Wulan dan yang lainnya merasa sudah memiliki cukup banyak anggota dalam keluarga ini.Wira berkata dengan canggung, "Aku tahu apa yang kalian pikirkan, tapi kali ini aku benar-benar pergi untuk urusan penting. Lagi pula, kalian pikirkan baik-baik. Kali ini aku bukan pergi ke tempat lain, tapi pergi ke wilayah Kerajaan Beluana. Kalian juga pasti tahu bagaimana hubunganku dengan orang-orang dari Kerajaan Beluana, 'kan?"Setelah saling memandang, beberapa wanita itu tidak mengatakan apa-apa."Kalau begitu, semuanya sudah diputuskan. Kalian tetap tinggal di rumah dan jangan ada yang membantah lagi," kata Wira sambil membuat gerakan agar para wanita itu diam.Pada akhirnya, para wanita itu pun hanya bisa pergi dari kamar Wira.Setelah itu, Dewina, Thalia, dan Wula sedang berdiri di halaman dengan ekspresi yang muram.Thalia yang menyilangkan tangan berbicara terlebih dahulu. "Begini saja. Kalau dia nggak mau membawa kita, kita saja yang diam-diam mengikutinya. Aku akan menghubungi Biantara
Keesokan paginya, Wira membawa beberapa pengawal menuju ke arah Kerajaan Beluana. Meskipun kali ini dia hanya membawa puluhan orang, semuanya adalah pasukan elite yang terbaik. Danu, Doddy, Nafis, dan Agha juga ikut bersamanya, menyerahkan semua urusan Provinsi Lowala pada Osman dan yang lainnya.Sementara itu, masih ada banyak hal yang harus ditangani di Kota Limaran dan mengingat Wira sudah membawa banyak jenderal hebat, Biantara akhirnya tetap tinggal di Provinsi Lowala. Bisa dibilang, dia menjadi garis pertahanan terakhir bagi Wira.Di sisi lain, Dewina dan Thalia juga sudah berangkat secara diam-diam. Meskipun kali ini Biantara tidak ikut, ada banyak anggota jaringan mata-mata yang diam-diam mengikuti Wira dan rombongannya juga. Dengan begitu, risiko perjalanan ini juga berkurang. Oleh karena itu, mereka tidak perlu mengabari Biantara. Bagaimanapun juga, Biantara adalah saudara Wira dan keduanya sangat dekat.Selain itu, Wira juga menganggap Biantara sebagai matanya dan sangan mem
Lagi pula, meskipun suka utara menganggap Wira adalah dewa mereka, mereka tetap bukan satu ras. Seiring berjalannya waktu, aliansi Wira dan suku utara pasti akan runtuh, sedangkan Kerajaan Beluana akan tetap kokoh. Jika Kerajaan Beluana terus berkembang perlahan-lahan, mereka pasti akan menguasai seluruh sembilan provinsi."Wira berencana untuk datang menuntut penjelasan kita? Apa dia membawa pasukan? Apa pasukan suku di bawah komandonya juga sudah bergerak?" tanya Bhurek dengan segera.Jika Wira benar-benar datang untuk menuntut penjelasan, Bhurek sebagai jenderal besar Kerajaan Beluana harus segera memikirkan cara untuk menghadapi Wira. Dia tidak bisa terus berlama-lama di sini bersama Ciputra. Kecepatan sangat penting dalam militer.Ciputra berkata dengan dingin sambil kembali duduk di tempatnya, "Wira bukan datang untuk berperang dengan kita. Menurut laporan mata-mata, kali ini dia hanya membawa puluhan orang saja dan sekarang sedang dalam perjalanan ke sini. Dengan kecepatan merek
Bhurek kembali berkata, "Tuan Alzam, kamu selalu suka mempertimbangkan situasi dan membuat keputusan dengan cepat. Kenapa kali ini berencana untuk melepaskan Wira? Wira hanya membawa puluhan orang saja. Meskipun yang dibawanya adalah semuanya yang terbaik, puluhan orang ini juga akan kita habisi begitu tiba di wilayah Kerajaan Beluana.""Setelah membunuhnya, bawahannya itu pasti akan terpecah belah. Jadi, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menguasai wilayah Wira sepenuhnya dan memperluas wilayah kita. Ini juga akan menguntungkan kita untuk mengendalikan kedua kerajaan lainnya kelak."Selain karena dendam pribadinya, Bhurek ingin membunuh Wira juga untuk kepentingan Kerajaan Beluana. Dia sudah mengabdikan dirinya pada Kerajaan Beluana. Jika kerajaan ini makin berkembang, ini juga akan menguntungkan dirinya sendiri. Namun, jika kerajaan ini runtuh, dia akan kehilangan tempatnya di dunia ini."Jenderal Bhurek, kali ini Wira bisa membawa begitu sedikit orang, pasti karena dia puny
