Share

Bab 1750

Author: Arif
Wira hendak mengubah topik pembicaraan agar wanita paruh baya itu tidak merasa canggung. Namun, dia malah melambaikan tangan dan langsung berkata, "Karena kamu sudah bertanya, apalagi aku juga berutang budi padamu dan sekarang kamu akan mengadopsi Sekar, aku rasa nggak ada yang perlu disembunyikan lagi."

Wanita paruh baya itu melanjutkan, "Sebenarnya, putriku bisa memahami semua itu karena ayahnya. Ayahnya bernama Fredy, dulunya dia adalah seorang pahlawan di hutan. Biasanya, dia merampok orang kaya untuk membantu orang miskin, jadi lama-kelamaan menguasai keterampilan ini. Sekar pun terpengaruh. Itu sebabnya, dia perlahan mahir dalam mencuri."

"Tapi karena terjadi beberapa hal, Fredy akhirnya terjebak. Aku nggak ingin Sekar terus mencuri supaya nggak bernasib sama dengan ayahnya ...." Menurut wanita paruh baya itu, Fredy mungkin sudah meninggal. Kalau tidak, kenapa pria itu tidak pernah muncul lagi?

Kalau Fredy benar-benar bersembunyi, itu hanya akan membuktikan bahwa pria itu adalah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Achram Syah
cerita nya malah melabar kemana²...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1751

    "Terima kasih banyak." Setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi, tabib itu menyimpan uangnya dan meninggalkan tempat itu.Sementara itu, Wira kembali lagi ke dalam kamar itu. Entah apa yang dikatakan wanita paruh baya itu kepada Sekar. Sebab, saat ini Sekar sedang memeluk tangan wanita paruh baya itu sambil terus menangis. Orang yang melihat adegan itu pun merasa sangat sedih."Tuan sudah kembali." Saat melihat Wira, wanita paruh baya itu segera menepuk bahu Sekar, lalu buru-buru berkata, "Apa kamu sudah lupa apa pesanku padamu tadi?"Setelah menggertakkan giginya dan mengusap air mata di wajahnya, Sekar berlutut di hadapan Wira."Apa maksudnya ini?" kata Wira dengan ekspresi bingung.Sekar berkata dengan tegas, "Sekar memberi hormat kepada Ayah. Kelak Sekar adalah putrimu."Wira merasa agak bingung. Dia hanya keluar sebentar, sekarang malah jadi tambah seorang putri.Wanita paruh baya itu bersusah payah bangkit dari tempat tidurnya dan perlahan-lahan berjalan ke depan Wira. Dia la

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1752

    Ramath di samping mengambil cangkir teh. Setelah menatap Ainur sebentar, dia berkata dengan nada dingin, "Gadis berengsek ini tadi sudah menolak Tuan Wira dan bahkan menunjukkan ekspresi yang nggak ingin peduli dengan Tuan Wira. Sekarang kamu ingin aku mencari Tuan Wira lagi, kalian ingin harga diriku ditaruh di mana?"Ramath berbicara dengan kesal.Biasanya, Ainan adalah orang yang memiliki paling banyak ide cerdas dan juga yang paling disukai. Dia segera duduk di samping Ramath dan berkata sambil menarik tangan Ramath."Ayah, kamu salah kalau bicara seperti ini. Kamu juga tahu kepribadian Ainur, 'kan? Ainur adalah seorang gadis pemalu. Selain itu, selama bertahun-tahun ini dia nggak pernah berinteraksi dengan lawan jenis, sekarang kamu malah tiba-tiba menjodohkannya. Bukan hanya dia, bahkan aku pun mungkin akan sulit langsung menerimanya. Bukankah aku dan Kak Adanu sudah meyakinkannya? Ini membuktikan Ainur ada perasaan terhadap Tuan Wira. Asalkan kamu bantu kami menghubunginya sekal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1753

    Keesokan paginya saat matahari mulai bersinar, Wira sedang bersiap untuk mandi dan sarapan. Begitu keluar dari kamar, dia melihat Sekar yang berdiri di luar halaman. Saat mata mereka bertemu, Sekar langsung berlutut di tanah dan bersujud kepadanya."Apa yang sedang kamu lakukan?" Wira segera mendekat dan bertanya."Ibuku sudah meninggal. Aku harap Ayah Angkat bisa memberiku sedikit uang untuk memakamkan ibuku dengan layak," ujar Sekar. Matanya berkaca-kaca dan sembap, tetapi tidak meneteskan air mata lagi. Sepertinya dia sudah menangis sepanjang malam, sehingga air matanya sudah habis.Setelah mendekati Sekar dan membantunya berdiri, Wira berbisik, "Jangan khawatir. Serahkan saja urusan ibumu padaku, aku pasti akan membantumu memakamkan ibumu dengan layak. Selain itu, kelak aku juga akan membantumu mencari ayah kandungmu. Kalau dia masih hidup, aku akan membawa ayah kandungmu untuk bertemu denganmu."Setelah mengatakan itu, Wira membersihkan debu di pakaian Sekar. Dewina dan yang lainn

