Share

Bab 1829

Author: Arif
Wira menatap Ainur yang berada di pelukannya sambil tersenyum.

"Menegangkan .... Kalau aku bisa memilih, aku harap kelak nggak akan mengalami hal yang begitu menegangkan lagi. Aku hampir saja mati ketakutan," kata Ainur dengan volume suara yang sangat kecil. Dia tetap bersandar dalam pelukan Wira dan terus memikirkan kejadian tadi. Sungguh mengerikan karena dia hampir saja akan mati bersama dengan Wira.

Wira mengelus rambut Ainur sambil menarik tali kuda dan berkata dengan tersenyum, "Kejadian menegangkan seperti ini pasti akan terjadi lagi karena suamimu ini begitu luar biasa. Ada begitu banyak orang yang ingin membunuhku di dunia ini sampai aku juga nggak bisa menghitungnya lagi."

Ekspresi Wira tidak terlihat khawatir ataupun sedih sedikit pun. Orang-orang yang ingin membunuhnya semuanya adalah musuhnya. Selama dia menjalankan tugasnya dengan baik, itu saja sudah cukup baginya. Setidaknya para rakyat di sembilan provinsi ini sangat mendukungnya dan sangat berharap dia bisa menjadi ra
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
bagus thor lanjut thor terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1830

    Beberapa orang di samping Bhurek hanya menganggukkan kepala dan langsung mengikutinya tanpa banyak berbicara lagi. Selama mereka bisa bertahan hidup, kelak pasti akan ada kesempatan untuk bangkit kembali.Pada saat yang bersamaan, salah seorang wanita di dalam kamar tidur istana itu yang berada di dalam pelukan Ciputra berkata, "Raja, apa Wira itu benar-benar begitu luar biasa sampai Jenderal Bhurek pun nggak mampu membunuhnya?""Apa dia begitu beruntung sampai bisa terus kabur dari kematian?" tanya wanita lainnya dengan suara yang nyaring dan tersenyum.Ciputra malah tersenyum dingin dan berkata dengan kesal, "Itu karena Bhurek bukan tandingan Wira! Menurutku, Bhurek adalah seorang sampah yang nggak berguna. Kalau bukan karena aku nggak punya bawahan yang bisa dimanfaatkan lagi, aku pasti sudah mencopot posisi jenderal utamanya. Apa dia benar-benar berpikir aku harus bergantung padanya untuk memimpin Kerajaan Beluana? Lucu! Dulu, aku juga pernah memimpin pasukan ke peperangan. Meskipu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1831

    Para anggota Keluarga Birawa bertatapan, lalu tersenyum dengan canggung. Ternyata, memang tidak ada yang bisa disembunyikan dari Wira.Ketika berbicara, mereka telah tiba di ruang tamu. Wira berujar, "Justru kami yang bertemu bahaya di perjalanan. Tapi, untung Danu tiba tepat waktu. Kalau nggak, kita mungkin nggak punya kesempatan untuk bertemu lagi."Wira menyesap tehnya dengan santai. Dia tidak terlihat seperti orang yang baru bertemu bahaya. Sebaliknya, wajah Ainur tampak pucat pasi. Meskipun Wira terus berada di sisinya, dia tetap merasa gelisah. Bagaimanapun, mereka hampir tewas!Ramath juga terkejut. Dia segera bertanya, "Di dunia ini, ternyata ada orang yang berani menyerang Tuan Wira? Apa orang itu sudah bosan hidup?"Wira tidak menjelaskan terlalu banyak. Kemudian, dia melambaikan tangan dan membalas, "Sudah, nggak perlu basa-basi begini. Kamu mengeluh panjang lebar tadi, pasti ada yang ingin diminta, 'kan?"Ramath menjilat bibirnya saat Wira mengungkapkan isi pikirannya. Dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1832

    Selain itu, status mereka jelas tidak semulia Wira. Atas dasar apa mereka bersikap arogan seperti ini?Sore hari itu juga, seluruh Keluarga Birawa sibuk berkemas untuk pindah rumah, termasuk Ainur. Di sisi lain, Wira tiba di sebuah pangkalan bawah tanah."Di sini panas sekali. Kalau nggak tahu kalian ngapain, aku pasti mengira magma naik ke permukaan bumi!" ujar Wira sambil mengipasi diri sendiri dan menatap Osmaro di sebelah.Selama beberapa waktu ini, Wira tidak berada di Provinsi Lowala dan Danu pergi, jadi semua urusan pemerintahan dan militer menjadi tanggung jawab Osmaro. Sungguh tugas yang melelahkan!"Tuan Wira, semua senjata dan perisai dibuat sesuai keinginanmu. Aku sengaja membangun tempat penempaan di bawah tanah supaya nggak ada yang tahu. Tentunya, aku juga khawatir pihak lain tahu tentang senjata yang akan kita gunakan di masa depan," jelas Osmaro.Pemikiran Osmaro ini benar-benar menyeluruh. Pangkalan bawah tanah ini telah dibangun menjadi gudang senjata.Sarman dan lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1833

