Share

Selesai

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 13:00:50

[Kau ke mana saja, Moreau? Ponsel ayahmu juga tidak bisa dihubungi. Kenapa kalian kompak sekali tidak memberiku kabar?]

Moreau menjauhkan seluler genggam beberapa saat sebelum mengatur napasnya agar lebih tenang. Dia menatap wajah Abihirt sebentar dan segera memutuskan kontak mata setelah menemukan alasan yang tepat.

“Aku ada latihan tambahan, Mom. Dan mungkin akan pulang lebih larut. Tidak usah menungguku.”

Tentang Abihirt. Moreau tak ingin melibatkan pria itu ke dalam percakapan. Biarkan ayah sambungnya yang mengatasi sisa urusan mengambang bersama Barbara—nanti. Paling tidak, sampai suara ponsel tidak lagi terungkap di antara mereka, Moreau segera menyiapkan kebutuhan untuk merenggut kain yang teronggok di lantai.

Dia melirik Abihirt supaya ayah sambungnya mengerti. Cukup mengerti sehingga pria itu akhirnya melangkahkan kaki menuju ke sudut ruang sekadar meletakkan kembali cambuk berbulu ke dalam rak bertingkat.

Wajah tampan itu menoleh ketika Moreau sedang mengenakan ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Violetta
setelah ini Abi mungkin bakal sering menyelinap ke kamar Moreau di tengah malem wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Bersikap Baik-Baik Saja

    Tidak ada tanggapan dan tiba – tiba Abihirt telah menggenggam di pergelangan tangannya untuk sama – sama meninggalkan gedung mentereng. Moreau tak berharap dia akan patuh, tetapi tubuhnya tak berdaya untuk mengenyakkan punggung di sandaran jok. Pria itu menyusul ke kursi kemudi, seolah telah lama membiarkan kebisuan menang di antara mereka. “Gabriel di belakang.” Moreau menoleh setelah pemberitahuan yang cenderung mendadak. Gabriel persis dikhususkan untuk menyusul di belakang. Sambil menelan ludah kasar dia menatap ayah sambungnya dengan perasaan bingung masih menyergap. “Apa yang harus kukatakan nanti jika ibuku bertanya?” “Aku yang akan mengurusnya.” Jika itu benar, Moreau mungkin tak perlu berusaha keras memikirkan jawaban. Tidak tahu lagi apa yang perlu mereka bicarakan, dia menatap setengah kosong ke luar jendela. Malam dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Perjanjian Terlarang   Menyangkal

    “Mengapa Juan harus mengajakku pergi?” tanya Moreau lambat, sesaat setelahnya dia menipiskan bibir nyaris begitu samar. Biarkan Barbara menimbang. Wanita itu tahu apa yang perlu diucapkan. “Aku tahu kebiasaan kalian berdua.” Moreau menggeleng sedikit tak percaya. “Tapi hari ini aku memang hanya latihan,” sergahnya sebagai satu bentuk penjelmaan jahat. Dia tak berdaya untuk mengucapkan kata – kata bohong. Masa sulit menuntut supaya apa pun yang Abihirt inginkan menjadi nyata. Moreau tahu pengkhianatan yang dilakukan kepada ibunya melampaui batas. Dia tak pernah berharap hal seperti ini muncul ke dalam daftar hidupnya, tetapi semua yang tak pernah Moreau dambakan sudah sepaket dengan bayangan – bayangan buruk yang mengikat. Antara bertahan dan menempatkan posisi terlalu jauh adalah dua pilihan sulit yang dia tahu bukanlah prospek bagus untuk memilih salah satunya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Perjanjian Terlarang   Izin

    Napas Barbara menggebu setelah menyingkir dari tubuh suaminya. Dia menarik selimut lebih tinggi, lalu bergelayut manja di lengan Abihirt, pria yang membuatnya benar – benar puas malam ini. Sambil sesekali akan mengecup otot – otot yang teras begitu keras, Barbara menengadah menatap wajah Abihirt yang sungguh mengagumkan. Suaminya sedang serius saat mengulik ponsel yang menyala. “Aku mungkin sedikit terlambat memberitahumu, tapi besok lusa akan ada pergelaran fashion di Paris. Aku terpilih sebagai salah satu designer yang harus memamerkan rancanganku. Kau tidak keberatan jika aku pergi beberapa waktu, Darling?” Setelah mengintip segala aktivitas Abihirt ketika sedang memeriksa email masuk, Barbara kembali memindahkan perhatian ke wajah suaminya. Sebelah alis pria itu terangkat tinggi menanggapi pernyataan yang dia berikan, sehingga dia buru – buru menggerakkan tangan untuk mengusap dada liat Abihirt. Berniat merayu suaminya supaya memberi izin.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Perjanjian Terlarang   Mencari

