“Kantor Utama Bell’z Group”..Belle duduk, meringuk di atas tempat kerja miliknya. “Pria bajingan itu tidak pernah sadar, bagaimana kondisiku… mengapa kini menjadi lebih kejam…” ucap Belle, kembali mengingat semua yang telah Jordan perbuat pada dirinya.“Apakah dia sudah tidak lagi peduli dengan yang namanya cinta…” perasaan yang kelut membuat Belle terus over thinking.Knock… knock…“Permisi, maaf jika kedatanganku mengganggu.” Ucap Jackson yang datang dengan membawa makan siang seperti biasanya.“Tidak, tuan.” balas Belle.Keduanya duduk di atas sofa ruangan kerja Belle.“Malam ini akan ada acara besar bersama para pemegang saham. Bukankah, kau juga sebagai pemegang saham dari JH Group?” ucap Jackson, seketika membuat Belle begitu terkejut.“Aku…” Belle bingung harus menjawab apa lagi.“Tidak masalah, jika kau tidak ingin membahasnya. Namun, aku ingin kita pergi bersama ke sana. Aku akan menjemputmu sore ini, dan gaun untukmu akan kusiapkan.”“Itu terlalu merepotkan anda, Tuan Jack
“Izabelle!” Jackson meraih tangan Belle, Belle hampir terjatuh akibat kegiatan panas yang dilakukan Jordan secara paksa pada dirinya.“Terima kasih, Tuan Jackson. Aku tidak apa-apa.” Ucap Belle, lalu berusaha untuk tetap tenang.“Apa yang terjadi padamu? Apa kau terlalu lelah hari ini? maaf, aku membuatmu semakin lelah, karena acara ini.” Sesal Jackson.“Tentu saja tidak begitu, tuan.” Ucap Belle, dan seketika itu juga Jordan berjalan dari dalam gedung utama.“Kalian benar-benar terlihat serasi.” Ucap Thabita, yang sedang merangkul mesra Jordan.“Kalian justru jauh lebih serasi, dan kuharap kami akan segera mendapatkan undangan special itu.” Balas Jackson.Jordan menatap ke arah Belle, Belle hanya terdiam saja tak ingin bicara hal apapun pada mereka. Terlebih lagi, ketika mengingat apa yang baru saja Jordan perbuat pada Belle.“Kami harus segera pergi, terima kasih atas undangan malam ini.” ucap Jackson, lalu meraih tangan Belle, tepat di depan mata Jordan. Hal itu pun membuat Jordan
“Kota Prancis”Belle akhirnya pun tiba di Negara Prancis.“Belle!” Seseorang meraih pergelangan tangan Belle, dan membuat Belle reflek menepis dan nyaris memukul pria tersebut.“Andrew!” Pekik Belle, dan dari raut wajah mereka, terbesit kerinduan mendalam.“Belleku!” Andrew spontan memeluk Belle dengan penuh kerinduan sebagai seorang sahabat yang sekian lama tidak berjumpa.“Ada banyak hal yang ingin kubicarakan bersamamu.” Ucap Andrew, lalu mengusap puncak kepala Belle.Mereka pun berjalan bersama menuju loby, dan untuk merayakan pertemuan mereka kembali. Andrew mengajak Belle untuk pergi bersamanya, berkeliling di pusat kota.***“Aku sudah mendengar segalanya, dan aku turut prihatin atas semua kejadian yang menimpamu.” Ucap Andrew.“Lalu, bagaimana denganmu? Bukankah, kau sudah melamar Thabita?” balas Belle.Andrew tersenyum miring, dan seolah menyimpan sejuta rahasia di benaknya.“Aku kira, kami adalah pasangan serasi. Tapi nyatanya, aku hanyalah pelampiasannya saja.” Ucap Andrew
Terkait rumor yang sedang beredar dan juga sudah menjadi konsumsi empuk di semua kalangan. Belle masih memilih untuk tetap tinggal di Prancis, Belle terpaksa harus mengurus semua bisnisnya dari jarak yang cukup jauh.Namun, suatu permasalahan pun mulai muncul secara bertubi-tubi, tepat disaat Belle sedang berada di dalam keterpurukan. Semua investor, juga klien-klien Belle memutuskan kontrak kerja. Tentu saja, hal itu disebabkan oleh rumor buruk mengenai Belle saat ini. hal ini sungguh membuat Belle tidak mengerti. Mengapa semua selalu saja menjauh, tatkala Belle sedang diperhadapkan pada suatu permasalahan.“Brengsek!” Belle mulai gusar, akan apa yang sedang menimpa dirinya.“Mengapa selalu saja seperti ini…” Belle mulai merasa putus asa dengan keadaannya saat ini. Bzztttt…Asisten satu, calling…Bell’z Asisten: “Selamat siang, Nona Izabelle. Semua investor dan juga klien lainnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerjasama.”Mendengar berita itu, Belle hanya bisa memijat kepalany
