Share

Bab 2567

Penulis: Arif
Di dalam desa. Saat ini, Yono dan Hajiz sudah menguasai desa sepenuhnya dan dua ratusan penduduk di desa itu sudah dikendalikan mereka. Saat ini, mereka semua mengelilingi alun-alun, sedangkan keduanya duduk di depan api unggun untuk memanggang makanan sambil minum alkohol.

"Ketua, sepertinya informasi kita salah. Wira bukan hanya nggak berselisih dengan Anang, sekarang mereka malah bekerja sama. Aku dengar Wira sedang memimpin orang-orang ke sini untuk membela Anang. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Hajiz.

Di mata keduanya, Wira adalah sosok yang tidak bisa mereka ganggu. Saat ini, Wira sudah memimpin orang-orang untuk mengejar mereka ke desa ini dan seharusnya sebentar lagi akan tiba. Mereka hanya bisa berusaha menghibur diri karena semuanya memang sesuai dengan perkataan Yono sebelumnya. Memiliki uang, tetapi tidak bisa menikmatinya.

"Untuk apa panik?" kata Yono sambil merobek kaki kelinci dan melahapnya.

Setelah mengambil arak dan meneguknya, Yono menunjuk pada para p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2568

    Yono berpikir membunuh satu untuk memberi peringatan bagi seratus. Jika ada seseorang yang mati di sini, para penduduk desa lainnya tidak akan berani bertindak sembarangan.....Saat ini, Wira sudah memimpin orang-orang menuju desa. Saat masih ada sepuluh mil dari desa, dia memerintahkan semua orang untuk mendirikan kemah. Saat ini, dia sedang berdiri di tempat yang tinggi dan mengamati desa yang tidak jauh dari sana."Sialan! Mereka ternyata begitu kejam, sekarang mereka malah menyandera begitu banyak penduduk desa. Untungnya, nggak ada banyak korban di antara penduduk desa ini. Sepertinya, dia ingin memanfaatkan para penduduk desa ini untuk mengancamku," kata Wira dengan ekspresi muram.Wira tidak menyangka Yono akan terdesak sampai seperti ini hingga mempertaruhkan nyawa orang-orang tak bersalah untuk memaksanya menyerah."Untuk mencapai hal-hal besar, tidak peduli dengan hal-hal sepele. Bagaimana kalau kita langsung menyerang saja? Meskipun harus mengorbankan sebagian penduduk desa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2569

    "Kamu nggak berhak berbicara di sini. Meskipun kamu memimpin orang-orang Keluarga Jati pergi, apa gunanya? Kamu juga nggak lihat jumlah orang-orang dari Keluarga Jati. Jumlah perampok itu hampir tiga ribu orang, sedangkan kalian hanya tersisa sekitar dua ratus orang saja. Kalau benar-benar terjadi pertempuran, bukankah kalian harus bergantung pada kekuatan kami juga?" kata Agha.Kenyataan memang seperti yang dikatakan Agha. Anggota VIP Keluarga Jati sudah pergi dan keluarga itu juga sudah kehilangan banyak harta, hanya tersisa uang yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Mereka tidak mungkin bisa mendapatkan lebih banyak orang untuk membantu. Jika ingin mendapatkan kembali harta itu, mereka tentu saja memerlukan bantuan dari Wira dan rombongannya.Namun, Fadela tetap teguh pada prinsipnya dan berkata, "Kamu nggak perlu banyak omong kosong. Aku nggak peduli, pokoknya aku nggak akan membiarkanmu melakukan ini. Kecuali kamu membunuhku!"Pada detik berikutnya, Agha langsung mengangkat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2570

    Wira melirik Agha dan berkata dengan kesal, "Kamu tetap di sisiku dengan tenang dan melindungiku saja. Kamu nggak perlu terlibat dalam aksi kali ini. Aku memutuskan untuk membiarkan Lucy yang memimpin pasukan, dia yang paling cocok di antara kalian semua."Lucy mewarisi semua ajaran dari Biantara. Bukan hanya tindakannya yang perlahan dan pasti, tetapi cepat dan tegas juga. Saat ini, hanya Lucy yang bisa memikul tanggung jawab besar ini dan menyelesaikannya dengan lancar."Apa? Kenapa aku nggak terlibat?" tanya Agha sambil menundukkan kepala, jelas merasa agak kesal. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuannya dan melampiaskan semua emosinya juga, tetapi Wira malah tidak memberinya kesempatan. Apakah orang ini masih kakaknya?"Aku bukan hanya nggak memberimu kesempatan di aksi kali ini, selanjutnya juga akan begitu. Mulai sekarang, kamu tetap berada di sisiku sebagai pengawal. Saat suasana hatimu sudah lebih tenang dan matang, kamu baru boleh memimpin pasukan di medan per