    Napas Moreau berembus dan mulai menyerah untuk melanjutkan sisa langkah di lorong lantai dua. Dia terbangun sedikit siang karena peristiwa semalam. Ada yang perlu ditanyakan kepada Barbara tentang jaket yang sempat wanita itu pinjam, tetapi keberadaan ibunya tak kunjung ditemukan. Moreau tidak tahu apakah dia perlu berani masuk ke dalam kamar wanita itu atau tidak. Dugaan bahwa Barbara, begitu pun dengan ayah sambungnya, yang sudah berangkat ke kantor seolah mendesak sangat deras. Moreau pikir—dia perlu melakukan hal secara diam – diam dan nanti ... akan memberitahu Barbara lewat pesan suara. Jaket yang dia inginkan saat ini adalah salah satu benda berharga pemberian mendiang ayahnya. Dia merasa tidak tahan jika Barbara tak berniat memberi petunjuk untuk mengembalikan. Ntah – ntah lupa, atau memang terlalu senang terhadap bahan berbulu yang akan terasa sangat lembut. Sambil melirik ke s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Perjanjian Terlarang   Jaket Cokelat

    Diliputi perasaan bimbang Moreau mencoba menyingkirkan satu tumpukan kain agar dia bisa mencari lebih jelas. “Apa kau pernah lihat ibuku mengenakan jaket berbulu dengan warna cokelat gelap?” tanyanya serius. “Yang seperti warna rambutmu?” Alih – alih mengajukan jawaban. Ayah sambungnya justru berbalik tanya. Moreau tak pernah mengira Abihirt akan menjulang tinggi sebegitu dekat. Pria itu hanya segaris jarak di belakang. Dia dapat merasakan bagaimana sesekali tubuh mereka bersinggungan. Lebih lama lagi Moreau akan terbiasa oleh tekstur liat dan sedikit keras, bahkan rambut panjang yang terurai sepertinya ingin merasakan sensasi tambahan, walau pada akhirnya dia terkejut menyadari Abihirt seakan – akan sedang menikmati aroma rambutnya secara diam – diam. “Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Perjanjian Terlarang   Apotek

    Pria itu menambahkan, dan sekali lagi ... Moreau menggeleng tegas. Dia berdecak sambil menatap ayah sambungnya tajam. “Dokter akan bertanya beberapa hal. Aku tidak mau itu terjadi.” “Akan lebih aman bersama dokter.” Atas upaya yang coba Abihirt tawarkan, itu membuat Moreau memutar mata malas. Keputusannya masih sama. Tidak akan pernah berubah ntah harus berapa kali mendapat tekanan. Kebetulan dia masih memiliki minat untuk berdebat setelah desakan dari pelbagai arah. “Dengar, Abi. Kita sudah sepakat, aku rasa masalahnya selesai. Kau memaksaku ke dokter ... maka aku harus menjelaskan beberapa hal. Pertama kau yang menempatkanku pada posisi seperti ini. Kedua, aku sudah bilang kalau dokter akan bertanya. Dia akan mencari tahu kapan aku mengalami masa subur dan dengan siapa aku melakukannya. Itu tidak mungkin bisa kuhadapi selama kau a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Kecil

    Setelah melakukan banyak pertimbangan, Moreau segera memutuskan untuk mengambil keputusan—memilih beberapa papan pil kontrasepsi sebagai antisipasi. Mungkin seharusnya tidak perlu diborong secara berlebihan. Dia yakin Abihirt akan menggunakan alat pengaman seperti pelajaran pertamanya semalam. Seharusnya memang lebih baik seperti itu, alih – alih Moreau harus mencecoki tubuh dengan sesuatu yang seharusnya masih terlalu dini, walau memang begitulah cara mengendalikan hubungan mereka. Pria selalu menjadi yang paling untung. Moreau menyayangkan bahkan tak berdaya memikirkan kegelisahannya. Merasa selesai, dia membalas senyum wanita yang baru saja menyerahkan uang kembalian, kemudian melangkah keluar apotek. Abihirt sedang menunggu di parkiran persis seperti permintaan Moreau. Dia tak ingin pria itu terlibat dan kebetulan ayah sambungnya tak memberi tanggapan secara berlebihan. Mungkin sedikit keberatan, meski sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Perjanjian Terlarang   Berpisah

