공유

Bab 2876

작가: Arif
Karena tidak punya kemampuan, para penduduk desa hanya bisa hidup turun-temurun di sini. Tidak ada yang pergi merantau.

Mereka pun tidak pernah melihat uang sebanyak ini. Ini adalah emas yang berkilauan!

Pria paruh baya itu buru-buru memungut emas itu, lalu menggigitnya untuk memastikan tidak ada masalah. Kemudian, dia berkata, "Tuan, ikuti aku. Aku akan pimpin jalan dan bawa kalian ke desa kami!"

Wira tersenyum dan mengangguk ringan. Uang memang bisa membuka jalan. Sekalipun berada di daerah terpencil seperti ini, uang tetap bisa membantu mereka. Memang benda yang sangat berguna!

"Tuan, kulihat kalian bawa banyak barang. Apa perlu bantuanku?" tanya pria paruh baya itu dengan sikap menyanjung.

Wira tersenyum sambil berkata, "Kamu cukup bawa jalan di depan saja, nggak perlu bantu kami. Kami bisa bawa sendiri. Kami sudah menyeberangi gurun lho."

Ketika melihat sikap Wira yang tegas, pria itu tidak mengatakan apa-apa lagi dan tetap memimpin jalan di depan.

Sejam kemudian, mereka akhirnya
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2877

    "Kenapa kamu nggak ikut kami?" tanya Agha yang berdiri di samping.Sekarang mereka sudah berada di sini dan mereka hampir tiba di rumah itu, tetapi Sastro malah ingin pergi?Kalau tidak ada yang membantu memperkenalkan mereka, siapa yang tahu apakah orang aneh itu akan ikut ke gurun bersama mereka atau tidak?Memang benar uang penting, tetapi yang lebih penting adalah nyawa sendiri! Jika kehilangan nyawa, apa gunanya punya banyak uang?Wira juga menatap Sastro. Dia merasa ada yang aneh. Semuanya berjalan terlalu mulus.Sastro melambaikan tangan dan berkata, "Tolong jangan persulit aku. Aku cuma bisa bawa kalian sampai sini. Kalau aku bawa kalian masuk, itu sama saja dengan bunuh diri!""Sifat orang aneh sekali. Dia nggak peduli pada siapa pun. Kalian masih mending karena berasal dari luar. Tapi kalau orang desa yang datang, dia nggak akan bersikap ramah sedikit pun.""Dia bahkan nggak punya istri. Kami semua nggak berani ribut sama dia. Kalau nggak, mana mungkin dia tinggal di tempat s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2878

    Agha siap untuk mengambil tindakan, tetapi Wira buru-buru menahan bahunya sambil terbatuk dua kali.Pandangan Wira tertuju pada pria yang berada di dalam rumah. Meskipun pria itu duduk membelakangi mereka, tubuhnya kekar dan suaranya seperti gong yang bergema. Jelas, dia bukan orang yang mudah diusik.Agha memiliki sifat yang impulsif. Kalau sampai terjadi perkelahian, itu akan sangat buruk. Kini, mereka membutuhkan bantuan sehingga sudah sewajarnya bersikap lebih sopan."Tuan, kami dengar kamu bisa membawa kami ke wilayah barat. Kami datang untuk berdiskusi denganmu. Apa kamu bisa membantu kami masuk ke wilayah barat?""Katanya kalau kami menawarkan harga yang wajar, kamu nggak akan menolak. Apa itu benar?" tanya Wira sambil berjalan mendekat.Pria yang duduk membelakangi mereka perlahan-lahan menoleh. Wira akhirnya bisa melihat wajahnya dengan jelas.Harus diakui, pria ini bukan hanya memiliki suara yang berat, tetapi juga tampang yang sangat menakutkan. Wajahnya dipenuhi dengan beka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2879

    "Dengan uang, kita bisa melakukan apa saja. Kita sudah mengeluarkan empat batang emas. Mungkin dia belum pernah melihat emas sebanyak itu seumur hidupnya.""Kita bertindak begitu cepat. Mana mungkin dia menunda-nunda. Kalau sampai melewatkan peluang untuk menghasilkan uang, dia yang bakal nyesal sendiri," ujar Wendi yang berdiri di belakang.Wira tidak mengatakan apa-apa. Sebenarnya dia juga merasa ada yang aneh, tetapi dia tidak tahu apa yang salah. Apa karena semuanya berjalan terlalu lancar? Mungkin itu alasannya.Wira tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya menunggu dengan sabar di luar bersama yang lainnya.Sesaat kemudian, pria itu berjalan keluar dengan membawa sebuah tas besar di punggungnya. Dilihat dari beratnya, sepertinya tas itu penuh dengan air."Siapa namamu?" tanya Wira memandang pria itu. Karena mereka akan menghabiskan beberapa hari bersama, mereka perlu saling mengenal. Jika namanya saja tidak tahu, bagaimana mereka bisa bepergian bersama?Pria itu menjawab dengan nad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2880

