Share

Bab 2340

Author: Arif
Perjamuan berlangsung sekitar 4 jam. Orang-orang mulai mabuk sehingga mulai bubar. Namun, Wira dan orang-orangnya justru tidak pergi.

Ketika melihat Wira dan rombongannya, Ciputra berinisiatif menghampiri dan bertanya sambil tersenyum, "Kalian seharusnya belum mengatur tempat tinggal, 'kan? Gimana kalau menginap di istana malam ini?"

"Ada banyak pengawal di istana. Kalian nggak perlu mencemaskan keselamatan kalian. Kalau kamu nggak suka diganggu, aku akan mengatur tempat yang lebih tenang untukmu. Gimana?"

Wira melambaikan tangannya sambil menyahut, "Kami sudah mengatur tempat tinggal. Tuan Alzam awalnya menyuruhku menginap di istana, tapi aku sudah terbiasa hidup bebas. Jadi sebaiknya aku menginap di penginapan saja."

"Aku belum pergi karena ingin membahas masalah Jenderal Bhurek denganmu. Kamu nggak lupa dengan perkataanmu tadi kan?"

Bagi Wira, dia hanya minum dengan dua macam orang. Yang pertama adalah sahabatnya, yang kedua adalah orang yang ingin diajaknya berunding. Jelas, Ciputr
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2341

    Ketika di perjamuan tadi, Bhurek tidak minum terlalu banyak. Itu sebabnya, dia langsung bertindak setelah mendapat perintah dari Ciputra.Pada saat yang sama, Wira dan lainnya sedang dalam perjalanan ke penginapan.Wira tentu tahu apa yang ada di pikiran Ciputra. Mereka semua tahu bahwa Ciputra sengaja ingin mengulur waktu.Namun, cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap, kecuali Ciputra berani membunuh Wira.Hanya saja, Wira tentu sudah membuat persiapan matang jika berani datang kemari. Sekalipun langit runtuh, Wira tetap punya cara untuk mengatasinya. Selain itu, Wira tahu Ciputra bukan orang yang sembrono. Dia tidak mungkin berani menyerang Wira di saat seperti ini.Apabila perang terjadi, Ciputra hanya akan menjadi pendosa besar. Ketika saat itu tiba, bagaimana Ciputra bisa memenangkan hati rakyat dan menguasai dunia?"Ciputra ini memang berengsek! Dia sengaja ingin membuang-buang waktu kita! Tuan, aku rasa besok kita datang pagi-pagi saja. Kemudian, kita juga bawa tahanan itu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2342

    "Namanya juga kita berada di ibu kota Kerajaan Beluana. Yang bisa mengutus orang untuk mengawasi kita jelas memiliki kekuasaan besar. Sepertinya cuma Ciputra yang bisa melakukannya," sahut Wira sambil tersenyum."Kalau dia nggak berniat menghancurkan hubungannya denganku dan cuma bermain tipu muslihat di belakang, kita ikuti saja permainannya. Benar, 'kan?" tanya Wira.Danu memahaminya. Dia membalas, "Baiklah kalau begitu."Wira mengangguk, lalu menuju ke penginapan. Sementara itu, Danu dan lainnya terus mengikuti, seolah-olah tidak menyadari apa pun.Namun, setelah Wira naik ke lantai atas, mereka pun mulai beraksi. Mereka keluar dari jendela dan diam-diam memasuki kegelapan.Pada saat yang sama, Thalia dan Dewina terus membuntuti Wira. Hanya saja, mereka tidak berani mendekat.Bagaimanapun, mereka akan dimarahi Wira jika ketahuan. Lagi pula, kedua wanita ini sangat yakin dengan kemampuan mereka. Tidak mungkin Wira bisa menemukan mereka.Ketika di depan pintu masuk penginapan, mereka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2343

    "Bhurek? Ini bukan urusanmu," sahut Thalia yang punya kesan buruk terhadap Bhurek. Meskipun tidak terbukti, dia yakin Bhurek berkaitan erat dengan cederanya waktu itu.Hanya saja, mereka tidak bersikeras menuduh Bhurek karena statusnya yang tinggi. Dewina juga memelototi Bhurek dengan murka."Nyonya-nyonya, bahaya kalau kalian berada di luar malam-malam begini. Karena kalian nggak ingin Tuan Wira tahu, biar kubantu mengatur tempat tinggal supaya kalian bisa beristirahat. Setelah Tuan Wira berencana pulang, aku akan mengantar kalian bertemu dengannya," usul Bhurek.Ketika berbicara, Bhurek memberi isyarat tangan kepada orang-orang di belakangnya. Sesudahnya, sekelompok orang itu mulai mendekati kedua wanita itu.Jelas, Bhurek ingin menangkap mereka. Semua orang tahu seperti apa hubungan kedua kerajaan ini. Apalagi Bhurek ingin membawa mereka pergi tanpa sepengetahuan Wira. Dia pasti punya tujuan lain.Jika mengikuti Bhurek begitu saja, Thalia dan Dewina bukan hanya tidak bisa membantu W

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2344

    Danu tentu harus memikirkan keselamatan orang-orangnya."Jenderal, apa yang kamu katakan?" Bhurek telah memikirkan pro dan kontranya. Dia meneruskan, "Kamu sudah salah paham. Aku cuma berbaik hati ingin mengundang kedua nyonya ke kediamanku untuk beristirahat. Lagi pula, mereka nggak ingin Tuan Wira tahu kedatangan mereka.""Kediamanku memang nggak termasuk mewah, tapi setidaknya mereka nggak bakal kelaparan atau kedinginan. Karena kamu sudah kemari, aku nggak akan membawa mereka lagi. Tolong jaga mereka. Kalau sesuatu terjadi pada mereka, aku juga nggak tahu harus gimana menjelaskan kepada rajaku."Semua orang pun tersenyum sinis mendengarnya. Bhurek ini memang munafik dan pengecut. Pria ini jelas-jelas ingin menangkap istri tuan mereka, tetapi masih bersikap sok baik sekarang.Kemudian, Bhurek melambaikan tangan dan membawa orang-orangnya pergi. Setelah memastikan sekelompok orang itu sudah pergi, Danu menatap kedua wanita di belakang dan bertanya, "Kenapa kalian ada di sini?"Apa mu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2345

