya tersenyum kecil.“Tadi aku sempat cemas kalau semua pegawai bakal benar-benar dipecat oleh Raynar. Ya, siapa sangka kamu bisa menyakinkan Raynar untuk membatalkan niatnya.”Nichole menatap kagum pada Arunika.“Ah … itu ….” Arunika menggaruk belakang kepala karena malu sudah menjadi pemicu keributa

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Rasa Penasaran Raynar

    Arunika kembali bekerja setelah banyak bercerita dengan Nichole. Meski menyenangkan bisa berbagi cerita dengan pria itu, tetapi Arunika tetap harus kembali mengerjakan tugasnya.Arunika sibuk mengecek berkas sebelum diserahkan pada Nichole, sampai dia melihat ponselnya berkedip beberapa kali, ada pesan masuk di ponselnya.[Bagaimana kabarmu?]Arunika membaca pesan yang dikirimkan Nathan. Dia mengetik pesan balasan dari Nathan karena bagaimanapun pria itu pernah menolongnya.[Aku baik, Kak. Ini sudah mulai bekerja.]Arunika ingin meletakkan ponselnya lagi, tetapi dia kembali mendapat balasan dari Nathan.[Apa siang atau sore ini kamu ada waktu? Aku ingin bertemu denganmu.]Arunika menggigit bibir bawahnya lalu mengetik pesan balasan untuk Nathan.[Maaf, Kak. Sepertinya tidak bisa, aku juga tidak bisa pergi tanpa izin suamiku dulu.]Arunika takut menyinggung Nathan, apalagi pria itu tidak membalas pesannya lagi. Arunika mencoba berpikir positif, mungkin Nathan sibuk bekerja lagi.**Saa

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Perkara Buku

    Setelah cukup lama berada di ruang kerja, Raynar kembali ke kamar untuk beristirahat.Akan tetapi, saat baru saja menginjakkan kaki di kamar, Raynar mendengar suara benda jatuh dari kamar ganti.Raynar mengedarkan pandangan di kamar dan tak melihat Arunika di sana, membuatnya seketika panik lantas berlari ke kamar untuk melihat apakah Arunika yang jatuh.Saat sampai di kamar ganti, Raynar melihat Arunika yang terduduk di lantai sambil mengusap kepala.“Apa yang kamu lakukan? Dan kenapa ….” Apa yang mau dikatakan Raynar terjeda saat melihat kotak dengan beberapa buku dan bingkai foto berserakan di lantai.“Aku mau naruh kotak di atas, tapi malah kejatuhan kotak lain. Sakit.” Arunika mengusap kasar kepalanya untuk menghilangkan sakitnya.Bukannya membantu Arunika berdiri, Raynar malah memunguti barang-barang yang berserakan lalu memasukkannya kembali ke kotak.Arunika keheranan, kenapa Raynar terburu-buru memasukkan semua barang itu? Lalu Arunika melihat buku bersampul biru dengan tali

    Huling Na-update : 2025-04-24

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sebuah Pernyataan

    “Tinggal jawab, kenapa suka sekali bikin penasaran?” protes Arunika karena Raynar selalu menjawab dengan pertanyaan.Arunika pusing sendiri karena Raynar suka sekali memintanya menebak. Dia melirik pada Raynar, tetapi detik berikutnya memandang ke arah lain.“Mau aku gay atau tidak, apa ada bedanya untukmu?” tanya Raynar sambil menatap Arunika.“Ya ada,” jawab Arunika kembali menyandarkan punggung ke sandaran sofa. “Kalau kamu tidak gay, aku pasti akan takut dan cemas seranjang denganmu,” imbuh Arunika tanpa menatap pada Raynar, dia memainkan jemarinya.Lalu saat dia menolehkan kepala, Arunika terkesiap melihat wajah Raynar yang sudah sangat dekat dengannya. Sejak kapan suaminya berada di jarak sedekat ini dengannya?“Ke-kenapa deket-deket?” tanya Arunika tergagap sampai menahan napas dengan ekspresi wajah panik. Dia sampai memundurkan kepala untuk memberikan jarak yang lebar di antara mereka.Raynar menatap lekat wajah Arunika, lalu memandang dua bola mata Arunika secara bergantian.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Jelek karena Seksi

