Share

Bab 2659

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 18:00:27
Mendengar langkah kaki yang mendekat, Wira perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan melihat orang yang datang itu ternyata adalah Lucy.

Saat itu, Lucy sedang menyelidiki peristiwa di wilayah tandus. Dia ingin segera mengetahui kebenarannya dan memberikan sebuah penjelasan pada saudara-saudara yang telah meninggal.

Setelah mendengar tentang bencana banjir yang menyebar di sembilan provinsi, Lucy segera kembali. Dia memang ingin menuntut keadilan bagi saudara-saudaranya yang sudah meninggal, tetapi bencana banjir di sembilan provinsi ini lebih penting karena menyangkut kehidupan rakyat jelata.

"Tuan," panggil Lucy.

Wira menganggukkan kepala. "Kamu sudah kembali? Pasti kamu sudah mendengar tentang bencana banjir, 'kan?"

Lucy langsung menganggukkan kepala. "Benar. Aku juga baru saja mengetahui tentang bencana ini, jadi aku bergegas kembali untuk melihat apa yang bisa kubantu."

"Hmm ...." Setelah terdiam sejenak, Wira memberikan isyarat pada Lucy.

Lucy pun langsung mengerti maksud Wira dan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2660

    Mungkin inilah situasi yang dihadapi Wira. Pada akhirnya, dia memang harus membuat beberapa pengorbanan."Kenapa? Apa kamu berencana untuk netral? Tenang saja, di sini nggak ada orang lain. Hari ini sudah banyak orang yang memberiku pendapat. Jadi, apa pun yang kamu katakan dan keputusan yang kamu buat, aku nggak akan membocorkannya pada siapa pun. Kamu katakan saja dengan berani," kata Wira sambil mengangkat cangkir teh dan menyesapnya dengan pelan, merasakan pahitnya teh itu.Lucy berkata, "Tuan, aku setuju dengan perkataan Jenderal Danu. Pada saat seperti ini, kita nggak boleh lengah terhadap kerajaan lain, terutama Kerajaan Beluana. Saat terjadi kekacauan di kerajaan kita, satu-satunya cara untuk mengalihkan sedikit kelegaan adalah mengalihkan konflik itu. Aku khawatir Kerajaan Beluana akan menyerang kita di saat seperti ini.""Kalau mengerahkan semuanya untuk menyelamatkan para korban bencana itu, kita memang bisa menghilangkan penderitaan mereka dan bahkan bisa membantu mereka un

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2661

    "Aku mengerti maksudmu, kamu pergi saja dulu," kata Wira sambil melambaikan tangan, saat ini dia hanya ingin tenang sendirian.Lucy memberi hormat dan keluar dari aula utama dengan tenang.Saat ini, di Dusun Darmadi. Dusun ini dilindungi dengan sangat baik dan ditambah lagi fasilitas keamanan yang lengkap di sekitarnya. Meskipun bencana banjir sudah menyebar di Provinsi Lowala, tempat ini tidak terpengaruh dan menjadi satu-satunya tempat yang aman.Para jenderal pun segera mengatur keluarga mereka untuk tinggal di Dusun Darmadi agar tidak terlibat dalam bencana banjir. Bisa dibilang, ini adalah tempat perlindungan yang lebih baik. Namun, ruangan di tempat ini terbatas, sehingga ada beberapa orang yang tidak bisa masuk meskipun semua orang sudah berusaha menciptakan ruangan.Namun, setidaknya kehidupan para pejabat tinggi jauh lebih baik daripada rakyat biasa di tengah bencana ini, inilah perbedaan di antara keduanya.Meskipun suasana di Dusun Darmadi cukup tenang, Wulan dan yang lainny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2662

    "Ini benar-benar kesempatan dari langit. Ratu, tadi aku baru saja mendapat berita bahwa bencana banjir sedang melanda sembilan provinsi dan para pengungsi tersebar di mana-mana. Bahkan Provinsi Lowala dan Provinsi Yonggu yang dikenal sebagai tanah suci juga tidak luput dari bencana kali ini," lapor perdana menteri Kerajaan Agrel."Apa yang bisa disyukuri dari ini? Kekayaan di sembilan provinsi ini berlimpah, bencana kecil ini sama sekali nggak berarti. Asalkan beri mereka sedikit waktu saja, mereka pasti akan pulih. Apa kamu pikir banjir ini bisa mengancam Wira dan yang lainnya?" kata Senia sambil memberi makan ikannya dan tidak menoleh sedikit pun.Ini bukan kabar baik bagi Senia. Apalagi Umar masih berada di sisi Wira dan tidak tahu bagaimana keadaan putranya sekarang, mana mungkin dia bisa merasa senang dengan bencana ini. Jika putranya mati dalam bencana ini, bukankah itu akan lebih menyakitkan?Perdana menteri itu segera berkata, "Apa yang kamu katakan benar, memang bencana kali i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2663

