Share

Pengantin Baru

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 07:04:13

“An …,” panggil Arnawarma lembut sembari menurunkan sleting gaun Anasera.

“Hem?” Anasera mendengung sebagai respon.

“Kita buat yang kaya di perutnya Nay, yuk!” bujuknya seperti anak kecil.

Anasera terkekeh, membalikan tubuhnya kemudian mendongak menatap sang suami yang tinggi menjulang di depannya.

“Kamu enggak bosen? Tiap malam kita bercinta, sampai malam sebelum akad nikah aja kamu menyusup ke kamar aku untuk bercinta … tadi malam juga kita bercinta.” Anasera melapisi sisi wajah Arnawarma.

Dan kenapa Anasera baru benar-benar menyadari kalau Arnawarma sangat tampan, bahkan menurut Anasera, Arnawarma paling tampan di antara adik-adik dan kakaknya.

“Enggak lah masa bosen.” Arnawarma menurunkan gaun Anasera dari pundaknya.

Kini hanya tersisa celana kain berenda menutup bagian inti Anasera sedangkan dua bagian menyembul di dadanya menggantung tampak seksi.

Arnawarma meremat lembut salah satu bagian itu dengan sorot mata teduh.

“Nawa.” Jemari ramping Anasera membuka satu persatu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Queen Sukabumi
sehari tidak up masa cuma 3 bab double dong Thor ......
goodnovel comment avatar
Tati S
thooor masa cuma segitu upnya tambah dooong..
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
yeaayyy thank youuu thor udh up pagi² ^^
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Menuju Cinta   Ada Apa Dengan Naraya

    “Lho Nay, mau ke mana?” Ghazanvar yang baru saja keluar dari kamar mandi bertanya dengan kening berkerut tidak suka melihat Naraya memakai pakaian untuk kuliah berupa kemeja dan celana jeans.“Mau kuliah, Bang.” Naraya menjawab sembari menyisir rambut panjangnya tanpa berani menatap mata sang suami.“Tapi kamu ‘kan kemarin malam masih lemes sampai aku gendong dari mobil ke kamar … ijin dulu lah Nay sehari,” pinta Ghazanvar baik-baik demi kesehatan Naraya dan janin yang ada di dalam perutnya.“Enggak bisa Bang, sekarang ada ujian praktek menari—“ Kalimat Naraya terhenti teringat ucapan papi Arkana saat di Singapura.Dia menunduk menatap perutnya yang masih rata kemudian mengusap lembut di sana.“Naaay … gimana kalau kamu cuti dulu sampai melahirkan?” bujuk Ghazanvar, kedua tangannya terulur memeluk Naraya dari belakang.Dia juga ikut mengusap perut Naraya menggunakan kedua telapak tangannya yang besar.Banyak kecupan Ghazanvar berikan di belakang kepala Naraya.“Aku sayang kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Perjalanan Menuju Cinta   Pelan-Pelan

    Naraya menderapkan langkah menyusuri jalan setapak menuju kelas berikutnya.“Nay!” Suara berat seorang pria membut langkahnya berhenti, dia lantas menoleh ke asal suara.“Stop di situ!” Naraya berseru sambil mengangkat tangan.Langkah Khafi seketika terhenti, wajah tampan itu pun melongo bingung.“Mas Khafi chat aja, jangan deket-deket Nay dulu … nanti suami Nay marah, Nay lagi banyak pikiran enggak mau ditambah berantem sama abang juga.” Kedua alis Khafi terangkat hanya bisa diam membeku sembari menatap punggung Naraya yang dengan cepat menjauh.Ada gejolak di dada Naraya rasanya ingin marah-marah.Naraya tidak mengerti, ingin menangis juga sebenarnya tapi lebih besar perasaan ingin marah-marah, entah kenapa, Naraya juga bingung.Dia tidak bicara dengan teman-temannya selama kelas berikutnya berlangsung sampai akhirnya kelas berakhir kemudian Naraya pergi ke parkiran.“Awas aja ya kalau sampai abang Ghaza belum sampe, Nay pulang sendiri …,” ancamnya sembari misuh-misuh.Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Perjalanan Menuju Cinta   Terungkap

