Share

Bab 1325

Author: Arif
Yusri merasa Ongki ini adalah seorang pembawa masalah dan temperamennya tidak stabil, sehingga dia tidak berani bekerja sama dengan Ongki lagi. Jika terjadi masalah, dia pasti akan terlibat juga. Awalnya, dia berpikir hal ini tidak boleh terlalu mencolok seperti yang dikatakan Luki, masalah sebenarnya bukan Wira, melainkan pemerintah. Jika pemerintah benar-benar ingin menghadapi mereka, seberapa luar biasanya pun mereka tidak akan bisa menahannya.

Selain itu, hal yang paling penting adalah sekarang sedang terjadi kekeringan di Niaga dan perhatian pemerintah tertuju ke tempat ini. Jika mereka tidak menyelesaikan bencana ini, pemerintah pasti akan menghukum mereka atas semua tindakan mereka. Oleh karena itu, Yusri buru-buru menemui Luki dan memberitahunya semua hal ini.

Setelah mendengar hal itu, Luki mendengus dan langsung berkata, "Si bodoh ini pikir dirinya sangat cerdas, konyol sekali! Masalahnya sudah jadi seperti ini, orang ini ... kita nggak bisa membiarkannya lagi!"

Setelah mende
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zen Dharma
Terima kasih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1326

    Namun, Wira masih belum pergi. Dia masih memiliki 500 ribu uang emas, sehingga masih bisa melakukan banyak hal untuk Niaga. Satu hal yang tidak kalah pentingnya selain memberi bantuan pada korban bencana, Wira tidak bisa membiarkan suasana di sini terus berlanjut seperti ini. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mengatasinya.Waktu terus bergulir, hanya dalam sekejap seminggu telah berlalu. Setelah semuanya agak mereda, Wira memanggil Luki dan Yusri untuk menghadapnya."Kalian sudah bekerja keras untuk masalah bantuan korban bencana kali ini. Tenang saja, aku akan meminta penghargaan dari istana untuk kalian," kata Wira. Namun, keduanya tampak gugup mendengarnya. Penghargaan katanya? Tidak dijatuhkan hukuman saja mereka sudah patut bersyukur!"Tuan Luki, kamu ... sekarang sudah tahu letak masalah Niaga, bukan? Jadi ... kamu seharusnya sudah tahu apa yang harus kamu lakukan?" tanya Wira.Luki tentu saja mengerti ucapannya. Ongki sudah tidak bisa diselamatkan lagi, tapi masih ada Yusri!

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1327

    Wira akhirnya kembali ke Kerajaan Agrel. Hasil kerjanya yang memuaskan ini tentunya sangat mengejutkan bagi Raja Kresna. Di sisi lain, Raja Ararya tidak berani mengatakan apa pun. Meski belakangan ini dia banyak memikirkan rencana lainnya, Raja Ararya tidak berani melakukan tindakan gegabah.Bagaimanapun, saat ini mereka berada dalam pengawasan Raja Kresna. Mana mungkin Raja Ararya berani mengambil tindakan? Dengan adanya Raja Kresna, Raja Ararya tidak bisa melakukan apa pun. Hal ini juga membuat Wira lebih santai.Hari berganti hari, dalam sekejap, tiga bulan telah berlalu. Julian juga sudah kembali, Wira buru-buru menanyakan kondisi Senia."Tuan nggak perlu khawatir. Ibu Suri nggak apa-apa, dia akan kembali nggak lama lagi." Setelah mendengar ucapan Julian, Wira baru mengangguk puas. Hanya saja, dia tidak tahu ke mana Julian membawa Senia. Jika Wira mengetahuinya, dia pasti akan sangat terkejut!Sebab, orang yang menolong Senia tak lain adalah Biksu Baju Hijau!"Tuan, aku sudah mende