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2571

    Di dalam desa, Yono dan Hajiz sudah merasa gelisah. Mereka merasa cemas saat pasukan Wira makin mendekat, tetapi saat ini mereka tidak memiliki strategi yang sempurna untuk keluar dari masalah ini."Apa rencana ini benar-benar efektif? Kalau Wira bersikeras ingin membunuh kita tanpa peduli dengan nyawa para penduduk desa ini, apa yang harus kita lakukan?" tanya Yono sambil mengernyitkan alis.Terdapat tumpukan harta di belakang Yono dan rombongannya. Jika bisa membawa semua harta ini pergi, mereka bisa hidup bahagia seumur hidup di mana pun mereka pergi. Meskipun mereka berhenti menjadi perampok gunung, mereka juga bisa menjadi orang kaya di suatu tempat.Jika dalam keadaan biasa, Yono dan rombongannya akan merasa senang saat melihat begitu banyak harta. Namun, sekarang mereka malah tidak merasa senang karena harta ini membawa kematian bagi mereka.Awalnya, Yono dan rombongannya berpikir masa kejayaan Keluarga Jati sudah berakhir, orang lain juga akan menjarah harta ini meskipun mereka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2572

    "Apa maksud Wira ini?" tanya Yono sambil menatap Hajiz. Dia hanya orang kasar, sehingga dia benar-benar tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Wira.Hajiz menjawab, "Ketua, aku rasa Wira ingin bernegosiasi dengan kita, jadi dia datang sendirian. Aku punya ide bagus. Bagaimana kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk menahan Wira di sini? Penduduk desa ini nggak berguna bagi kita, Wira lebih berharga dibandingkan dengan mereka.""Setelah kita pergi dari Provinsi Yonggu, Wira juga nggak akan berani pergi ke Kerajaan Beluana untuk mencari masalah dengan kita meskipun pengaruhnya besar. Apa yang sudah kita lakukan hari ini, tentu saja tidak akan menjadi ancaman bagi kita lagi."Harus diakui, Hajiz benar-benar kejam dan licik. Namun, sekarang situasinya sudah seperti ini, sedikit kesalahan saja akan membuat mereka kehilangan nyawa mereka. Siapa yang ingin bermain-main dengan nyawanya sendiri? Jika bisa pergi dari tempat ini, mereka tentu saja harus segera memanfaatkan kesempatan itu."B

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2573

    "Mudah saja. Pasukanku akan langsung menyerang desa ini dan kalian semua juga jangan berharap bisa bertahan hidup," kata Wira dengan dingin.Yono tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia langsung berdiri dan mengambil sebuah pedang dari tangan seorang perampok gunung di belakangnya, lalu mengarahkannya pada leher Wira.Dalam sekejap, suasananya langsung menjadi tegang dan ekspresi kedua pengawal yang mengikuti Wira juga menjadi waspada dengan tangan yang memegang pedang di pinggang mereka. Kedua orang ini adalah andalan Danu yang telah berjasa dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Wira hanya membawa kedua orang ini karena dia yakin dia bisa keluar dari desa dengan selamat.Namun, sebelum datang ke tempat ini, kedua pengawal itu sudah bersiap mengorbankan diri mereka. Meskipun harus mempertaruhkan nyawa, mereka bersumpah akan melindungi keselamatan Wira. Jika tidak, mereka malu untuk kembali ke Provinsi Yonggu meskipun mereka selamat.Yono berkata, "Wira, kamu ini terlalu percaya diri. K

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2574

    Wira tetap tidak berbicara dan menatap Yono. Keduanya saling menatap dan tidak ada yang mau mengalah.Di sisi lain, Lucy dan yang lainnya juga mulai bergerak dan saat ini sedang bergegas mendekati desa. Jaringan mata-mata ahli dalam bersembunyi dan menyelinap, sehingga bukan hal sulit bagi mereka untuk menghindari perhatian bawahan Yono.Kali ini, Wira berbicara begitu banyak dengan para perampok itu juga sengaja untuk mengulur waktu. Para penduduk desa juga berada tidak jauh dari sana. Begitu melihat Lucy dan yang lainnya masuk ke dalam desa, kesempatannya datang. Dia hanya perlu mengirim sinyal dan lima ribu pasukan di luar akan segera menyerang desa ini.Pada saat itu, para perampok yang dipimpin Yono dan Hajiz pasti tidak bisa kabur lagi."Kita harus bergerak dengan cepat. Setelah kita masuk ke dalam desa, kita harus segera memastikan keselamatan penduduk desa. Dengan begitu, Tuan baru bisa merasa tenang. Setelah itu, kita akan bekerja sama dengan pasukan di luar untuk memusnahkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2575

