Beranda / Pernikahan / Permintaan Gila Adikku / 61. Mika dan Noval Diusir

Share

61. Mika dan Noval Diusir

Penulis: Evie Edha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-13 10:52:18

Sepulang bekerja, Mika dan Noval menatap empat orang di ruang tamu rumah dengan bingung. Pasalnya empat orang itu menatap ke arah mereka semua. Noval dan Mika pun saling tatap satu sama lain seolah keduanya juga sudah mengerti dan paham kalau ada yang akan dibicarakan pada mereka.

Noval segera meraih tangan Mika lalu memasuki rumah. "Ada apa? Sepertinya ada yang ingin kalian bicarakan dengan kami," ujar Noval yang membuka suara lebih dulu.

Ridwan yang melihat sikap Noval berdecih. Dia merasa muak dengan sikap Noval yang bertingkah seperti pahlawan untuk istrinya. Tunggu. Bukankah itu sikap yang seharusnya ditunjukkan seorang suami pada seorang istri.

"Ya. Ada sesuatu yang ingin kami bicarakan sama kalian," ujar Olip bersuara. Ekspresinya menujukkan rasa senang seperti akan mendapatkan sesuatu yang berharga.

Hal itu pun membuat Mika dan Noval merasa penasaran. "Apa" tanya Mika kemudian.

Kali ini Bu Tuti yang berbicara mewakili semuanya. Dia mengangkat dagu dan menatap tajam ke arah No
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Permintaan Gila Adikku   62. Kepercayaan Orang Jawa

    Olip seolah mati kutu mendengar kata-kata dari kakaknya. Kakaknya ini pura-pura tidak tahu atau bagaimana. Dia, kan tidak punya uang sama sekali karena hasil hajatan tak seberapa. Sudah dibuat bayar dekorasi yang kurang lagi."Jadi Olip dan Ridwan saja yang diminta bangun rumah," lanjut Mika.Olip mendelik. Mika tidak boleh tahu kalau dia memang sedang bangun rumah. Keinginan Olip, kan Mika pergi dari rumah ini dulu. Biar jadi gelandangan sekalian. Terserah mau tidur di toko atau bengkel."Enak aja. Kak Mika lah yang harusya melakukan itu." Olip memprotes."Iya," sahut Ridwan.Olip langsung menelan ludah kasar dan menyenggol lengan ibunya. Dua perempuan itu sepertinya sedang memikirkan cara lain untuk membuat Mika dan Noval pergi dari rumah ini.Sedangkan pak Purnomo yang seakan tahu ini tak berjalan baik pun berujar, "Baiklah---""Kamu nggak tahu apa gimana sih, Mik?" tanya Bu Tuti tiba-tiba. Perkataan itu menghentikan kalimat yang akan diucapkan oleh Pak Purnomo yang mana semua oran

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Permintaan Gila Adikku   63. Kebetulan Atau Kebenaran?

    ''Sudah-sudah. Kalian ini apa-apaan sih?" tanya Pak Purnomo yang merasa jengkel dengan kelakuan anak dan menantunya yang satu ini. Dia menarik napas karena sudah merasa pusing dengan masalah yang hadir di rumah beberapa hari ini."Kalian ini seperti anak kecil saja," ujarnya kemudian menatap Ridwan dan Olip secara bergantian.''Kak Ridwan ini, Pak. Dia membohongi aku." Olip menatap suaminya dengan kesal. Dia sudah merasa malu dan tidak tahu harus meletakkan di mana wajahnya. Pasalnya Olip sudah menggembor-gemborkan permasalah tanah di depan rumah ini yang mana Ridwan sudah membelinya dan akan membuatkan rumah untukya di sana pada Sinta teman kakaknya yang sangat dia benci."Siapa yang bohong? Aku tidak pernah ya bilang kalau aku akan membelikan kamu tanah dan membangunkan rumah kamu." Ridwan berujar sembari melotot ke arah Olip. Dia tidak mau disalahkan seorang diri di sini.Kali ini Olip kembali menatap Ridwan dengan tajaam. "Aku, kan waktu itu pernah bilang sama kamu kalau aku mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Permintaan Gila Adikku   64. Olip dan Ridwan Pergi