    Erik melihat Raynar baru saja kembali. Dia segera masuk ruang kerja Raynar untuk melaporkan schedule Raynar yang sudah dirombak Erik. “Anda baik-baik saja, Pak?” tanya Erik saat melihat raut wajah Raynar yang begitu masam.“Hm ….” Raynar tak menanggapi ucapan Erik.Erik langsung paham, pekerjaannya akan sulit saat Raynar dalam mode kesal seperti ini. Erik hendak membacakan jadwal baru Raynar, tetapi atasannya itu sudah lebih dulu bicara.“Kamu sudah mendapatkan informasi soal Nathan?” tanya Raynar.“Belum, Pak. Masih diusahakan,” jawab Erik.Raynar menatap datar, lalu berkata, “Apa pekerjaanmu sekarang sangat lamban seperti ini? Apa susahnya untukmu mencari tahu?”Erik meneguk ludah kasar. Baru saja dia cemas harinya suram karena mood Raynar, sekarang sudah dimulai kesuraman itu.“Iya, Pak. Tapi saya berusaha untuk mencari informasi sevalid mungkin agar tidak mengecewakan Anda. Mencari informasi pribadi lebih mudah ketimbang informasi keluarga beserta riwayatnya, Pak.” Erik harus tet

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Takut Suami Marah

    Arunika dan Clara baru saja kembali dari toilet. Saat Arunika hendak duduk, Raynar langsung berdiri sampai membuat Arunika terkejut.“Ada apa?” tanya Arunika sambil menatap suaminya yang terlihat tak senang.Raynar meraih tangan Arunika lalu berkata, “Aku ada urusan mendadak.”Arunika melihat ketidaksenangan dalam tatapan mata Raynar. Dia langsung mengangguk lalu meraih tasnya di kursi.“Aku pergi dulu, makasih makanannya.”Setelah Arunika mengucapkan itu, Raynar menarik tangan Arunika pergi meninggalkan tempat itu.Clara terkejut sampai bengong karena Raynar mendadak mengajak pergi Arunika. Dia melambaikan tangan ke arah Arunika pergi sampai menghilang dari pandangannya.Setelah Arunika dan Raynar pergi, Clara menoleh pada Nathan yang masih duduk dengan tenang.“Apa Kak Nathan sebelumnya sudah tahu kalau Raynar suami Aru?” tanya Clara pada pria itu.“Tahu,” jawab Nathan.“Aru punya suami yang masih muda dan gagah, apa Kak Nathan tetap akan mendekati Aru karena awalnya ngira dia tua,

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Sesuai Rencana

    Arunika menoleh pada Raynar saat mendengar pertanyaan Clara. Dengan senyum penuh rasa bangga dia menjawab, “Ini suamiku, kamu belum pernah bertemu dengannya, kan? Sekalian saja kuperkenalkan.”Clara terkejut. Dia menatap Arunika dan Raynar bergantian karena rasa tak percaya.“Su-suami?” tanya Clara mengulang. Tentu Clara terkejut karena yang dia tahu, suami Arunika sudah tua seperti yang Arunika ceritakan sebelum menikah.Arunika mengangguk meyakinkan.Clara akhirnya memperkenalkan diri pada Raynar meski masih bingung, lalu mereka duduk bersama saling berhadapan. Arunika berhadapan dengan Clara, sedangkan Raynar berhadapan dengan Nathan.Suasana di sana berubah tegang. Arunika sesekali melirik pada Raynar, dia merasa bersalah karena ada Nathan di sana.Clara melirik pada Nathan dan Raynar secara bergantian, dua pria itu diam saling tatap sampai membuat kecanggungan yang begitu terasa di meja itu.“Aru, aku memesan camilan kesukaanmu. Makanlah,” ucap Clara untuk mencairkan suasana.Aru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pertemuan Yang Direncanakan

    Hari berikutnya. Raynar berada di ruang kerjanya seperti biasa saat Erik masuk membawa tumpukan berkas dan meletakkan di meja Raynar.“Pak, saya sudah mendapat sedikit informasi tentang Nathan. Apa Anda mau mendengarnya dulu?” tanya Erik yang berdiri di depan meja kerja Raynar.Raynar berhenti membubuhkan tandatangan di berkas, lalu pandangannya beralih pada Erik.“Apa yang kamu dapatkan?” tanya Raynar.“Informasi yang saya dapat dari beberapa teman yang satu jurusan dengan Arunika, mereka mengatakan kalau Arunika memang sering bertemu dan belajar bersama dengan Nathan meski mereka beda angkatan,” ujar Erik lalu membuka ponsel dan kembali membaca informasi yang sudah diringkasnya.“Mereka rata-rata berkata kalau Arunika memang sangat dekat dengan Nathan sampai dikira pacaran, padahal tidak,” ucap Erik lagi.“Hanya itu?” tanya Raynar dengan satu alis tertarik ke atas.“Ya, Pak. Hanya itu informasi yang saya dapat soal hubungan Arunika dengan Nathan saat mereka masih kuliah,” jawab Erik

