Share

Bab 901

Author: Arif
Wira menjadi gugup. Dia memang telah mengabaikan poin ini!

Taufik berkata, "Kamu mungkin menginginkan kehidupan yang damai, tapi ... berapa banyak orang yang bakal percaya, berapa banyak orang yang bisa sepenuhnya yakin? Saat mereka nggak memiliki kekuatan absolut, mereka mungkin nggak peduli. Tapi, kalau mereka memiliki kekuatan itu, apa menurutmu mereka akan membiarkanmu begitu saja?"

"Kamu pernah bilang nggak akan ikut memperebutkan kekuasaan dan hanya ingin hidup bebas dan damai di tempatmu sendiri. Aku nggak tahu soal orang lain, tapi aku nggak percaya. Selain itu, aku akan memperingatkanmu satu hal. Wira, kalau suatu hari aku bisa menaklukkan Kerajaan Nuala, orang pertama yang akan kubunuh adalah kamu!" tambah Taufik sambil memandang Wira.

Taufik tidak menyembunyikan rencananya, memang itulah yang dia pikirkan soal Wira. Dia tidak akan membiarkan orang sepintar itu menikmati hidup dengan nyaman. Wira membuatnya takut, jadi sumber ketakutannya itu harus dibasmi! Seseorang yang ber
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 902

    Saat ini, Taufik telah benar-benar menganggap Wira sebagai saingan, lawan yang harus dihadapinya di masa depan.Hal-hal ini tidak pernah terlintas di benak Wira sebelumnya. Namun, setelah mendengar perkataan Taufik, dia merasa harus memikirkannya baik-baik. Tampaknya, kekacauan akan segera terjadi. Keluarga Barus mungkin tidak akan bertindak sekarang, tetapi Keluarga Juwanto tidak akan menunggu!"Biarpun kita mengobrol dengan santai kali ini, kamu tetap harus berhati-hati. Bagaimanapun, pengaruh Keluarga Juwanto masih ada di Kerajaan Monoma. Kalau kamu mati di sini, aku juga nggak berdaya. Tapi, kamu nggak perlu khawatir. Kerajaan Monoma dan Kerajaan Nuala nggak akan berperang!" ujar Taufik sambil tersenyum.Saat ini, fokus Keluarga Juwanto mungkin tidak lagi pada Kerajaan Monoma. Yang harus mereka hadapi adalah Keluarga Barus!Pada saat yang sama, Raja Bakir sedang duduk di ruang kerjanya di ibu kota Kerajaan Nuala. Wajahnya pucat, tubuhnya terasa lemah, dan ekspresinya tampak sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 903

    Menetapkan posisi putra mahkota bukanlah masalah sepele. Raja Bakir perlu menemukan seorang pangeran yang cocok menjadi pewarisnya. Jadi, dia tidak ingin terburu-buru. Lagi pula, para pangeran belum dewasa. Saat mereka telah berusia 15 atau 16 tahun, Raja baru akan menetapkan posisi putra mahkota. Hal ini pun telah disetujui oleh para menteri.Namun, hanya karena Raja Bakir jatuh sakit, mereka terburu-buru memintanya menetapkan putra mahkota. Dia bahkan tidak menderita penyakit mematikan! Sebenarnya siapa gerangan yang mulai membahas hal ini?Raja Bakir menarik napas dalam-dalam. Setelah beberapa lama, dia baru berkata, "Karena semua orang ingin aku menetapkan posisi putra mahkota, bantu aku tanya pada para menteri, siapa kandidat terbaik di mata mereka!"Mendengar ini, Ardi buru-buru menjawab, "Yang Mulia, pendapat sebagian besar orang tentang posisi putra mahkota terbagi menjadi dua kubu. Yang pertama adalah orang-orang yang menghormati Ratu sebagai ibu negara. Setelah Ratu melahirka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 904

