Share

Bab 1240

Author: Arif
Wira membiarkan siapa pun kaya, tetapi asalkan caranya benar dan legal. Jika kekayaannya didapat dari membunuh warga miskin, itu bukan kekayaan lagi, melainkan darah. Bukan seperti itu caranya untuk berbisnis dan menjadi kaya. Dia memang tidak peduli dan juga tidak bisa memedulikan tempat lain, tetapi Provinsi Lowala ini masih berada di bawah kuasanya.

"Kak, aku mengerti maksudmu. Tenang saja, aku tahu batasannya!" kata Wira sambil tersenyum agar Tony merasa tenang.

Setelah menghela napas, Tony tidak berbicara lagi.

Tak lama kemudian, matahari hampir terbenam. Banyak warga yang tidak berani tinggal di tempat itu lebih lama dan bergegas pulang ke rumah. Danu juga pergi mengurus sesuatu, hanya tinggal Julian yang duduk di samping Wira.

Saat melihat Wira, Julian menjadi penasaran dan akhirnya bertanya, "Tuan, kamu memang bisa membantu mereka dan kemampuanmu bisa membantu siapa pun, tapi ... apa ini bisa dianggap melanggar peraturan dunia ini?"

Mendengar perkataan Julian, Wira tentu saja m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mustang Gowa
penulis anjing,,,, terlalu banyak analisis inti ceritanya cma sepenggal, tpi analisisnya satu bab.. penulis sampah,,, anjing,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1241

    Setelah mendengar perkataan Wira, Julian tertegun sejenak. Dia tidak tahu mengapa Wira tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini. Perlu diketahui, kata "hidup" adalah pertanyaan yang paling sulit di dunia ini. Mungkin jarang ada orang yang bisa menerangkannya dengan jelas, tetapi dia adalah orang yang cerdas. Dia tahu Wira bisa menanyakan pertanyaan itu dan pada saat seperti ini juga, pada ada hubungannya dengan masalah di hadapannya ini.Setelah merenungkannya sejenak, Julian berkata, "Tuan, hidup ini sangat sulit untuk dijelaskan. Kalau menurutku ... hidup damai adalah yang paling penting."Mendengar perkataan Julian, Wira tertegun sejenak. Perkataan Julian ini terdengar memiliki wawasan yang luas, sama seperti dirinya. Namun, dia bisa berpikir seperti itu karena kehidupannya sebelumnya. Di kehidupan sebelumnya, Wira menghabiskan waktunya untuk belajar dan sudah meninggal sebelum menikmati hidupnya. Untungnya, dia masih memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya, sehingga dia baru bisa mer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1242

    Mereka tiba di desa, melihat Wira dan sang putra yang diikat. Galih selaku Kepala Keluarga Ismawan sontak berteriak dengan murka, "Berengsek! Lepaskan putraku atau akan kubunuh kamu!"Lebih dari 100 orang yang berada di belakang sontak mengeluarkan golok dan memasang ekspresi galak. Seluruh penduduk desa pun tercengang melihatnya. Mereka berlari dengan ketakutan."Ayah, tolong aku. Bunuh bajingan dan orang-orang rendahan ini! Jangan biarkan mereka lolos!" seru Sammy dengan penuh kebencian.Wira hanya tersenyum mendengarnya. Namun, para penduduk desa sudah ketakutan dan berlutut di tanah."Tuan, kumohon ... tolong jangan sakiti kami!""Ya, Tuan, kami mohon padamu ...."Galih mendengus dingin, lalu menghardik dengan berang, "Huh! Kalian semua pantas mati! Bocah, siapa kamu? Berani sekali kamu ikut campur masalah di sini. Kamu nggak tahu aku penguasa di sini?"Mendengar ini, Wira sontak tertawa. Dia membalas, "Kamu penguasa di sini? Menarik sekali."Di Provinsi Lowala, jelas-jelas Wira ad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1243

    Lima puluh orang ini mati terlalu mendadak, sampai-sampai tidak sempat bereaksi. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.Kejadian ini membuat seluruh penduduk desa tercengang dan ketakutan. Galih juga tidak menyangka bawahannya akan mati sampai tersisa 50 orang. Ini ... situasi macam apa ini?Wira hanya tersenyum melihat situasi ini. Kemudian, tampak 10 orang keluar dari sekitar. Semuanya memegang senapan. Sepuluh orang melawan 100-an orang, tetapi berhasil membunuh 50-an orang!Kemampuan seperti ini sungguh di luar dugaan! Akan tetapi, Wira tahu bahwa semua ini masih tidak ada apa-apanya!"Si ... siapa kamu sebenarnya?" tanya Galih yang terkejut dengan ekspresi ketakutan."Aku ... Wira!" jawab Wira setelah mendengus dingin. Terdengar pula amarah dari nada bicaranya.Begitu jawaban ini dilontarkan, semua orang sontak tercengang. Mereka tidak percaya bahwa pria ini adalah Wira, penguasa Provinsi Lowala yang membuat kebijakan baru."Ka ... kamu Wira? Nggak mungkin! Mana mungkin Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1244