    ''Kok bisa sih bannya kempes?" tanya Ridwan ketika mendapati ban motornya kempes. Dia memerhatikan ban itu yang tak memiliki angin sama sekali.Detik kemudian pandangannya jatuh pada Noval yang baru saja mengeluarkan motornya. Dia terus memerhatikan gerak-gerik Noval yang saat ini sedang memanasi motornya. Tatapann Ridwan pun menjadi curiga."Val. Kamu yang membuat ban motor aku kempes?" tanya Ridwan yang jelas sekali kalau itu adalah bentuk tuduhan.Noval yang sebelumnya tengah sibuk dengan motornya sendiri pun langsung menatap Ridwan dengan datar. Dia memerhatikan ban motor milik adik iparnya itu yang sudah dalam keadaan kempes. Noval menggeleng lalu kembali fokus pada kendaraannya sendiri.Ridwan melotot lebar. ''Val. Jangan bohong kamu." Dia tidak percaya dengan jwaban Noval.Noval kembali menatap Ridwan. Kali ini dia brsuara, ''Bukan aku." Dia masih menjawab dengan santai.Mika kebetulan keluar dari rumah dan mendekati suaminya. Dia melihat seperti ada sitegang antara sang suami

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Permintaan Gila Adikku   65. Tinggal Di Rumah Mertua

    Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam ketika Olip dan Ridwan baru saja sampai di kediaman Pak Eko. Dua orang itu membawa koper besar berisi pakaian mereka. Wajah Olip menunjukkan kekesalan karena dia harus kalah dari Mika dan berakhir dirinya yang harus pergi dari rumah."Sudah. Daripada kita tinggal di sana tapi mendapat kesialan terus. Mending kita di sini saja. Toh sama saja, kan. Setidaknya kita aman di sini," ujar Ridwan mencoba menghibur Olip.Olip mendengus. Sama saja bagaimana? Kalau di rumahya sendiri, kan dia pasti diratukan oleh kedua orang tuanya. jelas itu. Kalau di sini, jelas dia yang harus berbagi mengingat ada adik Ridwan yang masih bersekolah. Belum lagi sikap bapak mertuanya yang terang-terangan tidak menyukai Olip.''Kamu harus segera buatin aku rumah. Sebagai seorang suami itu sudah tanggung jawab kamu," ujar Olip menatap tajam Ridwan.Ridwan menghela napas dalam. Permintaan Olip ini terlalu banyak. Ya meskipun itu tidak salah karena memang sejatinya seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Permintaan Gila Adikku   66. Mencari Petunjuk

    "Sorry," ujar Mika sebelum dia menutup panggilan dengan Sinta. Harii ini, mereka berniat untuk ke tempat kerja masing-masing dengan terlambat karena Mika ingin menjalankan rencananya.Apa rencana Mika?Mika berencana untuk memasuki kamar kedua orang tuanya lagi untuk mencari petunjuk perihal kedua orang tua kandungnya. Mika yakin akan ada sesuatu di sana."Dah," ujar Mika pada Noval. Mika harus memberitahu Sinta kalau dia akan datang terlambat. Sedangkan Noval sendiri sudah memberitahukan orang di bengkel sejak tadi.Noval mengangguk. "Bagus. Kita tinggal tunggu Bapak dan Ibu pergi saja. Semoga ini akan berhasil,'' ujar Noval kemudian. Mereka menunggu dua orang tua itu keluar.Jika Pak Purnomo akan pergi mengojek, maka biasanya Bu Tuti akan pergi untuk bergosip dengan tetangga sekitar. Sejak pernikahan Olip, Bu Tuti tidak melakukannya karena dialah yang menjadi bahan pembicaraan di desa. Namun, sejak dua hari yang lalu dia sudah melakukan kebiasaannya dulu itu."Kalian tidak kerja?" t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Permintaan Gila Adikku   67. Sitegang Bu Lestai dan Olip