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1754

    Danu menyilangkan kedua lengannya dan melihat ke sekeliling sekilas. Dia melihat halaman rumah itu begitu bobrok, jelas ini adalah rumah orang miskin. Dia ingat Wira tidak memiliki kerabat yang miskin. Jika hanya sekedar membantu saja, Wira juga tidak perlu seheboh ini. Lagi pula, ada banyak sekali orang yang butuh bantuan di dunia ini, Wira tidak mungkin sanggup membantu semuanya.Wira berkata dengan tenang, "Wanita ini kasihan sekali, tapi putrinya punya bakat yang luar biasa. Aku sudah menerima putrinya sebagai putri angkatku, kelak pasti akan sangat berguna bagi kita. Meskipun aku nggak tahu kenapa ibunya tiba-tiba meninggal, kemungkinan besar pasti nggak ingin merepotkan Sekar ...."Wira tidak tahu apa yang telah terjadi semalam, tetapi dia sudah bisa menebak kemungkinannya.Mendengar perkataan itu, Danu menganggukkan kepala dan tidak bertanya lebih banyak lagi. Dia segera memerintahkan bawahannya untuk sibuk bekerja kembali. Dalam sekejap, kesibukan mereka menarik perhatian banya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1755

    Saat Danu bersiap untuk bertindak, Wira menghalanginya dengan tangan. Dia merasa lebih baik tidak berkelahi di depan rumah duka, ini juga termasuk penghormatan terakhir bagi yang meninggal."Kamu ada urusan apa?" tanya Wira sambil menatap Dusan sambil mengernyitkan alisnya."Kalau nggak ada urusan, untuk apa aku datang ke rumah duka bobrok seperti ini?" kata Dusan dengan kesal."Sebelumnya, keluarga ini masih berutang 1 juta gabak padaku. Sekarang dia punya kerabat kaya, jadi segera bayar utangnya!"Mendengar ucapannya, semua orang di tempat itu membelalakkan mata mereka. Mereka berpikir, Dusan sendiri saja bahkan sepertinya tidak memiliki 1 juta gabak. Jelas sekali mereka sengaja datang untuk memeras uang setelah melihat orang lain memiliki kerabat yang kaya. Mereka semua merasa marah, tetapi tidak ada yang berani melawannya."Kenapa? Kamu nggak percaya?"Melihat Wira tetap diam, Dusan menatap ke kerumunan orang yang berada di belakangnya dan berkata sambil menunjuk mereka, "Mereka se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1756

    Meskipun demikian, Dusan tetap tidak berani mengungkapkan kemarahannya. Dia berlutut di hadapan Danu dan tidak berani mengatakan apa pun. "Tuan, kamu sudah memberiku pelajaran. Jadi, sekarang bisakah kamu membiarkanku pergi?"Saat mengatakan itu, Dusan tersenyum manis.Danu tersenyum dingin dan berkata dengan cuek, "Sekarang kamu sudah tahu takut? Saat kamu menindas para tetangga dulu, kenapa kamu nggak mikir bakal jadi seperti sekarang ini?"Dusan tidak berani mengatakan apa pun. Jika tahu lawannya sekejam ini, Dusan sudah pasti tidak mungkin datang ke sini. Jelas sekali, sekarang ini dia sedang cari masalah sendiri."Tuan, sekarang aku sudah tahu kesalahanku. Asalkan kamu melepaskanku, kelak aku pasti nggak akan cari masalah lagi denganmu. Selain itu, aku juga janji nggak akan mengganggu orang-orang di sekitar sini lagi!" Dusan berusaha mencari alasan untuk menyelamatkan dirinya sendiri."Oh ya. Aku yakin kamu juga tahu peraturan di Provinsi Lowala, 'kan? Kita punya peraturan di sini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1757

    "Ayah Angkat, terima kasih untuk urusan ibuku." Saat ini, Sekar mendekat ke belakang Wira sedang duduk minum teh di halaman belakang rumahnya dan berbisik.Sejak saat itu, Sekar tidak pernah kembali ke rumahnya. Dia sudah bertekad untuk mengubah gaya hidupnya karena ini juga keinginan ibunya."Apa yang terjadi semalam?" tanya Wira sambil menatap Sekar.Saat Wira mengungkit hal itu, ekspresi Sekar jelas berubah. Setelah ragu sejenak, dia baru berbisik, "Semalam ibuku memberitahuku banyak hal, tapi sebagian besar adalah pesan terakhirnya. Dia juga menceritakan penyakitnya yang sebenarnya padaku. Bagi ibuku, bertahan hidup hanya penderitaan saja. Jadi saat dia berniat untuk bunuh diri, aku juga nggak menghalanginya. Mungkin bagi ibuku, ini termasuk sebuah pembebasan. Bertahan hidup hanya akan menderita," kata Sekar dengan nada yang tegas.Namun, Wira masih bisa mendengar dari nada suaranya bahwa Sekar ini hanya berpura-pura tenang.Kemudian Sekar melanjutkan, "Kelak, aku akan tetap berada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1758

    "Meskipun dia sudah mati, aku juga akan menggali makamnya dan membawa jasadnya padamu," kata Biantara, lalu meneguk tehnya dan berdiri untuk pergi.Melihat kepergian Biantara, Wira menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tak berdaya. "Untuk apa jasadnya bagiku?"Bukankah ini sama saja menambah kesedihan Sekar?....Tiga hari kemudian, situasi sudah menjadi tenang kembali. Selama beberapa hari ini, Sekar sudah berbaur dengan keluarga Wira dan sangat akrab dengan Wulan dan yang lainnya. Para wanita itu tentu saja juga sangat menyukainya. Meskipun tubuhnya memiliki aura dunia persilatan, Sekar sangat bijaksana dan juga menjadi makin sopan. Dia tidak terlihat seperti dirinya yang ditemui Wira di jalanan dulu. Sepertinya, orang bisa berubah.....Di tempat yang gelap, terdapat sebuah istana besar yang terlihat aneh. Meskipun istana ini megah dan sangat luas, di sekitarnya adalah hutan yang tak berujung. Tidak ada apa pun dalam radius 100 meter selain istana ini.Di dalam istana, ada beberap

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status