    Tiba-tiba dosen yang seharusnya mengajar kelas terakhir batal mengajar karena ada keperluan mendadaks.Afifah sedang mengikuti kelas terakhir mata kuliah lain dan Anggit tidak ada kelas hari ini sedangkan Naraya memiliki janji dengan dokter kandungan sore nanti setelah Ghazanvar pulang kerja dan menjemputnya ke sini.“Kalau pulang dulu ke rumah … jauh lagi abang jemputnya ….” Naraya sedang menimbang.Pasalnya rumah sakit mami Zara lebih dekat dijangkau dari kampus dari pada dari rumah.Naraya meminta solusi Ghazanvar, dia mengirim pesan singkat kepada suaminya.Naraya : Bang, dosen Nay enggak jadi ngajar.Ghazanvar : aku suruh orang jemput kamu sekarang ya, kamu nunggu di ruangan aku aja, sekarang aku lagi meeting.Naraya : Oke.Lima belas menit Naraya menunggu di bangku taman, tiba-tiba terdengar suara helikopter mendarat di landasan heli di rooftop gedung Rektorat.Naraya memandangi rooftop gedung yang berada tepat di sebelahnya.“Hebat banget ya kalau punya previllage sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Perjalanan Menuju Cinta   Melindungi Ghazanvar

    Ghazanvar tidak mampu langsung membantah atau memberikan penjelasan kepada Naraya. Dia menghubungi mami dan papi untuk meminta bantuan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Alex ditugaskan Ghazanvar untuk mengurus video tersebut agar segera menghilang dari setiap platform dan tidak bisa diakses kembali. “Nay, kita ke dokter dulu ya sekarang …,” bujuk Ghazanvar sembari menyentuh tangan Naraya yang masih belum juga menghentikan tangis padahal sudah dijanjikan kalau papi dan mami nanti akan menjelaskan semuanya. “Enggak, Nay … butuh penjelasan sekarang juga, jadi sekarang kita ke rumah mami aja.” Naraya bangkit dari sofa. Dia melangkah cepat keluar dari ruangan Ghazanvar diikuti pria itu. Untuk sampai ke lobby mereka harus menaiki lift bersama karyawan lain di saat jam tepat menunjukkan waktunya pulang kerja. Otomatis seluruh karyawan yang ada di dalam lift mengarahkan tatap dengan ekspresi penuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Perjalanan Menuju Cinta   Kesepakatan

    “Nay, aku kerja dulu ya … kamu enggak ke kampus juga enggak apa-apa, nanti aku ijinin ke kampus kamu.” Ghazanvar tidak mendapat sahutan.Naraya tetap meringkuk di atas ranjang dengan membalut seluruh tubuhnya menggunakan selimut.Ghazanvar mengusap kepala Naraya dari luar selimut, dia berjongkok di depan Naraya.“Nay, kamu boleh membenci aku seumur hidup kamu tapi jangan tinggalin aku ya, Nay.” Ghazanvar memiliki firasat buruk sampai tadi malam dia sulit sekali untuk terlelap.Masih tidak ada jawaban dari Naraya.Ghazanvar beralih mengusap perut Naraya dari luar selimut.“De, Daddy pergi ya … jangan nakal, jagain Mommy.” Ghazanvar bergumam.Ghazanvar bangkit tapi dalam posisi membungkuk, dia mengecup kepala Naraya dari luar selimut barulah keluar dari kamar.Ada meeting penting yang harus Ghazanvar hadiri jadi dia tidak bisa bolos kerja.Setelah mendengar suara mobil Ghazanvar menjauh, Naraya mengawasi kegiatan para pekerja di rumahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Perjalanan Menuju Cinta   Hilang

    Dari dalam mobilnya Ghazanvar mendongak ke arah jendela kamarnya dan mendapati lampu di kamar padam.Mungkin Naraya sudah tidur, jam memang menunjukkan pukul sebelas malam.Seharian ini dia sibuk sekali, tadinya setelah bertemu klien—Ghazanvar akan langsung pulang untuk menemani Naraya namun pekerjaan menahannya di kantor.Dilanjut dengan bertemu klien berikutnya, semenjak menikah dengan Naraya keadaan perusahaan mengalami banyak sekali kemajuan dan kenaikan profit.Mungkin Naraya membawa hoki bagi Ghazanvar.Langkah Ghazanvar menderap ringan masuk ke dalam rumah.Dia hanya perlu menempelkan jempolnya pada handle pintu maka benda tersebut akan terbuka.Gelap menyambutnya di lantai satu, Ghazanvar langsung menuju kamar tidak sabar ingin bertemu istrinya yang sedang merajuk karena pesan yang dia kirim siang tadi masih ceklis satu pertanda Naraya tidak mengaktifkan ponselnya atau mungkin nomornya diblokir sang istri, sungguh tragis.Dengan sangat perlahan Ghazanvar membuka pintu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Perjalanan Menuju Cinta   Tipu Muslihat