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1328

    Wira tentu saja tidak mengetahui hal ini, saat ini dia masih sedang sibuk berlatih.Keesokan paginya, Wira berangkat menghadiri rapat pagi seperti biasanya. Hanya saja, saat ini sedang tidak ada masalah apa pun, sehingga Wira juga sangat santai. Hanya dalam sekejap, beberapa bulan berlalu lagi. Waktu setengah tahun akhirnya telah tiba.Saat ini, Raja Ararya semakin aktif, dia selalu merasa dirinya punya peluang. Oleh karena itu, Raja Ararya benar-benar tidak bisa menahan diri lagi. Hanya saja, masalah ini terlalu sulit karena dia harus mengalahkan Raja Kresna terlebih dahulu.Posisi Raja Kresna sangat stabil dalam pemerintahan. Kekuasaan terbesar di Kerajaan Agrel saat ini berada di tangannya. Bahkan tidak ada yang tahu jelas berapa banyak pasukan yang berada dalam kendalinya, serta di mana semua pasukan itu ditempatkan.Bisa dibilang, tidak ada celah sama sekali untuk mengalahkan Raja Kresna. Karena itulah, Raja Ararya tidak bisa menemukan cara untuk mengalahkan Raja Kresna.Raja Arar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1329

    Keduanya pun duduk di tempat. Selain Wira dan Raja Ararya, tidak ada orang lain di samping mereka. Sementara hidangan yang dipersiapkan juga sangat mewah."Wira, kita sudah saling mengenal lama. Ini adalah pertama kalinya aku mentraktirmu makan, jadi aku persiapkan hidangan yang lebih mewah!"Setelah Raja Ararya berkata demikian, Wira memang merasa agak kaget. "Ini benar-benar terlalu mewah!" Wira menganggukkan kepalanya. Selain merasa kaget, dia juga bisa melihat betapa Raja Ararya bersungguh-sungguh dalam menyiapkan jamuan ini. Hanya saja, Wira tidak mengerti mengapa Raja Ararya sampai seniat ini?Apa tujuan Raja Ararya mempersiapkan semua ini untuk mentraktirnya? Namun karena tidak berhasil mendapatkan informasi apa pun tadi, Wira juga tidak menanyakan lebih lanjut lagi. Setelah itu, keduanya mulai menyantap makanan.Hidangan yang disiapkan Raja Ararya memang sangat Istimewa, bahkan setiap hidangan dipadukan dengan arak yang berbeda."Mari, hidangan ini dimasak dengan rebung. Jadi,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1330

    Biantara mengutus hampir 20 orang untuk mengantarkan makanan tersebut. Raja Ararya tadinya tidak terlalu peduli karena merasa dirinya telah mencicipi semua hidangan lezat di dunia ini. Namun saat melihat begitu banyak hidangan yang diantarkan, dia langsung termangu. Dia tidak pernah melihat semua hidangan ini sebelumnya.Setelah selesai meletakkan semua hidangan tersebut, para bawahan itu pun langsung pergi. Wira menyalakan api pada tungku hot pot. Tak lama kemudian, aroma yang nikmat memenuhi seluruh ruangan. Wira telah selesai menyiapkan saus untuk hot pot dan menyodorkannya ke hadapan Raja Ararya serta dirinya."Wira ... makanan apa semua ini?" tanya Raja Ararya. Aroma masakan itu sangat harum, dia tidak pernah mencoba masakan seperti ini sebelumnya."Ini namanya hot pot. Cara makannya mudah saja, masukkan saja semua bahannya untuk direbus. Setelah itu, ambil makanannya dan celup ke saus ini saja!" Setelah berkata demikian, Wira memperagakan cara makannya.Wira mencelupkan daging sa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1331

    Wira langsung tertawa dan menimpali, "Raja Ararya, kalau kamu suka, aku akan memberimu sausnya. Saat kamu ingin makan nanti, kamu bisa langsung mengambilnya."Raja Ararya langsung mengangguk. "Bagus sekali kalau begitu!"Kedua orang itu menikmati makanan mereka dengan puas, terutama Raja Ararya yang tidak pernah mencicipi semua makanan ini sebelumnya. Tentu saja dia semakin antusias.Selesai menikmati panggangan, mereka melanjutkan santapan dengan makanan lainnya. Seketika, Raja Ararya merasa semua masakan ini adalah kelezatan surgawi! Sambil makan, Raja Ararya juga mencari topik untuk mengobrol dengan Wira.Setelah makan cukup lama, mereka pun akhirnya sudah kenyang. Saat melihat Wira, Raja Ararya tertawa sambil berkata, "Wira, apa kamu tahu? Aku sudah melihat semua kekuasaan dan posisi di dunia ini seumur hidup. Semua itu nggak berarti, yang terpenting adalah kebahagiaan ...."Perkataan Raja Ararya ini justru membuat Wira tertegun. Kenapa orang ini malah berkata seperti ini? Bukankah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1332