    Kalau bukan karena Wira tidak bersuara, Agha pasti sudah memberi pelajaran kepada Dzul sejak tadi.Dzul membalas dengan suara dingin, "Kalau kalian nggak percaya, aku akan kembalikan emas kalian. Tapi, kalian harus bayar biaya perjalanan. Aku nggak bisa ikut kalian secara cuma-cuma, 'kan?""Soal gimana kalian akan masuk ke gurun, itu bukan urusanku lagi. Mau kalian hidup atau mati, itu juga urusan kalian."Ketika melihat Dzul masih bersikap angkuh, Agha pun semakin marah.Saat berikutnya, Wira berdiri di antara mereka dan berkata, "Dzul, jangan terlalu diambil hati dengan sikap adikku ini. Dia memang begini.""Kamu cuma perlu tunjukkan jalan kasih kami. Kalau kami nggak percaya padamu, mana mungkin kami kasih kamu uang sebanyak itu cuma untuk menyuruhmu membawa kami menyeberangi gurun."Dzul menatap Wira beberapa saat, lalu melanjutkan perjalanan tanpa menanggapi apa-apa."Apa-apaan? Setelah balik dari wilayah barat, aku pasti akan memberinya pelajaran! Berani sekali dia bicara begitu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2881

    Karena telah berjalan selama beberapa jam, semua orang pun sangat lelah. Setelah bisa beristirahat, mereka melepaskan semua beban dan tidur lebih awal.Di siang hari, gurun terasa sangat panas, membuat mereka seperti berada di dalam oven raksasa. Namun, di malam hari, suhu turun drastis sehingga mereka bisa tidur dengan nyenyak.Hanya saja, sebelum sempat tidur sejam, mereka sudah mendengar suara langkah kaki yang ringan. Agha dan Dwija berasal dari Gedung Nomor Satu dan memiliki keahlian khusus. Sementara itu, Wendi sudah lama tinggal di pegunungan dan memiliki pendengaran yang sangat tajam.Adapun Wira, meskipun tidak sehebat mereka, dia tetap bukan orang biasa. Keempat orang itu langsung mendengar suara itu dan membuka mata mereka.Setelah melihat sekeliling, mereka mendapati ada banyak pria memegang tongkat yang mengepung mereka. Di antaranya adalah Dzul."Kak Kalid, Kak Kavin, mereka yang membawa emas batangan. Mereka pasti orang kaya! Kamu lihat pakaian mereka? Itu kain sutra hal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2882

    Sementara itu, Wira dan lainnya justru terlihat sangat tenang dan sama sekali tidak takut."Sudah kubilang sejak awal, kalau kamu punya niat buruk, aku pasti nggak akan mengampunimu. Siapa sangka, kamu benaran berani bermain belakang dengan kami, bahkan kerja sama dengan sekelompok penjahat di gurun ini.""Kalian ingin merebut harta kami? Sepertinya, langit memberiku kesempatan untuk memberimu pelajaran!"Mata Agha berbinar-binar. Sejak awal memasuki gurun, dia sudah merasa ada yang aneh pada Dzul. Hanya saja, karena Wira ada di sini, ditambah lagi mereka memang membutuhkan pemandu, Agha terus menahan amarahnya.Begitu memasuki gurun, Dzul langsung menunjukkan wajah aslinya. Kali ini, Agha tentu tidak akan mengampuninya!Dzul memandang Agha dengan tatapan penuh penghinaan. Dia tidak peduli pada ucapan Agha dan mengalihkan pandangannya kepada kedua bersaudara itu.Dzul menunjuk Agha dan berkata, "Kak Kalid, Kak Kavin, setelah semuanya beres, kuharap kalian bisa membiarkan bocah ini hidu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2883

    "Kamu tidur saja, Kak. Serahkan para pecundang ini kepadaku." Kemudian, Agha menyeringai dan menatap Dwija. "Kamu juga nggak usah turun tangan melawan orang-orang lemah ini. Nanti yang ada pedangmu kotor. Biarkan aku berolahraga sedikit."Dwija mengangguk. Agha adalah orang terkuat di dunia. Ketika berada di Gedung Nomor Satu, Dwija dan Agha tidak akrab, tetapi Dwija pernah melihat kekuatan Agha.Jadi, beberapa perampok ini tidak ada apa-apanya di hadapan Agha. Dwija yakin Agha bisa menghabisi mereka semua dalam sekejap.Kedua bersaudara itu sama sekali tidak merasakan bahaya yang mengintai. Mereka terus memandang Agha dengan tatapan penuh ejekan. Bagaimana bisa ada orang sebodoh ini di dunia?Kalid melambaikan tangan kepada orang-orang di belakang, lalu tersenyum dan berujar, "Kalian serang dia bersama! Lumpuhkan dia! Aku rasa dia cukup kuat. Tapi, jumlah kita sangat banyak. Dia nggak mungkin bisa menang!"Orang-orang segera mengiakan dan menerjang ke arah Agha. Agha pun tersenyum sin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2884

    Ini adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk menyelamatkan diri!Kalid ragu-ragu sejenak, lalu menatap para bawahannya yang tergeletak di tanah. Pada akhirnya, dia segera memerintahkan, "Mundur!"Lebih baik mundur daripada mati. Mereka masih punya banyak bawahan. Setelah membangun pasukan kembali, mereka masih bisa menguasai gurun pasir.Namun, jika bersikeras bertarung dengan Agha, kemungkinan besar mereka semua akan mati di sini. Pada akhirnya, semuanya akan menjadi sia-sia.Dzul dan Kavin bergegas mengikuti Kalid. Mereka berbondong-bondong menuju ke tempat tinggal mereka.Karena Agha masih terjebak dengan beberapa perampok, dia tidak akan punya kesempatan untuk menghentikan ketiga orang itu.Dwija yang hanya menonton dan terus menggenggam dengan erat pedangnya, sontak berkelebat dan tiba di depan ketiga orang itu.Dzul tidak punya senjata untuk pertahanan diri. Wajahnya memang menyeramkan, tetapi hanya bisa digunakan untuk menakuti orang. Dia tidak punya kemampuan apa pun.Ketika

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status