    "Perdana menteri memang mengerti hatiku. Usulanmu kali ini memang membuatku sangat puas. Kalau begitu, aku serahkan urusan ini padamu. Oh ya, jangan lupa menghubungi putraku yang nggak berguna itu dan menyuruhnya untuk segera kembali. Mungkin sekarang Wira juga nggak memedulikannya lagi," kata Senia sambil tertawa.Setelah itu, Senia kembali memberi makan ikannya, seolah-olah tidak terjadi apa pun.....Di dalam kediaman jenderal di Provinsi Yonggu. Selama seharian penuh ini, Wira tetap mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Saat itu, dia merasa kepalanya sudah hampir meledak karena para pejabat sipil dan jenderal memiliki pemikiran mereka sendiri dan mereka terus berusaha meyakinkannya.Meskipun Danu, Harraz, dan Osmaro tidak datang, orang-orang yang datang menemui Wira ini semuanya mengikuti perintah mereka. Oleh karena itu, orang-orang ini terus mengajukan berbagai ide padanya. Dia sebenarnya sudah mengetahui hal ini, sehingga sekarang dia berada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2664

    "Aku juga mengambil risiko tinggi untuk datang ke sini memohon Tuan memikirkan cara," kata Yusup.Situasi Kota Limaran memang sangat buruk seperti yang diduga Wira. Wajahnya pun menjadi pucat dan segera membantu Yusup untuk berdiri. Benar-benar satu masalah belum selesai, masalah lain datang lagi. Tidak disangka, Kota Limaran akan terjadi perubahan sebesar ini, bahkan jauh lebih parah dari yang dibayangkannya.Setelah mendengar kabar kedatangan Yusup, Osmaro, Danu, dan yang lainnya juga bergegas datang. Saat ini, semuanya sedang berdiri di luar pintu."Kamu berdiri dulu. Kota Limaran juga rakyatku, aku nggak akan mengabaikan nyawa mereka. Kamu tenang saja, aku akan segera mengirim bantuan dan nggak akan membiarkan rakyat menderita."Wira melambaikan tangannya sambil menatap Danu dan langsung berkata, "Danu, aku serahkan masalah ini padamu. Kamu segera pimpin sepuluh ribu pasukan menuju Kota Limaran dan cepat bersihkan sebuah jalan agar semua orang bisa segera keluar dari kota itu. Sete

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2665

    Setelah ragu sejenak, Osmaro akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tidak berbicara lagi. Sepertinya, mereka hanya melangkah perlahan-lahan saja, mereka juga tidak memiliki kesimpulan pasti untuk situasi kelak."Cepat bawa Tuan Yusup pergi beristirahat, dia pasti sudah kelelahan menempuh perjalanan jauh. Siapkan makanan enak untuknya, jangan sampai dia menderita," perintah Wira dengan segera, lalu semua orang pun membawa Yusup keluar.Setelah semua orang pergi, Wira menghela napas dengan tak berdaya. Dia merasa terganggu saat ada orang dan lebih terganggu lagi saat sepi. Benar-benar menyebalkan.Pada malam harinya, Danu, Agha, dan para pasukan sudah tiba di Kota Limaran. Mereka melihat wilayah di sekitar kota itu sudah digenangi air yang tingginya seperti setengah kota.Setelah melihat pemandangan itu, Agha secara refleks membelalakkan matanya. "Ternyata banjir di sini begitu parah. Apa masih ada orang yang selamat di dalam?"Danu menggelengkan kepala dan berkata, "Sekarang ma