    "Aku tahu orang seperti apa dia, dia juga pasti sangat paham dengan kepribadianku. Begini saja sudah cukup! Nggak perlu ketemu lagi dengannya. Aku hanya merasa sangat menyayangkannya. Biantara memang hebat, aku nggak khawatir padanya. Tapi akhirnya dia malah dicelakai olehmu!""Aku mengakui kekalahanku! Selain itu, yang paling penting lagi adalah, Raja Byakta juga sudah meninggal. Haeh .... Wira, mungkin perbuatanmu memang benar. Kalau kamu nggak menghentikan kita, negara ini mungkin sudah bermasalah!"Saat mengungkit insiden yang telah berlalu, Wira juga tentunya masih ingat akan hal ini. Saat itu, Raja Bakir yang memaksanya menghadapi Agrel. Hanya dalam sekejap mata, insiden ini sudah berlalu selama bertahun-tahun. Saat mengingatnya lagi sekarang, semua itu terasa sangat menarik. Saat itu, situasi di dunia ini masih belum sekacau sekarang."Wira, ada sebuah hal yang ingin kukatakan padamu. Sebenarnya ... masalah Selir Zendaya saat itu ... semua itu ulahku!" pinta Raja Ararya sambil m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1333

    Wira tidak tahu apa yang sedang direncanakan Raja Ararya. Karena itu, dia memutuskan untuk sengaja memberi celah dan kesempatan bagi Raja Ararya. Wira berpura-pura mabuk setelah meminum beberapa teguk arak lagi. Setelah itu, dia telungkup di meja dan berpura-pura tertidur.Pada saat ini, Raja Ararya sontak merasa sangat gembira. Dia tidak menyangka Wira akan mabuk. Hal ini membuatnya sangat kegirangan. Setelah itu Raja Ararya menarik napas dan mendekati Wira perlahan-lahan.Wira merasa agak gugup, terutama saat merasakan Raja Ararya semakin mendekatinya. Apa yang ingin dilakukan orang ini? Mencuri uang atau mau menodainya? Mustahil jika Raja Ararya mau mencuri uangnya karena Raja Ararya sendiri sudah cukup kaya.Menodainya? Apa mungkin Raja Ararya punya kelainan? Saat memikirkan hal ini, Wira merasa sangat cemas. Tak disangka ....Raja Ararya benar-benar mengulurkan tangannya untuk meraba tubuh Wira!Sialan! Ternyata Raja Ararya membuatnya mabuk karena menginginkan hal ini? Wira sangat

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3196

    Mendengar perkataan itu, Darsa menganggukkan kepala. Melihat Joko hendak pergi, dia baru teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Oh ya. Setelah selesai mengatur semuanya, datang lagi ke sini. Aku harus merencanakan beberapa hal lagi untuk langkah selanjutnya.""Baik!" jawab Joko.Setelah Joko pergi, Darsa mengernyitkan alis. Pada saat itu, dia melihat Zaki masuk dari luar. Dia langsung tertegun sejenak saat melihat Zaki, lalu bertanya, "Bagaimana? Pikiranmu sudah jernih?"Mendengar pertanyaan Darsa, Zaki menganggukkan kepala dan langsung berkata sambil memberi hormat, "Tuan Darsa, maaf, sebelumnya aku memang terlalu gegabah. Tapi, kali ini ada begitu banyak saudara kita yang tewas, aku benar-benar merasa nggak rela."Darsa tersenyum, lalu berkata, "Hehe. Ini bukan masalah, kita akan membalasnya lain kali. Kali ini mereka memang menang, tapi menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam dunia peperangan. Kalau kamu putus asa dan hanya memikirkan soal balas dendam karena kekalahan k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3195

    Setelah pasukan utara kembali ke kemah, Darsa tidak bisa menahan amarahnya saat melihat ekspresi Zaki dan berkat, "Zaki, sebagai jenderal garis depan, kenapa kamu begitu gegabah? Musuh pasti sudah menyiapkan jebakan di depan makanya mereka mundur, tapi kamu malah masih ingin membawa pasukan untuk mengejar mereka."Mendengar perkataan itu, wajah Zaki langsung memerah. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, "Kali ini memang aku yang salah perhitungan. Tapi, musuh kita benar-benar licik. Kalau kita terus membiarkan mereka begitu, kita akan terus dipermainkan mereka."Ekspresi Darsa langsung terlihat kecewa dan berkata dengan marah, "Tipu muslihat adalah hal yang biasa dalam perang dan ini sudah menjadi aturan sejak dulu. Apa yang kamu pikirkan? Aku beri tahu kamu, aku akan melupakan kesalahanmu kali ini kalau kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik."Darsa mendengus, lalu menoleh pada Joko dan berkata dengan pelan, "Bawa orang-orangmu untuk menghitung jumlah korban dan pasukan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3194