    "Dasar menantu tidak tahu diri!'' teriak Bu Lestari sore itu.Sejak Olip tinggal di rumah mertuanya, tidak ada ketenangan lagi di rumah Pak Eko. Selalu saja ada perselisihan antara Olip dan juga Bu Lestari. Contohnya saja sore ini. Kedua perempuan itu tengah berselisih pahaam di dapur karena Olip yang tiba-tiba saja datang memberikan baju kotor pada Bu Lestari yang sedang mencuci pakaian.Bagaimana Bu Lestari tidak marah? Ketika asyik mencuci pakaian kotor suami dan dirinya, dia dikejutkan dengan tingkah Olip itu.''Cuci baju kamu sendiri," ujar Bu Lestari yang langsung melempar pakaian milik Olip pada ke arah menantunya itu.Olip yang dilempari pun merasa terkejut. Dia menganga dengan menatap bagian bawah celananya yang basah akibat lemparan dari sang mertua. "Ibu ini apa-apaan sih? Basah dan kotor nih celana aku," ujar Olip dengan mengentakkan kakinya kesal.''Kamu yang apa-apaan?" Bu Lestari berkacak pinggang menatap menatunya tajam. "Main lempar-lempar pakaian kotor. Memangnya ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Permintaan Gila Adikku   68. Tidak Pantas

    "Mika. Aku sudah menemukan di mana keluarga ayah kandung kamu tinggal," ujar Noval ketika dia baru pulang dari bengkel. Dia pulang terlambat karena di bengkel banya pekerjaan.Pria itu langsung mencari keberadaan istrinya di kamar yang ternyata sedang melipat pakaiaaln.Apa yang dikatakan oleh Noval membuat Mika merasa terkejut sekaligus senang. "Benarkah?" tanyanya Kemudian. Dia meraih tangan Noval. Tanpa sadar dia menggenggamnya erat dan kuat. Bahkan bisa disebut mencengkeram.Noval mengangguk. "Ya.''Akhirnya setelah beberapa hari berlalu, buku pernikahan almarhum kedua orang tuanya bisa membantu Noval dalam mencari keberadaan keluarga orang tua kandung Mika."Bisakah kamu mengantarkan aku ke sana sekarang? Aku ingin bertemu mereka." Mika sangat bersemangat karena dia akan bertemu keluarga kandungnya.Noval mengerti kalau Mika pasti merasa tidak sabar untuk menemui mereka. Noval pun memegang tangan Mika dan berujar, ''Tempatnya agak jauh. Kalau kita ke sana sekarang, kita pasti sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Permintaan Gila Adikku   69. Kegaduhan Di Pagi Hari

    Setelah Mika memutuskan untuk mengurungkan niatnya menemui keluarga kandung almarhum sang ayah, Noval hanya membawa Mika berputar-putar keliling kota. Sampai akhirnya malam tiba, dia berhenti pada sebuah pasar malam yang kebetulan dilihat.Mika masih diam tidak merespon dan tetap duduk di tempatnya sembari menatap ke arah luar jendela. Noval sendiri memutuskan untuk turun. Dia mencari minuman untuk melepas dahaga yang sejak tadi dia rasakan. Mengingat mereka juga belum makan, Noval pun juga memesan makanan yang dia temukan di pasar malam itu. Dua gelas cup es teh dia dapat. Noval mengetuk kaca bagian tempat duduk Mika. Tak lama, kaca itu pun turun.Noval menggulurkan minuman yang baru saja dia beli. "Minum lah. kamu pasti merasa haus, kan?"Mika tersenyum tipis. Dia menerima minuman dari sang suami. "Terima kasih," ujarnya kemudian.Dia meneguk minuman itu dan merasakan dingin yang mengalir di tenggorokan. Menikmati rasa dingin itu, Mika memejamkan mata sesaat lalu menyadarkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16