    “Iya Mi, Nay enggak ada … tadi pagi pergi dan seharian ini enggak bisa dihubungi terus jam segini belum pulang.” Suara Ghazanvar bergetar dampak dari rasa takut yang teramat sangat akan kehilangan Naraya.“Tenang dulu Bang, Mami coba hubungi pak Rukmana ya … siapa tahu Nay pulang menenangkan diri ke Bandung.”Ghazanvar terpekur, kenapa dia tidak berpikir ke sana?“Telepon paman Rukmana sekarang ya Mi, Abang belum bisa tenang sebelum tahu keberadaan Nay.” “Iya Bang, Mami telepon pak Rukmana dulu ya.” Keduanya sepakat memutus sambungan telepon.Jemari mami Zara begitu lincah mencari nomor telepon pak Rukmana pada ponselnya.Tidak peduli jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, mami harus bisa segera mengetahui keberadaan menantunya.“Hallo, Bu?” Pak Rukmana menyahut dengan nada suara khas bangun tidur.“Pak, maaf mengganggu waktu istirahatnya … saya baru dapat kabar kalau Nay pergi ke Bandung, apakah sudah sampai, Pak?” pancing mami Zara karena tidak mungkin beliau memberi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Perjalanan Menuju Cinta   Pengakuan Si Pelaku

    “Paman … bukannya ini rumah pak Surawijaya?” Naraya celingukan dari dalam mobil.“Iya … orangnya ada di rumah pak Surawijaya, pak Surawijaya yang menemukan orang yang merekam video tersebut.” Tentu saja paman Eka mengatakan sebuah dusta.Naraya tidak memiliki prasangka apapun, dia turun dari dalam mobil tua milik paman Eka.“Paman … apakah sopan datang pagi-pagi ke rumah orang?” Naraya merasa segan, langkahnya berhenti di depan teras rumah.“Paman udah menghubungi pak Surawijaya sebelumnya, makanya berani datang pagi-pagi.” Paman Eka selalu memiliki ribuan alasan untuk membuat lawan bicaranya percaya.Akhirnya langkah Naraya pun dilanjutkan hingga ke depan pintu.Tok …Tok …Ceklek … Surawijaya sendiri yang membuka pintu, senyumnya terkembang lebar begitu mendapati Naraya di teras rumahnya.“Nay … apa kabar?” sapanya dengan mata berbinar.“Baik, Pak.” Naraya tersenyum kecut.“Masuk, Nay.” Surawijaya hanya menyapa Naraya tanpa mempedulikan paman Eka.Paman Eka masuk lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Perjalanan Menuju Cinta   TAMAT

    Satu topik pembicaraan yang sampai saat ini tidak pernah berani Ghazanvar dan Naraya bahas adalah tentang keterlibatan Ghazanvar dalam dunia hitam sebagai penerus sang papi.Naraya bisa mengijinkan Ghazanvar touring bersama teman-teman ghenk motornya tapi melakukan sesuatu yang berhubungan dengan dunia hitam—Naraya sulit sekali memberi ijin kepada Ghazanvar untuk pergi.“Sayang ….” Ghazanvar mengikuti Naraya ke kamar Zion karena dari Baby monitor terdengar suara Zion menangis.“Nan, Zion sama saya aja …,” kata Naraya alih-alih merespon panggilan suaminya yang telah menggunakan pakaian stelan jas lengkap padahal hari sudah larut malam.“Nanny keluar aja,” pinta Naraya agar Nanny tidak mendengar percakapan mereka. Nanny mengangguk tanpa membantah lalu keluar dari kamar Zion tidak lupa menutup pintu.“Sayang …,” panggil Ghazanvar lagi meminta perhatian Naraya.Naraya membuka kancing di dadanya untuk menyusui Zion, dia lantas duduk di single sofa khusus ibu menyusui yang bisa bera

  • Perjalanan Menuju Cinta   Hajat Besar Gunadhya

    Hari ini Gunadhya menggelar hajat besar untuk pernikahan Zyandru-anak bungsu dari om Kama dan tante Arshavina.Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba kakak sepupu Ghazanvar yang baru saja pulang dari menyelesaikan pendidikan S2 di Amerika itu menikah dengan anak pesaing bisnis ayahnya.Menurut gosip yang beredar dari kalangan Gunadhya, calon mempelai pengantin wanita mendapat wasiat dari mendiang ayahnya untuk menikah dengan Zyandru.Dan yang membuat heran adalah om Kama dengan ayah dari calon mempelai wanita sering berseteru karena bersaing ketat dalam bisnis.Karena hal tersebut muncul dugaan kalau ada perjanjian menguntungkan yang dilakukan Zyandru dengan calon istrinya hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.Jadi pagi sekali Naraya sudah didandani oleh Mua ternama langganan para artis dan ibu pejabat yang diundang datang ke rumah. Menurut informasi, Svarga dan Zaviya akan datang saat resepsi jadi Ghazanvar dan Naraya harus datang di akad nikah.Ghazanvar dan Sv