Bahkan di hadapan Ciputra, Alzam juga lebih berpengaruh daripada Bhurek. Para pejabat sipil selalu lebih dihargai daripada para jenderal, ini adalah prinsip yang berlaku kapan pun. Bagaimanapun juga, kata-kata lebih bisa membujuk dan memengaruhi hati orang, sesuatu yang tidak bisa dilakukan para jenderal.Melihat Bhurek marah, Alzam melirik ke sekeliling. Setelah memastikan tidak ada yang memperhatikan, dia menarik ke samping dan berkata, "Jenderal Bhurek, kamu pasti berpikir aku sengaja melawanmu, 'kan? Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu. Kalau tadi aku nggak berdiri lebih jauh darimu, mungkin kita berdua akan kena marah dan Raja juga akan berpikir kita bersekongkol.""Kalau benar-benar seperti itu, kamu tahu apa konsekuensinya? Raja mungkin akan mencopot jabatan kita berdua dan posisi kita akan jatuh drastis. Jenderal Bhurek, kamu harus berpikir dulu saat melakukan sesuatu, ini bukan zamannya lagi menyelesaikan segalanya dengan kekuatan saja. Kamu harus lebih sering memahami pem
"Wira, kamu ini benar-benar berani sekali sampai berani bertingkah di sini," kata Bhurek dengan nada dingin setelah sudut mulutnya berkedut.Alzam begitu terkenal, bagaimana mungkin Wira tidak mengenali Alzam. Apalagi, kali ini Wira datang untuk menuntut penjelasan mereka, Wira pasti sudah menyelidiki para pejabat Kerajaan Beluana. Wira jelas sedang berpura-pura dan ini yang membuat Bhurek marah.Ekspresi Alzam malah tetap tenang, lalu tersenyum dan berkata sambil melambaikan tangan, "Jenderal Bhurek nggak mengerti, Tuan Wira berbeda denganku. Aku ini hanya salah seorang pejabat di bawah kepemimpinan Raja, tapi posisi Tuan Wira setara dengan Raja. Dia punya banyak urusan yang harus ditangani, mana mungkin mengingat pejabat kecil sepertiku.""Apalagi aku nggak pernah bertemu dengan Tuan Wira. Tapi, Tuan Wira bisa mendengar namaku saja, aku sudah merasa sangat terhormat."Alzam sangat pandai berbicara. Hanya dengan beberapa kata saja, dia sudah bisa mengalihkan topik pembicaraannya dan m
Para prajurit yang mengikuti di belakang Bhurek memandang Wira dan yang lainnya dengan marah. Ini benar-benar keterlaluan. Tidak masalah jika dibunuh, tetapi mereka tidak akan terima jika dihina.Kini hanya dengan satu perintah dari Bhurek, mereka akan segera mengejar Wira tanpa ragu dan memastikan dia tidak bisa meninggalkan Kerajaan Beluana."Uhuk, uhuk." Melihat situasi yang makin tegang dan suasana makin panas, Alzam segera berdeham dan mencoba mencairkan suasana.Alzam berucap, "Memang bagus kalau mau uji kemampuan. Tapi Pak Wira baru saja menempuh perjalanan jauh, sebaiknya kita cari tempat agar mereka bisa beristirahat dulu. Nanti kalau ada waktu, kalian bisa beradu lagi. Nggak ada salahnya menunggu.""Selain itu, bertarung di depan umum bisa merusak reputasi Bhurek sebagai Jenderal Agung Kerajaan Beluana. Gimana dia bisa mempertahankan kehormatannya di masa depan?" tambah Alzam.Perlu diakui, Alzam bisa sejajar dengan Harraz bukan hanya karena kemampuannya dalam membaca situasi
Wira berujar, "Semuanya, kali ini aku datang dari jauh dan mungkin akan tinggal di sini untuk sementara. Ke depannya, kita bakal punya kesempatan untuk bertemu lagi. Silakan lanjutkan dulu pekerjaan kalian. Aku akan menemui Yang Mulia untuk membicarakan beberapa hal."Wira berdiri di atas kereta kuda sambil melambaikan tangan kepada orang-orang di sekitarnya. Sikapnya seolah-olah dia sedang berada di wilayahnya sendiri.Warga setempat segera menurutinya. Mereka kembali melanjutkan kesibukan masing-masing. Alzam yang melihat situasi ini tak kuasa menjadi serius.Sebelumnya, Alzam hanya pernah mendengar bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat. Bahkan, banyak orang dari seluruh negeri yang ingin berada di bawah kepemimpinannya di Provinsi Lowala.Namun, Alzam mengira itu hanya rumor belaka dan tipu muslihat Wira untuk mendapatkan pengaruh. Mana mungkin semua warga di sembilan provinsi ingin mengikuti Wira?Akan tetapi setelah melihat reaksi rakyat di Kerajaan Beluana, Alzam mulai yakin bah