    “Tapi, Abi. Aku takut ....” Moreau tidak tahu apakah dia akan tetap menolak atau harus melawan keraguan demi satu kebaikan. Abihirt akan menyetir, meskipun memang tampaknya pria itu mengganti cara lain. “Dia tidak akan menggigitmu.” Ntahlah, hanya dengan pernyataan tersebut, Moreau akhirnya bersedia membiarkan anjing kecil—dia tak tahu banyak mengenai jenis – jenis mereka, tidak berusaha mencari tahu, selain hati - hati mengusap bulu yang terasa begitu lembut. Sesekali Moreau melirik ke sekitar menyadari satu hal. Tali kulit di leher anjing itu setidaknya memberitahukan petunjuk. “Aku rasa anjing ini ada yang punya. Lebih baik kita cari dan kembalikan kepada pemiliknya.” “Siapa pun yang memilikinya. Mereka telah dengan sengaja meninggalkan hewan yang sedang sakit di pinggir jalan seperti ini. Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal seperti yang kau katakan.” Ironinya pernyataan Abihirt barusan sanggup menekan apa pun, termasuk menjadikan niat Moreau mendadak urung. Dia menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Cara yang Berbeda

    “Kau tidak mencintaiku.” Hanya itu yang Moreau katakan sebagai bentuk antisipasi. Dia tidak ingin terlalu jatuh dan akhirnya terjerembab pada jurang tak bertepi. “Aku mencintamu.” Lagi. Ungkapan Abihirt merupakan bagian dari sikap ingin membantah. Moreau tidak percaya. Dia tak akan pernah bisa percaya setelah semua yang mereka hadapi. Semua terlalu mendadak membayangkan jika ternyata tiba – tiba pria itu akan mengatakan semuanya. “Tidak. Kau mencintai ibuku, Abi. Kau tidak bisa membohongi perasaanmu.” Supaya mereka tetap waras. Moreau mengingatkan ayah sambungnya. Melihat sejauh mana pria itu akan bereaksi. Hampir tidak ada apa pun, sesuatu yang mungkin dapat memberi pengaruh. Ketenangan Abihirt semacam luas samudra—tidak dapat dibelah, sebaliknya dia akan tenggelam tanpa pernah bisa mencapai dasar. “Aku justru membohongi perasaanku sendiri, jika tidak pernah mengatakan ini kepadamu. Kau sangat berarti, Moreau. Maaf, kalau apa pun yang telah kulakukan,

  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan

    “Abi, keluarlah.” Moreu tidak ingin menunggu lebih lama. Sudah cukup rasa muak mengadili ketakutan di dalam dirinya. Seseorang berusaha tidak mendengar apa pun, sementara dia sendirian—mati – matian, mendambakan akan ada hasil dari sesuatu yang telah membentuk sebongkah reaksi lelah. Persetan! Moreau tidak peduli. Tindakan yang dia lakukan tidak lagi menyentuh pergelangan tangan Abihirt, tetapi beralih mendorong tubuh pria itu dari belakang. Perlu usaha sangat keras hingga ... setidaknya, ada prospek bagus di mana dia merasakan satu kaki ayah sambungnya mulai terangkat dan sulur – sulur pria tersebut menggeram tidak setuju. Itu bagus. Moreau kembali melakukan pelbagai usaha agar jarak mereka terduga lebih dekat dengan ambang pintu balkon. Dia terlalu memaksa. Barangkali menjadi alasan utama, mengapa sisi berbeda dari diri Abihirt segera mengambil andil. Tidak tahu kemarahan lainnya—yang berasal dari mana, yang akhirnya memenangkan pertempuran. Tubuh Moreau n