  • Perjalanan Menuju Cinta   Baby Blues

    Beberapa bulan kemudian Anasera melahirkan putri cantik bernama Alenna Keiza Gunadhya.Dan malam minggu ini Arnawarma mengundang keluarga kecil Ghazanvar serta Radeva dan Anggit dengan Latief untuk makan malam di rumahnya.Bayi kecil bernama Keiza itu mendapat banyak kado dari sahabat mommy dan daddynya.Sama dengan Ghazanvar, Arnawarma pun memperlakukan Anasera layaknya Ratu.Ada banyak asisten rumah tangga serta perawat yang mengurus Keiza dan Anasera jadi di saat lemah seperti ini Anasera hanya ongkang-ongkang kaki saja di rumah menikmati kenyamanan yang diberikan suaminya.“Ipeh berapa minggu lagi melahirkan?” cetus Ghazanvar bertanya.“Antara empat atau lima minggu lagi.” Radeva yang menjawab.“Kalian kok anteng-anteng aja jadi orang tua baru, kaya santai banget gitu … memangnya Zion sama Keiza enggak pernah bangun malem? Yang aku denger katanya kalau istri baru melahirkan si suami harus siap sedia membantu istri begadang karena menyusui.” Rad

  • Perjalanan Menuju Cinta   Siksaan Ghazanvar

    Ghazanvar benar-benar memperlakukan Naraya seperti seorang ratu.Setelah dokter menyatakan kalau Naraya sudah diperbolehkan pulang, Ghazanvar langsung mencari Nanny untuk Zion dan suster untuk merawat Naraya.“Bang, Nay ingin ngurus Zion sendiri … Nay juga enggak butuh perawat,” bisik Naraya di telinga suaminya saat dia baru saja sampai di rumah dan bertemu dengan dua orang wanita yang usianya terpaut sekitar sepuluh tahunan lebih tua dari mereka.Ghazanvar tersenyum, memberikan seat car di mana Zion tengah terlelap kepada Nanny.“Nanti kalau dia nangis bawa ke kamar saya ya,” titah Ghazanvar kepada Nanny tanpa merespon ucapan istrinya.“Baik, Pak.” Nanny pergi membawa seat car menuju lantai dua di mana kamar Zion berada.“Air hangat untuk Ibu berendam sudah siap, saya juga tambahkan garam Himalaya agar ibu lebih rileks,” kata sang perawat.“Terimakasih ya Bu, nanti saya panggil kalau butuh sesuatu,” kata Ghazanvar menahan agar sang perawat tidak perlu ikut ke kamar mereka.Na

  • Perjalanan Menuju Cinta   Penuh Drama

    Dia tangkup pipi Naraya kemudian mengusapnya menggunakan ibu jari, setelah itu membungkuk melabuhkan kecupan penyemangat untuk sang istri.Naraya kembali mengejan bersama erangan cukup kuat karena dorong yang dia berikan juga mampu membuat bayi itu keluar sempurna.“Wah ibu hebat.” Dokter sampai takjub.Persalinan ini berjalan lancar tanpa kendala berarti hanya dengan tiga kali dorongan.Suara tangis bayi pecah terdengar hingga ke ruang tunggu.Detik berikutnya terdengar suara riuh di ruangan tunggu, mereka mungkin tahu yang dinanti sudah hadir ke dunia.“Selamat ya Pak, anaknya jagoan.” Dokter itu berujar kembali sembelum akhirnya memberikan bayi laki-laki itu kepada perawat untuk dibersihkan.“Terimakasih Dok,” ucap Ghazanvar lantas mengalihkan tatap pada istrinya.“Terimakasih Dok.” Mami Zara juga tak lupa mengucapkan Terimakasih, beliau sampai berlinang air mata.Mami Zara masih ingat saat di masa lalu dirinya divonis tidak bisa memiliki anak lagi, ternyata Tuhan Maha Bai

