Wira melirik Agha dan berkata dengan kesal, "Kamu tetap di sisiku dengan tenang dan melindungiku saja. Kamu nggak perlu terlibat dalam aksi kali ini. Aku memutuskan untuk membiarkan Lucy yang memimpin pasukan, dia yang paling cocok di antara kalian semua."Lucy mewarisi semua ajaran dari Biantara. Bukan hanya tindakannya yang perlahan dan pasti, tetapi cepat dan tegas juga. Saat ini, hanya Lucy yang bisa memikul tanggung jawab besar ini dan menyelesaikannya dengan lancar."Apa? Kenapa aku nggak terlibat?" tanya Agha sambil menundukkan kepala, jelas merasa agak kesal. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuannya dan melampiaskan semua emosinya juga, tetapi Wira malah tidak memberinya kesempatan. Apakah orang ini masih kakaknya?"Aku bukan hanya nggak memberimu kesempatan di aksi kali ini, selanjutnya juga akan begitu. Mulai sekarang, kamu tetap berada di sisiku sebagai pengawal. Saat suasana hatimu sudah lebih tenang dan matang, kamu baru boleh memimpin pasukan di medan per
Di dalam desa, Yono dan Hajiz sudah merasa gelisah. Mereka merasa cemas saat pasukan Wira makin mendekat, tetapi saat ini mereka tidak memiliki strategi yang sempurna untuk keluar dari masalah ini."Apa rencana ini benar-benar efektif? Kalau Wira bersikeras ingin membunuh kita tanpa peduli dengan nyawa para penduduk desa ini, apa yang harus kita lakukan?" tanya Yono sambil mengernyitkan alis.Terdapat tumpukan harta di belakang Yono dan rombongannya. Jika bisa membawa semua harta ini pergi, mereka bisa hidup bahagia seumur hidup di mana pun mereka pergi. Meskipun mereka berhenti menjadi perampok gunung, mereka juga bisa menjadi orang kaya di suatu tempat.Jika dalam keadaan biasa, Yono dan rombongannya akan merasa senang saat melihat begitu banyak harta. Namun, sekarang mereka malah tidak merasa senang karena harta ini membawa kematian bagi mereka.Awalnya, Yono dan rombongannya berpikir masa kejayaan Keluarga Jati sudah berakhir, orang lain juga akan menjarah harta ini meskipun mereka
"Apa maksud Wira ini?" tanya Yono sambil menatap Hajiz. Dia hanya orang kasar, sehingga dia benar-benar tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Wira.Hajiz menjawab, "Ketua, aku rasa Wira ingin bernegosiasi dengan kita, jadi dia datang sendirian. Aku punya ide bagus. Bagaimana kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk menahan Wira di sini? Penduduk desa ini nggak berguna bagi kita, Wira lebih berharga dibandingkan dengan mereka.""Setelah kita pergi dari Provinsi Yonggu, Wira juga nggak akan berani pergi ke Kerajaan Beluana untuk mencari masalah dengan kita meskipun pengaruhnya besar. Apa yang sudah kita lakukan hari ini, tentu saja tidak akan menjadi ancaman bagi kita lagi."Harus diakui, Hajiz benar-benar kejam dan licik. Namun, sekarang situasinya sudah seperti ini, sedikit kesalahan saja akan membuat mereka kehilangan nyawa mereka. Siapa yang ingin bermain-main dengan nyawanya sendiri? Jika bisa pergi dari tempat ini, mereka tentu saja harus segera memanfaatkan kesempatan itu."B
"Mudah saja. Pasukanku akan langsung menyerang desa ini dan kalian semua juga jangan berharap bisa bertahan hidup," kata Wira dengan dingin.Yono tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia langsung berdiri dan mengambil sebuah pedang dari tangan seorang perampok gunung di belakangnya, lalu mengarahkannya pada leher Wira.Dalam sekejap, suasananya langsung menjadi tegang dan ekspresi kedua pengawal yang mengikuti Wira juga menjadi waspada dengan tangan yang memegang pedang di pinggang mereka. Kedua orang ini adalah andalan Danu yang telah berjasa dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Wira hanya membawa kedua orang ini karena dia yakin dia bisa keluar dari desa dengan selamat.Namun, sebelum datang ke tempat ini, kedua pengawal itu sudah bersiap mengorbankan diri mereka. Meskipun harus mempertaruhkan nyawa, mereka bersumpah akan melindungi keselamatan Wira. Jika tidak, mereka malu untuk kembali ke Provinsi Yonggu meskipun mereka selamat.Yono berkata, "Wira, kamu ini terlalu percaya diri. K
