Share

Bab 1698

Author: Arif
Jika Bhurek meletakkan semua pasukannya di Benteng Talog, pertahanan di tempat lain akan menjadi lebih lemah. Selain itu, Benteng Talog sekarang sudah tidak begitu penting seperti sebelumnya, hanya menjadi penghalang antara Kerajaan Beluana dan Wira saja. Jika bisa tetap mempertahankan kota ini, tentu saja adalah hal terbaik. Namun jika kehilangan kota ini, konsekuensinya juga tidak terlalu besar. Mereka masih memiliki cara untuk tetap melawan Wira.

"Jenderal Bhurek, apa kita nggak mengirim pasukan untuk mendukung Jenderal Tico? Menurut laporan para prajurit yang kembali, mereka semua awalnya berencana untuk membawa Jenderal Tico dan yang lainnya pergi melalui gerbang utara, tapi dia bersikeras enggan pergi. Sekarang, dia masih tetap bertahan di sana. Kalau kita pergi membantunya sekarang, mungkin masih bisa menyelamatkan nyawanya. Jenderal Tico adalah orang yang setia dan berani. Meskipun kehilangan kota itu, setidaknya kita nggak kehilangan semangat berjuang," kata wakil jenderal dar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1699

    Semuanya saling memandang sekilas, lalu wakil jenderal yang berbicara tadi pun berkata, "Dua ratus ribu pasukan!""Kalian sudah tahu Wira punya begitu banyak pasukan, kenapa kalian nggak pikir bagaimana Tico bisa bertahan begitu lama? Dia hanya punya 3.000 pasukan, bahkan semuanya adalah pasukan yang terluka dan sama sekali nggak punya kekuatan untuk bertarung. Pasukan Wira hanya perlu meludahi mereka saja pun sudah membuat mereka tenggelam, tapi mereka malah bisa terus bertahan.""Ini jelas adalah rencana Wira. Dia menunggu kita mengirim bantuan, lalu menghabisi semua pasukan yang datang membantu. Wira punya Meriam Darmadi sebagai andalannya. Kalau kita menyerang mereka secara langsung, kita yang akan rugi. Dia sudah merencanakan semuanya dengan baik, apa kalian masih nggak bisa melihatnya?"Kata-kata Bhurek ini membuat semuanya menyadari mereka telah kurang mempertimbangkan hal ini. Setelah dipikirkan kembali, apa yang dikatakan Bhurek memang benar. Mereka tadi terus memikirkan kesel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1700

    Wira juga memiliki pertimbangannya sendiri. Sekarang dia tentu saja tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun dan juga tidak boleh meremehkan pasukan dari Kerajaan Beluana. Bhurek bukan hanya memiliki kemampuan yang luar biasa, dia juga memiliki 700.000 pasukan Kerajaan Beluana.Kali ini Wira memang berhasil merebut kota, tetapi sebagian besar dari 50.000 pasukan di dalam kota juga sudah melarikan diri dan mungkin sekarang sudah tiba di kemah Bhurek. Selama pertempuran ini, mereka hanya berhasil menghancurkan 10.000 pasukan lawan dan itu tidak berarti apa-apa bagi lawannya. Oleh karena itu, selanjutnya Wira harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan apa pun. Di medan perang, memberi kesempatan kepada musuh akan membuat kita hancur. Dia sangat memahami prinsip ini."Kak Wira, kenapa kita masih terus duduk di sini dan menunggu ajal? Aku rasa kita nggak perlu menyebarkan rumor ini, sebaiknya Kakak langsung memimpin kita untuk terus menyerang saja. Asalkan ada kamu di sisi kit

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1701

    Sesudah sibuk seharian, semua orang merasa cukup lelah. Orang-orang pun pergi, menyisakan Osmaro sendirian di ruangan."Tuan Osmaro, kamu juga sudah mendengar yang mereka katakan tadi. Sekarang semua orang hanya ingin segera melakukan pertarungan besar-besaran dengan Bhurek dan menguasai seluruh Kerajaan Beluana.""Tapi, itu berarti kita harus menghadapi ratusan ribu pasukan yang dipimpin oleh Bhurek. Dari segi jumlah, kita tentu kalah. Kalau pertarungan terjadi sekarang, tentunya nggak ada keuntungan untuk pasukan kita.""Tapi, yang dikatakan para jenderal juga benar. Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk bertempur dengan Kerajaan Beluana. Bagaimanapun, wilayah Kerajaan Beluana jauh lebih banyak daripada kita. Kalau terus ditunda, pasukan dan pangan mereka hanya akan bertambah banyak. Sementara itu, kita yang hanya punya satu provinsi nggak akan sanggup bertahan," jelas Wira.Meskipun Wira seorang jenderal besar, dia memiliki banyak kerisauan, yaitu cara menyusun strategi. Nyawa sem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1702

    Semua urusan militer diserahkan kepada Danu dan Doddy, sedangkan Osmaro menjadi bintara. Tidak peduli keputusan apa pun yang diambil oleh Danu dan Doddy, mereka harus membahasnya dengan Osmaro terlebih dahulu. Hanya setelah mendapatkan persetujuan Osmaro, mereka baru bisa menjalankan rencana.Kabar kepergian Wira tidak tersebar di kalangan militer karena hanya diberitahukan kepada para jenderal. Danu dan Doddy mendapatkan perintah militer dan tampak murung sekarang. Mereka pun sedang minum di kamp."Apa yang sebenarnya dipikirkan Kak Wira? Dia seharusnya memberikan kekuasaan kepada kita, kenapa malah menunjuk Osmaro menjadi bintara? Kita harus melaporkan semuanya kepada Bintara sebelum bertindak? Bukankah itu berarti kita bawahannya?" tanya Doddy dengan kesal.Doddy memang sangat setia pada Wira, bahkan bersedia mengorbankan nyawanya untuk Wira. Lagi pula, tanpa pertolongan Wira dulu, mana mungkin dia masih bisa hidup sampai sekarang? Doddy bukan orang yang tidak tahu berterima kasih.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1703

