Mendengar suara jeritan di luar, hati Ciputra tidak merasakan apa pun. Saat ini, dia hanya ingin segera menemukan Farrel.Setelah kasim itu diseret keluar, hanya tersisa Ciputra di dalam aula. Kemudian, dua pria tua berjubah hitam itu keluar dari tirai belakang."Raja, halnya sudah seperti ini, Anda nggak boleh berbelaskasihan lagi, kebaikan hati Anda akan menjadi kekejaman bagi kita. Kalau hal tentang Sekte Gunung membantu Raja ini ketahuan orang, Anda juga nggak akan lepas dari masalah ini."Meskipun perkataan kedua pria tua berjubah hitam itu terdengar sangat menghormati Ciputra, sebenarnya mereka hanya memperlakukannya sebagai alat saja.Saat mendengar mereka ingin menyerang Wira, Ciputra secara refleks menolak. Bagaimanapun juga, Wira dan dia adalah sahabat karib. Mereka telah melewati banyak hal bersama sebelumnya, dia tidak bisa membunuh Wira hanya karena alasan ini."Aku sudah mengatakan hal ini sebelumnya, 'kan? Aku nggak mungkin mencelakainya. Dia sangat berharga bagiku dan t
"Orang yang di dalam dengarkan baik-baik! Kalian sudah kami kepung. Kalau mengerti, segera keluar!""Segera keluar! Jangan sampai kami robohkan tempat ini. Kalau sudah bertindak, kami nggak tahu batasan lagi.""Dunia ini sungguh kumuh."Para ahli bela diri itu terus berteriak di luar dan Wira tentu saja mendengar perkataan mereka. Danu dan Doddy marah dan ingin keluar untuk melawan mereka, tetapi Wira menghentikan keduanya."Jangan tergesa-gesa. Kalian tunggu di sini dulu, aku keluar untuk bertemu mereka. Tampaknya kultivasi mereka nggak rendah, kalian mungkin bukan tandingan mereka."Wira berpikir Danu, Doddy, dan Julian sudah banyak membantunya, sehingga dia tidak ingin mereka berada dalam bahaya lagi. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk menghadapi orang-orang itu sendirian.Awalnya, Danu dan Doddy tidak setuju, tetapi orang-orang di luar itu makin angkuh dan mengganggu bisnis hot pot. Mereka tidak bisa melawan perkataan Wira, sehingga mereka membiarkan Wira pergi sendirian. Namun
Setelah selesai berbicara, Julian langsung meloncat ke bawah melalui jendela dan memanfaatkan karung di samping untuk mendarat di lantai dengan stabil."Tuan, aku akan membantumu."Sekarang kultivasi Julian dan Wira sama, sehingga kekuatan mereka meningkat jika keduanya bekerja sama. Wira memang tidak ingin Julian terlibat, tetapi situasinya sudah seperti ini dan dia tidak punya pilihan lain."Kamu pasti Gadis Suci dari Sekte Langit, 'kan? Benar-benar tak disangka, Gadis Suci dari Sekte Langit malah menikah dengan pria dari dunia luar.""Aku pikir Gadis Suci dari Sekte Langit begitu mulia, ternyata malah menikah dengan pria sembarangan. Fisik Bulan Dinginmu sudah sembuh? Apa kamu puas dengan malam pertamamu?"Wira berpikir mengapa orang-orang ini bisa tahu Julian adalah gadis suci dari Sekte Langit, karena tidak ada yang tahu tentang hal ini lagi selain Wira dan yang lainnya. Ini juga pertama kalinya mereka bertemu. Apakah Ciputra yang memberi tahu hal ini kepada mereka?Mendengar peng
Setelah mendengar jawaban itu, ekspresi Hasto menjadi serius. Dia benar-benar tidak menyangka orang dari Sekte Gunung ini berani sekali terlibat dalam urusan kerajaan. Apakah mereka lupa dengan kesepakatan mereka sebelumnya?Orang di depan itu masih terus memohon ampun, tetapi Hasto tidak ingin membiarkan orang ini tetap hidup. Bagaimanapun juga, semua orang di Sekte Gunung ini jahat. Mereka sudah melupakan kesepakatan sebelumnya dan sengaja datang ke kerajaan untuk mengacaukan situasinya.Dalam sekejap, pedang memotong tenggorokan dan ahli bela diri itu langsung mati, menunjukkan kemampuan Hasto yang sangat luar biasa. Setelah menyelesaikan semua orang itu, dia kembali ke hadapan Wira dan Julian."Kenapa sudah terjadi hal yang begitu besar baru bilang padaku?"Ekspresi Hasto terlihat serius. Bagaimanapun juga, hal ini berhubungan dengan Sekte Gunung, Sekte Langit, dan dunia luar, sehingga tidak boleh ditunda."Guru, kami juga baru tahu tentang hal ini dan butuh waktu beberapa hari unt