Wira tetap tidak berbicara dan menatap Yono. Keduanya saling menatap dan tidak ada yang mau mengalah.Di sisi lain, Lucy dan yang lainnya juga mulai bergerak dan saat ini sedang bergegas mendekati desa. Jaringan mata-mata ahli dalam bersembunyi dan menyelinap, sehingga bukan hal sulit bagi mereka untuk menghindari perhatian bawahan Yono.Kali ini, Wira berbicara begitu banyak dengan para perampok itu juga sengaja untuk mengulur waktu. Para penduduk desa juga berada tidak jauh dari sana. Begitu melihat Lucy dan yang lainnya masuk ke dalam desa, kesempatannya datang. Dia hanya perlu mengirim sinyal dan lima ribu pasukan di luar akan segera menyerang desa ini.Pada saat itu, para perampok yang dipimpin Yono dan Hajiz pasti tidak bisa kabur lagi."Kita harus bergerak dengan cepat. Setelah kita masuk ke dalam desa, kita harus segera memastikan keselamatan penduduk desa. Dengan begitu, Tuan baru bisa merasa tenang. Setelah itu, kita akan bekerja sama dengan pasukan di luar untuk memusnahkan
Agha mengangkat palunya dan berseru pada orang di belakangnya, "Apa ada pria sejati di sini yang ikut denganku untuk menyerbu desa? Kita melakukan ini untuk membantu kakakku! Kalaupun nanti kakakku menyalahkan kita, aku yang akan tanggung semua konsekuensinya!"Semua orang saling memandang, lalu menunduk dalam dengan diam. Sebelum Wira pergi tadi, dia sudah memberikan perintah tegas bahwa mereka harus mengikuti rencana dan tidak boleh bertindak gegabah. Jika melanggarnya, mereka akan merusak keseluruhan rencana!Dengan demikian, para warga desa biasa akan menjadi korban dan kemungkinan besar mereka tidak akan selamat. Selain itu, akan ada dampak besar yang berkelanjutan. Nama baik Wira yang selama ini dibangunnya dengan susah payah bisa hancur begitu saja.Demi menangkap Yono dan Hajiz, tindakan gegabah ini benar-benar tidak sepadan."Sepertinya kalian semua ketakutan ya? Ternyata semuanya cuma pengecut! Waktu Kak Danu menyerahkan kalian padaku, dia bilang kalian semua adalah pria seja
Fadela mengernyit dan tidak berbicara lagi. Wira ada di desa. Sekalipun Agha ke sana, Wira seharusnya bisa menahannya agar tidak merusak rencana.Selain itu, sebenarnya Fadela mencemaskan Wira. Hanya saja, sebelum pergi, Wira sudah membuat rencana sehingga Fadela tidak bisa mengatakan apa-apa.Kebetulan, Agha mengambil tindakan sesuka hati. Ini membuat Fadela merasa lebih percaya diri. Jika terjadi sesuatu pada Wira, setidaknya mereka bisa turun tangan dan menghabisi para perampok itu.....Di desa, setelah Lucy dan lainnya berjalan masuk, Wira langsung memperhatikan mereka. Seketika, senyuman Wira menjadi makin dingin.Wira mengeluarkan pistol dari sakunya. Kemudian, dia menembakkannya ke langit. Suara tembakan sontak terdengar. Bukan hanya Agha yang baru turun gunung yang mendengarnya, Fadela dan lainnya juga mendengar sinyal ini. Segera, orang-orang menyerbu ke desa."Apa yang kamu lakukan?" tanya Yono sambil memelototi Wira dengan dingin.Sebelum Wira menjawab, Hajiz segera mengham
"Coba kamu lihat ke belakang dulu. Selain itu, siapa yang berdiri di sekitar para penduduk?" timpal Wira sambil terkekeh-kekeh.Yono tanpa sadar menoleh. Para perampok gunung yang berdiri di belakangnya bergeser ke samping. Tatapan Yono pun tertuju pada sekelompok penduduk itu.Para penduduk yang tadinya terikat, kini sudah bebas. Selain itu, para perampok gunung yang berjaga di sekitar pun terkapar di tanah.Di sekitar penduduk desa ada sekelompok orang berpakaian hitam. Yang memimpin adalah seorang wanita. Hati Yono bergetar. "Apa yang terjadi?"Yono bukan terkejut karena para penduduk telah bebas, melainkan karena kemunculan sekelompok orang misterius ini yang sama sekali tidak menimbulkan suara apa pun. Orang-orang ini berhasil menjatuhkan belasan pengawal Yono. Sebenarnya sehebat apa mereka? Ini tidak masuk akal!Di mata Wira, Yono dan bawahannya memang hanya tahu bersenang-senang. Namun, setidaknya mereka sering berlatih di hari biasa, 'kan? Lantas, kenapa mereka dijatuhkan semud