  • Perjanjian Terlarang   Tak Pernah Percaya

    “Kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam pria itu terdengar lambat, seakan – akan ingin memastikan. “Kenapa? Kau berharap aku tidak pernah tahu. Jadi, kau bisa melakukan segala sesuatu tanpa perlu berpikir bahwa aku akan menolak? Aku bukan mainan-mu, kau tahu itu. Apa yang kau pikirkan, huh? Kau pikir aku masih bersedia menjadi submisif-mu setelah ini? Kau jahat, Abi ....” Nada bicara Moreau diakhiri proses yang mencekat. Dia mengembuskan napas, kemudian mengusap wajah dengan kasar. Abihirt tidak terlihat terpengaruh oleh apa pun. Apakah sungguh tidak terdapat sedikipun penyesalan setelah apa yang telah pria itu lakukan? Moreau merasa sangat bodoh kali ketika dia berharap ayah sambungnya, paling tidak, akan berusaha menawarkan kehangatan. “Aku lepas kendali.” Demikian yang pria itu katakan. Semacam menyiratkan kenyataan bahwa ‘lepas kendali' adalah sesuatu yang perlu dimaklumi. Saat dia masih begitu buta melihat kebenaran. Moreau mungkin akan menc

  • Perjanjian Terlarang   Pantang Menyerah

    “Aku tidak peduli ibuku sudah tidur atau tidak. Sekarang pergilah,” Moreau melanjutkan tanpa mencoba menatap wajah ayah sambungnya. Biarkan Abihirt mengerti. Pria itu akan segera mengerti saat merasakan sesuatu yang ganjil. Mereka telah diadili kenyataan menyakitkan. Sudah cukup membiarkan efek samping melewati ruang bercelah dan hampir menjadikannya tiada. “Suster mengatakan kau baik – baik saja. Bagaimana dengan sekarang?” Suara serak dan dalam Abihirt terdengar tak yakin. Tidak biasanya. Secara naluriah Moreau mendengkus. Dia tidak akan pernah mengerti terhadap apa pun yang berkaitan dengan pria itu. Terlalu membingungkan dan sejak kapan Abihirt akan bersikap ragu – ragu terhadap dirinya? Apa yang sebenarnya sedang pria itu takutkan? Seharusnya tidak ada. Semua tidak mudah dipahami. Bahkan gagasan paling sungkar dimengerti sekalipun, tidak akan memiliki peran terburuk untuk membuat seseorang terus terjebak pada situasi tidak memungkinkan. “Apanya yang bagaimana d

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Menyerah

    Tidak ada perangkat apa pun yang dapat digunakan sebagai bahan penunjang. Barangkali karena lantai dua dan jalur dinding berlikuk dari desain dinding luar rumah menjadi petunjuk utuh? Itu cukup masuk akal. Tubuh tinggi Abihirt tidak akan sulit meraih celah kecil yang seharusnya membantu pria tersebut memanjat. Celakalah. Ini jelas sesuatu yang berbahaya. Moreau segera menyalakan lampu ruangan, tidak ingin kesan temaram membuat situasi terasa lebih mengerikan. Dia harus benar – benar waspada. Abihirt terlalu serius saat pria itu berharap dapat mengendalikan situasi; seperti saat mereka dituntut bicara, maka seharusnya mereka harus segera bicara. “Moreau, buka pintunya. Aku ingin tahu bagaimana kondisimu.” Dorongan dalam diri Moreau spontan membayangkan ungkapan tersebut sebagai kebohongan besar. Abihirt tidak pernah peduli kepadanya. Tidak pernah. Andai pria itu memiliki sedikit simpatisan, mungkin tidak akan pernah adegan penyiksaan yang bersembunyi di balik k

  • Perjanjian Terlarang   Mengedor

    “Buka pintunya, Moreau. Aku tahu kau ada di dalam.” Moreau merasakan sayatan begitu dahsyat di dadanya saat sulur – sulur bisikan Abihirt menyelinap dari luar kamar. Sudah larut malam. Dia tahu pria itu mencari waktu yang tepat untuk memulai aksi. Tidak. Moreau tidak akan membiarkan kesalahan kembali terulang ketika mereka bertemu. Rasa sakit telah bertumpuk dan menjadikan begitu banyak hal menyimpang di antara mereka. Dia akan lebih bersuka cita jika terdapat pengalihan serius dari sebuah cinta, lalu berakhir sebagai episode kebencian yang panjang. Barangkali itu akan terjadi saat mereka bertatap muka, membuat dia mengingat kembali setiap detil peristiwa paling buruk yang sengaja ayah sambungnya mulai. Moreau secara naluriah memejam, mencoba untuk melupakan perlakuan jahat tersebut. Dia sangat ingin meluapkan segala bentuk amarah kepada Abihirt. Ya, sangat. Hanya merasa belum cukup siap digulung oleh situasi mencekam di antara mereka. Sesuatu dalam dirinya bah