“Mansion Kediaman Keluarga Heron”Jordan datang ke mansion keluarganya, kedatangannya tentu saja untuk menemui Jackson.“Selamat datang kembali, Tuan muda,” ucap para pelayan mansion, namun Jordan hanya berjalan mengacuhkan para pelayan yang telah menyapa.“Jackson!” Jordan memanggil Jackson, dan muncullah Jackson dengan setelah piyama tidurnya.“Jordan,” balas Jackson lalu melangkah turun dari lantai atas.Belum saja tiba, Jordan sudah mendatanginya dan,.Bugh! Satu pukulan telak cukup membuat gusi Jackson mengeluarkan darah.“Kau memang sangat luar biasa! Kau dengan berani ingin merebut sesuatu yang sudah pasti milikku, huh!” Bentak Jordan dengan penuh amarah.“Jordan, kendalikan dirimu, kau akan membuat ayah dan ibu bersedih mendengar hal ini..” ucap Jackson yang berusaha agar tetap tenang, walaupun Jordan sudah memberikan sebuah pukulan pada wajah tampannya.“Bulshit! Kau terlalu banyak mengambil alasan dari sekitarmu!” ucap Jordan yang masih mencengkeram bagian piyama milik Jacks
Belle hanya mengeratkan cengkraman tangannya pada tali tas yang sedang ia pegang.“Yah, aku bersedia.” Balas Belle mengangguk dengan wajah tersenyum. Seketika itu juga, Jackson pun mengecup kening Belle. Jordan seakan kalah telak di saat ini. tak banyak yang dapat dilakukannya.“Benar kan sayang, mereka sebenarnya saling mencintai, hanya saja masih merasa malu. Sekarang dengan hadirnya kau, Izabelle jauh lebih lega, bukan?” ucap Thabita sembari merangkul mesra Jordan.“Terima kasih atas undangan jamuan makan hari ini, Nona Thabita dan Jordan. Kami harus segera pergi.” Ucap Jackson, lalu menggenggam tangan Belle, di saat itu juga Belle membalas Jackson dengan sebuah rangkulan mesra.Sungguh pemandangan yang membuat mata Jordan sakit. Tak hanya sakit mata, perasaan cemburu Jordan pun kian meluap-luap.***Antara bahagia dan bingung. Itulah gambaran suasana hati Jackson saat ini. “Izabelle, aku tidak ingin kau merasa menyesal atas apa yang telah kau putuskan hari ini.” Ucap Jackson.“A
”Kediaman Thabita””Good job, bitch! Dengan begini Jordan hanya milikku.” Gumam Thabita penuh kepuasan hati. Tanpa ia tahu, jika cara ini pun tidak akan membuat Jordan jatuh cinta padanya.”Permisi nyonya, ada tuan Jordan di ruang tamu.” Ucap salah seorang asisten rumah.”Biarkan dia masuk kemari saja.” Balas Thabita, memerintahkan agar Jordan langsung masuk ke dalam kamar miliknya.”Baik, Nyonya.”...Beberapa saat kemudian...”Maaf nyonya, Tuan Jordan bergegas pergi.””Brengsek! Bukankah sudah kuperintahkan kau untuk menyuruhnya kemari!” Bentak Thabita.”Dasar pembokat tidak tahu diri!”Plak! Thabita memukul wajah asistennya, sebagai pelampiasan rasa kesalnya.***Sementara itu, Belle sedang sibuk dengan pekerjaannya dan Jackson juga berada di sana.”Jika kau ingin membangun bisnis yang kuat, kau harus memiliki pondasi yang kukuh..--” Jackson dengan penuh kesabaran mengajarkan Belle berbagai hal tentang bisnis.Tak hanya baik hati dan tampan. Jackson juga begitu darmawan, selalu ber
Jordan mencengkeram area kepalanya, dan rasanya begitu sakit hingga membuat Jordan begitu tersiksa. --“Ternyata, cara ini sangat ampuh untuk menakhlukan pria ini..”—Thabita terlihat sangat puas akan apa yang sedang ia saksikan.Arghh… Jordan mengerang, sembari menahan sensasi rasa sakkt luar biasa di area kepalanya.Hah hah… napas Jordan terengah, tak sanggup menahan rasa sakit yang tak dappat ia tahan lagi.“Sayang, sudah kukatakan, kau hanya memilikiku, hanya aku selamanya..” ucap Thabita, kemudian menyuntikan sesuatu ke lengan Jordan. Suntikan itu seakan melumpuhkan kesadaran Jordan dalam waktu beberapa detik.Bzzttt… bzztttt…“Dasar si tukang terlambat!” Gumam Thabita, lalu menyambut panggilan dari seseorang.--“Kau memang jalang rendahan, Thabita! Sudah kukatakan, aku akan membantumu, namun tidak dengan cara konyolmu itu!” --Ucap seseorang dari balik panggilan suara.“Dasar pria bodoh! Kau hanya melakukan hal kecil untukku, lalu ingin menyombongkan diri, huh!”“Thabita, jangan s