    Agha mengangkat palunya dan berseru pada orang di belakangnya, "Apa ada pria sejati di sini yang ikut denganku untuk menyerbu desa? Kita melakukan ini untuk membantu kakakku! Kalaupun nanti kakakku menyalahkan kita, aku yang akan tanggung semua konsekuensinya!"Semua orang saling memandang, lalu menunduk dalam dengan diam. Sebelum Wira pergi tadi, dia sudah memberikan perintah tegas bahwa mereka harus mengikuti rencana dan tidak boleh bertindak gegabah. Jika melanggarnya, mereka akan merusak keseluruhan rencana!Dengan demikian, para warga desa biasa akan menjadi korban dan kemungkinan besar mereka tidak akan selamat. Selain itu, akan ada dampak besar yang berkelanjutan. Nama baik Wira yang selama ini dibangunnya dengan susah payah bisa hancur begitu saja.Demi menangkap Yono dan Hajiz, tindakan gegabah ini benar-benar tidak sepadan."Sepertinya kalian semua ketakutan ya? Ternyata semuanya cuma pengecut! Waktu Kak Danu menyerahkan kalian padaku, dia bilang kalian semua adalah pria seja

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3107

    Sepanjang perjalanan, Trenggi terus berpikir apa yang harus dilakukannya saat bertemu dengan Wira dari Provinsi Lowala. Namun, setelah bertemu Wira, dia merasa sangat terharu. Dia benar-benar tidak menyangka Wira begitu tampan dan karismatik, pantas saja banyak orang di sembilan provinsi yang merasa Wira sangat bisa diandalkan. Hari ini, dia membuktikan sendiri kabar itu memang benar.Setelah semua pasukan besar dari Kerajaan Nuala memasuki kota, Wira langsung memerintahkan bawahannya untuk menutup gerbang kota.....Di dalam kediaman wali kota, Wira menatap Trenggi dan para jenderalnya yang masuk. Latif dan Agha yang sebelumnya pergi untuk membujuk orang-orang di kota juga sudah kembali. Saat melihat Trenggi dan Hayam, semua orang basa-basi terlebih dahulu.Setelah itu, Wira menarik Latif dan berkata, "Ayo, aku perkenalkan kamu dulu. Ini adalah saudara baru kami. Kalau bukan karena dia, mungkin nyawa kami sudah tiada saat sedang bersembunyi di hutan. Untung saja dia bersedia membantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3106

    Wira menatap Nafis dan berkata, "Tinggalkan satu mata-mata untuk memandu pasukan besar Jenderal Trenggi, yang lainnya kembali ke sini. Kirim mereka ke utara dan minta mereka untuk terus memantau gerakan di sana. Kalau mereka menemukan pasukan utara, segera laporkan ke sini.""Baik," jawab Nafis.Setelah keduanya pergi, Wira baru mencari peta. Setelah melihat bagian atas peta itu, dia berkata dengan tenang, "Sekarang kita belum tahu pasukan utara itu ada di mana. Tapi, kalau mereka bergerak dengan cepat dan menurut waktu yang diberi tahu Kunaf tadi, sekarang mereka harusnya sedang melintasi Pulau Hulu."Mengingat jenderal tangguh dari pihak musuh adalah Zaki yang merupakan tangan kanan Bimala, Wira berpikir apakah dia bisa menggunakan Zaki ini untuk mengancam Bimala agar menyerahkan Bobby. Meskipun sekarang dia belum mengetahui kabar tentang Bobby, Zaki sebagai tangan kanan Bimala ini seharusnya tahu. Jika bahkan hal ini pun tidak tahu, Zaki ini benar-benar tidak berguna.Saat sedang me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3105

    Semua orang tertegun sejenak saat mendengar perkataan Latif. Menurut mereka, sepuluh orang memang terlalu sedikit.Saat Latif hendak menjelaskan maksudnya, saat itu Wira malah berkata, "Benar, sepuluh orang memang terlalu sedikit. Lebih baik mengikuti saran Adjie, bawa 100 orang bersamamu saja. Kalau terjadi masalah, kalian juga bisa saling membantu."Latif yang merasa terharu oleh kata-kata Wira segera memberi hormat pada Wira, lalu berdiri dan berkata, "Tuan, kalian sudah salah paham, aku nggak ingin bertindak secara besar-besaran. Kalau bukan karena takut kamu akan khawatir atau nggak ada yang melaporkan padamu, aku bisa pergi ke sana sendirian.""Para prajurit ini nggak penting, yang perlu ditangani adalah wakil jenderal yang memimpin mereka. Dia adalah orang kepercayaan Kunaf. Sekarang Kunaf sudah ditangkap, mereka pasti nggak akan menyerah pada kita. Karena Kunaf ini memegang kekuasaan besar, jadi wakil jenderal ini lebih seperti boneka. Justru karena itulah, aku yakin bisa menan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3103