    "Danu benar. Kalian sudah datang ke sini, mau ke mana lagi?" Tiba-tiba, Wira menghampiri dan bertanya dengan nada dingin.Begitu mendengar suara Wira, ekspresi kedua wanita itu sontak berubah drastis dan tanpa sadar memandang ke arah sumber suara.Situasi benar-benar mencanggungkan. Mereka awalnya ingin merahasiakan masalah ini dari Wira, tetapi sekarang Wira sudah mengetahui semuanya. Tidak ada gunanya membujuk Danu lagi.Faktanya, Danu telah menyuruh orang mengabari Wira saat mengetahui jejak Dewina dan Thalia. Ini karena Danu tahu kedua wanita ini tidak mudah untuk ditangani.Apalagi, Dewina dan Thalia adalah istri Wira, orang yang tidak bisa disinggung oleh Danu. Jadi, yang bisa mengatasinya hanya Wira seorang.Saat berikutnya, Dewina dan Thalia hanya bisa menunduk dan mengikuti Wira. Sekitar 30 menit kemudian, semuanya kembali ke kamar.Di kamarnya, Wira mengabaikan kedua wanita itu dan menatap Danu. Dia mengetuk meja sambil bertanya dengan nada dingin, "Kamu melihat Bhurek dan ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2346

    Wira teringat pada saat dirinya baru tiba di Dusun Darmadi. Ketika saat itu, semua orang di dusun membencinya dan tidak memercayainya. Hanya Danu dan Doddy yang bersedia menjadi temannya.Wira memulai semuanya dari bisnis kecil-kecilan untuk mengembangkan Dusun Darmadi. Akhirnya, dia menjadi pemimpin Dusun Darmadi dan kini Dusun Darmadi pun menjadi fondasi mereka."Kamu pasti sudah lelah hari ini. Istirahatlah," ujar Wira sambil tersenyum.Danu melirik Dewina dan Thalia sekilas, lalu berpamitan. Seketika, suasana di dalam kamar menjadi sangat hening. Hanya tersisa Wira dan kedua wanita itu.Dewina dan Thalia bertatapan sesaat. Kemudian, mereka mendekati Wira. Thalia bahkan langsung duduk di pangkuan Wira dan merangkul lehernya. Dia mengecup kening Wira dan berujar lirih, "Kami sudah tahu salah ....""Kami khawatir kamu bertemu bahaya di luar, makanya diam-diam ikut. Lagi pula, kami menguasai sedikit ilmu bela diri. Kalau terjadi sesuatu, kami bisa membantumu. Intinya, kami melakukan se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2347

    "Kalian sudah datang, mana bisa pulang lagi? Bawahanku nggak cukup. Nggak ada yang bisa mengawal kalian pulang. Tinggal saja di sini," timpal Wira dengan jengkel.Sebenarnya Wira merasa cukup senang. Dia merasa bosan jika sendirian. Dengan kehadiran kedua wanita ini, suasana hatinya pun membaik. Wira tidak akan merasa kesepian lagi.Begitu mendengarnya, Dewina dan Thalia tentu merasa senang. "Ya! Kami pasti akan melayanimu dengan baik!"Selesai berbicara, kedua wanita itu langsung melemparkan diri ke pelukan Wira. Situasi di kamar menjadi kacau untuk sesaat.Pada saat yang sama, di kediaman jenderal, Bhurek terpaksa kembali ke kediamannya dulu karena gagal menemukan sandera.Alzam yang mendapat kabar langsung mendatanginya. Begitu masuk, dia buru-buru bertanya, "Apa yang terjadi? Kudengar kamu berselisih dengan Wira? Apa benar?"Bhurek mengernyit dan menyahut, "Jangan dibahas lagi. Aku awalnya melihat kedua istri Wira mengawasi di kegelapan. Mereka diam-diam datang ke Kerajaan Beluana,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2348

    Saat ini, Bhurek merasa sangat gelisah karena tidak punya cara untuk mengatasi masalah ini.Alzam menggeleng dan berujar, "Justru karena ada begitu banyak masalah yang terjadi hari ini, Wira mungkin sudah melonggarkan kewaspadaannya. Selain itu, bawahan Wira nggak banyak. Kita pasti bisa menang."Bhurek memicingkan matanya. Apakah dirinya masih punya kesempatan untuk membalikkan situasi?Alzam berucap, "Aku sudah menyuap orang-orang di penginapan itu. Kita bisa masuk tanpa diketahui oleh siapa pun. Lagian, ini wilayah kekuasaan Kerajaan Beluana. Mereka semua rakyat kita.""Mungkin ada mata-mata Wira di sini, tapi Wira nggak bodoh. Wira nggak mungkin menyuruh orang-orangnya menampakkan diri begitu saja. Kalau dia mencari mereka, bukankah sama saja dengan membunuh mereka?"Alzam jauh lebih cerdas daripada Bhurek. Bhurek mengangguk, lalu berkata, "Karena kamu sudah mengatur semuanya, aku akan menuruti perintahmu. Aku akan memeriksa situasi di penginapan itu. Kita lihat, sehebat apa Wira i

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status