Xiao Wang Li datang dengan lesu setelah Lilia menurunkannya, sedangkan Lilia seperti biasa bersikap acuh dan duduk santai di sarangnya. "Tuan Muda, bisa kita bicara?" kata Xiao Wang Li. Rama langsung menatap Lilia, namun Lilia hanya membalas tatapan bahwa ia tak tau apapun dengan tatapan polosnya itu. "Tentu saja, apa kau tidak ingin ada orang lain yang mendengarkan? jika begitu, kita bisa bicara di dalam kotak penyimpananku!" Xiao Wang Li mengangguk dan menatap Rama penuh haru, Rama sudah mengetahui siapa dirinya tapi Rama masih bersikap ramah pada Xiao Wang Li, membuat Xiao Wang Li merasa bersalah. Setelah masuk kedalam kotak penyimpanan Xiao Wang Li langsung berlutut. "Xiao Wang Li apa yang kau lakukan? berdirilah!!" pinta Rama, namun Xiao Wang Li tetap berlutut. "Tuan Muda, maafkan aku!! aku bersalah!!" katanya dengan nada penuh penyesalan. 'Lilia, pasti ini ulahmu?' 'Tuan Muda, tidak boleh menuduh!' "Xiao Wang Li, aku memaafkanmu! jadi berdirilah!"pinta Rama, ia ba
Rama membuka surat yang dikirimkan Pangeran, mereka sudah sangat akrab sehingga sering berkirim surat. Isi surat itu adalah tentang permintaan Pangeran pada kembang api yang pernah Rama ceritakan, sebentar lagi tahun baru. Pangeran ingin melihat kembang api yang besar di udara. dengan berbagai macam warna. Pangeran berharap Rama dan keluarganya bisa melaksanakan tahun baru di Kerajaan, tentu saja hal itu mustahil! Rama lebih memilih merayakan tahun baru di desanya, warga desa sudah seperti keluarga baginya, jadi sepertinya Rama hanya akan mengirim beberapa kembang api untuk Pangeran dan Raja, serta beberapa kudapan dan minuman untuk merayakan tahun baru. "Kak Rama, lihatlah tulisanku ini!" Alan datang dengan tulisan promosi yang Rama ajarkan. (Mari nikmati kembang api indah di udara di desa Mekarsari, tempat terbatas! hanya 10 pembeli pertama yang akan mendapatkan souvenir!) Rama tersenyum dan mengangguk setuju, ia bersyukur Alan bisa membaca dan menulis. Jika ada beberapa yang i
"Perubahan terjadi karena keinginan diri sendiri!" Xiao Wang Li kembali mengucapkan perkataan yang ia dengar saat Rama dan pak Arya bicara, benar Xiao Wang Li harus berubah, selama ini ia selalu mengikuti arahan dari Jenderal Kris, melepaskan semua hati nurani dan rasa bersalah saat memerangi bangsa lain. Seolah-olah itulah yang benar. Perset*n dengan jabatan yang kini ia miliki sebagai penasehat Jordan, ia bahkan tidak pernah merasa kebahagian pada apa yang kini ia miliki. "Xiao mengapa kau melamun? Sebaiknya kau membantu kami!" Fatta lewat dengan membawa beberapa kembang api di tangannya dan membuyarkan lamunan Xiao Wang Li. Xiao Wang Li tersadar, "Mau dibawa kemana itu semua?"tanya Xiao Wang Li kemudian. "Dibawa keatas rumah susun!" Jawab Jaya dengan senyum penuh semangat. Mendengar itu dengan cepat Xiao Wang Li ikut membantu. Selama berada di dekat Rama dan pasukan bayangan, Xiao Wang Li merasa ia selalu tersenyum dan hidup tanpa beban, tidak seperti saat ia harus menjadi s
"10~9~8~7~6~5~4~3~2~1!!" "SELAMAT TAHUN BARU!!" "Syuuutttt..... Duar!! Duar!! Duar!!" "Syuuuutttt.... Duar!! Duar!! Duar!!" Semua orang menatap langit yang kini di hiasi kembang api besar berwarna-warni, mereka menatap kagum cahaya berkilauan di atas langit gelap yang kini diterangi kembang api. "Ibu, kembang apinya seperti bintang!" "Iya benar, seperti bintang yang bertaburan!" "Makanannya juga sangat pas menikmati keindahan malam di tahun baru!" "Aku akan kesini lagi tahun depan!" "Aku juga!" "Hei mari kita minta foto souvenir di saat memegang kembang api!!" "Kau benar, ayo berfoto!!" Semua pendatang mengutarakan perasaannya, semakin banyak yang berfoto maka desa Mekarsari akan semakin terkenal. Itulah yang Rama harapkan, ia ingin desanya menjadi tempat objek wisata. Mungkin nanti ia juga bisa membangun beberapa pemandian air panas. Tidak berhenti di situ Rama juga menyiapkan beberapa kembang api mancur yang bisa dipegang, beberapa kembang api gasing yang menyala dan b