  • Perjalanan Menuju Cinta   Tenang

    Sampai di rumah sakit, petugas medis melakukan pengecekan awal terhadap Naraya dan dinyatakan kalau istri dari Ghazanvar itu akan segera melahirkan.Saat ini rumah sakit dipenuhi oleh Gunadhya, kerabat dan tamu undangan gender reveal party.Karena berturut-turut mereka mengunjungi rumah sakit setelah menikmati hidangan yang disajikan di pesta itu.Mereka semua sempat panik saat Ghazanvar berlari sambil menggendong Naraya jadi MC langsung meng-handle acara dengan mempersilahkan para tamu menikmati sajian pesta.Beruntung hari ini adalah hari minggu di mana RS tidak menerima pasien untuk poli klinik, hanya IGD saja yang beroperasi.Dan kedatangan rombongan itu membuat suasana rumah sakit yang sepi menjadi ramai apalagi di ruang tunggu ruang bersalin.Kebetulan paman Rukmana diundang juga ke gender reveal party jadi sesuai dengan harapannya, beliau bisa menunggui Naraya melahirkan.Beserta istri dan ketiga anaknya, paman Rukmana duduk di kursi di sudut ruangan, beliau berdoa dalam

  • Perjalanan Menuju Cinta   Baby Shower

    “Jadi … Papi sebenarnya udah tahu lama ya kalau Abang juga masuk dunia hitam?” Ghazanvar membuat topik pembicaraan.Ayah dan anak itu duduk bersebelahan di kursi sebuah restoran mewah dengan tema semi outdoor.Restoran tersebut sengaja Ghazanvar booking untuk acara Gender Reveal Party, memberitahu keluarga jenis kelamin bayi yang dikandung Naraya.Belum banyak keluarga dan tamu yang datang jadi mereka berdua memiliki waktu untuk mengobrol.Naraya sendiri sedang didandani di sebuah ruangan khusus yang disediakan pihak restoran.Reaksi papi Arkana atas pertanyaan Ghazanvar barusan hanya tersenyum kemudian membenarkan posisi duduk, kedua tangan pria yang masih tampan di usia paruh baya itu terlipat di depan dada dan tatapannya lurus ke venue acara gender reveal party ini dengan Backdrop yang dihiasi bunga hidup dan balon warna-warni.“Papi pernah menemukan jejak Gunadhya di suatu kekacauan yang kalian tinggalkan, tapi saat itu Papi enggak tahu percis siapa

  • Perjalanan Menuju Cinta   Pesona Ghazanvar

    “Eh … tetangga, mau ke mana nih bawa koper.” Ghazanvar berteriak dari balkon kamarnya.Radeva yang tengah menarik koper untuk dimasukan ke dalam mobil dengan logo tour and travel ternama lantas mengacungkan jari tengah sambil memperlihatkan tampang kesal.Ghazanvar tergelak sampai memegang perutnya.Dia lantas menoleh ke halaman rumah Arnawarma dan pemandangan yang sama pria itu dapati di sana.“Nawa! Mau ke mana?” Ghazanvar sedang menggoda sang adik.Arnawarma mendelik, raut wajahnya tampak tidak bersahabat.Bagaimana Radeva dan Arnawarma tidak kesal, mereka berdua telah dikerjai habis-habisan oleh Ghazanvar karena ternyata Ghazanvar tidak menyogok apapun agar Naraya berhenti merajuk dalam kasus batagor kemarin.Sementara Radeva dan Arnawarma sampai harus mengeluarkan materi dalam jumlah besar atas saran Ghazanvar yang penuh dusta itu demi untuk membuat sang istri berhenti merajuk.Beberapa hari kemudian terbongkar kalau Ghazanvar telah berhasil mengerjai mereka, pria itu han

  • Perjalanan Menuju Cinta   Bujuk Rayu

    “Sayang—““Sayang—““Sayang tadi—“Tiga pria itu semua kompak ingin memberikan penjelasan tapi tidak tahu harus memberikan alasan apa.Mereka juga bertanya-tanya kenapa tiga wanita itu bisa bersama dan mengetahui keberadaan mereka.Ketiga wanita yang tengah hamil itu lantas membalikan badan keluar dari sana.“Nay!” seru Ghazanvar kemudian menyusul.“Kamu bayar dulu,” kata Radeva kepada Arnawarma kemudian menarik langkah cepat meninggalkan Arnawarma.Terpaksa Arnawarma harus membayar dulu makanan serta minuman mereka sekaligus batagor yang mereka pesan.Ghazanvar dan Radeva tidak lupa membawa bungkusan batagor tapi lupa membayarnya.Dua pria lainnya sudah tidak ada di parkiran saat Arnawarma selesai.Dia lantas melajukan kendaraan roda duanya dengan kecepatan tinggi pulang ke rumah.Sedangkan tiga wanita hamil yang sekarang sedang marah besar itu datang menggunakan mobil ke sini dan pulang juga menggunakan mobil yang sama.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status