"Farrel, kamu nggak perlu takut, nggak ada orang kakakmu di sini. Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja dengan berani. Kita pasti akan menolongmu!""Benar. Farrel, kamu anggap saja kami ini temanmu, katakan saja dengan berani.""Nona, kamu nggak perlu takut. Apa yang sebenarnya mereka lakukan di istana, kamu katakan dengan cermat. Kita pasti akan menolongmu."Semuanya mengira Farrel ketakutan, sehingga tidak berani mengungkapkan kebenarannya dan mereka semua mengelilinginya untuk menghiburnya. Namun, ekspresi Farrel tetap terlihat bingung, karena dia benar-benar tidak tahu. Jika tahu, dia pasti sudah mengatakannya."Aku benar-benar minta maaf. Kalau aku tahu, aku pasti akan mengatakannya. Tapi, aku juga nggak mengerti kenapa Kakak mengurungku."Farrel mengangkat kepalanya dengan ekspresi tegas. Dia benar-benar tidak berbohong, dia mengatakan yang sebenarnya. Hal ini mengejutkan semua orang di ruangan. Seorang putri malah dikurung dengan tanpa alasan. Mungkin saja ada alasanny
Memang benar apa yang dikatakan Wira. Sebelumnya, Ciputra memperlakukan Farrel dengan sangat baik, pasti ada alasannya mengapa kepribadian Ciputra langsung berubah drastis dalam semalam.Semua orang merasa sangat terkejut karena tidak menyangka Wira akan berpikir sejauh itu. Mereka semua pun tidak terpikirkan bahwa ada rahasia yang sulit diungkapkan di balik tindakan Ciputra. Bagaimanapun juga, mereka dilahirkan di keluarga raja. Tidak mungkin tidak memiliki ambisi dan tunduk pada seseorang begitu saja. Namun sekarang, sepertinya Ciputra mungkin pengecualian."Ternyata seperti ini. Mungkin Ciputra sekarang juga sangat menderita. Dia terpaksa mengurung adiknya dan sekarang harus berpura-pura terlihat kejam.""Danu selalu mengagumi orang seperti ini. Kalau kelak Ciputra dalam masalah dan minta tolong kepada kita, Bos harus menolongnya ya."Awalnya semua orang tidak mengerti mengapa Ciputra melakukan hal ini, tetapi mereka mulai mengerti setelah mendengar penjelasan Wira.Mendengar perkat
"Meskipun begitu, orang-orang di belakangnya itu juga nggak akan melepaskan kita. Untuk berpura-pura, Ciputra pasti akan mengirim orang untuk membunuh kita."Analisis Danu sangat masuk akal dan tentu saja Wira juga sudah mempertimbangkan hal itu. Namun, dia tidak khawatir karena ada Hasto bersama mereka. Jika orang-orang itu datang, semuanya juga bukan tandingan mereka."Meskipun begitu, kamu jangan lupa kita punya banyak ahli di sini. Selain itu, ada sesuatu yang belum kuceritakan kepada kalian. Ciputra pernah bertemu berduaan denganku dan kata-katanya sangat kejam, tapi aku menyadari dia ingin memutuskan hubungan kita agar orang-orang di belakangnya nggak menyerang kita. Sekarang, sepertinya kita sudah menyulitkannya."Memikirkan segala tindakan gegabahnya untuk menyelamatkan Farrel, Wira menggelengkan kepalanya.Saat masih berada di istana, Wira masih tidak mengerti mengapa Ciputra melakukan semua ini, tetapi begitu keluar, dia langsung mengerti. Sudah terjadi konflik seperti itu, C
"Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Turunkan perintah untuk mengisolasi seluruh kota. Pastikan kamu menangkap mereka, baik hidup maupun mati!" ujar Ciputra, masih dengan raut marahnya.Pria tua berjubah hitam itu mendengus lagi, lalu mengiakan dan undur diri. Setelah keluar, dia memandang Ciputra yang membelakanginya dan bergumam, "Di antara banyaknya cara, kamu sengaja memilih jalan yang memakan waktu dan tenaga. Ciputra, sebenarnya kamu yang bodoh atau aku? Niatmu terbaca dengan sangat jelas. Apa kamu benar-benar menganggap kami nggak tahu?"Pria tua berjubah hitam itu mendengus. Orang-orang Sekte Gunung yang mereka utus sebelumnya tidak bisa diandalkan. Jika begitu, dia hanya bisa mencari orang-orang yang lebih kuat.Ciputra yang berada di dalam ruangan tidak mengetahui isi pikiran pria tua berjubah hitam itu. Dia mengulum senyum tipis. Hatinya terasa lega karena adiknya baik-baik saja. Dia benar-benar berharap Wira segera membawa Farrel pergi sejauh mungkin dan tidak usah kem
Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai
"Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di
"Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla
Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan
Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang
"Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap
"Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.
"Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan
Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m