Xiao Wang Li berpakaian biasa, ia sudah diminta untuk berhati-hati ketika mengeluarkan uang, Rama bahkan membuatkan Xiao Wang Li saku kaki, Rama hanya memberikan belati dan ketapel untuk Xiao Wang Li berjaga-jaga. "Ini makanan, untuk di jalan! Emas taruh di saku kaki saja, lakukan transaksi dengan perunggu, dan jangan terlalu mencolok di perjalanan!" Rama bahkan membuat wajah Xiao Wang Li yang tampan terlihat kumuh, agar orang tidak menyangka kalau ia memiliki uang, lagipula ia sudah meminta Lilia untuk mengikuti Xiao Wang Li diam-diam. "Tuan Muda, ini terlalu banyak!" seru Xiao Wang Li. Rama menggeleng, "Tidak, 2 batang emas adalah milikmu yang dulu! Sedangkan satu batang emas adalah dariku, aku ingin memberikan lebih banyak, takut membahayakan dirimu di jalan!" jelas Rama lagi, Xiao Wang Li paham betul, Rama adalah orang yang loyal. Ia bahkan membuatkan baju khusus untuk Xiao Wang Li agar bisa membawa barang dengan aman, sedangkan di dalam tas berisi makanan dan minuman, tas di
"Apa kau konyol!! Atau sudah gila? Kau hanya akan dituding sebagai pengkhianat!!" Jessica terlihat frustasi ketika meyakinkan Xiao Wang Li."Jangan lakukan itu, bersikaplah seperti biasanya, laporkan apa adanya yang kau temukan di sana!!"kata Jessica sembari memegangi kepalanya. "Aku akan melaporkan apa adanya yang kuketahui di sana, aku bahkan sudah mendapatkan izin dari Tuan Muda, kau tau bahkan mereka tidak gentar sedikitpun rahasianya kuketahui!!" kenang Xiao Wang Li, baru berpisah selama 5 hari Xiao Wang Li sudah merindukan keluarga barunya itu. "Tuan Muda!! Tuan Muda!! Hentikan kata-kata itu, kau bukan pengabdi mereka,"Jessica bertambah kesal mendengar kata-kata yang Xiao Wang Li ucapkan, ia terlalu memuji Rama. Xiao Wang Li tersenyum dan mengambil parfum pemberian Rama, "Ini untukmu," katanya sembari menyerahkan parfum itu kepada Jessica. Jessica terpaku namun tetap menerima parfum yang Xiao Wang Li berikan, harumnya begitu elegan, ada wangi mint dan buah yang segar, memb
Jenderal Kris sangat senang mendengar kembalinya penasehat Jordan, anak angkat yang ia banggakan. Hari ini penasehat Jordan akan mengatakan segala hal tentang apa yang ia temui di Kerajaan Bamaraya, termasuk senjata yang mereka miliki. Penasehat Jordan meminta pertemuan di lapangan Houston. "Sepertinya kau bangga memiliki anak angkat sepertinya!" sindir Jenderal Sean, orang yang selalu bersaing dengan Jenderal Kris itu merasa kesal ketika mengetahui penasehat Jordan kembali dengan selamat."Bangga? Aku hanya mendidiknya sesuai fungsi, ia harus berguna demi bangsa ini!" sahut Jenderal Kris. "Kau memang kejam, anak sebaik itu bahkan selalu kau pergunakan untuk kepentinganmu!" sindir Jenderal Sean, Jenderal Kris memang terkenal sangat disiplin, teliti, dan berhati-hati. Ia mempunyai ambisi besar untuk menguasai semua benua. Jadi ia akan melakukan apapun untuk mencapai ambisi besar itu. "Kau tau, aku sudah melakukan banyak hal untuk mereka, sudah sewajarnya mereka membalasku dengan la
"Lilia!!" Kali ini Xiao Wang Li sangat senang bertemu Lilia, ia tak menyangka kalau Lilia selama ini bersamanya. "Rrrrrgggghhhh... Rrrrrgggghhhh... " Lilia mulai berdesis, ia siap mengeluarkan laharnya kapanpun ia mau, jika ada yang berani mendekat siap-siap saja dibakar sampai hangus. "Prajurit!!" Jenderal Kris berteriak memanggil prajurit bersenjata api. Para prajurit mulai mengepung Lilia dan Xiao Wang Li, mereka juga mulai siaga dengan mengompa senjata api. "Jangan mendekat atau kalian aku bakar!!" ancam Lilia lagi, pasukan Mamarika mulai gentar, terlebih dengan apa yang baru mereka lihat. Naga benar-benar nyata!! Bukannya takut, Jenderal Kris menjadi berambisi untuk menjinakkan Lilia dan menjadikannya hewan milik mereka, mereka tidak tau jika hewan spiritual yang menjalin kontrak tidak bisa dijinakkan. "Tangkap Naga itu!!" perintah Jenderal Kris, pasukan Mamarika agak kebingungan, dengan apa mereka harus menangkap Naga yang memiliki tinggi 2 kali lipat lebih dari manusia.