Share

Bab 3158

Penulis: Arif
Enji yang sebelumnya begitu bersemangat tiba-tiba terdiam saat mendengar pertanyaan itu. Hal itu belum sempat terpikirkan olehnya.

Di sisi lain, Guntur yang sudah siap akan semuanya pun maju dan bertanya, "Kak Adjie, maksudmu apa? Apa kamu sudah punya rencana? Kalau begitu, lebih baik kamu jelaskan dulu."

Enji mengangguk sambil berkata, "Benar juga, Adjie. Apa kamu sudah punya rencana? Kalau sudah, katakan saja, biar kami tahu harus gimana."

Adjie melihat keduanya menatapnya. Dia mengangguk dan berkata, "Rencanaku cukup sederhana. Kita akan menyerang dalam 2 hari."

"Oh?" Enji dan Guntur bertatapan, tampak ragu. Mereka tidak mengerti kenapa harus menunggu 2 hari. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya mereka bertanya, "Kenapa harus 2 hari?"

Guntur menatap Adjie dengan heran. Mereka hanya mendapatkan kabar bahwa Wira akan segera bergerak melawan pasukan utara, tetapi kapan tepatnya, mereka sama sekali tidak tahu. Hal ini membuat mereka semakin ingin tahu alasan Adjie.

Setelah hening se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
bagus thor lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3159

    Setelah beberapa saat melihat Adjie tetap diam, Guntur menjadi tidak sabar dan berkata dengan cemas, "Aduh, Kak Adjie, di saat seperti ini jangan jual mahal lagi dong."Mendengar itu, Adjie hanya bisa tersenyum pasrah. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berucap dengan pelan, "Saat aku berada di selatan, aku menemukan sebuah pola. Setiap kali pasukan mulai bergerak, pasti akan terjadi peperangan. Awalnya ini hanya dugaanku, tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Bos, aku semakin yakin."Guntur tampak terkejut sejenak, lalu mengacungkan jempolnya dan berkata, "Wah, aku benaran nggak nyangka. Kalau begitu, rencana ini bisa dijalankan. Tapi, sekarang kita harus memastikan satu hal. Bagaimana kalau dua hari ke depan Tuan Wira nggak mengerahkan pasukannya?"Enji juga mengangguk pelan. Dalam situasi ini, dia benar-benar penasaran. Lagi pula, jumlah orang di markas mereka sudah tidak banyak lagi. Ditambah dengan informasi yang mereka miliki juga terbatas, hal ini membuat Enji tidak bisa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3160

    Setelah merenung beberapa saat, Guntur tiba-tiba berucap dengan suara rendah, "Bos, kalau kita berhasil merebut Pulau Hulu, menurutmu masih perlu mempertahankan Adjie?"Mendengar itu, Enji tertegun sejenak. Sesaat kemudian, dia mulai merenung. Sebelumnya, kepintaran Adjie benar-benar membuatnya terkejut. Jika mengikuti dugaan awalnya, Adjie seharusnya bukanlah seorang pengungsi.Jelas bahwa seorang pengungsi tidak mungkin memiliki begitu banyak pengetahuan, apalagi memiliki pengalaman militer yang begitu kaya.Setelah berpikir sejenak, Enji akhirnya berkata, "Lebih baik begini, kirim orang untuk menyelidiki latar belakang Adjie. Pergilah ke selatan. Aku khawatir ada sesuatu yang mencurigakan tentang orang ini."Mendengar itu, Guntur berpikir sesaat, lalu mengangguk sambil menyahut, "Baik. Kalau begitu, aku akan segera mengirim orang."Setelah mengatakan itu, Guntur pun keluar untuk menemui orang kepercayaannya dan memberikan instruksi dengan sungguh-sungguh. Setelah semuanya diatur, di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3161

    Setelah menunggu hampir sehari semalam, orang yang dikirim Enji dan Guntur untuk menyelidiki situasi di depan akhirnya kembali. Melihat orang itu kembali, mereka segera keluar untuk menemuinya dengan sangat bersemangat. Begitu bertemu, mereka langsung bertanya, "Bagaimana? Apa ada pergerakan?"Pengintai itu memberi hormat dan berkata, "Bos, memang ada pasukan yang bergerak di selatan. Dilihat dari arahnya, mereka memang menuju Pulau Hulu. Kalau begitu, mereka pasti akan melewati bagian luar Desa Riwut."Mendengar perkataan itu, semua orang merasa gembira dan menjadi sangat bersemangat.Guntur melambaikan tangan dan berkata, "Kamu pergi kumpulkan saudara-saudara dulu, mungkin ada suatu hal besar akan terjadi."Ekspresi dari pengintai yang baru kembali itu berubah, lalu menatap Guntur dan berkata, "Bos, kamu berencana untuk menyerang mereka? Mereka semua itu prajurit tangguh, kita nggak mungkin bisa melawan mereka."Guntur langsung tertawa dan marah, "Kamu pikir aku bodoh ya? Mereka semu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3162

