Share

Bab 1358

Author: Arif
"Jadi ... aku hanya bisa pergi."

Setelah Julian mengatakan itu, Wira mengernyitkan alisnya dan berkata, "Julian, aku tahu ada banyak hal yang kamu sembunyikan dari kami, tapi aku pikir ... setidaknya kita sudah berteman, ada beberapa hal yang harusnya kamu katakan kepadaku. Apalagi, aku juga tahu ada beberapa hal yang nggak bisa kamu sembunyikan dariku terlalu lama!"

Apa yang dikatakan Wira memang benar. Dia tahu tentang Sekte Langit dan Sekte Gunung, sehingga meskipun Julian menyembunyikannya, suatu hari nanti dia pasti akan tahu.

Julian menatap Wira dan menarik napas dalam-dalam. Setelah mempertimbangkannya sejenak, dia baru berkata, "Tuan, aku nggak bermaksud menyembunyikannya darimu, tapi ... kamu sudah tahu pun nggak akan ada cara! Aku ... adalah orang yang akan mati suatu hari nanti. Lebih cepat atau lama mati pun sama saja! Aku nggak mengatakannya karena aku nggak ingin kalian mengkhawatirkanku ...."

Julian langsung berbicara. Saat mengatakan itu, matanya mulai memerah.

Mendenga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Totenkopf ss
Keluarga keluarga ee kucing pasukan zirah hitam mati gada empati nya pula author mabok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1359

    Sejak kecil hingga dewasa, Julian dan Rossa harus menjalani pelatihan yang ketat seumur hidupnya demi satu pertarungan yang diadakan setiap 60 tahun sekali ini. Mereka terus berlatih dan nyawa mereka ditentukan hanya dalam satu pertarungan itu, mereka tidak merasakan kebahagiaan.Bagi Julian, hal ini membuatnya makin menderita. Pasalnya, dia sudah menderita penyakit Fisik Bulan Dingin ini sejak kecil dan makin parah seiring dengan bertambahnya usia. Sekarang, dia sudah hampir tidak bisa mengendalikan penyakitnya itu. Sejujurnya, dia bisa hidup sekarang pun sudah termasuk sebuah keajaiban.Saat ini, melihat pertarungan di Gunung Langit sudah makin dekat, hati Julian pun perlahan-lahan merasa tenang. Dia menyadari kematian tidak menakutkan, melainkan harapan yang terus-menerus meningkat hingga menjadi keputusasaan yang paling menakutkan.Melihat ekspresi Julian yang sedih, membuat Dewina merasa makin kasihan. Dibandingkan dengan Julian, dia merasa dirinya benar-benar sangat bahagia. Mesk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1360

    Wira hanya peduli dengan keselamatan Julian. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Julian dan berkata, "Julian, aku tahu kamu sangat mementingkan Sekte Langit. Tapi menurutku, ayah dan ibumu nggak ingin melihatmu menjadi korban. Jadi, anggap saja hal ini nggak pernah terjadi."Pemikiran Wira sangat sederhana, dia hanya khawatir Julian akan berada dalam masalah. Selain berharap agar Julian tetap aman, dia tidak memiliki keinginan lainnya. Oleh karena itu, dia tentu saja berpikir pertarungan di Gunung Langit ini adalah hal yang paling berbahaya.Mendengar perkataan itu, Julian menghela napas. Dia mengerti maksud perkataan Wira dan tahu perannya sangat kecil. Dia juga pernah berpikir untuk melepaskan semuanya dan menikmati hidupnya yang tersisa beberapa tahun ini. Namun, dia juga berpikir untuk menanggung tanggung jawab ini. Bagaimanapun juga, dia adalah anggota Keluarga Triaji. Jika mundur sekarang, dia tidak memiliki keberanian untuk menghadapi leluhurnya."Tuan, aku mengerti, tap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1361

    Julian menyimpan pistol tersebut, lalu menatap Wira dan lainnya lekat-lekat. Tampak rasa syukur dan keengganan dari sorot matanya."Ya, pasti!" ujar Julian dengan mata memerah. Sejujurnya, dia juga tidak ingin meninggalkan Wira dan lainnya. Namun, dia khawatir Sekte Gunung melakukan sesuatu sehingga terpaksa pergi.Setelah Julian menunggang kuda dan pergi, Wira menatap sosok belakangnya dan menghela napas. Dia berucap, "Gadis yang sangat baik. Sayangnya, dia malah mengidap penyakit parah. Hidup ini ... benar-benar nggak adil."Wira sungguh menyayangkan hal ini, tetapi tidak berdaya. Julian jelas-jelas begitu baik, tetapi malah mengidap penyakit. Mungkin, langit iri dengan orang berbakat. Jika tidak, Julian sudah pasti sangat bahagia sekarang."Hais, entah kapan kita bisa bertemu lagi. Jujur, aku nggak rela dia pergi begitu saja ...," ucap Dewina.Begitu mendengarnya, Wira pun tersenyum sambil menyahut, "Nggak rela? Kenapa? Nggak ada yang membantumu bekerja lagi, ya?"Wira tentu hanya b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1362

