공유

Bab 439

작가: Arif
"Penjelasanku nggak akan bisa dimengerti oleh kalian saat ini," ucap Wira. Dia melanjutkan dengan serius, "Tapi ingatlah, kalian nggak boleh menggunakan teropong ini untuk melihat matahari. Kalau nggak, mata kalian akan buta. Kalian harus mengingat ini, terutama ketika anak-anak bermain dengan benda ini, harus ada orang dewasa yang mengawasi mereka!"

"Baik, kami mengerti!" Semua orang mengangguk tegas setelah mendengar bahwa melihat matahari bisa membuat mereka buta.

Wira menarik tangannya, lalu berkata, "Oke, lanjutkan!" Doddy tidak berani melihat matahari lagi. Dia segera mengalihkan pandangannya ke tempat lain!

Sekelompok orang itu berperilaku seperti anak-anak dan tampak sangat gembira. Ketika teropong sampai di tangan Rudi, dia melihat sekeliling dan ekspresinya menjadi serius!

Setelah beberapa saat, Rudi berbisik, "Tuan Wahyudi, barang ini adalah harta karun. Ini seharusnya nggak boleh ditunjukkan kepada orang lain. Kalau diberikan kepada pengintai di medan perang, itu bisa memba
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 440

    Fandi mengangkat mangkuk anggurnya dan menegaknya sampai habis. Lantaran khawatir dengan Meri, dia pun tidak akan kembali. Fandi hanya meminta tolong Salman untuk menyampaikan kabar mereka kepada Wira, lalu dirinya pun ikut naik gunung.Ketika tiba di sana, Fandi menemukan bahwa Blackie tidak memiliki niat jahat pada mereka! Sebaliknya, dia agak tertarik pada Meri."Kak Blackie, aku bersalah karena sudah membunuh rekanmu!" ucap Meri. Dia mengangkat semangkuk anggur dan meminumnya sampai habis. Kemudian, wanita itu melanjutkan, "Aku akan menebus dosaku dengan menghabiskan anggur ini. Setelah itu, terserah kamu ingin melakukan apa terhadapku. Aku nggak akan keberatan!""Meri, mereka melecehkan wanita, jadi tindakanmu yang membunuh mereka adalah penegakan keadilan. Kamu nggak berdosa!" ujar Blackie yang tampak tersenyum lebar. Seluruh aura ganasnya tiba-tiba lenyap.Blackie benar-benar menyukai wanita ini. Ketika tiba di gunung, Meri sama sekali tidak ketakutan, melainkan seperti kembali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 441

    "Kamu juga bandit rupanya!" ujar Blackie tercengang. Pantas saja Meri kelihatan sangat familier dengan sarang bandit, ternyata dia juga seorang bandit terkenal. Detik berikutnya, Blackie makin bersemangat. Bandit pria dan bandit wanita adalah pasangan serasi yang ditakdirkan bersama.Mendengar bahwa Meri juga seorang bandit, bandit lain di desa bandit itu pun bersikap ramah padanya. Ini merupakan bentuk penghormatan bagi orang yang memiliki identitas sama, berasal dari kasta yang sama, dan memiliki mata pencaharian sama. Itu tidak ada hubungannya dengan kecantikan dan bentuk tubuh Meri yang bagus.Sekelompok orang mengelilingi Meri dan pergi bersamanya ke tempat pertemuan dengan Levon. Fandi mengikuti mereka dari belakang dengan cemas. Tugas gadis ini berkaitan dengan bisnis garam Wira. Poin terpentingnya, dia adalah seorang sandera. Jika terjadi kesalahan, Yispohan akan mendapat banyak masalah.Pegunungan Jatta sangat besar, setiap kepala bandit menempati tempat strategis yang menyeba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 442

    "Kasih tahu dari awal atau belakangan, itu sama saja kok. Kak Junet, Kak Jaka, aku keliling dulu sebentar!" ujar Meri. Dia terkekeh-kekeh, lalu pergi dengan menaiki kudanya."Hei, dia memang gadis yang baik, pintar, dan pengertian!" puji Jupiter.Melihat kepergian Meri, ekspresi Blackie menjadi serius. "Juputih, aku peringatkan padamu. Aku sudah putuskan untuk mendapatkan Meri. Kalau kamu berani berebut denganku, aku akan bertarung mati-matian denganmu!" ujar Blackie.Jupiter mengomel dengan ekspresi sinis, "Sialan! Bisnis kita sudah mau direbut, tapi kamu masih saja memikirkan wanita!""Apa maksudmu?" tanya Blackie bertanya dengan alis berkerut.Jupiter menggertakkan gigi dan menjelaskan, "Wolfie mendapat 150 ton gandum dari Kabupaten Uswal. Dia bilang, dia membayar 100 juta, lalu menyuruh kita masing-masing bayar 200 juta lagi!""Apa!" Blackie menggertakkan gigi dan berkata, "Sialan, 150 ton gandum paling banyak juga 600 juta. Kita berdua masing-masing sudah bayar 200 juta, lalu dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 443

    Levon mengibaskan tangannya dan berkata dengan bangga, "Hei, aku ini berteman baik dengan Kak Molika. Karena kamu adik perempuannya, itu artinya kamu juga saudaraku. Bukan masalah besar bagiku untuk memberimu satu jabatan. Kalau kamu menolak, itu artinya kamu malah nggak menghargaiku!"Meri tersenyum pahit dan mengangguk seraya berkata, "Terima kasih, Kak!""Saudara-saudara sekalian, kita sudah memberontak dan nggak ada jalan untuk mundur lagi!" seru Levon.Levon melihat ke sekeliling dan berteriak, "Sekarang, kita harus bekerja sama dan terus berjuang! Kalau sukses, kita semua akan menjadi pahlawan di masa depan. Kalau gagal, seenggaknya hidup kita nggak sia-sia. Seenggaknya kita sudah membunuh tuan tanah, bangsawan tiran, dan pejabat korup yang menindas kita!"Orang-orang Pasukan Wolpin merespons dengan suara pelan. Setelah antusiasme memberontak di awal berlalu, yang tersisa di hati tiap-tiap orang sekarang hanyalah ketakutan.Mereka takut kerajaan tiba-tiba mengirim pasukan untuk m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 444