    Beberapa saat kemudian, Enji berkata dengan pelan, "Adjie, apa yang kamu katakan kali ini memang benar, Tuan Wira memang sudah mengerahkan pasukannya. Sepertinya pasukan Tuan Wira memang cukup kuat dan langsung mengarah ke sini. Sekarang kita juga harus segera menyusun rencana."Mendengar perkataan ini, semua orang menganggukkan kepala.Namun, Adjie malah berkata, "Kalau Bos sudah membuat keputusan, yang paling penting sekarang adalah memastikan kita bisa menyelesaikan semua ini. Lebih baik kita segera bersiap-siap."Semua orang menganggukkan kepala.Setelah selesai mengatur semuanya, Guntur tersenyum dan berkata, "Hehe. Kak Adjie, tenang saja, aku sudah mengirim orang untuk mengurusnya. Kali ini kita hanya perlu langsung beraksi saja, sisanya juga nggak sulit untuk diatur. Sekarang kita hanya perlu menentukan kapan akan berangkat."Enji juga menganggukkan kepalanya. Sekarang semuanya sudah diatur, mereka hanya perlu membagi tugas dan menyusun jalur penyerangan. Setelah berpikir sejena

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3163

    Melihat masalahnya sudah diselesaikan, semua orang langsung menganggukkan kepala. Beberapa saat kemudian, Adjie yang seolah-olah teringat sesuatu langsung menatap keduanya dan memberikan hormat.Enji dan Guntur tidak mengerti maksud dari tindakan Adjie, tetapi mereka tetap ikut membalas hormat itu.Setelah cukup lama, Adjie baru menatap keduanya dan berkata, "Bos, Guntur, ini adalah momen yang sangat krusial bagi Desa Riwut, jadi kita benar-benar harus mempersiapkan semuanya dengan matang. Jangan sampai hal ini malah menjadi masalah besar bagi kita. Aku harap kalian juga berjuang dengan sekuat tenaga."Enji juga memberi hormat dan berkata, "Tentu saja. Baiklah. Kalau begitu, kita pergi mempersiapkan semuanya sekarang juga dan langsung berangkat."Semua orang langsung memberi hormat dan segera keluar.....Sementara itu, Zaki yang kembali ke Pulau Hulu dengan kondisi yang sangat mengenaskan segera meminta bantuan dari suku-suku di utara. Saat ini, dia sudah kehilangan hampir 30 ribu pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3164

    Zaki langsung tertegun sejenak saat mendengar Darsa juga datang karena dia sangat mengenal sosok ini yang sebelumnya.Konon, Darsa pernah bersembunyi di lembah dan memiliki kemampuan meramal yang luar biasa. Namun, setelah ditemukan Bimala, dia langsung direkrut sebagai penasihat militer.Zaki benar-benar tidak menyangka kali ini Bimala bisa mengirim Darsa yang sangat berharga ke sini, sehingga dia pun langsung bangkit dan keluar dari tenda. Namun, begitu keluar, dia melihat sekelompok orang berjalan mendekat.Di antara kerumunan itu, ada seorang pemuda yang membawa pedang panjang di pinggangnya. Namun, tubuh mungilnya terlihat tidak serasi dengan zirahnya yang besar. Begitu melihatnya, ekspresi Zaki menjadi tidak ramah karena dia adalah Joko.Selain itu, ada seorang pria paruh baya yang berdiri di samping Joko. Pria ini mengenakan pakaian sederhana dari kain kasar tanpa membawa pedang, sepatunya bahkan hanya berupa sandal jerami. Siapa pun yang melihatnya akan mengira dia adalah rakya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3165

    Melihat ekspresi Zaki masih terlihat bingung, Darsa tersenyum. Dia tentu saja tahu Zaki masih belum mengerti maksudnya. Dia tersenyum dan perlahan-lahan berkata, "Lihat bagian ini dulu. Kalau Wira ingin menyerang kita dari selatan, dia pasti harus melewati Desa Riwut karena hanya ada satu jalur yang bisa dilewati."Setelah tertegun sejenak, Zaki baru mengamati peta di depannya. Saat melihat jalur yang ditunjukkan Darsa, dia menganggukkan kepala dan perlahan-lahan berkata, "Sepertinya memang begitu."Pada peta itu, terlihat sebuah jalur yang langsung melewati Desa Riwut dan mengarah ke kota di selatan. Zaki menyadari pasukan dari Kerajaan Nuala juga hanya bisa melewati jalur itu, yang berarti mereka tetap harus melewati Desa Riwut untuk sampai ke sini. Jika begitu, dia bisa langsung memasang jebakan.Namun, mengingat perkataan Darsa sebelumnya, Zaki merasa sangat ragu. Setelah terdiam sejenak, dia mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kalau mengikuti rencana Tuan Darsa, tentu nggak akan a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3166

    Darsa langsung tertegun sejenak, lalu perlahan-lahan bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi? Ceritakan dengan jelas. Apa pasukan dari Kerajaan Nuala ini benar-benar begitu hebat?"Setelah menghela napas, Zaki akhirnya mulai menceritakan seluruh kejadiannya dengan detail.....Di sisi lain, Adjie sudah membawa banyak orang keluar dari Desa Riwut. Setelah tiba di sekitar Pulau Hulu, mereka segera berpencar menjadi beberapa tim."Bos, Guntur, kita tetap jalankan rencana kita sebelumnya, tapi kita baru mulai menyerang di malam hari. Kalau kita menyerang sekarang, jumlah kita yang sedikit ini bukan tandingan mereka," kata Adjie.Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala. Menurut mereka, jika kali ini mereka berhasil merebut Pulau Hulu, tempat ini akan menjadi milik Desa Riwut. Oleh karena itu, mereka sangat berhati-hati dalam menjalankan rencana Adjie, tidak berani bertindak sembarangan.Enji juga memberi hormat dan berkata, "Tenang saja, kali ini kita pasti akan berti

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status