Share

Bab 3151

Author: Arif
Mendengar ucapan itu, keduanya sontak termangu. Adjie ini benar-benar berani, sampai berniat merebut Pulau Hulu pada saat seperti ini!

Setelah beberapa saat, Enji dan Guntur berpandangan. Meskipun mereka ingin bergabung dengan Wira, kesetiaan mereka masih dipertanyakan.

Alasan utama mereka ingin bergabung adalah karena melihat kemungkinan besar pasukan utara akan dihancurkan oleh Wira. Makanya, mereka ingin mengambil kesempatan untuk membelot.

Namun, jika harus benar-benar berperang dan merebut Pulau Hulu sebagai hadiah untuk Wira, mereka masih ragu.

Setelah berpikir beberapa saat, Enji mengernyit dan berkata, "Adjie, kami harus mempertimbangkan ini dengan matang. Ini bukan perkara kecil. Memang kami merasa ini kesempatan bagus, tapi kita nggak boleh gegabah."

Mendengar itu, Adjie terdiam sejenak. Sesaat kemudian, dia tersenyum sambil mengejek, "Jangan-jangan kamu takut?"

Mendengar dirinya diragukan, ekspresi Enji langsung berubah. Memang ada sedikit ketakutan dalam hatinya, tetapi dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3152

    Mendengar itu, Enji mengangguk pelan. Setelah beberapa saat, dia menatap mereka dan tertawa. "Sebelumnya aku memang nggak terpikirkan. Kalau berita ini benar, ini adalah kabar baik."Desa Riwut terletak cukup dekat dengan Pulau Hulu. Jadi, bagi Enji, jika Wira benar-benar membawa orang untuk merebut Pulau Hulu, segalanya akan jauh lebih mudah.Memikirkan hal ini, dia mengernyit dan bertanya, "Baiklah. Kalau begitu, jangan terburu-buru. Ini adalah urusan besar. Setidaknya biarkan kami menyelidikinya terlebih dahulu, 'kan?"Mendengar itu, Adjie tersenyum tipis. Setelah beberapa saat, dia mengangguk dan berujar, "Tentu saja bisa, tapi kita harus bergerak cepat. Kalau sampai melewatkan kesempatan ini, semua akan sia-sia.""Paham! Paham!" Adjie memberi hormat dengan mengepalkan tangan, lalu berbalik dan pergi.Setelah Adjie pergi, Enji dan Guntur berpandangan. Enji berkata, "Sebelumnya aku nggak terlalu memikirkan ini, tapi sekarang aku merasa ini memang peluang yang nyata. Yang paling pent

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3153

    Setelah kembali ke tempat tinggalnya dan memastikan tidak ada orang di sekitar, Adjie segera menulis sepucuk surat. Kemudian, dia mengirimkan pesan itu melalui merpati pos.Sementara itu, di dalam kemah di kota, Wira sedang menatap peta besar di hadapannya. Arhan, Nafis, dan Agha sedang melatih pasukan di luar, sehingga satu-satunya orang yang menemani Wira mengamati adalah Hayam."Hayam, coba lihat bagian ini. Kalau kita berhasil merebut Pulau Hulu, tampaknya kita nggak bisa langsung mendirikan markas di sana. Medan di sana terlalu terbuka dan ada 3 titik lemah yang bisa menjadi masalah."Hayam mengangguk setuju. Baginya, ucapan Wira memang sangat masuk akal. Setelah berpikir sejenak, dia terpikir akan sesuatu dan menggerakkan jarinya perlahan di atas peta.Setelah menemukan sebuah lokasi, dia menengadah menatap Wira dan bertanya, "Tuan, gimana kalau tempat ini?"Wira mengikuti arah jari Hayam dan sedikit terkejut. Tempat yang dimaksud berada di sebelah utara Pulau Hulu, sebuah kawasa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3154

    Setelah beberapa saat, Wira tertawa pelan dan berkata, "Kalau begitu, kita atur seperti ini dulu. Nanti setelah mereka bertiga selesai melatih pasukan, kita bisa membahasnya lebih lanjut."Hayam mengangguk ringan, tidak ingin berlarut-larut dalam masalah ini. Saat itu juga, seorang penjaga di luar berteriak sambil menangkupkan tangan. "Tuan, ada pesan yang baru tiba!"Wira tertegun sesaat, lalu segera bertanya, "Apa itu pesan dari Adjie?"Penjaga itu menjawab, "Ini pesan yang dikirim lewat merpati pos, tapi isinya belum kubaca."Begitu mendengar kata merpati pos, wajah Wira sontak berseri-seri. Sementara itu, Hayam tampak agak terkejut, karena hanya Wira yang mengetahui keberadaan Adjie.Bagi mereka, hilangnya Adjie selama beberapa hari ini berarti dia sedang menjalankan tugas rahasia yang diberikan oleh Wira.Wira membuka gulungan kertas dan membacanya dengan saksama. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Ini informasi besar, tapi justru membuat segalanya lebih mudah. Hayam, cepat seba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3155