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2666

    "Masalah kali ini disebabkan oleh Wira. Kalau bukan karena Wira mengerjakan proyek hidrolik, nggak mungkin terjadi banjir besar seperti ini!""Ya! Wira harus bertanggung jawab kali ini!""Sekarang kita nggak bisa makan. Rumah dan panen juga rusak. Di mana Wira?""Jangan-jangan dia sembunyi karena takut? Dia mau mengabaikan kita?"Orang-orang terus mengeluh dengan marah. Rumah mereka hancur. Mereka tidak bisa makan lagi. Tidak ada situasi yang lebih buruk dari ini.Pada akhirnya, keluhan ini mencapai telinga Wira. Pagi-pagi, Osmaro pergi ke kamar Wira. Tanpa sempat memedulikan hal lain, Osmaro langsung melaporkan semuanya kepada Wira."Tuan, aku tahu kamu nggak ingin melihatku sekarang. Tapi, ada hal penting yang harus kulaporkan. Para rakyat bilang kamu bersalah karena mengerjakan proyek hidrolik.""Sekarang mereka nggak punya tempat tinggal dan nggak dapat makan. Makanya, mereka marah. Kalau nggak memberi mereka keadilan, aku takut bakal terjadi perpecahan. Bukannya kamu selalu peduli

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2667

    "Tuan." Ketika Wira dan Osmaro sedang mengobrol, seorang pengawal tiba-tiba menghampiri dan melaporkan, "Nona Leli dari Kerajaan Nuala datang. Dia ingin bertemu denganmu. Apa aku harus membawanya kemari atau mengatur tempat istirahat untuknya dulu?"Leli bukan baru datang ke Provinsi Yonggu. Karena dia punya hubungan baik dengan Wira, prajurit bersikap sangat baik padanya. Mereka tahu Leli adalah tamu terhormat. Jika bersikap lalai, mereka yang akan terkena masalah."Nona Leli?" Wira termangu sejenak, lalu menggeleng dan menyahut, "Oh, dia seharusnya datang karena masalah banjir juga. Sepertinya Osman sangat peduli pada masalah ini."Wira langsung tahu tujuan kedatangan Leli. Bagaimanapun, banjir ini bukan hanya mengancam Wira, tetapi juga semua kelompok.Jika tidak bisa ditangani dengan baik, akibatnya akan sangat fatal. Yang celaka bukan hanya wilayah Wira, tetapi seluruh provinsi."Persilakan dia masuk," ucap Wira. Begitu mendengarnya, pengawal itu langsung pergi."Kalau begitu, aku

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2698

    Wira memang berkemampuan! Pantas saja, ada begitu banyak orang yang ingin mengikutinya dan begitu setia padanya. Hal ini tentu berlalu juga untuk Lucy."Tapi, terus bersembunyi juga bukan cara yang tepat. Begini saja, kamu cepat cari Huben. Minta pendapat darinya. Setidaknya, kita harus menstabilkan para rakyat dulu," ujar Wira sambil memijat pelipisnya. Senyumannya berangsur hilang.Tadi, yang bekerumun bukan hanya pria paruh baya, tetapi juga ada anak kecil yang bertubuh lemah. Dia merasa tidak tega melihatnya. Apa pun alasannya, Wira tidak ingin melihat mereka menderita.Lucy mengangguk dan menyahut, "Tenang saja, Tuan. Aku pasti akan mengatasi masalah ini dengan baik. Sekarang kamu mau ke mana?"Mereka baru keluar untuk mengadakan inspeksi, tetapi hasilnya sudah seperti ini. Takutnya, ke mana pun Wira pergi, dia akan dikeremuni para rakyat.Lucy tidak ingin melihat situasi seperti itu lagi. Namun, Raja Kresna sedang berada di kediaman jenderal. Jika mereka pulang, hasilnya akan leb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2697

    Pria yang menghasut tadi pun maju dan tersenyum dingin. "Kalau kami membiarkanmu pergi begitu saja, bukankah semua ucapanmu tadi akan menjadi janji kosong?""Kamu kira kami bodoh? Pemimpin seperti kalian ini cuma bisa bermain tipu muslihat! Kami nggak mungkin percaya begitu saja! Kamu harus memperlihatkan ketulusanmu!"Banyak orang bersorak untuk menyetujui ucapan pria itu. Meskipun beberapa orang memilih untuk memercayai Wira dan memberi Wira sedikit waktu, orang-orang itu tidak berniat untuk pergi dan ingin menonton keseruan yang ada.Bagaimanapun, mereka mungkin bisa mendapat keuntungan, meskipun hasilnya agak buruk. Namun, ini adalah cara terbaik untuk bertahan hidup.Saat ini, seseorang tiba-tiba menerobos dari kerumunan. Orang itu memegang sebilah belati dan hendak menikam perut Wira!Kecepatannya sangat tinggi! Sebelum orang-orang bereaksi, belati itu sudah menikam perut Wira!Seketika, darah menodai baju Wira. Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Siapa yang berani me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2696