Bab terbaru

  • Permintaan Gila Adikku   72. Ajakan Liburan

    "Kamu yakin mau ke toko hari ini?" tanya Noval."Iya," jawab Mika yang kini sedang berada di boncengan Noval. Padahal, mereka sudah ada di atas motor untuk ke toko, tetapi Noval masih saja merasa ragu kalau Mika mau ke toko atau tidak.Pasalnya, sejak beberapa hari lalu ketika dia memutuskan untuk mendatangi kediaman keluarga mendiang ayahnya, berakhir Mika yang merasa malu melihat keluarga itu bukan keluarga sembarangan, Mika mengalami demam dan membuat perempuan itu harus beristirahat di rumah.Alhasil, berakhir dia yang mendapat ceramah dan olokan dari Bu Tuti. Katanya, "Ya gitu kalau orang nggak punya duit sok-soan mau jalan-jalan. Demam, kan kepikiran berapa uang yang udah dikeluarkan." Beruntung Mika tak mau menanggapinya."Aku sudah enakan ini. Kamu nggak usah khawatir," ujar Mika kemudian."Iya. Ingat yang aku katakan tadi." Sebelum berangkat, Noval mengatakan kalau Mika boleh ke toko asal dia tidak melakukan pekerjaan berat."Iya aku ingat." Mika menjawab paruh. Daripada Nova

  • Permintaan Gila Adikku   71. Makan Di Rumah Orang Tua

    Sejak tidak diperbolehkan makan di rumah mertuanya sebelum dia membantu pekerjan rumah, Olip memang selalu makan di luar, membeli di warung makan. Namun, setelah berhari-hari makan di luar, uang Olip pun mulai menipis."Kalau dibiarkan seperti ini, bisa-bisa uang aku habis," ujar Olip dengan melihat isi dompetnya. Dia tampak kebingungan kali ini.Tiba-tiba saja Ridwan memasuki kamar. Pria itu baru saja selesai mandi, sedangkan Olip karena tidak ada kelas dia memilih untuk menunda madinya. Namun, rasa laparnya yang tidak bisa ditunda.Olip pun menemukan jalan. ''Kak. Minta uang dong," ujarnya kemudian. Dia menadahkan tangannya ke arah Ridwan.Ridwan yang sedang mengeringkan rambut pun merasa terkejut. Dia menatap Olip. "Aku, kan belum gajian. Lagian uang yang dikasih ibu kemarin bukannya sama kamu semua?" tanya Ridwan yang mengingat kalau ibu mertuanya memberikan sejumlah uang sebelum mereka pergi kemarin.Olip megerucutkan bibirnya. "Uangnya habis," ujarnya dengan menurunkan bahunya.

  • Permintaan Gila Adikku   70. Dilarang Makan

    Bu Lestari yang mendengar itu semakin dibuat kesal. Perempuan itu melotot sangat lebar. "Kenapa nggak mau? Kamu nggak mau makan?" tanyanya kemudian."Bukannya aku nggak mau makan, Bu. Tapi aku tidak pernah belanja. Aku tidak bisa," ujar Olip memberitahu.Bu Lestari terkejut mendengar kalau menantunya ini tidak pernah belanja. Lalu apa yang sebenarnya diajarkan oleh ibunya selama ini? Namun, dia tidak akan berhenti begitu aja. "Justru karena tidak bisa itu sekarang kamu harus belajar memulainya. Kamu sudah punya suami. Kamu juga harus bisa memasak. Dan sebelum memasak kamu harus belanja," ujar Bu Lestari menjelaskan pada Olip.Kedua kaki Olip mengentak ke lantai. Perempuan itu menggeram kesal. "Aduh, Ibu. Olip sudah bilang kalau Olip tidak bisa," ujarnya sekali lagi berharap kali ini ibu mertuanya ini akan mengerti.Sayangnya, tidak. Bu Lestari mencoba terus untuk membuat Olip pergi berbelanja. "Kamu hanya perlu datang ke warung lalu membeli apa saja yang akan kita masak hari ini. Kala