    Mendengar Raja Bakir melontarkan pertanyaan ini, Jihan langsung tersentak kaget. Apa maksud Raja menanyakan hal ini padanya?Jihan langsung pucat dan segera berlutut seraya berkata, "Yang Mulia ... kenapa kamu menanyakan hal itu padaku? Yang bisa memutuskan hal itu tentu saja hanya Yang Mulia! Mana bisa aku yang hanya seorang wanita bisa ikut campur?"Jihan tahu Raja Bakir curiga padanya. Jika tidak, tidak mungkin dia menanyakan hal seperti itu padanya. Sejujurnya, Jihan juga tahu asalan Raja mencurigainya. Saat ini, kebanyakan menteri mendukung putranya dan Yahya sebagai putra mahkota. Jadi, Raja Bakir pasti datang untuk menyelidikinya. Namun, Jihan memang tidak pernah ikut campur dalam urusan pemerintahan!Mendengar jawaban Jihan, Raja Bakir langsung mendengus dan berkata, "Benarkah? Ratu juga ahli dalam urusan pemerintahan. Konyol rasanya kalau mengatakan kamu nggak punya pendapat. Jujurlah, aku akan mendengarkan pendapatmu tentang siapa yang lebih cocok untuk posisi putra mahkota!"

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 905

    Jihan tahu bahwa Raja Bakir tengah memintanya untuk memperingatkan Keluarga Barus. Namun, dia justru mengerjap dan bertanya, "Yang Mulia, bolehkah aku mengatakan satu hal?"Raja Bakir tertegun sejenak, tetapi dia segera mengangguk dan menyahut, "Katakan saja."Jihan berujar, "Yang Mulia, aku mengenal kelima pangeran. Selain Pangeran Kelima yang baru lahir dan belum bisa dinilai karakternya, keempat pangeran lainnya sangat cerdas. Di antara mereka, Pangeran Yahya bahkan bisa disebut genius yang langka.""Bukankah Yang Mulia selalu melatih Pangeran Yahya menjadi putra mahkota? Karena para menteri ingin Yang Mulia menetapkan putra mahkota, bagaimana kalau Yang Mulia menggunakan kesempatan ini untuk menobatkan Pangeran Yahya?" lanjut Jihan.Dari kata-katanya, Jihan terdengar sangat mendukung Yahya. Namun, nyatanya dia juga mengenal karakter Raja Bakir dengan baik. Raja Bakir tidak pernah suka mendengar pendapat orang lain. Pria itu sangat keras kepala. Jika ada yang mendesaknya melakukan s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 906

    Raja Bakir menurunkan kewaspadaannya setelah mendengar kata-kata Jihan. Tentu saja, itu hanya berlaku untuk Jihan. Dia tetap akan waspada terhadap Keluarga Barus. Namun, sepertinya Keluarga Barus memang tidak berbuat apa-apa. Setidaknya, sampai saat ini Keluarga Barus masih menjaga sikap mereka. Sebaliknya, Raja Bakir sangat mengkhawatirkan Keluarga Juwanto."Terima kasih atas pendapatmu," ujar Raja Bakir sambil tersenyum.Jihan membalas senyumnya dan berkata, "Yang Mulia, aku hanya seorang wanita, Yang Mulia adalah pemimpinku. Selama Yang Mulia baik-baik saja, aku nggak peduli tentang hal-hal lainnya. Terlebih lagi, aku tahu kalau anak cucuku akan mendapat berkah mereka masing-masing. Orang yang menempati tampuk kekuasaan ditentukan oleh langit, aku mana sanggup ikut campur."Kata-kata Jihan membuat suasana hati Raja Bakir menjadi jauh lebih baik. Setelah meninggalkan Istana Nairi, Raja pergi ke tempat Alina. Akhir-akhir ini, dia sangat kesal dengan omongan orang-orang yang menyatakan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 907