Semua pekerja di kediamannya pun lari berhamburan ke arah ruang tamu. Bersamaan dengan itu, para bodyguard Belle pun mulai menodongkan pistol ke arah Joans. Begitu pula dengan bodyguard dari Joans.”Hentikan!” Bentak Joans pada bodyguardnya.”Pergi kalian dari sini! Pergi!” Bentak Belle, lalu jatuh tersungkur di lantai.Dev dengan sigap meraih tubuh lemah Belle, dan membawa Belle kembali ke dalam ruangan keluarga.”Nyonya, tuan Jordan sudah di pindahkan ke rumah sakit pusat kota hari ini.” Ucap Dev, sembari menenangkan Belle.***Joans melangkah dengan langkah yang tak tentu arah. Joans seakan patah arah, atas apa yang telah ia perbuat. Bukan kemenangan yang ia dapatkan, melainkan rasa bersalah, karena telah mencoba untuk memisahkan keluarga yang utuh Jordan Belle.”Hentikan semua serangan, dan tinggalkan semuanya.” Ucap Joane melalui panggilan telepon.Setelah itu, Joans pun benar-benar pergi jauh ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Sedangkan semua aset keluarga Heron ia serah
”Kediaman Jordan Heron & Izabelle”Ughh... Huhhgg...Belle terus mengerang kesakitan, tatkala Belle mulai merasakan kontraksi pada perut buncitnya. Kehamilan yang sudah saatnya untuk menjalani persalinan. Akan tetapi, saat seperti ini, Jordan justru tidak berada di sisinya. Jordan masih sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri.”Nyonya, kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!” Ucap salah seorang asisten rumah, dengan penuh kecemasan.”Aku ingin menunggu suamiku kembali, dia sudah berjanji untuk segera datang..” Ucap Belle lirih, dan masih berharap Jordan akan segera datang.Namun, para pekerjanya tidak bisa membiarkan Belle terus berada di dalam rasa sakit terus menerus.Akhirnya, mereka membawa Belle dengan cara sedikit memaksa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.*** ***•Rumah Sakit Pusat Kota Prancis•”Mengapa bisa seperti ini, terlambat sedikit saja nyawa ibu dan bayi akan berada di dalam bahaya!” Tegas salah seorang dokter spesialis kandungan pada salah seoran
”Kediaman Keluarga Jordan Heron & Izabelle”Jordan terlihat sedang cukup sibuk mempersiapkan pakaian yang ia masukan satu per satu ke dalam sebuah koper sedang. ”Sayang, mengapa tidak memberitahukanku, jika kau ingim berkemas?” Tanya Belle, lalu mulai membantu Jordan membereskan pakaian miliknya.”Kau harus lebih banyak beristirahat, sayang. Pekerjaan ini tidak menyita waktuku, oke.” Balas Jordan, yang terlihat begitu mencemaskan kondisi Belle, istri tercintanya.”Aku tahu sayang, tapi jika hanya berbaring dan duduk saja akan sangat membosankan bagiku.” Ucap Belle, lalu memeluk Jordan mesra.Jordan menyentuh kedua tangan mungil Belle dengan hati yang pilu, mengingat permasalahan yang kini sedang ia hadapi. Jordan tidak sanggup untuk berbicara jujur pada Belle, atas segala permasalahan yang sedang dihadapinya.”Aku akan pergi selama beberapa hari ke depan, pengawal akan kuperintahakan tinggal di sini.” Ucap Jordan, yang tidak bisa membiarkan Belle hanya tinggal bersama para asisten ru
