Share

Bab 472

Penulis: Arif
Di kantor pengadilan daerah Kabupaten Uswal, Regan yang selalu tenang menerobos ke aula belakang pengadilan daerah sambil berteriak, "Pak Fadil, ada peristiwa besar yang terjadi. Tuan Wahyudi mengalahkan Ngarai Naga Biru dan menangkap Levon. Dia menyuruh kita untuk mengumpulkan mayat-mayat di sana!"

"Apa!" Fadil si patih pengganti tercengang sejenak. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan skeptis, "Regan, apa informasi ini terpercaya? Mungkin Wira nggak memenangkan pertempuran, tapi malah kalah telak dan dikurung di Ngarai Naga Biru Bandit. Mungkin dia ingin menipu kita agar memimpin pasukan untuk menyelamatkannya!"

Para bandit Pegunungan Jatta telah memberontak dan menduduki Kabupaten Hiloka. Pasukan yang dikerahkan Kota Pusat Pemerintahan Lokana bahkan tidak dapat berbuat banyak. Bagaimana Wira yang hanya meminjam 150 set baju zirah dan membawa 200 orang ke sana mampu menangkap Wolfie hidup-hidup? Fadil yang paham soal masalah militer tidak bisa memercayainya.

Regan akhirnya berka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 473

    Benar saja, bekerja pada Wira memang bermanfaat besar!"Terima kasih sudah mengingat kami, Tuan!" ujar Fadil yang juga merasa sangat bersyukur.Jika laporan diserahkan seperti ini, Fadil yang merupakan patih pengganti setidaknya akan menjadi pejabat tetap. Di level pejabat serendah itu, mereka yang berjasa memberantas pemberontakan setidaknya bisa mendapatkan kenaikan pangkat sebanyak tiga tingkat sekaligus!Wira mengibaskan tangannya, menyuruh Regan dan Fadil berdiri. Mereka berdua mengepalkan tinju tanda hormat, lalu segera pergi untuk mengumpulkan mayat.Doddy yang berada di samping berkata dengan bingung, "Kak Wira, kitalah yang bertempur di sini, kenapa harus menyebut jasa mereka berdua? Mereka hanya meminjamkan kita baju zirah!"Wirayu berkata dengan serius, "Doddy, kamu harus ingat, sesuatu yang baik nggak boleh dimonopoli satu orang saja. Kalau kamu berbagi dengan orang lain, orang lain baru akan membantumu."Doddy tiba-tiba mengerti mengapa Wira menyumbangkan begitu banyak uan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 474

    "Aku akan pulang untuk mengambil obat!" ujar Dian. Dia melirik Levon lagi dengan sorot mata sedih, lalu berbalik dan pergi dari sana.Levon adalah pengemis yang Dian selamatkan dan selanjutnya menjadi bawahan Keluarga Wibowo. Ketika Supri memaksa Dian menikah, Levon sudah membantunya keluar dari situasi itu tiga kali. Jika bukan karena Levon, Dian tidak akan bertemu Wira dan berada di sini sekarang.Persahabatan lama ini membuat Dian ingin memohon belas kasihan atas Levon. Namun, begitu memikirkan rencana Levon untuk membunuh Wira, dia menjadi kecewa dan bertekad untuk membiarkan Levon dihukum.Levon memandangi kereta Keluarga Wibowo dengan tatapan yang sarat akan kesedihan, kekecewaan, kemuraman, dan niat membunuh. Sudah pergi, Dian benar-benar pergi, bahkan tanpa mengucapkan sepatah kata pun padanya! Hal ini sangat mengecewakan hati Levon.Para tawanan pemberontak memasuki kota dan menimbulkan kegemparan. Beberapa hari yang lalu, banyak orang di Kabupaten Uswal merasa resah saat mend

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 475

    "Kamu nggak mengenal Tuan Wira. Dia itu pria berbakat dengan kemampuan yang berada di luar imajinasimu," ujar Dian dengan tegas.Setelah mendengar Levon memfitnah Wira seperti ini, wajah cantik Dian menjadi dingin. "Kalaupun dia mati, aku tetap akan sendiri seumur hidupku dan nggak akan menikahi siapa pun. Kak Levon, aku nggak pernah menyukaimu, paling-paling aku hanya menganggapmu sebagai kakak!" ujar Dian lagi."Kakak, kakak ... hahaha!" gumam Levon, lalu mengangkat kepalanya dan tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia tiba-tiba berkata dengan wajah garang, "Kamu sudah dibutakan olehnya. Dia itu penipu yang nggak tahu malu. Memangnya siapa dia? Dia nggak bisa dibandingkan denganku. Aku sepuluh ribu kali lebih baik dari dia!"Dian menggelengkan kepalanya dan tidak tidak menjawab. Kak Levon-lah yang dibutakan perasaan hingga mengatakan omong kosong seperti ini, batin Dian."Kamu nggak percaya?" tanya Levon. Reaksi dingin Dian ini membuat Levon terprovokasi. Dia lantas memelotot dan merau