    Wira tidak ingin mempertahankan orang-orang seperti ini karena akan mendatangkan kerugian. Makanya, dia tidak akan berbelaskasihan. Dia akan menghabisi Galih, membuatnya mengerti bahwa ini adalah balasan yang harus didapatkannya.Galih sungguh tercengang. Dia langsung berlutut di tanah sembari memohon ampun, "Tuan Wira, maafkan aku. Aku sudah salah, tolong ampuni aku untuk kali ini saja!"Galih benar-benar ketakutan. Dia tentu tahu sehebat apa Wira. Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana sekalipun tidak punya cara untuk melawannya. Lantas, bagaimana dengan dirinya yang hanya orang kaya kecil?"Mengampunimu? Konyol sekali! Memangnya kamu pernah berpikiran untuk mengampuni mereka?" timpal Wira yang mendengus dingin.Hari ini, Wira akan membuat orang-orang gentar padanya. Dia bukan hanya akan membunuh Galih, tetapi juga membuat semua orang tahu bahwa tidak boleh menindas rakyat.Selesai mengatakan itu, Wira mendengus lagi dan melambaikan tangannya. Suara tembakan lagi-lagi terdengar. Dalam s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1245

    Melihat situasi ini, Danu segera berhenti dan tidak melawan lagi. Dia mendekati selangkah demi selangkah, lalu bertanya dengan sungguh-sungguh, "Sebenarnya kalian siapa? Kenapa merampok di sini?"Para remaja pun ketakutan hingga sekujur tubuh gemetaran. Mereka tanpa sadar mengesot mundur. Ketika melihat Danu tidak berniat menyerang, melainkan menanyakan asal-usul mereka, remaja yang memimpin pun tiba-tiba berlinang air mata. Dia menjawab, "Kami ... kami dari Kabupaten Limfra.""Kabupaten Limfra?" Danu tertegun setelah mengetahui asal-usul mereka. Dia pun melirik Wira, lalu beralih menatap para remaja itu sambil bertanya lagi, "Lalu?"Remaja yang memimpin menyeka air mata di wajahnya. Dia menjelaskan seraya terisak-isak, "Kami nggak punya orang tua sejak kecil. Kami hidup saling bergantungan, nggak tahu cara menghasilkan uang ....""Kami pernah berjualan di pinggir jalan, tapi diusir orang dan dirampok. Kami ingin menyewa lahan untuk bercocok tanam, tapi nggak punya uang. Kami menjadi p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1246

    Seketika, ekspresi remaja pria tampak masam. Ketika berbicara, nadanya mulai terdengar murka. Dia menggertakkan giginya sambil berucap dengan penuh kebencian, "Kalau bukan karena bupati itu, kami nggak mungkin berakhir seperti ini."Wira menatap wajah gusar remaja itu. Ekspresinya sontak berubah menjadi serius. Dia pun bertanya dengan suara rendah, "Apa yang sebenarnya terjadi? Jelaskan dulu kepadaku."Remaja pria itu menyeka air mata di wajahnya. Tebersit kekesalan dan kebencian pada sorot matanya. Dia mengepalkan tangan dengan erat, lalu menyahut dengan sinis, "Bupati itu yang menindas kami!"Wira pun terkesiap mendengarnya. Dia bertanya dengan tatapan ragu, "Apa yang sebenarnya terjadi di sana?""Dia bukan hanya menjarah tanah, tapi juga menjarah harta kami!" jelas remaja pria itu."Apa? Ternyata ada masalah seperti itu?" Ekspresi Wira berubah drastis mendengarnya. Kalau Bupati Kabupaten Limfra benar-benar melakukan hal itu, rakyatnya sudah pasti menderita.Beberapa remaja di belaka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1247

    Hal ini sungguh di luar dugaan Wira. Dia awalnya mengira Keluarga Ismawan sudah sangat tidak tahu malu, tetapi ternyata Bupati Kabupaten Limfra lebih kejam lagi.Bupati ini memang menjalankan kebijakan baru, tetapi juga mengelabui rakyat. Tindakan ini sungguh kejam!"Jadi, kami nggak punya cara selain menjadi perampok begini. Kami sebenarnya nggak pengen, tapi nggak ada cara lain." Setelah mendengar penjelasan mereka, Wira pun menghela napas.Sepertinya, pemikiran Wira terlalu sederhana. Dia awalnya mengira orang-orang ini akan berterima kasih dengan adanya kebijakan baru. Tanpa diduga, mereka malah begitu serakah."Sepertinya, kita perlu mengerahkan pasukan," ucap Wira setelah menarik napas dalam-dalam. Dia benar-benar murka sekarang.Kalau situasi seperti ini terus berlanjut, hasilnya akan sangat buruk. Meskipun Provinsi Lowala tidak besar, takutnya sebagian besar wilayah di sini memiliki masalah serupa. Wira memutuskan untuk mengatasi dari sumbernya."Danu, panggil Biantara kemari."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1248

