Share

Bab 1354

Author: Arif
"Melibatkannya ke dalam duniaku, aku merasa itu benar-benar ... nggak seharusnya!" kata Julian dengan jujur. Dia benar-benar tidak tega membiarkan Wira terlibat ke dalam dunia mereka. Dia tahu itu adalah jalan yang sulit.

Setelah mendengar perkataan itu, Senia buru-buru berkata, "Wira mungkin saja akan bersedia. Di dunia ini, dia sudah mampu menguasai segalanya. Kalau dia bersedia, dia akan menjadi penguasa tak tertandingi. Mungkin saja jalan itu baru bisa membuatnya penuh dengan semangat. Kalau nggak, dia sudah bisa mengendalikan dunia dengan usianya saat ini. Apa dia ingin terus hidup seperti ini seumur hidupnya? Aku yakin Wira pasti akan menyukai dunia kalian!"

Senia menyadari Wira memang terlihat seperti orang yang tidak memiliki banyak ambisi, tetapi dia bisa melihat apa yang sebenarnya diinginkan oleh Wira. Wira tidak begitu tertarik dengan dunia ini, karena dia adalah orang yang suka mengendalikan segala sesuatu sendiri. Jika Wira menyadari masih ada jalan lain yang baru dan ber
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1355

    Wira dan yang lainnya sudah sering melewati perjalanan pulang ke Provinsi Lowala ini, sehingga mereka tidak mengkhawatirkan apa pun.Saat memikirkan akan kembali ke Dusun Darmadi, Wira merasa sangat bersemangat. Dia sudah tidak bertemu dengan Wulan dan dian setelah pergi selama setengah tahun ini, dia sangat merindukan mereka. Selama perjalanan, dia bahkan terus bernyanyi.Sementara itu, Dewina merasa agak kecewa, bukan karena akan pulang ke Dusun Darmadi. Namun, karena sudah setengah tahun di sana, dia malah masih belum hamil. Hal ini membuatnya sangat frustrasi.Setiap kali ada kesempatan selama setengah tahun ini, keduanya akan bermesraan hingga larut malam. Setiap kali selalu berakhir gembira, tetapi dia tetap belum hamil. Awalnya, dia mengira ada masalah kesehatannya, tetapi ternyata bukan itu penyebabnya. Semua itu hanya karena belum takdirnya untuk memiliki anak saja, sehingga dia merasa sangat frustrasi. Sudah setengah tahun berlalu, dia seharusnya sudah hamil, tetapi siapa yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1356

    Untuk menghadapi salah satu Pasukan Zirah Hitam, bahkan Biantara sendiri pun tidak mungkin bisa langsung membunuhnya dalam sekejap mata. Selain itu, para prajurit itu bertindak dengan sangat cepat, dia sendiri juga tidak bisa melihat dengan jelas gerakan mereka. Namun, dia melihat para perampok itu bisa menghabisi para Pasukan Zirah Hitam itu dengan mudah. Kecepatan para perampok itu sungguh luar biasa."Siapa kalian sebenarnya?"Mendengar Biantara membentak, para perampok itu tertawa. "Sudah kubilang, tinggalkan harta dan wanita kalian. Kalau nggak, kalian pasti akan mati!"Biantara tahu mereka akan menghadapi kesulitan hari ini. Tanpa berpikir panjang, dia segera berteriak, "Kak Wira, cepat lari, orang-orang ini aneh!"Awalnya, Wira tidak menganggap serius hal itu dan masih duduk di dalam kereta kuda. Mendengar perkataan Biantara, dia pun buru-buru turun dari kereta untuk melihat situasinya dan langsung menjadi bingung. Ternyata, para Pasukan Zirah Hitam itu semuanya sudah mati.Pada

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1357

    Setelah Wira dan Biantara sama-sama menarik pelatuk senapan, mereka langsung berhasil menembak mati beberapa orang.Pada saat itu, tekanan Julian berkurang. Dia memukul pingsan seseorang, lalu menendang yang satunya lagi hingga terbang.Para perampok itu menjadi terkejut dan memandang Wira dengan ekspresi tidak percaya dengan kejadian itu.Wira dan Biantara juga tidak berbelaskasihan dan terus menembak. Setelah beberapa saat, dari sepuluh orang itu hanya tersisa dua orang yang masih hidup. Namun melihat rencana mereka sudah terungkap, dua orang yang tersisa itu juga langsung menembak diri mereka sendiri.Saat melihat mereka sudah mati, Wira baru menghelakan napas lega dan buru-buru mendekat. "Julian, kamu baik-baik saja, 'kan?"Sebelumnya, Julian hampir saja kehilangan nyawanya saat mereka sedang berlatih bersama, sehingga kali ini Wira pun merasa sangat khawatir. Namun untungnya, Julian baik-baik saja. "Tenang saja, Tuan. Aku baik-baik saja."Julian memang berkata seperti itu, tetapi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1358