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 476

    Setelah mengantar Dian, Wira baru saja hendak berbaring. Tiba-tiba, Danu mengetuk pintu dan berkata, "Kak Wira, Meri, Molika, dan Jamal datang membawa beberapa perampok dari Ngarai Naga Biru. Mereka ingin bertemu denganmu untuk berbincang-bincang."Wira bertanya seraya mengernyit, "Nggak ada orang luar yang tahu, 'kan?" Para perampok ini memang tidak terkenal seperti Levon. Namun, Wira tetap akan dianggap bersekongkol dengan perampok jika bertemu mereka.Saat ini, giok air yang digunakan untuk membuat kaca dan batu bara untuk pembuatan baja merupakan produk dari Pegunungan Jatta. Jika tidak menaklukkan para perampok ini, suplai giok air dan batu bara untuk kota provinsi wilayah selatan akan bermasalah.Danu menjawab, "Nggak ada. Mereka datang waktu malam. Aku menyuruh Paman Rudi untuk mengurus mereka. Anggota tim pengawal dan tentara pensiun nggak tahu.""Kerja bagus!" ujar Wira sambil menepuk bahu Danu. Wira mengangguk dan melanjutkan, "Suruh mereka datang."Berdasarkan kedekatan hubu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 477

    Molika dan Jamal khawatir. Jupiter dan Blackie juga tidak tenang, serta takut Ucup ingin menguasai gunung sendirian makanya mereka membawa Ucup ke sini. Siapa sangka, Putu juga ingin datang. Jadi, mereka semua pun mengunjungi Wira bersama-sama."Kak, aku nggak ingin bertemu dengannya," sahut Meri yang tersipu malu.Kemudian, Meri melanjutkan perkataannya dengan tegas, "Aku ini pemimpin Ngarai Naga Biru. Aku datang untuk memberitahumu, kelak kalau anggotamu melewati Ngarai Naga Biru, kami nggak akan menghentikan mereka. Kita nggak usah saling ikut campur dalam urusan masing-masing!"Setelah mendengar bahwa pencuri ini adalah penasihat militer, Meri tetap tidak percaya. Jadi, dia langsung datang untuk memastikan. Alhasil, sekelompok orang ini malah mengikutinya.Wira mengangkat alis dan berujar, "Boleh, ada lagi?""Nggak ada," jawab Meri yang berjalan ke samping. Sebenarnya, masih ada banyak hal yang ingin diucapkan Meri kepada pencuri yang tidak tahu malu ini.Meri ingin bertanya kepada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 478

    Ekspresi Wira berubah drastis dan dia bertanya, "Kerahkan pasukan? Bukannya itu berarti memberontak? Jangan bercanda."Sekarang Wira mempunyai kekayaan puluhan miliar gabak, istri yang cantik, dan Dian yang akan menjadi selirnya. Kehidupannya sudah cukup sempurna.Wira memang berniat membantu kehidupan rakyat Kerajaan Nuala yang kesulitan. Dia sudah mereformasi sistem melalui jalur yang berbeda dan menyerahkannya kepada pemerintah Kerajaan Nuala. Asalkan langkah reformasinya tepat, kehidupan rakyat akan menjadi lebih baik dan Kerajaan Nuala akan bertahan sampai ratusan tahun.Mengenai pemberontakan untuk menyelamatkan negara, Wira tidak pernah memikirkannya. Dia juga tidak mampu melakukan aksi itu!Ucup tersenyum sinis. Waktu itu, Wolfie memberontak karena mendengar saran Putu. Mereka pun menyerang kabupaten dan membunuh pemimpin kabupaten. Sekarang, Putu menghasut Wira untuk memberontak lagi.Jamal dan Molika terkejut. Putu ini memang suka mencari masalah. Beraninya dia menghasut Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 479

    Ini adalah serangkaian rencana yang Putu buat menurut persyaratan Wira dan semuanya dipikirkan dengan cermat. Namun, Wira malah mengkritik Putu tidak memahami pemberontakan. Putu merasa tidak puas!Wira bertanya, "Apa kamu tahu persyaratan pertama untuk pemberontakan yang berhasil bagi dinasti yang rezimnya cukup stabil?"Para perampok termangu. Mereka berani melakukan aksi pemberontakan, tetapi tidak pernah memikirkan persyaratan apa pun.Putu terdiam lagi, lalu berucap, "Tuan Wahyudi, mohon petunjuknya."Wira menyahut, "Bagi dinasti yang rezimnya stabil, persyaratan pertama untuk aksi pemberontakan yang berhasil adalah dilakukan pada periode akhir dinasti dan saat negara mengalami bencana besar."Pada generasi selanjutnya, ketika dunia dibanjiri dengan berbagai informasi, banyak sekali pembahasan tentang pemberontakan di zaman kuno. Wira juga pernah membaca tentang hal ini.Molika dan Jamal merenung sejenak, lalu mengangguk setuju. Sementara itu, Meri, Ucup, Jupiter, dan Blackie sama

