Share

Bab 1520

Author: Arif
"Tuan, kami sudah menyebarkan desas-desus yang Tuan perintahkan. Saat ini, semua orang di ibu kota sekiranya sudah mendengarnya," lapor seorang pengawal.

"Bagus! Aku mau lihat bagaimana ramainya ibu kota sekarang!" ujar Wira sambil memukul meja dengan pelan.

Wira menyuruh para pengawal setia itu mengikutinya pergi melihat keramaian di kota. Begitu turun ke lantai bawah, mereka mendengar orang-orang yang makan sambil membahas isu kematian Putri.

"Eh, kalian sudah dengar belum? Putri sepertinya sudah meninggal. Katanya, dia juga meninggal dengan tragis!"

"Masa? Kamu dengar dari mana?"

"Iya! Kabar ini sudah tersebar ke seluruh ibu kota. Kamu belum tahu? Ke mana saja kamu?"

"Terus, kenapa Putri bisa meninggal?"

"Kudengar Putri meninggal karena terlalu bersedih atas kematian mendiang Raja."

"Nggak, nggak. Kamu dengar versi ini dari mana, sih? Putri jelas-jelas mati dibunuh Raja saat ini. Padahal Putri adalah adiknya, anak kandung mendiang Raja! Dengar-dengar Raja kita saat ini merebut takht
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1521

    "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Putri sedang beristirahat di kamarnya, mana mungkin dihukum mati oleh Raja?" hardik pelayan itu.Begitu mendengarnya, semua orang sontak berlutut. Meskipun status mereka sama, pelayan ini bertugas untuk melayani Farrel sehingga posisinya lebih tinggi sedikit dari mereka.Para pelayan itu pun ketakutan hingga gemetaran, tidak tahu harus bagaimana menjelaskan. Mereka hanya mendengar rumor ini, tidak tahu benar atau tidak."Kak Ayu, jangan marah, kami hanya mengobrol. Kami juga nggak tahu rumor itu benar atau nggak.""Kalau nggak tahu apa-apa, jangan menyebarkan rumor di istana! Ini bukan rumah kalian! Hati-hati, jangan sampai kalian yang dihukum mati! Kalau mendengarnya lagi, aku akan melaporkannya kepada Putri!" sahut Ayu. Kemudian, dia mengempaskan tangannya dan pergi.Ayu harus segera memberi tahu masalah ini kepada Farrel. Bagaimanapun, rumor-rumor itu terlalu tidak masuk akal. Farrel harus mengambil tindakan agar rumor-rumor itu tidak beredar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1522

    Apa maksud Putri? Kenapa Putri menanyakannya hal seperti ini? Ayu kebingungan untuk sesaat."Aku tanya, kamu bisa keluar nggak?" tanya Farrel lagi. Hal ini sangat penting baginya. Dia harus mencari seseorang yang diizinkan untuk meninggalkan istana dan bisa dipercaya."Saya selalu mendampingi Putri, saya nggak bisa keluar dari istana," jawab Ayu dengan kepala yang tertunduk setelah bereaksi kembali.Farrel kembali merasa frustrasi. Rencana ini tidak mudah untuk dijalankan. Kini, sudah tidak banyak pelayan yang mengikutinya. Sementara itu, hanya Ayu yang bertugas untuk melayaninya.Setelah terdiam beberapa menit, Farrel sontak mendongak dan menatap Ayu dengan tatapan penuh tekad.Ayu pun kebingungan melihatnya. Farrel turun dari ranjangnya, lalu berjalan ke hadapan Ayu dan menggenggam kedua tangannya. Dia memapah Ayu sambil bertanya, "Ayu, kamu sudah mengikutiku sejak kecil. Bagaimana aku memperlakukanmu selama ini?""Putri, apa maksud Anda? Saya tentu merasa sangat bersyukur, Anda memp

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1523

    Keesokan pagi, Ayu segera datang ke kamar Farrel dan berkata, "Putri, saya sudah memikirkannya semalaman dan akhirnya mendapat ide. Tapi, saya butuh bantuan Putri dalam hal ini."Farrel langsung menyibakkan selimutnya untuk mendengar penjelasan rinci Ayu. Sementara itu, Wira masih menunggu informasi dari Farrel dengan cemas. Dia tidak tahu apakah wanita itu memahami maksudnya dan bisa mengirim informasi keluar ...."Ciputra membunuh banyak orang belakangan ini, 'kan? Ada bagusnya juga, rumor ini jadi berhenti beredar, nggak ada yang berani bilang Putri sudah mati," gumam Wira yang berada di penginapan.Wira sangat khawatir Farrel tidak memahami tujuannya. Kalau sampai seperti itu, dia tidak akan bisa tahu lokasi Farrel dan menyelamatkannya, apalagi memahami situasi Keluarga Barus yang sekarang.Dunia ini sungguh aneh. Wira baru pergi beberapa bulan, tetapi kekacauan ini makin parah, bahkan kerajaan sudah diambil alih oleh raja baru.Wira mengepalkan tangannya dengan erat, lalu meninju