  • Perjanjian Terlarang   Informasi Mengejutkan—Rasa Sakit

    Senyum puas menjadi selimut tebal kali pertama Barbara mendapati kebingungan di wajahnya. Moreau mengerti, dia mungkin akan menerima sebuah ledakan dahsyat. Berharap sanggup menyiapkan kejutan di dalam dirinya, tetapi tidak pernah menyangka bahwa ternyata itu benar – benar begitu menyakitkan. “Kau akan menjadi seorang kakak.” Moreau mengerjap berulang kali. Tahu betapa konyol sikapnya di sini. Dia akan menjadi seorang kakak .... Salahkah jika sesuatu dalam dirinya berharap itu adalah gagasan sungkar dimengerti? Dia harap tidak pernah mengerti maksud dari menjadi seorang kakak. Ironi, kenyataan berkata sangat jahat. Moreau jelas sangat memahami maksud yang begitu terselubung di balik pernyataan ibunya. Wanita itu sedang mengandung, dan celaka ... dia juga dihinggapi bentuk kebenaran terburuk. Mereka mengandung bayi dari pria yang sama. Apa yang bisa dikatakan? Moreau berusaha menelan kenyataan pahit dengan tenang. Sekarang suasana menyedihkan semakin mantap membuj

  • Perjanjian Terlarang   Butuh Pelukan

    “Besok aku akan memberi tahu Mrs. Voudly kalau kau tidak bisa ikut latihan. Sekarang jangan pikirkan apa pun. Istirahatlah sampai kau merasa lebih baik.” Ada keharusan menatap wajah Juan. Moreau tersenyum tipis sebagai tanggapan pertama dan berkata, “Terima kasih, Juan Baker. Kau yang terbaik. Aku mencintaimu.” Dia ingin memeluk pria itu, tetapi mengurungkan niat saat menyadari sabuk pengaman masih merekat di tubuhnya. Mungkin memang tidak seharusnya. Suasana hati Moreau terlalu buruk sekadar menyingkirkan sisa rasa sakit yang seperti diseludupkan secara paksa. “Kau tidak mau singgah?” dia bertanya sesaat, setelah menyiapkan diri membuka pintu mobil. Juan mengedikkan bahu tak acuh. Jelas tidak ada keinginan melangkahkan kaki masuk. Terlalu buruk. Mengingat situasi di antara mereka juga tidak pernah mendukung. Juan cukup mengenal Barbara dan pria itu jauh terpuaskan saat memutuskan untuk menghindari konflik apa pun bersama ibunya. Tiba – tiba ponsel Moreau b

  • Perjanjian Terlarang   Penipu Ulang

    Pintu kamar dibuka secara paksa. Akhirnya .... Barbara tersenyum puas saat mendapati bagaimana napas Abihirt terlihat menggebu, kemudian ekspresi pria itu berkerut heran setelah menemukan situasi baik – baik saja di antara mereka. Tidak ada apa pun. Seharusnya memang seperti demikian. Jika Abihirt akan marah, hal tersebut adalah bagian dari dampak yang dia putuskan. Barbara tidak berusaha peduli. Dia hanya memikirkan kemungkinan terburuk dari kehendak suaminya; bahwa tidak akan ada keinginan menginjakkan kaki di rumah setelah perdebatan panjang mereka. Ini seperti membiarkan pria itu membayar sesuatu yang tidak dibeli dengan uang. Barbara siap menghadapi pelbagai siklus kemarahan, asal keputusan yang diambil telah memberinya petunjuk ... paling tidak, sedikit mengetahui bagaimana Abihirt masih peduli dan mereka dapat memutuskan untuk tetap mempertahankan keberadaan seorang anak di tengah badai pernikahan. Tidak akan terlalu buruk membicarakannya lagi. Situasi mer

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status