    Mendengar instruksi itu, Hayam tersenyum dan mengangguk, lalu segera pergi.Begitu Hayam pergi, Wira langsung membakar surat itu. Setelah memastikan semuanya hancur, dia memanggil, "Penjaga!"Seorang penjaga yang selalu siaga di luar segera menyahut, "Tuan, ada perintah?"Wira terkekeh-kekeh dan memerintahkan, "Siapkan tinta dan batu."Penjaga itu mengangguk dan segera menyiapkan peralatan menulis.Wira menuliskan balasan kepada Adjie. Setelah selesai, dia memasukkan surat itu ke dalam tabung kecil dan menyerahkannya kepada penjaga. "Gunakan merpati pos. Kirimkan pesan ini ke Adjie secepatnya.""Baik, Tuan!" Penjaga itu segera mengambil tabung pesan dan bergegas pergi.Setelah penjaga pergi, Wira kembali menatap peta di hadapannya. Keberhasilan rencana ini kini tergantung pada bagaimana Adjie bisa meyakinkan para bandit di Desa Ruwit.....Di Desa Ruwit, setelah mengirimkan pesan, Adjie segera keluar dari ruangan. Saat itu, dia melihat beberapa ekor kuda melaju cepat ke arah selatan.M

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3156

    Mendengar pertanyaan itu, Guntur segera menjawab, "Kami sudah mendapatkan cukup banyak informasi. Bisa dipastikan Tuan Wira memang berada di selatan dan berencana menyerang Pulau Hulu dalam waktu dekat."Enji tampak senang mendengar kabar itu. Tiba-tiba, terdengar suara riuh dari luar. Dia tahu bahwa semua bawahannya telah kembali. Hal ini membuatnya semakin bersemangat, jadi dia kembali bertanya untuk memastikan.Salah satu orang yang terakhir masuk langsung berkata, "Bos, informasinya memang benar. Ketika ke sana, aku melihat mereka sedang berlatih. Sepertinya mereka adalah orang-orang dari Kerajaan Nuala. Aku rasa ini pasti ada hubungannya juga dengan mereka."Enji semakin bersemangat setelah mendengar ini. Dia berujar, "Sebelumnya aku nggak nyangka akan seperti ini, tapi sepertinya kenyataannya memang begitu. Kalau ini benar, berarti bukan hanya Tuan Wira yang ingin menyerang Pulau Hulu, tapi Kerajaan Nuala juga mendukung. Ini pasti bukan kabar burung lagi."Menurut Enji, jika situ

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3157

    Adjie pun mengangguk pelan dan duduk dengan tenang. Tak lama kemudian, Guntur menuangkan secangkir arak dan meletakkannya di hadapannya.Melihat sikap mereka yang begitu sopan, Adjie terkekeh-kekeh dan berkata, "Kalau ada yang perlu dibicarakan, langsung saja ke intinya. Nggak perlu sungkan-sungkan."Enji tertawa ringan sebelum akhirnya bertanya, "Hehe. Saudaraku, ini masih soal yang tadi. Kalau kita benar-benar menyerang Pulau Hulu, seberapa besar peluang keberhasilan kita?""Itu tergantung pada jumlah pasukan yang kita bawa. Pulau Hulu memang cukup mudah untuk direbut. Tempat itu memiliki akses dari tiga sisi. Kalau melakukan serangan mendadak, kita bisa menembusnya dengan mudah."Adjie menjawab dengan tenang. Karena Wira akan menjadi pihak ketiga yang diuntungkan, dia harus memastikan agar seluruh pasukan di Desa Riwut bergerak ke sana.Enji dan Guntur saling bertukar pandangan, tampak sedikit ragu. Setelah berpikir sejenak, Guntur membulatkan tekadnya dan berujar, "Kak, kalau nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3158

    Enji yang sebelumnya begitu bersemangat tiba-tiba terdiam saat mendengar pertanyaan itu. Hal itu belum sempat terpikirkan olehnya.Di sisi lain, Guntur yang sudah siap akan semuanya pun maju dan bertanya, "Kak Adjie, maksudmu apa? Apa kamu sudah punya rencana? Kalau begitu, lebih baik kamu jelaskan dulu."Enji mengangguk sambil berkata, "Benar juga, Adjie. Apa kamu sudah punya rencana? Kalau sudah, katakan saja, biar kami tahu harus gimana."Adjie melihat keduanya menatapnya. Dia mengangguk dan berkata, "Rencanaku cukup sederhana. Kita akan menyerang dalam 2 hari.""Oh?" Enji dan Guntur bertatapan, tampak ragu. Mereka tidak mengerti kenapa harus menunggu 2 hari. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya mereka bertanya, "Kenapa harus 2 hari?"Guntur menatap Adjie dengan heran. Mereka hanya mendapatkan kabar bahwa Wira akan segera bergerak melawan pasukan utara, tetapi kapan tepatnya, mereka sama sekali tidak tahu. Hal ini membuat mereka semakin ingin tahu alasan Adjie.Setelah hening se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3159

    Setelah beberapa saat melihat Adjie tetap diam, Guntur menjadi tidak sabar dan berkata dengan cemas, "Aduh, Kak Adjie, di saat seperti ini jangan jual mahal lagi dong."Mendengar itu, Adjie hanya bisa tersenyum pasrah. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berucap dengan pelan, "Saat aku berada di selatan, aku menemukan sebuah pola. Setiap kali pasukan mulai bergerak, pasti akan terjadi peperangan. Awalnya ini hanya dugaanku, tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Bos, aku semakin yakin."Guntur tampak terkejut sejenak, lalu mengacungkan jempolnya dan berkata, "Wah, aku benaran nggak nyangka. Kalau begitu, rencana ini bisa dijalankan. Tapi, sekarang kita harus memastikan satu hal. Bagaimana kalau dua hari ke depan Tuan Wira nggak mengerahkan pasukannya?"Enji juga mengangguk pelan. Dalam situasi ini, dia benar-benar penasaran. Lagi pula, jumlah orang di markas mereka sudah tidak banyak lagi. Ditambah dengan informasi yang mereka miliki juga terbatas, hal ini membuat Enji tidak bisa ya

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status