    "Jadi ... aku hanya bisa pergi."Setelah Julian mengatakan itu, Wira mengernyitkan alisnya dan berkata, "Julian, aku tahu ada banyak hal yang kamu sembunyikan dari kami, tapi aku pikir ... setidaknya kita sudah berteman, ada beberapa hal yang harusnya kamu katakan kepadaku. Apalagi, aku juga tahu ada beberapa hal yang nggak bisa kamu sembunyikan dariku terlalu lama!"Apa yang dikatakan Wira memang benar. Dia tahu tentang Sekte Langit dan Sekte Gunung, sehingga meskipun Julian menyembunyikannya, suatu hari nanti dia pasti akan tahu.Julian menatap Wira dan menarik napas dalam-dalam. Setelah mempertimbangkannya sejenak, dia baru berkata, "Tuan, aku nggak bermaksud menyembunyikannya darimu, tapi ... kamu sudah tahu pun nggak akan ada cara! Aku ... adalah orang yang akan mati suatu hari nanti. Lebih cepat atau lama mati pun sama saja! Aku nggak mengatakannya karena aku nggak ingin kalian mengkhawatirkanku ...."Julian langsung berbicara. Saat mengatakan itu, matanya mulai memerah.Mendenga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1359

    Sejak kecil hingga dewasa, Julian dan Rossa harus menjalani pelatihan yang ketat seumur hidupnya demi satu pertarungan yang diadakan setiap 60 tahun sekali ini. Mereka terus berlatih dan nyawa mereka ditentukan hanya dalam satu pertarungan itu, mereka tidak merasakan kebahagiaan.Bagi Julian, hal ini membuatnya makin menderita. Pasalnya, dia sudah menderita penyakit Fisik Bulan Dingin ini sejak kecil dan makin parah seiring dengan bertambahnya usia. Sekarang, dia sudah hampir tidak bisa mengendalikan penyakitnya itu. Sejujurnya, dia bisa hidup sekarang pun sudah termasuk sebuah keajaiban.Saat ini, melihat pertarungan di Gunung Langit sudah makin dekat, hati Julian pun perlahan-lahan merasa tenang. Dia menyadari kematian tidak menakutkan, melainkan harapan yang terus-menerus meningkat hingga menjadi keputusasaan yang paling menakutkan.Melihat ekspresi Julian yang sedih, membuat Dewina merasa makin kasihan. Dibandingkan dengan Julian, dia merasa dirinya benar-benar sangat bahagia. Mesk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1360

    Wira hanya peduli dengan keselamatan Julian. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Julian dan berkata, "Julian, aku tahu kamu sangat mementingkan Sekte Langit. Tapi menurutku, ayah dan ibumu nggak ingin melihatmu menjadi korban. Jadi, anggap saja hal ini nggak pernah terjadi."Pemikiran Wira sangat sederhana, dia hanya khawatir Julian akan berada dalam masalah. Selain berharap agar Julian tetap aman, dia tidak memiliki keinginan lainnya. Oleh karena itu, dia tentu saja berpikir pertarungan di Gunung Langit ini adalah hal yang paling berbahaya.Mendengar perkataan itu, Julian menghela napas. Dia mengerti maksud perkataan Wira dan tahu perannya sangat kecil. Dia juga pernah berpikir untuk melepaskan semuanya dan menikmati hidupnya yang tersisa beberapa tahun ini. Namun, dia juga berpikir untuk menanggung tanggung jawab ini. Bagaimanapun juga, dia adalah anggota Keluarga Triaji. Jika mundur sekarang, dia tidak memiliki keberanian untuk menghadapi leluhurnya."Tuan, aku mengerti, tap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1361

    Julian menyimpan pistol tersebut, lalu menatap Wira dan lainnya lekat-lekat. Tampak rasa syukur dan keengganan dari sorot matanya."Ya, pasti!" ujar Julian dengan mata memerah. Sejujurnya, dia juga tidak ingin meninggalkan Wira dan lainnya. Namun, dia khawatir Sekte Gunung melakukan sesuatu sehingga terpaksa pergi.Setelah Julian menunggang kuda dan pergi, Wira menatap sosok belakangnya dan menghela napas. Dia berucap, "Gadis yang sangat baik. Sayangnya, dia malah mengidap penyakit parah. Hidup ini ... benar-benar nggak adil."Wira sungguh menyayangkan hal ini, tetapi tidak berdaya. Julian jelas-jelas begitu baik, tetapi malah mengidap penyakit. Mungkin, langit iri dengan orang berbakat. Jika tidak, Julian sudah pasti sangat bahagia sekarang."Hais, entah kapan kita bisa bertemu lagi. Jujur, aku nggak rela dia pergi begitu saja ...," ucap Dewina.Begitu mendengarnya, Wira pun tersenyum sambil menyahut, "Nggak rela? Kenapa? Nggak ada yang membantumu bekerja lagi, ya?"Wira tentu hanya b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1362