    "Jadi, untuk mengatasi masalah ini hingga ke akarnya, aku butuh sedikit waktu untuk memikirkan strategi yang sempurna." Tirta melambaikan tangannya kepada semua orang.Suara rakyat sangat mengerikan. Para rakyat ini bisa mendukung Wira, juga bisa menjatuhkannya. Kini, jika Wira tidak punya cara untuk mengatasi masalah, para rakyat hanya akan murka.Ketika saat itu tiba, semua usaha Wira akan sia-sia. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Wira.Para rakyat berbicara."Tuan Wira, kami juga nggak ingin menyulitkanmu. Tapi, sekarang kami mau makan saja susah. Kami bisa tinggal di mana saja. Nggak masalah kalau nggak punya rumah. Tapi, gimana dengan anak-anak kami?""Sekarang masalah pangan sudah teratasi. Tapi, kita masih nggak punya tempat untuk tinggal. Kami benaran nggak berniat memaksamu. Tapi, kami juga nggak punya pilihan lain karena situasi sudah begini.""Sekarang kami cuma bisa menaruh harapan padamu. Dulu kamu yang memberi kedamaian pada dunia dan membuat kami semua berkemban

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2695

    "Pangeran, aku tahu kamu nggak takut pada apa pun, termasuk Wira juga. Tapi, jangan lupa, dia punya seorang adik yang nggak bisa dikendalikan siapa pun. Bahkan Wira pun sangat memanjakan adiknya ini. Aku baru tahu ternyata dia adalah orang yang dikenal sebagai pria terkuat di dunia. Apa kamu masih ini melawannya?" kata Raja Kresna.Dalam sekejap, Delon langsung duduk diam di samping dan tidak melanjutkan perkataannya lagi. Wajahnya sampai sekarang pun masih sakit, dia tentu saja tidak ingin mencari masalah lagi. Jika dia dihajar lagi, situasinya akan sangat buruk. Bisa dibilang, ini sungguh tidak menguntungkan.Raja Kresna kembali berkata, "Untuk selanjutnya, Pangeran cukup ikuti rencanaku saja. Sekarang kamu kembali ke kamar dan istirahat dengan baik. Kalau nggak ada urusan, kamu bisa jalan-jalan melihat pemandangan di Kota Yonggu ini.""Meskipun tempat ini nggak begitu makmur, pemandangannya nggak akan terlalu buruk karena ini adalah salah satu kota utama juga. Kalau dibandingkan den

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2694

    "Tapi, tenang saja, Pangeran Dahlan pasti baik-baik saja. Wira nggak akan melakukan hal seperti itu. Pangeran Dahlan adalah anak yang paling berharga bagi Ratu. Kalau terjadi sesuatu padanya, Wira juga nggak akan bisa menjelaskannya pada Ratu. Pada saat itu, ini bukan hanya masalah Desa Damaro saja, mungkin akan memicu perang antara dua kerajaan," kata Raja Kresna yang duduk di samping.Raja Kresna sudah terkenal selama bertahun-tahun, dia tentu saja mengerti bagaimana mengamati situasi dengan bijaksana. Dia juga paham betul dengan semua keuntungan di masalah ini.Dia tahu masalah di Desa Damaro hanya sebuah alasan saja, Wira ingin memanfaatkan hal ini untuk menahan dan tidak membebaskan Umar untuk sementara ini. Trik kecil ini bisa menipu orang lain, tetapi tidak bisa menipu matanya yang tajam. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan begitu saja."Sialan! Di mana Wira itu? Bukankah kalian sudah berjanji hari ini akan bertemu dengan orang dari Desa Damaro itu? Kalau nggak a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2693