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 480

    Perkataan Wira langsung membuat semangat para perampok sirna. Sepertinya memang benar. Orang-orang yang pertama kali memberontak pasti akan dilenyapkan oleh pemerintah.Contohnya, 15 tahun yang lalu, terjadi bencana besar yang berkepanjangan di wilayah selatan. Fazana mengerahkan pasukan untuk memberontak dan menguasai 3 provinsi. Akhirnya, pemberontakan ini digagalkan oleh pemerintah.Putu yang banyak membaca sejarah dan tahu tentang perubahan di setiap dinasti mengangguk, lalu menyahut, "Walaupun berada pada periode akhir dinasti, pemberontak nggak akan bisa melawan pemerintah yang telah memegang kuasa sejak awal. Asalkan pemerintah mengumpulkan kekuatan, mereka tetap punya sedikit kuasa.""Kekuasaan ini cukup untuk melenyapkan pasukan yang menggalakkan aksi pemberontakan terlebih dulu. Orang yang memberontak pertama kali akan membuka jalan bagi pemberontak selanjutnya," lanjut Putu.Para perampok yang mendengarnya juga mempunyai pemahaman sendiri. Mereka yakin orang yang memberontak

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3013

    Wira malas untuk menanggapi Agha, jelas Agha ini keras kepala. Meskipun dia terus menjelaskannya, mungkin juga tidak akan berguna dan semuanya hanya bisa bergantung pada Agha sendiri. Mungkin karena Agha masih muda, sehingga masih menolak beberapa hal. Seiring bertambah usianya, mungkin pandangan Agha akan perlahan-lahan berubah.Wira mengalihkan pandangannya pada Wendi dan perlahan-lahan berkata, "Nona Wendi, apa rencanamu selanjutnya? Setelah pulang nanti, bagaimana kalau kamu ikut aku pergi Gedung Nomor Satu. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan penuh hormat."Lucy yang duduk di samping juga segera menganggukkan kepala dan berkata, "Aku rasa nggak ada gunanya pergi ke Gedung Nomor Satu. Lebih baik ikut aku saja, kita kembangkan jaringan mata-mata bersama-sama. Kak Wendi pasti pernah dengar tentang jaringan mata-mata, 'kan? Ini adalah organisasi intelijen nomor satu di dunia. Kita butuh bakat seperti Kak Wendi."Dia berpikir Wendi memiliki bakat yang sangat langka dan juga mah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3012

    Wira dan rombongannya juga merasa agak lelah karena mereka menemui banyak masalah saat berada di wilayah barat, sehingga mereka memperlambat langkah mereka dalam perjalanan pulang ke Provinsi Yonggu. Mereka berhenti untuk beristirahat setiap kali melihat penginapan dan membuat perjalanan mereka menjadi jauh lebih lambat.Di sebuah penginapan. Melihat sudah hampir tiba di Provinsi Yonggu, Agha berkata sambil makan dan tersenyum, "Kak Wira, apa kita benar-benar akan pulang begitu saja? Aku sebenarnya nggak suka berada di rumah, lebih menyenangkan berada di luar seperti ini. Berjalan bersama saudara-saudara, bukankah itu adalah hal yang menyenangkan?""Kalau harus terus dikurung di rumah, tulang-tulang di tubuhku terasa berkarat. Kak Dwija, kamu juga merasa begitu, 'kan?"Sebenarnya, Agha hanya ingin terus berpetualang di luar.Begitu sibuk, manusia memang akan terbiasa dengan ritme itu. Namun, begitu bersantai, mereka juga perlahan-lahan menjadi jauh lebih malas. Keinginan untuk bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3011

    Dahlan menatap Senia yang berada di depannya dengan ekspresi khawatir. Mereka sudah berkali-kali mencari masalah dengan Wira, tetapi setiap kali hasilnya selalu tidak menyenangkan karena Wira selalu berhasil mengatasinya dengan baik. Ini semua bukan hanya karena Wira beruntung saja, tetapi karena Wira dikelilingi oleh orang hebat juga. Menghadapi Wira memang hal yang merepotkan.Meskipun kal ini Ararya dan Kresna yang langsung memimpin pasukan mereka dan ditambah dengan banyaknya pasukan elite, Dahlan merasa mungkin hasilnya juga tidak akan memuaskan. Namun, sekarang situasinya sudah mendesak, mereka tidak mungkin mundur lagi. Setidaknya tidak bisa menyerah begitu saja, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hasil terburuk terlebih dahulu.Senia yang berada di samping perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka kalah, ya sudah. Asalkan kita bisa menguji tekad mereka, itu saja sudah cukup. Ini juga salah satu tujuanku kali ini. Lagi pula, sebentar lagi kita mungkin akan bertarung habis-habi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status