    Bukan hanya Adjie dan yang lainnya, bahkan Wira yang berdiri di depan Kunaf pun tertegun setelah mendengar perkataan itu. Dia benar-benar tidak menyangka Bimala malah mengerahkan pasukan besar hanya untuk menangkapnya, benar-benar menghargainya.Agha yang mudah emosi pun langsung menendang Kunaf dan memarahi, "Katakan dengan jelas, kali ini ada berapa banyak pasukan utara yang dikirim?"Kunaf meludah ke tanah, lalu tertawa dingin dan berkata, "Hehe. Semuanya ada 100 ribu pasukan untuk menjaga perbatasan. Begitu pasukan besar itu tiba, kalian semua nggak akan bisa kabur lagi. Kalau kalian melepasku sekarang ...."Namun, sebelum Kunaf selesai berbicara, Nafis langsung menendang tubuh Kunaf untuk memaksanya menahan kata-kata berikutnya. "Melepaskanmu? Kamu bermimpi. Sayangnya, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup lagi."Tak disangka, ekspresi Kunaf malah tetap datar saat mendengar perkataan Nafis. Sebaliknya, dia malah tertawa dan berkata, "Hehe. Nggak masalah. Lagi pula, kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3102

    Adjie menganggukkan kepalanya karena sangat setuju dengan pengaturan Agha. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga pada saat seperti ini, semua usaha mereka sebelumnya akan sia-sia.Saat ini, di gerbang kota. Wira yang sedang memimpin sekelompok orang pun memandang ke langit di kejauhan, lalu memanggil Nafis dan bertanya dengan nada pelan, "Ada kabar dari para mata-mata?"Begitu menguasai kota, Wira langsung mengirim banyak mata-mata untuk menyambut 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala.Nafis memberi hormat dan menjawab, "Belum ada kabar. Tapi, berdasarkan informasi sebelumnya dari para mata-mata, mereka harusnya sudah dekat."Wira menganggukkan kepala. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun pada saat seperti ini.Tepat pada saat itu, ada seorang prajurit yang berlari mendekat. Setelah melihat keduanya, dia langsung memberi hormat dan berkata, "Tuan, Kak Nafis, Kak Adjie dan yang lainnya sudah kembali. Mereka bahkan berhasil menangkap Kunaf."Mendengar laporan itu, Nafis merasa sangat sen

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3101

    Mendengar Latif berkata demikian, Adjie merasa agak ragu karena saat ini situasinya sangat mendesak. Jika dia melepaskan mereka begitu saja, dia akan kesulitan.Menyadari Adjie sepertinya merasa agak kesulitan, Latif yang berdiri di depan pintu tersenyum dan berkata sambil memberi hormat, "Kalau Kak Adjie merasa agak kesulitan, kamu bisa menahan kami di halaman ini dulu. Selama nyawa kami nggak terancam, kami bisa menerima cara lainnya."Melihat Latif yang begitu pengertian, Adjie membalas hormat itu dengan tersenyum. Setelah ragu sejenak, dia berkata perlahan-lahan, "Melihat Jenderal Latif begitu sungkan, aku akan terus terang saja. Saat fajar nanti, 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala akan langsung masuk ke kota.""Sekarang kami sudah menguasai gerbang kota dan kediaman wali kota juga. Begitu pasukan tiba mereka bisa langsung menerobos masuk tanpa hambatan."Kata-kata Adjie ini membuat Latif sangat bersemangat karena tidak ada satu pun dari mereka yang ingin menjadi seorang penjaga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3100

    Tanpa basa-basi, Agha langsung menampar kedua selir Kunaf. Mereka pun langsung diam, tak berani berteriak lagi.Namun, saat itu juga, Agha mencium bau pesing yang menyengat dan sontak mengumpat pelan, "Sialan!"Setelah beberapa saat, Kunaf sudah diikat erat. Adjie lalu menoleh ke arah Agha dan bertanya, "Apa kita perlu mengabari Tuan Wira? Sekarang situasi di dalam kota sudah terkendali, tinggal menunggu pasukan Kerajaan Nuala tiba."Mendengar nama Kerajaan Nuala, Kunaf yang tergeletak di lantai langsung mengeluarkan suara dari mulutnya yang disumpal dengan kain. Tubuhnya meronta-ronta.Adjie tidak berkata apa-apa dan hanya menendang tubuh Kunaf agar tetap diam. Setelah itu, dia duduk perlahan di kursi dan berkata dengan tenang, "Aku sudah mengutus orang untuk memberi tahu Wira. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu kita lakukan.""Apa itu?""Dengan menggunakan perintah Kunaf, kita panggil semua kepala penjaga gerbang ke sini dengan alasan rapat mendadak. Begitu mereka masuk ke hala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status