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sedikit Kisah Raynar

    Raynar menatap Arunika yang begitu antusias ingin mendengar tentang orang tuanya. Dari sorot mata gadis ini, Raynar tak pernah melihat kepura-puraan, semua begitu alami dari pemikiran polos Arunika. “Benar-benar ingin tahu?” tanya Raynar memastikan. Arunika mengangguk-angguk cepat. Raynar membetulkan posisi duduknya dengan benar. Dia kini tak menatap pada Arunika, tetapi memandang lurus ke depan. Arunika masih duduk miring menatap pada Raynar, menunggu suaminya itu bercerita. “Sejak kecil, aku tinggal di kota kecil bersama ibuku,” ucap Raynar memulai ceritanya. Arunika diam mendengarkan yang Raynar katakan. “Kami hanya hidup berdua, tidak tahu kenapa ayahku tidak pernah datang dan ibuku tidak pernah lagi menceritakan tentangnya.” Raynar tersenyum getir saat mengatakan itu. “Kenapa ayahmu tidak pernah datang? Apa dia sibuk bekerja atau apa?” tanya Arunika. Raynar menoleh Arunika, lalu menjawab, “Ibuku hanya berkata kalau mereka tidak mungkin bisa bersama, jadi lebih baik aku d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Perkara Buku

    Setelah cukup lama berada di ruang kerja, Raynar kembali ke kamar untuk beristirahat.Akan tetapi, saat baru saja menginjakkan kaki di kamar, Raynar mendengar suara benda jatuh dari kamar ganti.Raynar mengedarkan pandangan di kamar dan tak melihat Arunika di sana, membuatnya seketika panik lantas berlari ke kamar untuk melihat apakah Arunika yang jatuh.Saat sampai di kamar ganti, Raynar melihat Arunika yang terduduk di lantai sambil mengusap kepala.“Apa yang kamu lakukan? Dan kenapa ….” Apa yang mau dikatakan Raynar terjeda saat melihat kotak dengan beberapa buku dan bingkai foto berserakan di lantai.“Aku mau naruh kotak di atas, tapi malah kejatuhan kotak lain. Sakit.” Arunika mengusap kasar kepalanya untuk menghilangkan sakitnya.Bukannya membantu Arunika berdiri, Raynar malah memunguti barang-barang yang berserakan lalu memasukkannya kembali ke kotak.Arunika keheranan, kenapa Raynar terburu-buru memasukkan semua barang itu? Lalu Arunika melihat buku bersampul biru dengan tali

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Rasa Penasaran Raynar

    Arunika kembali bekerja setelah banyak bercerita dengan Nichole. Meski menyenangkan bisa berbagi cerita dengan pria itu, tetapi Arunika tetap harus kembali mengerjakan tugasnya.Arunika sibuk mengecek berkas sebelum diserahkan pada Nichole, sampai dia melihat ponselnya berkedip beberapa kali, ada pesan masuk di ponselnya.[Bagaimana kabarmu?]Arunika membaca pesan yang dikirimkan Nathan. Dia mengetik pesan balasan dari Nathan karena bagaimanapun pria itu pernah menolongnya.[Aku baik, Kak. Ini sudah mulai bekerja.]Arunika ingin meletakkan ponselnya lagi, tetapi dia kembali mendapat balasan dari Nathan.[Apa siang atau sore ini kamu ada waktu? Aku ingin bertemu denganmu.]Arunika menggigit bibir bawahnya lalu mengetik pesan balasan untuk Nathan.[Maaf, Kak. Sepertinya tidak bisa, aku juga tidak bisa pergi tanpa izin suamiku dulu.]Arunika takut menyinggung Nathan, apalagi pria itu tidak membalas pesannya lagi. Arunika mencoba berpikir positif, mungkin Nathan sibuk bekerja lagi.**Saa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Memang Mirip

    Arunika kembali ke ruang kerja Nichole. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk pada atasannya itu.“Akhirnya keributannya teratasi,” kata Nichole seraya berjalan menuju meja kerjanya.Arunika merasa malu karena sudah menjadi penyebab keributan itu.“Iya, Pak. Maaf sudah membuat Anda tak nyaman,” kata Arunika lalu sedikit membungkukkan badan ke arah Nichole lagi.Nichole memandang Arunika yang sangat sopan dan bertanggung jawab. Dia duduk di kursinya lalu menghela napas pelan.“Apa ada masalah lain, Pak?” tanya Arunika karena Nichole seperti punya banyak beban.Nichole tersenyum menatap pada Arunika.“Tidak ada,” jawab Nichole, “kamu tidak salah, tapi kenapa kamu minta maaf?” Arunika hanya tersenyum kecil.“Tadi aku sempat cemas kalau semua pegawai bakal benar-benar dipecat oleh Raynar. Ya, siapa sangka kamu bisa menyakinkan Raynar untuk membatalkan niatnya.”Nichole menatap kagum pada Arunika.“Ah … itu ….” Arunika menggaruk belakang kepala karena malu sudah menjadi pemicu keributa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status