    "Raja Kresna, sepertinya kamu nggak akan bisa menemukan tuan kami. Bahkan aku sendiri pun nggak tahu di mana dia berada, bagaimana kami bisa memberitahumu lokasinya?" jawab pengawal itu.Saat Raja Kresna sedang berbicara dengan pengawal itu, terlihat Danu yang masih mengenakan zirah mendekat dari belakang mereka."Jenderal Danu?" panggil Raja Kresna yang menoleh dan langsung menatap Danu.Orang-orang yang mengenal Wira tahu ada dua saudara yang bernama Danu dan Doddy di sisi Wira. Meskipun namanya terdengar agak aneh, mereka sebenarnya berbakat dan merupakan tangan kanan Wira juga. Di seluruh dunia ini, hanya Wira yang boleh memerintah mereka dengan tanpa syarat.Meskipun selalu berada di bangsa Agrel, Raja Kresna juga pernah berhubungan dengan Danu. Oleh karena itu, dia bisa langsung mengenali Danu."Kamu adalah sahabat baik wira dan juga penanggung jawab Provinsi Yonggu. Apa kamu juga nggak tahu di mana Tuan Wira?" tanya Raja Kresna dengan segera.Danu menghela napas dengan tak berda

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2692

    Wira menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata, "Selain kamu, nggak ada yang tahu apa yang ada di pikiranku. Aku sudah berjanji pada Raja Kresna, jadi aku tentu saja harus mengatur pertemuannya dengan Nayara.""Meskipun aku sudah mengatur semuanya dengan Nayara, banyak hal yang sulit untuk dijelaskan setelah mereka bertemu. Pada saat itu, aku nggak punya alasan untuk terus menahan Dahlan lagi dan pada akhirnya hanya bisa membiarkan Raja Kresna membawanya pergi. Kalau begitu, semua usaha kita sebelumnya akan sia-sia."Saat ini, Wira sudah yakin Kerajaan Agrel pasti menyimpan beberapa rahasia, tetapi dia masih belum jelas apa rahasianya. Semua ini masih memerlukan waktu untuk menyelidikinya.Namun, selama Dahlan berada di tangannya, Wira merasa dia masih memiliki kartu truf. Dia baru mengetahui sebuah rahasia besar di perjamuan tadi, ternyata Dahlan adalah orang yang sangat penting bagi Senia. Dengan kata lain, kelak Dahlan akan memimpin Kerajaan Agrel. Jika begitu, berarti nyawa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2691

    "Tuan Wira, bagaimana dengan usulku ini?" tanya Raja Kresna yang tidak sabar menunggu karena Wira masih tidak menjawabnya. Bagaimanapun juga, masalah ini harus diselesaikan dan tidak bisa dibiarkan tetap berlarut-larut.Wira mengangkat bahunya dan berkata dengan ekspresi cuek, "Kamu sudah berkata seperti ini dan mengingat hubungan kita juga, aku tentu saja harus menghargaimu. Aku akan menghubungi Nayara agar dia bisa datang menemuimu. Kalau Nayara setuju untuk nggak mempermasalahkan hal ini lagi, masalah di Desa Damaro akan dianggap selesai dan kelak aku nggak akan membahasnya lagi.""Lagi pula, aku masih punya banyak urusan yang harus diselesaikan, nggak punya waktu untuk mencampuri urusan orang lain.""Lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau Tuan Wira memanggil orang yang bernama Nayara itu untuk datang sekarang?" kata Raja Kresna dengan segera, mencoba untuk memanfaatkan situasinya. Asalkan bisa segera menyelesaikan masalah ini, dia baru bisa tenang."Ini sudah larut malam. Lagi pul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2690

    Apa yang dikatakan Raja Kresna memang benar, situasinya memang seperti itu. Saat ini, keadaannya di Kerajaan Agrela makin mengkhawatirkan. Dahulu, dia memang memiliki kekuatan dan dihormati, tetapi sekarang keadaannya sudah jauh berbeda. Bahkan banyak orang yang sudah meremehkannya, mungkin sebentar lagi dia akan benar-benar kehilangan segala kekuasaannya.Wira melanjutkan, "Nggak bisa dibilang seperti itu juga. Aku percaya dengan kemampuanmu, kamu pasti bisa menjaga dirimu dengan baik di mana pun kamu berada. Meskipun kamu nggak bisa bertahan dia bangsa Agrel lagi, setidaknya kamu bisa datang ke kubuku. Pintuku selalu terbuka untukmu. Aku akan selalu menganggapmu sebagai temanku."Melihat Wira yang sengaja mengalihkan pembicaraan, Raja Kresna juga tidak berpura-pura tidak mengerti lagi dan langsung berkata, "Tuan Wira, sebaiknya kamu langsung jelaskan saja padaku, apa yang harus kulakukan agar bisa membawa Dahlan pergi? Hanya ini satu-satunya permintaanku.""Sebelum datang ke sini, Ra

DMCA.com Protection Status