    Setelah meninggalkan gudang senjata, langit sudah agak gelap. Wira pun memilih untuk pulang."Rupanya kamu masih ingat untuk pulang?" Begitu masuk, Wira langsung mendengar suara Dewina yang dipenuhi nada cemburu.Dian yang berdiri di samping pun menutup mulutnya sambil terkekeh-kekeh. Bisa dibilang, karakter Dian dan Wulan sama.Julian juga sangat patuh. Meskipun dulunya berasal dari Sekte Langit, sekarang dia sudah menjadi manusia biasa. Karena tidak ada yang bersikap sombong, para wanita ini pun berhubungan dengan harmonis."Uhuk, uhuk." Wira terbatuk, lalu tersenyum sambil membalas, "Gimana lagi? Aku terlalu sibuk. Aku pasti sudah pulang sejak awal kalau nggak punya urusan. Pengembara selalu merindukan kampung halaman mereka. Apalagi, ada begitu banyak wanita cantik di rumahku."Dewina mengerlingkan mata dan berkata, "Kemari, biar kucium dulu. Mulutmu benar-benar manis, aku mau lihat mulutmu produksi madu atau nggak."Dian tergelak sampai perutnya sakit. Wira memeluk keduanya, lalu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1834

    Wira duduk di kursi utama sambil melirik orang-orang di sekitar. Sementara itu, Osmaro berucap, "Tuan, sekarang kamu adalah penguasa Provinsi Lowala. Semua orang jelas sudah tunduk kepadamu. Kami berkumpul di sini karena ingin membujukmu naik takhta. Dengan begini, kami semua baru bisa punya jabatan."Wira seketika mengerti. Ternyata, orang-orang ini ingin dirinya menjadi raja? Pantas saja, mereka bisa berkumpul. Ternyata, karena mereka punya pendapat yang sama."Kalian semua berpikiran sama?" tanya Wira seraya melirik semua orang. Tanpa berpikir, semua orang langsung mengangguk, begitu juga dengan Biantara."Tapi, aku nggak ingin menjadi raja," ujar Wira. Begitu mendengarnya, semua orang menggeleng dan menghela napas. Sepertinya, mereka tidak akan bisa membujuk Wira."Kalian semua adalah teman dan saudaraku. Aku rasa kalian juga memahami pemikiranku. Aku nggak menyukai beberapa sistem, terutama aturan memberi hormat pada raja. Makanya, aku berencana menjadikan Provinsi Lowala sebagai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1835

    "Semuanya, cepat berdiri," ucap Wira sembari menggeleng saat melihat situasi ini. Perbudakan memang sudah melekat pada orang-orang ini. Dia sudah menyuruh Osmaro menulis dengan begitu jelas, tetapi mereka masih berlutut seperti ini. Sungguh menyedihkan.Namun, sebenarnya tidak ada yang perlu diherankan. Memang tidak mudah untuk mengubah suatu hal yang telah menjadi kebiasaan. Sejak zaman dulu, penguasa adalah eksistensi yang tidak akan bisa digapai oleh mereka. Mereka tentu tidak berani bersikap lalai."Ehem, ehem." Setelah berdeham, Wira berkata, "Semuanya, kalian sudah melihat pengumuman itu, 'kan? Itu bukan sekadar gimik. Aku benar-benar ingin mempromosikan kesetaraan bagi semua orang. Selain itu, semua yang punya kemampuan boleh menjadi pejabat, bahkan boleh merebut posisiku."Begitu mendengarnya, orang-orang terkejut. Mana mungkin mereka berani melakukan hal semacam itu? Menjadi penguasa? Lelucon macam apa itu? Mereka sudah sangat bersyukur jika bisa menjadi pejabat. Siapa pula ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1836

    Orang-orang yang mendengarnya pun bertatapan, lalu mengangguk satu per satu. Sistem monarki sudah ada sejak bertahun-tahun lalu. Apakah sistem ini benar-benar akan dihapuskan oleh mereka?Wira melambaikan tangannya. Setelah semua orang sudah lebih tenang, dia baru membalas, "Kalian ingin kehidupan rakyat menjadi lebih baik nggak? Kalian ingin dunia menjadi damai nggak?"Tentu saja, itu adalah niat awal mereka semua. Kalau tidak, mana mungkin mereka duduk di sini. Mereka pasti sudah mencari tempat tinggal yang tenteram untuk melewati masa tua."Sepanjang sejarah, nggak ada satu pun dinasti yang bertahan. Semua ini ada penyebabnya, yaitu perebutan takhta. Aku menerapkan kebijakan seperti ini supaya nggak ada orang-orang seperti itu. Asalkan benar-benar berbakat, siapa pun bisa bergabung dengan kita.""Selain itu, aku berniat berdiskusi dengan Osmaro untuk membiarkan orang-orang mempelajari ilmu pengetahuan barat. Dengan cara ini, kita bisa mengubah pemikiran kita sedikit demi sedikit. Ak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1837

    "Itu berarti aku salah dan aku bersedia menjadi raja seperti yang kalian inginkan," sahut Wira.Mana mungkin tidak ada negara lain di luar peta ini? Wira bukan berasal dari zaman ini, jadi tahu bahwa bumi itu bulat. Sementara itu, orang-orang di depannya ini tidak tahu apa-apa.Semua orang bertatapan sejenak, lalu bersorak kegirangan. Mereka tentu berharap Wira bersedia menjadi raja. Ini bukan hanya demi kebaikan Wira, tetapi juga demi mereka sendiri.Begitu Wira menjadi raja, mereka akan mendapatkan gelar sehingga status mereka akan meningkat pesat. Meskipun Wira memang penguasa Provinsi Lowala, statusnya ini tidak seresmi penguasa lain.Baik Kerajaan Beluana, Kerajaan Nuala, ataupun Kerajaan Agrel, semuanya adalah dinasti independen. Terlepas dari besar kecilnya wilayah mereka, setidaknya mereka memimpin seluruh rakyat.Namun, hal ini berbeda untuk Wira. Dia hanya termasuk penguasa, sedangkan Osmaro dan lainnya adalah bawahannya. Itu sebabnya, mereka ingin mengubah keadaan ini."Kala

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status