    Semua orang di jalan sontak berlutut dan bersujud kepada Wira. Wira pun melirik sekilas ke luar tandu, lalu menggeleng sambil berkata, "Kalian nggak perlu sesungkan ini, berdirilah."Jihan menepuk bahu Wira dan berucap, "Biarkan saja, sudah seharusnya mereka menghormatimu seperti ini. Kalau nggak ada kamu, mereka pasti sudah menderita karena peperangan. Aku saja harus berterima kasih padamu. Kalau aku bukan penguasa Kerajaan Nuala, aku pasti sudah bersujud untuk mengungkapkan rasa syukurku."Wira pun terkekeh-kekeh mendengarnya. Lelucon macam apa ini? Jihan yang sekarang jelas berbeda dengan yang dulu, mana mungkin Wira membiarkannya bersujud?Ketika mereka masih asyik mengobrol, tandu sudah tiba di depan istana. Seperti yang Jihan katakan, para kasim dan pelayan telah menghidangkan makanan. Akan tetapi, karena Wira tidak menyukai keramaian, Jihan mengatur perjamuan ini di kamarnya dan hanya ada beberapa kasim serta pelayan yang melayani, tidak ada menteri lainnya.Wira mengamati kamar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1704

    Meskipun demikian, kekuasaan Jihan masih saja memerosot, begitu pula kekuatan nasional. Kerajaan Nuala yang sekarang tidak sehebat dulu lagi."Wira, aku tentu bersedia bekerja sama dengan kalian tanpa bermaksud untuk saling bergantung. Hanya saja, kamu pasti tahu Kerajaan Agrel terus mengincar Kerajaan Nuala. Selama pertempuran kalian dengan Ciputra, Kerajaan Nuala sama sekali tidak menganggur, melainkan terus berperang melawan Kerajaan Agrel.""Kalau aku memimpin pasukan untuk membantu kalian melawan Kerajaan Beluana, Kerajaan Agrel pasti akan merajalela. Mereka mungkin akan melancarkan serangan besar-besaran dan situasi pun nggak akan membaik.""Yang paling mengesalkan adalah aku dan Ciputra adalah kerabat, ada darah yang sama mengalir di tubuh kami. Sementara itu, Kerajaan Agrel hanya orang luar. Atas dasar apa mereka ingin merebut sembilan provinsi kita?"Jihan makin murka saat menjelaskan semua ini. Meskipun seorang wanita, dia sangat cinta tanah air dan tidak ingin menyerahkan wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1705

    Sepanjang malam, Wira dan Jihan minum-minum sembari membicarakan kejadian masa lalu. Keduanya melewati malam ini dengan sangat nyaman.Faktanya, Wira sama sekali tidak membenci Jihan, juga tidak peduli siapa yang menjadi penguasa. Waktu itu, Wira hanya ingin hidup dalam zona nyaman bersama orang-orang yang dicintainya. Wira tidak pernah meminta lebih.Sahabat, wanita, dan kekayaan. Wira memiliki semuanya, dia sangat menikmati hidupnya. Namun, perselisihan di dunia membuat semuanya berubah. Tidak mungkin baginya untuk hanya melindungi Dusun Darmadi.Apabila Ciputra menguasai kesembilan provinsi, Wira pasti akan diincar olehnya. Itu sebabnya, dia terpaksa melawan Ciputra agar dirinya tidak berada dalam bahaya di kemudian hari.Pagi harinya, Wira langsung berkemas dan menuju ke utara. Dia harus segera menemui Senia. Hanya dengan mengatasi semua masalah ini, Wira baru bisa berperang mati-matian dengan Bhurek. Perang ini memang tidak dapat dihindari. Asalkan mengatur semuanya dengan baik, d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1706

    Para jenderal yang berdiri di belakang sontak mengangguk sebagai tanda setuju. Bagaimanapun, siapa pun yang bisa duduk semeja dengan Wira akan merasa sangat terhormat, bahkan jauh lebih terhormat daripada semeja dengan Jihan."Baiklah! Kita akan bersenang-senang nanti!" sahut Wira sambil tersenyum lebar.Tidak berselang lama, setelah mereka tiba di luar kota, Fahim menunjuk gunung di kejauhan sembari bertanya, "Tuan Wira, kamu sudah lihat gunung bersalju di depan itu? Semua orang Kerajaan Agrel bersembunyi di sana. Mereka pintar bertempur di pegunungan sehingga mendirikan kemah di sana sekaligus mencegah kita menyerang. Selain itu, mereka bisa melihat semuanya dari ketinggian itu."Ketika mendengar penjelasan Fahim, jenderal lain di belakang tampak berekspresi masam. Mereka adalah jenderal muda yang dipromosikan oleh Jihan. Sejak kecil, mereka telah belajar banyak, jadi termasuk jenderal berbakat.Hanya saja, meskipun memiliki begitu banyak pasukan, sampai sekarang mereka hanya bisa me

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status