    "Hm ... gimana, ya? Aku memang berpikiran seperti itu. Bagaimanapun, Julian sangat baik. Aku tentu ingin menjadikannya saudaraku. Kenapa?" sahut Dewina dengan jujur.Ini memang keinginan Dewina. Jika bertemu wanita yang mereka sukai dan wanita itu kebetulan juga mencintai Wira, mereka tentu akan membantu Wira menerima selir."Nggak perlu, mana ada istri yang terus mencarikan wanita untuk suaminya," ucap Wira dengan tidak berdaya. Dia benar-benar pasrah melihat ketiga istrinya ini."Serius?" tanya Dewina sembari mengejapkan matanya."Tentu saja, hubungan itu harus didasari perasaan kedua belah pihak, kalian nggak bisa sesuka hati menjodohkanku. Selain itu, aku bukan pria yang langsung jatuh cinta hanya karena melihat wanita cantik. Yang paling penting bagiku adalah perasaan, bukan paras. Mengerti?" jelas Wira.Baik Wulan, Dian, ataupun Dewina, semua telah melewati banyak rintangan bersama Wira. Dia tidak langsung menaklukkan ketiga wanita ini setelah melihat kecantikan mereka."Baiklah.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1363

    Setelah berdebat cukup lama, mereka akhirnya berhenti. Wulan dan Dian terus mengikuti Wira, menanyakan hal-hal yang terjadi di Kerajaan Agrel.Kedua wanita ini tentu mengetahui beberapa kejadian, tetapi akan terdengar lebih nyata kalau mendengarnya secara langsung dari mulut Wira.Wira pun memberi tahu semua hal yang terjadi di Kerajaan Agrel selama setengah tahun ini. Namun, dia tidak memberi tahu tentang Julian, membiarkan Dewina yang menceritakannya sendiri.Dewina menatap Wulan dan Dian sambil berucap, "Kak Wulan, Kak Dian, kenapa kalian nggak tanya tentang Julian? Dia nggak pulang bersama kami lho."Begitu ucapan ini dilontarkan, mereka baru teringat pada Julian. Wulan bertanya, "Oh, benar juga. Di mana Julian? Kenapa dia nggak ikut pulang?"Dewina tersenyum misterius sambil menyahut, "Hehe, biar kuberi tahu dulu. Kalaupun Julian berada di depan kalian sekarang, kalian nggak akan bisa mengenalinya!"Wulan dan Dian bertatapan mendengarnya. Mereka merasa heran, jadi bertanya, "Apa m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1364

    Satu-satunya yang dikhawatirkan Wira adalah penyakit Julian.Setelah membahas tentang Julian, mereka sekeluarga pun makan bersama. Kini, Wira juga sudah memahami apa yang terjadi.Keluarga Barus memiliki pasukan kuat sehingga sudah siap untuk bertarung lagi. Kerajaan Nuala juga sama. Mereka menjadi makin kuat karena dukungan Keluarga Juwanto.Hanya saja, kedua pihak itu tidak memiliki pemikiran untuk menaklukkan Dusun Darmadi. Lagi pula, Provinsi Lowala sangat kuat sekarang, tidak akan sanggup untuk dijatuhkan.Wira sama sekali tidak peduli. Sesudah mengetahui begitu banyak rahasia, dia menjadi tidak tertarik dengan masalah kerajaan di dunia fana. Apalagi, Wira sudah memiliki kemampuan untuk menguasai dunia! Dia hanya tidak ingin melakukannya untuk sekarang!Awalnya, Wira tidak ingin terlalu kelelahan sehingga berniat mengabaikan masalah ini dan melewati kehidupan orang kaya. Akan tetapi, setelah mengetahui banyak hal, makin banyak pemikiran yang muncul di benak Wira."Sekarang aku sud

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1365

    Pada saat yang sama, beberapa orang sedang diam-diam mendekati. Raut wajah mereka tampak meremehkan."Membunuh orang biasa saja harus kita yang turun tangan, menjengkelkan sekali," ucap salah satu pria itu sambil mendengus.Dua pria lainnya pun terkekeh-kekeh dan membalas, "Nggak apa-apa, hanya membunuh orang kok. Lagian, kita sudah jarang turun ke dunia fana. Ada bagusnya juga bisa jalan-jalan.""Ya, hanya membunuh Wira, mudah saja. Jangan terlalu dipermasalahkan." Dengan begitu, ketiga orang itu pun menuju ke Dusun Darmadi.Ketika masih berada di kejauhan, ketiga orang itu tiba-tiba tercengang. Pria yang memimpin berkata dengan ekspresi merendahkan, "Cih, ada begitu banyak orang yang berjaga di luar. Sepertinya Dusun Darmadi ini lumayan juga.""Kamu benar, mereka semua ahli bela diri. Kalau orang lain yang datang, mungkin mereka sudah ketahuan sekarang.""Ya, Wira ini hebat juga. Aku nggak nyangka dia akan menyuruh begitu banyak orang berjaga di luar Dusun Darmadi."Semua pengawal ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1366