    Pengirim pesan itu segera memberi hormat, lalu langsung berjalan keluar.Setelah pengirim pesan itu pergi, Darsa baru menghela napas. Saat ini, semuanya sudah direncanakan, tetapi tergantung pada takdir apakah ini akan berhasil atau tidak. Jika 10 ribu pasukan ini masih tidak bisa membawa kembali Joko dan Zaki, situasinya akan makin merepotkan.Saat itu, Wira yang berada di medan perang tiba-tiba menoleh dan melihat musuh sudah mengerahkan tambahan 10 ribu pasukan pun terkejut karena hal ini di luar perkiraannya. Dia tidak menyangka musuh masih memiliki pasukan sebanyak ini dan sebelumnya mereka juga sudah menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Mengapa mereka tidak langsung mengerahkan seluruh pasukan?Sebelumnya, Wira dan pasukannya sudah berhasil menghancurkan semangat bertarung pasukan utara. Namun, begitu melihat musuh mendapat pasukan tambahan lagi sekarang, mereka langsung terkejut. Mereka tidak menduga musuh mereka ternyata begitu hebat.Tepat pada saat itu, salah seorang yang te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3193

    Begitu kedua belah pihak bertabrakan, suara benturannya langsung bergema dan kekuatan yang dahsyat membuat keduanya terlempar dari kuda mereka.Joko bisa begitu dipercaya Darsa karena ternyata kekuatannya memang luar biasa. Dia mendengus, dan segera memutar tubuhnya sambil mengayunkan senjatanya, lalu mendarat di tanah. Serangannya seharusnya sudah sangat cepat, tetapi dia tidak menyangka Arhan malah lebih cepat. Saat kakinya menyentuh tanah, Arhan sudah kembali menyerangnya.Keduanya bertarung dengan sangat sengit, membuat suasana medan perang menjadi makin kacau.Namun, pertarungan antara kedua orang itu malah membuat pasukan utara makin terdesak. Menurut mereka, kekuatan musuh mereka ini benar-benar luar biasa. Bahkan ada salah seorang prajurit yang berkata, "Kenapa pasukan musuh begitu kuat? Ini benar-benar merepotkan."Banyak prajurit lainnya yang menganggukkan kepala juga. Menurut mereka, kemampuan pasukan musuh kali ini benar-benar sangat hebat dan di luar perkiraan mereka. Bahk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3192

    Hayam menganggukkan kepala setelah mendengar Adjie berkata seperti itu, lalu segera berbalik dan memimpin pasukannya mendekati Wira.Saat melihat Agha juga memimpin pasukan untuk datang mengepung, Darsa yang berada di dalam tenda langsung terkejut. Dia selalu mengira bala bantuan dari pihak musuh hanya pasukan kavaleri yang bersembunyi di kegelapan, tetapi ternyata masih ada begitu banyak infanteri.Ekspresi Darsa langsung menjadi muram saat teringat dengan banjir yang tiba-tiba terjadi sebelumnya. Setelah tertegun sesaat, dia akhirnya menyadari semua itu adalah bagian dari jebakan yang sudah direncanakan musuh. Dia langsung berteriak dengan lantang, "Joko, bantu Zaki untuk mundur, sekarang bukan saatnya untuk menyerang."Ekspresi Joko berubah, lalu menganggukkan kepala dan berkata, "Baik, kita akan segera menerobos keluar."Namun, saat melihat pasukan musuh, seseorang yang berada di samping Joko berkata, "Sialan. Kita benar-benar nggak menyangka hal ini, tapi kekuatan mereka memang lu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3191