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1524

    Alhasil, ahli bela diri itu malah memanfaatkan kesempatan ini untuk menginjak tangan dan kaki Wira. Tenaga lawan sangat besar sehingga Wira hampir tidak bisa berdiri dengan stabil.Untungnya, reaksi Wira sangat cepat. Dia langsung mengayunkan tongkatnya ke lengan kanan lawan. Ahli bela diri itu tidak peduli pada luka kecil begini, jadi memilih untuk menyerang lagi.Wira bisa merasakan metode yang digunakan ahli bela diri ini cukup mirip dengan yang sebelumnya. Mereka seharusnya berasal dari perguruan yang sama."Hanya ini kemampuanmu? Kalau begitu, sebaiknya kamu cepat kabur. Kalau nggak, kamu akan mati tragis!" ejek ahli bela diri itu.Wira pun tidak peduli dan fokus menyerang. Dia belum memperlihatkan teknik tongkatnya yang luar biasa, mana mungkin main kabur saja?Sesudah melancarkan serangan berturut-turut, Wira mendapati bahwa lawannya ini memang hebat dan harus dihadapi dengan serius. Jadi, dia mengubah cara memegang tongkatnya."Astaga, caramu memegang tongkat aneh sekali. Janga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1525

    Setelah meninggalkan istana, Wira bertanya pada bawahannya, apakah sudah ada informasi dari Farrel atau belum. Alhasil, belum ada informasi apa pun.Di sisi lain, Farrel mengernyit setelah mendengar rencana Ayu. Dia tidak tahu apakah rencana ini bisa dijalankan atau tidak, tetapi tidak ada cara lain lagi sehingga hanya bisa dicoba.Kemudian, keduanya sama-sama datang ke aula istana. Farrel memegang perutnya sembari meratap kesakitan, sedangkan Ayu tampak sangat cemas."Putri, Putri! Apa yang terjadi? Pengawal, cepat tolong Putri!" seru Ayu sambil merangkul Farrel. Hal ini pun membuat orang-orang sontak berkerumun."Ada apa?""Entahlah, Putri tiba-tiba memegang perutnya dan berteriak kesakitan. Sepertinya Putri nggak tahan lagi, tolong biarkan aku keluar mencari tabib!" pinta Ayu.Akting kedua wanita ini sungguh luar biasa. Ayu terdengar sangat menyedihkan, sedangkan teriakan Farrel terdengar sangat kesakitan.Melihat ini, para pengawal pun tampak ragu. Bagaimanapun, Raja telah berpesan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1526

    Ayu membuka kain tersebut, lalu akhirnya melompat ke luar. Untung saja, dia tidak ketahuan. Setelah bertanya sana sini, Ayu akhirnya tahu lokasi restoran hotpot dan langsung berlari ke sana.Setibanya di restoran hotpot, Ayu melihat banyak sekali pengunjung. Para rakyat sangat menyukai restoran ini, bahkan ada banyak bangsawan yang makan di sini.Begitu masuk, Ayu langsung berteriak, "Bos, Bos, apa kamu di restoran? Ada yang ingin kubicarakan denganmu!"Pemilik restoran hotpot segera menghampiri mendengarnya. Dia melirik Ayu, lalu membawanya ke pojok dan bertanya, "Nona, apa yang terjadi? Katakanlah.""Putri menyuruhku menyampaikan pesan. Dia berada di sebuah kediaman terpencil di selatan istana. Dia sudah mengikat pita merah di pohon besar depan pintu. Tolong sampaikan informasi ini kepada Tuan Wira!" jelas Ayu. Selesai berbicara, dia langsung berlutut sebagai tanda memohon.Pemilik restoran ini adalah bawahan Wira sehingga langsung memahaminya. Akan tetapi, dia tidak menyangka bahwa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1527

    Begitu mendengar keributan, Ciputra kira-kira sudah bisa menebak apa yang terjadi. Akan tetapi, dia tidak menduga para ahli bela diri itu akan bertindak begitu cepat.Begitu para pembunuh itu tiba, mereka langsung menyerbu ke luar dan memulai pertarungan. Itu artinya, orang yang berjaga di kediaman Farrel berkurang banyak."Bodoh sekali! Apa kalian nggak punya otak? Para pembunuh itu sudah pasti hanya umpan. Gimana dengan Farrel kalau kalian pergi begitu saja? Wira pasti sudah tiba di kediamannya!" tegur Ciputra.Sejak rumor aneh itu beredar, Ciputra sudah mencurigai Wira. Dia tahu bahwa Wira tidak mungkin mengabaikan Farrel. Jadi, rumor itu diciptakan Wira agar Farrel tahu dirinya telah kembali.Ciputra duduk di singgasana. Tiba-tiba, tampak beberapa pria berpakaian hitam berjalan keluar dari samping. "Aku mau kalian pergi ke kamar Putri sekarang. Kalau Putri kabur, segera kejar dia. Aku mau dia kembali, tapi kalian nggak boleh melukai orang yang bersamanya!"Ciputra awalnya merasa hu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1528

    Biksu botak itu tidak tahu dari mana Wira mempelajari keterampilan ini. Jelas-jelas basis kultivasi mereka sama, tetapi Wira sanggup melawan 10 orang sekaligus.Menurutnya, Wira tidak seharusnya hidup di dunia ini. Begitu berkembang, Wira hanya akan menjadi momok untuk Sekte Gunung mereka!Setelah memikirkan ini, tatapan biksu botak itu dipenuhi niat membunuh. Dia mengeluarkan tongkat miliknya, lalu mengayunkannya ke arah Wira.Untungnya, Wira sudah merasakan niat membunuh itu sejak awal sehingga langsung mengelak. Ada terlalu banyak orang di sini, dia tidak boleh bertarung terlalu lama. Jika sampai Ciputra datang, akan sulit baginya untuk kabur.Wira menatap mereka dengan tatapan dingin, lalu mengeluarkan pistol dari sakunya. Biksu tua itu sudah pernah mendengar tentang kehebatan pistol, tetapi belum punya cara untuk melawan."Semuanya, hati-hati! Senjata rahasia ini sangat berbahaya. Kepung Wira, serang dia satu per satu!" perintah si biksu botak. Dia terkejut melihat pistol itu, lal

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status