  • Permintaan Gila Adikku   69. Kegaduhan Di Pagi Hari

    Setelah Mika memutuskan untuk mengurungkan niatnya menemui keluarga kandung almarhum sang ayah, Noval hanya membawa Mika berputar-putar keliling kota. Sampai akhirnya malam tiba, dia berhenti pada sebuah pasar malam yang kebetulan dilihat.Mika masih diam tidak merespon dan tetap duduk di tempatnya sembari menatap ke arah luar jendela. Noval sendiri memutuskan untuk turun. Dia mencari minuman untuk melepas dahaga yang sejak tadi dia rasakan. Mengingat mereka juga belum makan, Noval pun juga memesan makanan yang dia temukan di pasar malam itu. Dua gelas cup es teh dia dapat. Noval mengetuk kaca bagian tempat duduk Mika. Tak lama, kaca itu pun turun.Noval menggulurkan minuman yang baru saja dia beli. "Minum lah. kamu pasti merasa haus, kan?"Mika tersenyum tipis. Dia menerima minuman dari sang suami. "Terima kasih," ujarnya kemudian.Dia meneguk minuman itu dan merasakan dingin yang mengalir di tenggorokan. Menikmati rasa dingin itu, Mika memejamkan mata sesaat lalu menyadarkan kepala

  • Permintaan Gila Adikku   68. Tidak Pantas

    "Mika. Aku sudah menemukan di mana keluarga ayah kandung kamu tinggal," ujar Noval ketika dia baru pulang dari bengkel. Dia pulang terlambat karena di bengkel banya pekerjaan.Pria itu langsung mencari keberadaan istrinya di kamar yang ternyata sedang melipat pakaiaaln.Apa yang dikatakan oleh Noval membuat Mika merasa terkejut sekaligus senang. "Benarkah?" tanyanya Kemudian. Dia meraih tangan Noval. Tanpa sadar dia menggenggamnya erat dan kuat. Bahkan bisa disebut mencengkeram.Noval mengangguk. "Ya.''Akhirnya setelah beberapa hari berlalu, buku pernikahan almarhum kedua orang tuanya bisa membantu Noval dalam mencari keberadaan keluarga orang tua kandung Mika."Bisakah kamu mengantarkan aku ke sana sekarang? Aku ingin bertemu mereka." Mika sangat bersemangat karena dia akan bertemu keluarga kandungnya.Noval mengerti kalau Mika pasti merasa tidak sabar untuk menemui mereka. Noval pun memegang tangan Mika dan berujar, ''Tempatnya agak jauh. Kalau kita ke sana sekarang, kita pasti sam

  • Permintaan Gila Adikku   67. Sitegang Bu Lestai dan Olip

    "Dasar menantu tidak tahu diri!'' teriak Bu Lestari sore itu.Sejak Olip tinggal di rumah mertuanya, tidak ada ketenangan lagi di rumah Pak Eko. Selalu saja ada perselisihan antara Olip dan juga Bu Lestari. Contohnya saja sore ini. Kedua perempuan itu tengah berselisih pahaam di dapur karena Olip yang tiba-tiba saja datang memberikan baju kotor pada Bu Lestari yang sedang mencuci pakaian.Bagaimana Bu Lestari tidak marah? Ketika asyik mencuci pakaian kotor suami dan dirinya, dia dikejutkan dengan tingkah Olip itu.''Cuci baju kamu sendiri," ujar Bu Lestari yang langsung melempar pakaian milik Olip pada ke arah menantunya itu.Olip yang dilempari pun merasa terkejut. Dia menganga dengan menatap bagian bawah celananya yang basah akibat lemparan dari sang mertua. "Ibu ini apa-apaan sih? Basah dan kotor nih celana aku," ujar Olip dengan mengentakkan kakinya kesal.''Kamu yang apa-apaan?" Bu Lestari berkacak pinggang menatap menatunya tajam. "Main lempar-lempar pakaian kotor. Memangnya ak