    "Hm ... gimana, ya? Aku memang berpikiran seperti itu. Bagaimanapun, Julian sangat baik. Aku tentu ingin menjadikannya saudaraku. Kenapa?" sahut Dewina dengan jujur.Ini memang keinginan Dewina. Jika bertemu wanita yang mereka sukai dan wanita itu kebetulan juga mencintai Wira, mereka tentu akan membantu Wira menerima selir."Nggak perlu, mana ada istri yang terus mencarikan wanita untuk suaminya," ucap Wira dengan tidak berdaya. Dia benar-benar pasrah melihat ketiga istrinya ini."Serius?" tanya Dewina sembari mengejapkan matanya."Tentu saja, hubungan itu harus didasari perasaan kedua belah pihak, kalian nggak bisa sesuka hati menjodohkanku. Selain itu, aku bukan pria yang langsung jatuh cinta hanya karena melihat wanita cantik. Yang paling penting bagiku adalah perasaan, bukan paras. Mengerti?" jelas Wira.Baik Wulan, Dian, ataupun Dewina, semua telah melewati banyak rintangan bersama Wira. Dia tidak langsung menaklukkan ketiga wanita ini setelah melihat kecantikan mereka."Baiklah.

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3017

    Wira berkata, "Baiklah. Kalau kalian berdua tulus ingin bergabung denganku dan bertobat, aku akan melupakan semua hal yang terjadi sebelumnya. Aku akan mengatur langkah selanjutnya. Kalau ingin bersandiwara, kita harus berakting dengan sungguh-sungguh agar kalian juga bisa menjelaskannya saat kembali nanti.""Aku akan bersiap-siap dulu, lalu pergi ke utara untuk bertemu dengan kalian dan melawan Senia bersama-sama."Setelah mengatakan itu, Wira tersenyum yang menunjukkan kerja sama mereka sudah tercapai. Jika bisa mengalahkan Senia tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, ini juga termasuk hal luar biasa dan dunia ini juga bisa damai untuk sementara waktu. Ini adalah hasil yang selalu diharapkannya. Pada saat itu, dia tidak perlu mengkhawatirkan nasib para rakyat di sembilan provinsi lagi."Terima kasih banyak, Tuan Wira," kata Kresna dan Ararya sambil memberi hormat setelah saling memandang. Mendapatkan pemimpin yang bijaksana adalah sebuah anugerah besar.Setelah semua sudah selesai d

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3016

    Kresna pun menghela napas panjang. "Tuan Wira, kamu pasti masih ingat dengan peristiwa yang terjadi di Provinsi Yonggu saat itu, 'kan? Sebenarnya aku juga nggak berniat melakukannya, tapi Senia sudah menyandera seluruh keluargaku. Meskipun enggan, aku juga terpaksa harus melakukannya. Kalau nggak, seluruh keluargaku akan mati dan akhirnya memilih untuk nggak kerja sama denganmu."Setelah mengatakan itu, Kresna menundukkan kepala dan terdiam cukup lama. Saat di Provinsi Yonggu, dia sudah kehilangan salah satu orang kepercayaannya yang paling andal dan sekaligus kekasihnya yaitu Gina. Saat itu, Wira sudah memberinya jalan, tetapi dia tidak memilihnya. Oleh karena itu, sekarang menyesal pun sudah tidak ada gunanya.Ararya yang berada di samping juga segera menambahkan, "Tuan Wira, kami juga punya beberapa kartu truf di tangan kami. Selama bertahun-tahun ini, kami terus merekrut pasukan. Kalau nggak dalam situasi mendesak, kami juga nggak ingin memberontak. Nggak ada orang yang ingin menya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3015

    Di dalam penginapan.Karena penginapan ini terletak di tempat yang terpencil, biasanya tidak banyak tamu yang datang ke sana. Hari ini juga hanya Wira dan rombongannya yang menginap di sana.Setelah sempat keluar, pemilik penginapan yang tidak menyangka Wira dan rombongannya akan kembali lagi terlihat sangat senang dan segera menyiapkan hidangan terbaik lagi. Bagaimanapun juga, mereka sangat murah hati. Hanya menginap satu hari saja, pemilik penginapan sudah menerima penghasilan yang cukup banyak."Kalau semua makanannya sudah dihidangkan, kamu pergi dulu saja. Nggak ada kabar dari kami, kalian jangan masuk ke sini lagi," kata Wira sambil mengeluarkan seratus ribu gabak dan melemparkannya pada pemilik penginapan itu.Mata pemilik penginapan itu langsung bersinar, lalu segera menganggukkan kepala dan pergi dari sana. Penginapan yang begitu luas itu hanya tersisa Wira dan yang lainnya.Wira tidak bernafsu makan karena baru saja selesai makan, bahkan tidak ingin minum. Dia menatap Ararya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status