    "Apa? Wira?" seru Levon. Sorot matanya menjadi muram dan niat membunuhnya melonjak keluar.Pria itu mengandalkan kemampuannya menulis beberapa puisi buruk untuk merayu Nona Dian. Sekarang, bahkan Meri juga jatuh ke dalam cengkeramannya. Dia benar-benar pantas dibunuh!Meri bertanya, "Kak Wolfie, kamu sepertinya mengenal dia, ya?"Levon terkekeh-kekeh dan menjawab, "Aku pernah mendengar namanya, tapi aku belum pernah bertemu secara pribadi. Karena dia temanmu, aku tentu akan membantunya!""Kak Wolfie, kamu salah paham. Dia bukan temanku, ini hanya kesepakatan di antara kami," jelas Meri. Setelah itu, dia menoleh dan berkata, "Paman Fandi, aku sudah melakukan tugasku. Perjanjian antara aku dan Wira sudah selesai. Kamu bisa kembali dan beri tahu Wira. Aku akan kembali sendiri ke Yispohan."Fandi mengepalkan tinjunya tanda hormat, lalu berbalik dan pergi dari situ. Dia harus segera kembali dan memberi tahu Wira bahwa janji Wolfie ini tidak bisa dipercaya. Barusan, dia bahkan merasakan nia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 445

    Putu mengernyit dan berkata, "Jenderal, apa kamu menangkap Fandi untuk menjebak Wira?""Ya," jawab Levon.Sambil mengayunkan Pedang Treksha di tangannya, Levon berkata dengan angkuh, "Aku mau membuatnya datang ke Pegunungan Jatta. Kalau dia berani datang, aku akan mengambil kesempatan untuk membunuhnya. Tapi, kalau dia nggak berani datang, aku akan menulis surat untuk memberi tahu Nona Dian kalau Wira itu sangat pengecut. Dia bahkan nggak memedulikan anak buahnya. Jadi, dia bukan orang yang bisa dipercayai untuk menjaga Nona Dian seumur hidup!"Putu tertegun beberapa saat, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jenderal, kamu nggak boleh membunuhnya!""Kenapa?" tanya Levon sambil mengangkat alisnya.Putu menghela napas dan menjawab, "Wira pernah menulis 'Empat Kalimat Wahyudi', serta membuat 'Selamat Sampai di Tujuan' untuk Iqbal. Keduanya adalah puisi yang akan terkenal selama berabad-abad dan mendapat tempat di dunia sastra. Kalau kamu membunuhnya, kamu akan mendapat reputasi bur

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 446

    "Kamu benar!" ujar Molika. Kemudian, dia mengangguk dan melambaikan tangan sembari berkata, "Ayo, kita cari Tuan Wahyudi dan jangan bermain trik apa pun."....Ketika pulang, Wira melihat seorang pria tua dan 2 pemuda. Dia bertanya, "Apa kalian datang dari Kabupaten Hiloka?""Tuan, aku Salman dan mereka anakku, Fauzan dan Farid," ucap Salman. Dia berlutut dan menunjuk kedua putranya, lalu menceritakan kejadian malam itu sambil menangis.Sementara itu, Fauzan dan Farid melihat sekeliling dengan terkejut dan juga kebingungan. Menurut mereka, seharusnya orang yang mereka temui adalah orang kaya yang tinggal di rumah besar.Namun, rumah ini hanya terlihat sedikit lebih bagus dari rumah biasa. Hanya saja, banyak rumah bata yang sedang dibangun di luar dan banyak orang terlihat sangat senang. Ini adalah pemandangan yang tidak bisa ditemukan di desa biasa.Wira segera memapah Salman, lalu berujar, "Pak, cepat berdiri. Aku sangat senang kalian bisa datang memberitahuku kabar ini." Jarak antara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 447

    Doddy membaca dengan terbata-bata, "Na ... ga ... ja ... ngan ... da ... tang." Belakangan ini, dia juga sedang belajar membaca. Namun, Doddy tidak bisa membaca semua tulisan yang dilingkar dengan lancar.Danu yang bisa membaca lebih lancar berucap, "Naga biru ... ada bahaya ... jangan datang."Wira membacakannya seraya mengerutkan dahi, "Ngarai Naga Biru ada bahaya, jangan datang."Awalnya, Wira membaca surat ini seperti biasa. Namun, dia tiba-tiba melihat kata-kata ini di bagian awal beberapa barisan kalimat.Doddy yang terbelalak berkata, "Kak Wira, apa maksud dari surat ini? Jelas-jelas mereka mengundangmu pergi, tapi ternyata isi surat ini menyiratkan agar kamu jangan pergi.""Selain itu, bukannya Paman Fandi dan Meri ada di Gunung Beruang Hitam? Kenapa mereka bisa pindah ke Ngarai Naga Biru? Itu daerah kekuasaan Wolfie," lanjut Doddy.Danu yang khawatir berkomentar, "Kak Wira, Wolfie mengerahkan pasukan untuk memberontak. Kalau Paman Fandi ada di sana, dia pasti nggak akan membia

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status