  • Permintaan Gila Adikku   66. Mencari Petunjuk

    "Sorry," ujar Mika sebelum dia menutup panggilan dengan Sinta. Harii ini, mereka berniat untuk ke tempat kerja masing-masing dengan terlambat karena Mika ingin menjalankan rencananya.Apa rencana Mika?Mika berencana untuk memasuki kamar kedua orang tuanya lagi untuk mencari petunjuk perihal kedua orang tua kandungnya. Mika yakin akan ada sesuatu di sana."Dah," ujar Mika pada Noval. Mika harus memberitahu Sinta kalau dia akan datang terlambat. Sedangkan Noval sendiri sudah memberitahukan orang di bengkel sejak tadi.Noval mengangguk. "Bagus. Kita tinggal tunggu Bapak dan Ibu pergi saja. Semoga ini akan berhasil,'' ujar Noval kemudian. Mereka menunggu dua orang tua itu keluar.Jika Pak Purnomo akan pergi mengojek, maka biasanya Bu Tuti akan pergi untuk bergosip dengan tetangga sekitar. Sejak pernikahan Olip, Bu Tuti tidak melakukannya karena dialah yang menjadi bahan pembicaraan di desa. Namun, sejak dua hari yang lalu dia sudah melakukan kebiasaannya dulu itu."Kalian tidak kerja?" t

  • Permintaan Gila Adikku   65. Tinggal Di Rumah Mertua

    Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam ketika Olip dan Ridwan baru saja sampai di kediaman Pak Eko. Dua orang itu membawa koper besar berisi pakaian mereka. Wajah Olip menunjukkan kekesalan karena dia harus kalah dari Mika dan berakhir dirinya yang harus pergi dari rumah."Sudah. Daripada kita tinggal di sana tapi mendapat kesialan terus. Mending kita di sini saja. Toh sama saja, kan. Setidaknya kita aman di sini," ujar Ridwan mencoba menghibur Olip.Olip mendengus. Sama saja bagaimana? Kalau di rumahya sendiri, kan dia pasti diratukan oleh kedua orang tuanya. jelas itu. Kalau di sini, jelas dia yang harus berbagi mengingat ada adik Ridwan yang masih bersekolah. Belum lagi sikap bapak mertuanya yang terang-terangan tidak menyukai Olip.''Kamu harus segera buatin aku rumah. Sebagai seorang suami itu sudah tanggung jawab kamu," ujar Olip menatap tajam Ridwan.Ridwan menghela napas dalam. Permintaan Olip ini terlalu banyak. Ya meskipun itu tidak salah karena memang sejatinya seorang

  • Permintaan Gila Adikku   64. Olip dan Ridwan Pergi

    ''Kok bisa sih bannya kempes?" tanya Ridwan ketika mendapati ban motornya kempes. Dia memerhatikan ban itu yang tak memiliki angin sama sekali.Detik kemudian pandangannya jatuh pada Noval yang baru saja mengeluarkan motornya. Dia terus memerhatikan gerak-gerik Noval yang saat ini sedang memanasi motornya. Tatapann Ridwan pun menjadi curiga."Val. Kamu yang membuat ban motor aku kempes?" tanya Ridwan yang jelas sekali kalau itu adalah bentuk tuduhan.Noval yang sebelumnya tengah sibuk dengan motornya sendiri pun langsung menatap Ridwan dengan datar. Dia memerhatikan ban motor milik adik iparnya itu yang sudah dalam keadaan kempes. Noval menggeleng lalu kembali fokus pada kendaraannya sendiri.Ridwan melotot lebar. ''Val. Jangan bohong kamu." Dia tidak percaya dengan jwaban Noval.Noval kembali menatap Ridwan. Kali ini dia brsuara, ''Bukan aku." Dia masih menjawab dengan santai.Mika kebetulan keluar dari rumah dan mendekati suaminya. Dia melihat seperti ada sitegang antara sang suami

DMCA.com Protection Status