    Kecepatan ketiga sosok itu sungguh luar biasa."Di sini!" Tanpa berbasa-basi, ketiga pria itu sontak berteriak dan menyerbu ke arah belasan orang. Dalam sekejap, sudah ada 3 orang yang mati. Adapun yang lainnya, semuanya terluka parah."Hebat sekali!""Ini gawat!""Keluarkan senapan kalian!"Semua orang bisa merasakan bahaya yang ada. Tanpa ragu sedikit pun, mereka segera mengeluarkan senapan dan menyerbu ke depan.Danu dan Doddy sudah melihat ketiga orang itu. Mereka langsung berseru, "Tangkap hidup-hidup! Jangan bunuh mereka!"Ketiga pria itu pun terkekeh-kekeh dingin mendengarnya. Ingin menangkap mereka hidup-hidup? Sungguh konyol!Namun, saat berikutnya, ketiga pria itu sontak tercengang. Kaki mereka ditembak peluru sehingga mereka terjatuh ke tanah."Senjata rahasia apa ini? Cepat sekali!" Ketika musuh masih belum tersadar dari keterkejutan, Danu dan Doddy buru-buru mengeluarkan pistol dan menembak lengan mereka.Dalam sekejap, ketiga pria itu pun kehilangan kekuatan tempur. Kaki

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3017

    Wira berkata, "Baiklah. Kalau kalian berdua tulus ingin bergabung denganku dan bertobat, aku akan melupakan semua hal yang terjadi sebelumnya. Aku akan mengatur langkah selanjutnya. Kalau ingin bersandiwara, kita harus berakting dengan sungguh-sungguh agar kalian juga bisa menjelaskannya saat kembali nanti.""Aku akan bersiap-siap dulu, lalu pergi ke utara untuk bertemu dengan kalian dan melawan Senia bersama-sama."Setelah mengatakan itu, Wira tersenyum yang menunjukkan kerja sama mereka sudah tercapai. Jika bisa mengalahkan Senia tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, ini juga termasuk hal luar biasa dan dunia ini juga bisa damai untuk sementara waktu. Ini adalah hasil yang selalu diharapkannya. Pada saat itu, dia tidak perlu mengkhawatirkan nasib para rakyat di sembilan provinsi lagi."Terima kasih banyak, Tuan Wira," kata Kresna dan Ararya sambil memberi hormat setelah saling memandang. Mendapatkan pemimpin yang bijaksana adalah sebuah anugerah besar.Setelah semua sudah selesai d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3016

    Kresna pun menghela napas panjang. "Tuan Wira, kamu pasti masih ingat dengan peristiwa yang terjadi di Provinsi Yonggu saat itu, 'kan? Sebenarnya aku juga nggak berniat melakukannya, tapi Senia sudah menyandera seluruh keluargaku. Meskipun enggan, aku juga terpaksa harus melakukannya. Kalau nggak, seluruh keluargaku akan mati dan akhirnya memilih untuk nggak kerja sama denganmu."Setelah mengatakan itu, Kresna menundukkan kepala dan terdiam cukup lama. Saat di Provinsi Yonggu, dia sudah kehilangan salah satu orang kepercayaannya yang paling andal dan sekaligus kekasihnya yaitu Gina. Saat itu, Wira sudah memberinya jalan, tetapi dia tidak memilihnya. Oleh karena itu, sekarang menyesal pun sudah tidak ada gunanya.Ararya yang berada di samping juga segera menambahkan, "Tuan Wira, kami juga punya beberapa kartu truf di tangan kami. Selama bertahun-tahun ini, kami terus merekrut pasukan. Kalau nggak dalam situasi mendesak, kami juga nggak ingin memberontak. Nggak ada orang yang ingin menya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3015

    Di dalam penginapan.Karena penginapan ini terletak di tempat yang terpencil, biasanya tidak banyak tamu yang datang ke sana. Hari ini juga hanya Wira dan rombongannya yang menginap di sana.Setelah sempat keluar, pemilik penginapan yang tidak menyangka Wira dan rombongannya akan kembali lagi terlihat sangat senang dan segera menyiapkan hidangan terbaik lagi. Bagaimanapun juga, mereka sangat murah hati. Hanya menginap satu hari saja, pemilik penginapan sudah menerima penghasilan yang cukup banyak."Kalau semua makanannya sudah dihidangkan, kamu pergi dulu saja. Nggak ada kabar dari kami, kalian jangan masuk ke sini lagi," kata Wira sambil mengeluarkan seratus ribu gabak dan melemparkannya pada pemilik penginapan itu.Mata pemilik penginapan itu langsung bersinar, lalu segera menganggukkan kepala dan pergi dari sana. Penginapan yang begitu luas itu hanya tersisa Wira dan yang lainnya.Wira tidak bernafsu makan karena baru saja selesai makan, bahkan tidak ingin minum. Dia menatap Ararya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status