Share

Bab 8

Tidak yakin apakah ramuan obat di mangkuk itu sudah mulai bereaksi atau tidak, malam ini Gavin terlihat sangat gelisah, aku berusaha sekuat tenaga untuk melawan, akhirnya pertarungan berakhir dengan satu pukulan di dagunya.

Gavin memegang dagunya, mulutnya bahkan sampai miring, "Ini sengaja?"

Aku bersumpah bahwa aku tidak melakukannya dengan sengaja, tapi sudah terlanjut memukulnya, dia tentu tidak akan membalasnya.

Dia berdiri, mengeluarkan amarah yang tak terdefinisi, "Jangan harap aku akan menyentuhmu lagi."

"Tuk, tuk, tuk."

Saat situasi memanas, suara ketukan pintu memotong keheningan yang memuncak di dalam ruangan, suara manis Ayana terdengar di luar pintu, "Kakak."

Aku mengenakan jubah tidur dan duduk, berpura-pura acuh tak acuh, kemudian bertanya padanya, "Bolehkah aku tidak keluar?"

Rahangnya yang ramping menegang, emosi di matanya surut seperti air pasang, "Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kamu pikirkan!"

Ketukan pintu masih terus terdengar, Ayana seperti kucing kecil y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status