    Alina bertanya dengan nada terkejut, "Kak, kamu mau menyuruhku ... melakukan sesuatu pada Yang Mulia ...? Apa ini nggak terlalu cepat?"Alina mengira dengan membuat kesehatan Raja Bakir perlahan memburuk, putranya akan memiliki kesempatan untuk menjadi putra mahkota. Begitu Yahya menjadi putra mahkota, segalanya akan berakhir. Siapa sangka, ternyata Kumar tak sabar menunggu selama itu!Kumar juga tahu bahwa bertindak sekarang memang sedikit terburu-buru. Namun, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Jika terus menunggu seperti ini, bisa saja terjadi perubahan situasi. Sekarang, Raja Bakir sudah curiga terhadap empat keluarga besar. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, Raja Bakir mungkin akan pelan-pelan melemahkan pengaruh mereka.Bagaimanapun, Raja Bakir memberi mereka fasilitas demi keuntungannya sendiri. Sekarang, setelah pengaruh mereka terus meningkat, dia pasti ingin menekan mereka kembali. Mumpung Raja Bakir sedang sakit, sekarang adalah waktu terbaik untuk mengambil t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 908

    Wira tidak sedang menyanjung Taufik, dia benar-benar berpikir demikian. Dia mengetahui kemampuan Taufik dengan baik. Pria itu sangat berbakat dan memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat kuat. Dengan pemimpin seperti itu, Kerajaan Monoma pasti baik-baik saja. Taufik bahkan bisa disebut saingan Wira.Jika dibandingkan, Taufik juga lebih sulit untuk dihadapi daripada Senia. Sebab, Taufik adalah pria kuat yang hanya menunjukkan kelembutannya pada Kerajaan Monoma. Sebaliknya, dia sangat kejam terhadap orang luar. Baik itu pada Keluarga Juwanto ataupun Wira.Tempo hari, Taufik juga telah memperingatkan Wira. Cepat atau lambat, mereka berdua akan berhadapan. Jika Taufik mampu menguasai dunia, dia tidak akan melepaskan Wira!Riska tersenyum. Dia tahu betul tentang kemampuan kakaknya, tetapi kekacauan di dunia tetap membuatnya sangat khawatir. Riska bukan orang yang haus darah, dia juga tidak menyukai konflik. Jadi, dia juga tidak berdaya dalam hal semacam ini."Kakakku bilang dia ingin bertemu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 909

    Ketika pergi ke Kerajaan Monoma, Wira menempuh perjalanan selama satu hari. Saat kembali, dia tentu membutuhkan waktu satu hari juga. Setelah matahari terbenam, Wira akhirnya telah memasuki kota.Saat Wira kembali ke penginapan, ketiga istrinya langsung menangis terharu begitu melihatnya. Meskipun hanya tiga hari, mereka sangatlah khawatir. Melihat situasi ini, dia tak kuasa bertanya sambil tersenyum, "Hahaha. Aku sudah berjanji bahwa kali ini aku akan kembali dengan cepat. Kenapa kalian masih khawatir?"Namun, Wulan malah tak kuasa berkata, "Aku ... aku nggak khawatir. Hanya Dian dan Dewina yang mengkhawatirkanmu. Mereka berdua nggak bisa tidur dengan tenang selama tiga hari ini."Setelah mendengar perkataan Wulan, Dian dan Dewina tentu tidak terima. Dian berkata dengan nada dingin, "Hmph, entah siapa yang nggak mau makan dan minum selama tiga hari ini, bahkan selalu berdiri di depan pintu.""Benar! Bisa-bisanya hanya meledek kita. Tuan Wira, Kak Wulan adalah orang yang paling mengkha

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3026

    Kali ini, Dahlan datang memang demi Wira.Tampaknya eksistensi Wira bukan hanya memengaruhi Ciputra dan Kerajaan Beluana, tetapi juga memengaruhi Senia serta Kerajaan Agrel.Namun, jika dipikirkan lebih jauh, hal ini masuk akal. Meskipun fondasi kekuasaan Senia berada di Kerajaan Agrel, siapa yang tidak tahu ambisinya begitu besar?Senia tentu saja ingin merebut wilayah Wira, lalu mengerahkan pasukan ke selatan dan langsung menyerbu Dataran Tengah. Dengan demikian, Senia dapat mengamankan posisinya sebagai penguasa.Ketika saat itu tiba, persaingan antara Ciputra dan Senia tidak akan terhindarkan. Melawan Senia sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi Wira.Apalagi, Senia berasal dari suku lain. Dalam perbandingan di antara keduanya, rakyat di sembilan provinsi ini tentu lebih berpihak kepada Ciputra. Ciputra sangat yakin tentang ini.Namun, saat mendengar Dahlan mengatakan hal itu, dia tidak bisa menunjukkan kegelisahan yang berlebihan agar rencananya tidak terbaca oleh ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3025