    Adegan ini benar-benar sama dengan situasi saat pasukan utara disergap sebelumnya, bahkan Zaki sendiri pun tidak menyangka hal ini akan menjadi seperti ini. Setelah terdiam beberapa saat, dia langsung berteriak agar semuanya mundur. Namun, para prajurit di bagian belakang tidak bisa mendengar suaranya, sehingga para kavaleri pun bertabrakan.Melihat adegan itu, Darsa yang merupakan komandan pasukan utara juga tercengang. Dia tidak menyangka para kavaleri yang tiba-tiba muncul ini begitu ganas, pasukan utara jelas tidak bisa menandingi kekuatan mereka. Dia langsung berteriak dengan lantang, "Joko, cepat pergi bantu Zaki, jangan biarkan dia jatuh ke tangan musuh."Joko yang terus mengamati situasi di medan perang pun langsung menyadari ada yang tidak beres dan segera maju ke depan.Melihat pasukan utara dikepung pasukan besar, Wira tersenyum dan langsung berteriak, "Semuanya, cepat serang mereka sekarang juga dan pastikan untuk menghabisi mereka semuanya."Semua orang merasa sangat berse

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3190

    Begitu para pemanah menghentikan serangan mereka, banyak orang yang terkejut. Beberapa saat kemudian, seseorang berkata, "Jenderal, waktunya sudah hampir tiba."Mendengar ini, Zaki mengangguk dan berseru dengan penuh antusiasme, "Kavaleri, serbu!"Gelombang besar pasukan berkuda langsung melesat ke depan, menyerbu dengan kekuatan penuh. Melihat ini, Wira tetap tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Di sisinya, Nafis dan Arhan tampak agak heran. Menurut mereka, jika kavaleri musuh sudah mulai menyerang, ini adalah waktu terbaik untuk menumpas mereka.Namun, ketika melihat Wira tetap tenang dan tidak segera menurunkan perintah, keduanya sempat tertegun.Beberapa saat kemudian, seolah-olah telah memperhitungkan sesuatu, Wira tersenyum tipis dan berkata dengan suara pelan, "Kalian berdua jangan terburu-buru. Tunggu sebentar lagi. Biarkan mereka mencapai puncak semangat mereka terlebih dahulu."Awalnya, Nafis dan Arhan masih kebingungan. Namun, mereka segera memahami maksud Wira. Tidak heran W

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3189

    Tak jauh dari Pulau Hulu, Wira bersama pasukannya menunggu dengan sabar. Saat ini, seorang mata-mata yang dikirim sebelumnya berlari kembali dan melaporkan dengan hormat, "Tuan, pasukan utara sedang berkumpul. Sepertinya kali ini mereka akan melakukan serangan kavaleri."Mendengar laporan itu, wajah Wira langsung berseri-seri. Dia mengangguk paham. Akhirnya kavaleri pasukan utara mulai bergerak. Jika mereka sudah mengambil langkah ini, sisanya akan lebih mudah ditangani.Segera, dia melambaikan tangannya dan berseru, "Kavaleri, bersiap!"Di barisan belakang, Arhan dan Nafis langsung mengepalkan tangan mereka sebagai tanda hormat dan merespons dengan lantang.Meskipun Wira membawa pasukan dalam jumlah besar, kavaleri yang dimilikinya sebenarnya tidak terlalu banyak. Selain 3.000 kavaleri dari Pasukan Harimau, dia hanya memiliki 5.000 kavaleri di bawah komando Nafis, sementara sebagian besar adalah pasukan infanteri.Itu sebabnya, Wira begitu menantikan pertempuran ini.Setelah beberapa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3188

    Bahkan, ada yang begitu bersemangat hingga berkata, "Kita sendiri pun nggak nyangka kekuatan kita kali ini akan begitu luar biasa. Kalau kita bisa menyelesaikan ini, yang lainnya pun pasti bisa kita atasi juga."Mendengar itu, para prajurit pasukan utara mengangguk setuju. Setelah berhasil menumpas musuh, wajah para bandit yang masih bertahan di garis depan pun berubah drastis, menjadi pucat.Beberapa dari mereka pun mulai bersuara, "Ini benar-benar di luar dugaan! Ternyata pasukan utara sekuat ini!"Ada yang tetap tenang, tetapi ada yang sangat bersemangat. Mereka merasa bahwa kemenangan sudah pasti di tangan pasukan utara.Melihat situasi ini, para prajurit tersenyum. Setelah menyelesaikan gelombang serangan ini, mereka mengangguk puas. Seseorang bahkan berkata dengan penuh semangat, "Ternyata para bandit ini nggak sekuat yang kita kira. Mereka bisa dilenyapkan secepat ini? Lemah sekali!"Di sisi pasukan utara, sorak-sorai kemenangan bergema. Menurut mereka, kekuatan mereka kali ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status