Setelah mengetahui mengenai kehamilan Belle, sungguh Jordan sangat bahagia akan hal itu. Namun, tak jarang Jordan kerap kali menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada Belle. Mengingat semua penderitaan Belle yang diakibatkan oleh Jordan di masa lalu. Hal itu, membuat Jordan semakin mencintai Belle dan seakam terlalu takut jika suatu saat Belle dan dirinya tidak selalu bersama.Entah mengapa, pikiran Jordan begitu kelut dan gelisah tatkala memikirkan hal tersebut.***Pemakaman Pusat N-YJordan datang seorang diri ke tempat pemakaman mendiang saudara pertamanya, dan di sana Jordan mencurahkan segala isi hatinya.”Saudara bodoh, mana janjimu padaku dulu? Kau bilang, kau ingin melihat anak-anakku yang sangat lucu. Tapi sekarang, kau justru pergi selamanya dari sisi kami... Kau benar-benar pembohong besar...” Ucap Jordan dengan penuh lirih hati.Mencengkeram area dadanya, dan memejamkan kedua matanya sejenak.”Kau selalu hadir di dalam hatiku, dan hati ini akan selamany
Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan
Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be
“Aku mencintaimu, dan hanya dengan inilah caraku agar bisa membuatmu terus berada di sisiku.” Ucap Jordan, sembari mendekap tubuh telanjang Belle, setelah pertempuran dahsyat diantara mereka.“Sejak dulu, kau selalu mengatakan hal yang sama, dan juga terus menyakitiku dengan caramu yang kejam.” Balas Belle, sembari meringkuk.“Apakah kau juga mencintaiku, jawab aku dengan jujur..” Jordan membalikan tubuh Belle, dan mencengkeram kedua tangan Belle ke samping kepala Belle.“Selama dua tahun, aku berada di dalam lingkaran yang aku sendiri tidak bisa melepaskan diriku sendiri. Aku terus menunggumu datang mencariku, namun yang ada hanyalah harapan semuku saja.”“Aku selalu mencarimu, Tuan Jordan.. aku bahkan terus berada di dalam sebuah harapan besar untuk dapat bertemu kembali denganmu. Walau kenyataannya sulit, aku bahkan tidak tahu kemana aku harus mencarimu..” Belle mengatakannya sembari terus meneteskan air mata.’“Lalu, kenapa kau menerima lamaran Jackson? Kenapa?” “Aku..” Belle bin
Suatu saat, Belle kembali menghadiri sebuah pertemuan bersama para pimpinan besar di berbagai macam perusahaan. Belle pergi tanpa kehadiran Jackson, dikarenakan Jackson memiliki suatu urusan penting.Gedung utama xx kota N-Y.“Kemana pria kebanggaanmu, Nona Izabelle? Mengapa malam ini kau pergi seorang diri saja?” Tanya Thabita, yang ternyata turut serta di dalam acara tersebut.Dengan menghela napas pelan, Belle pun menjawab dengan nada dingin. “Tentu saja kami memiliki banyak agenda penting, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hal yang kurang penting, termasuk mengurus urusan orang lain.” Ketus Belle.Setelah mengatakan hal itu, Belle pun bergegas pergi dari hadapan Thabita, si wanita ular menyebalkan.“Dasar jalang rendahan, berani sekali mengabaikanku!” Gumam Thabita yang merasa kesal atas sikap Belle.~ ~ ~Di tengah pesyta berlangsung, Belle duduk di sebuah kursi sisi ruangan. Dengan pencahayaan yang hanya fokus menyorot kea rah depan saja, hal itu membuat semua pasang mata ha
Suatu hari, Belle kembali ke Negara Prancis, untuk menemui Mrs. De, ibu angkatnya. Ada banyak hal yang ingin Belle curahkan kepada ibu angkat baik hatinya itu.Negara Prancis.Tepatnya, di kediaman keluarga Dee.“Ibu sangat senang, kau masih menyempatkan waktu padatmu untuk datang mengunjungi ibu kemari.” Ucap Mrs. Dee, lalu memeluk lembut Belle.“Terima kasih juga bu, karena ibu selalu menerimaku dengan sangat baik di tempat ini.”“Kau selalu memiliki tempat khusus di rumah ini, karena kau adalah putri ibu.” Ucap Mrs. Dee dengan tersenyum hangat.…Selama beberapa hari, Belle masih berada di kediaman Mrs. Dee, berharap akan mendapatkan sebuah ketenangan.“Lalu, bagaimana dengan hubunganmu bersama Jackson?”“Aku, masih belum bisa mencintai tuan Jackson, bu..” ucap Belle dengan tatapan pilu.Tanpa sepengetahuan Belle, Jackson sebenarnya sedang berada di balik tembok ke arah kolam renang, hendak memberikan sebuah kejutan.Mendengar kenyataan pahit itu, Jackson hanya bisa menghela napas