    "Lebih baik kita masuk ke kota dulu. Perang itu memang nggak terhindarkan. Tapi, bagaimana kita melawannya, kita masih perlu membahasnya dengan yang lainnya dulu," kata Wira sambil tersenyum dan menepuk bahu Agha.Meskipun Agha agak ceroboh dan gegabah, Wira tetap menganggapnya sebagai adik sendiri. Lagi pula, Agha melakukan semua itu juga demi kebaikannya. Memiliki ambisi untuk maju di medan perang juga termasuk hal yang baik.Dalam sekejap, semua orang sudah bergerak menuju Provinsi Yonggu.....Saat ini, di Kerajaan Beluana.Setelah mengetahui kedatangan Dahlan, Ciputra yang langsung menemuinya dan saat ini keduanya sedang berada di ruang kerja istana. Selain pengawal dan pelayan istana, tidak ada orang lain lagi di sana. Para pejabat pemerintahan juga tidak dipanggil untuk hadir di sana.Ciputra merasa statusnya sangat jauh berbeda dengan Dahlan yang hanya seorang pangeran saja, sehingga dia tidak perlu sungkan. Dia sendiri yang langsung menyelesaikan masalah ini pun sudah termasuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3024

    Ararya memang sangat berhati-hati. Jika tidak, dia tidak akan bisa sampai ke posisinya saat ini.Kresna menganggukkan kepala. "Baik."Setelah membahas semuanya, ketiganya punya berpisah dan pergi ke wilayah mereka masing-masing.Pada malam harinya, Kresna segera mengirimkan pesan pada Wira untuk memberi tahu situasi mereka di sana. Langkahnya ini memang sangat berisiko karena mereka tidak memiliki cara berkomunikasi lain dengan Wira, hanya bisa mengandalkan cara mengirim pesan dengan burung merpati ini. Jika tidak dalam keadaan darurat, mereka pasti tidak akan berani mengambil risiko ini.Untuk mengirim pesan dengan burung merpati bisa sampai ke tangan Wira, perjalanannya harus melewati ribuan gunung dan sungai. Tempat pertama yang harus dilalui adalah wilayah tandus di utara ini. Apalagi tanah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun ini merupakan tempat yang sering berubah secara mendadak. Namun, demi rencana besar kelak, Kresna hanya bisa mengambil risiko ini.Untungnya, Wira tet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3023

    Dwipangga tetap tidak berbicara. Sekarang dia sudah tahu apa yang dilakukannya tadi adalah salah."Sudahlah. Bukankah sekarang juga nggak terjadi kejadian besar? Kalau begitu, jangan mempersulit Dwipangga lagi. Dia juga karena memikirkan kita, jadi bertindak gegabah. Anak muda memang harus bersemangat. Anak-anakku malah nggak punya semangat sedikit pun. Kalau aku bisa punya putra seperti Dwipangga, aku akan merasa sangat bersyukur," kata Kresna.Kresna bukannya sengaja memuji Dwipangga, tetapi anak-anaknya memang tidak bisa dibandingkan dengan Dwipangga. Jika tidak, dia tidak perlu memikul semua beban ini sendirian. Selama bertahun-tahun ini, dia juga sudah merasa kelelahan dan ingin menikmati masa tuanya dengan tenang seperti orang lain. Namun, urusan di pemerintahan memang selalu memerlukan banyak tenaga dan pikiran.Ararya hanya menghela napas. Melihat Kresna yang membela Dwipangga, dia pun tidak banyak berbicara lagi."Kalau kelak kamu gegabah lagi, kamu akan tetap tinggal di rumah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status