    Wira tentu memiliki pemahaman mendalam tentang Kerajaan Agrel. Namun, dia tidak tahu apa-apa tentang harem Kerajaan Agrel.Sejak meninggalnya mendiang Raja Kerajaan Agrel, Senia telah memegang kuasa selama bertahun-tahun. Para selir selalu mematuhi aturan, mereka seharusnya tidak memiliki kekuasaan apa pun! Lantas, mengapa bisa terjadi hal seperti ini?"Kak Wira, mendiang raja punya beberapa selir. Selain Senia, yang paling disayangi adalah Anaya dan Zendaya. Aku kurang mengenal keduanya. Tapi, Zendaya punya hubungan yang cukup dekat dengan Senia. Kalau dengan Anaya, hubungan mereka kurang dekat.""Tapi, Anaya seharusnya nggak punya alasan untuk membunuh Senia. Kak Wira, apa mungkin bukan mereka pelakunya?"Begitu mendengarnya, Wira mendengus dingin. Masalah ini tidak bisa diselidiki, tapi ... Kerajaan Agrel pasti akan mengalami kekacauan. Kekacauan ini bahkan lebih besar daripada kekacauan di Kerajaan Nuala.Ketiga raja Kerajaan Agrel tidak mungkin berani bertindak semena-mena karena

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3013

    Wira malas untuk menanggapi Agha, jelas Agha ini keras kepala. Meskipun dia terus menjelaskannya, mungkin juga tidak akan berguna dan semuanya hanya bisa bergantung pada Agha sendiri. Mungkin karena Agha masih muda, sehingga masih menolak beberapa hal. Seiring bertambah usianya, mungkin pandangan Agha akan perlahan-lahan berubah.Wira mengalihkan pandangannya pada Wendi dan perlahan-lahan berkata, "Nona Wendi, apa rencanamu selanjutnya? Setelah pulang nanti, bagaimana kalau kamu ikut aku pergi Gedung Nomor Satu. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan penuh hormat."Lucy yang duduk di samping juga segera menganggukkan kepala dan berkata, "Aku rasa nggak ada gunanya pergi ke Gedung Nomor Satu. Lebih baik ikut aku saja, kita kembangkan jaringan mata-mata bersama-sama. Kak Wendi pasti pernah dengar tentang jaringan mata-mata, 'kan? Ini adalah organisasi intelijen nomor satu di dunia. Kita butuh bakat seperti Kak Wendi."Dia berpikir Wendi memiliki bakat yang sangat langka dan juga mah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3012

    Wira dan rombongannya juga merasa agak lelah karena mereka menemui banyak masalah saat berada di wilayah barat, sehingga mereka memperlambat langkah mereka dalam perjalanan pulang ke Provinsi Yonggu. Mereka berhenti untuk beristirahat setiap kali melihat penginapan dan membuat perjalanan mereka menjadi jauh lebih lambat.Di sebuah penginapan. Melihat sudah hampir tiba di Provinsi Yonggu, Agha berkata sambil makan dan tersenyum, "Kak Wira, apa kita benar-benar akan pulang begitu saja? Aku sebenarnya nggak suka berada di rumah, lebih menyenangkan berada di luar seperti ini. Berjalan bersama saudara-saudara, bukankah itu adalah hal yang menyenangkan?""Kalau harus terus dikurung di rumah, tulang-tulang di tubuhku terasa berkarat. Kak Dwija, kamu juga merasa begitu, 'kan?"Sebenarnya, Agha hanya ingin terus berpetualang di luar.Begitu sibuk, manusia memang akan terbiasa dengan ritme itu. Namun, begitu bersantai, mereka juga perlahan-lahan menjadi jauh lebih malas. Keinginan untuk bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3011

    Dahlan menatap Senia yang berada di depannya dengan ekspresi khawatir. Mereka sudah berkali-kali mencari masalah dengan Wira, tetapi setiap kali hasilnya selalu tidak menyenangkan karena Wira selalu berhasil mengatasinya dengan baik. Ini semua bukan hanya karena Wira beruntung saja, tetapi karena Wira dikelilingi oleh orang hebat juga. Menghadapi Wira memang hal yang merepotkan.Meskipun kal ini Ararya dan Kresna yang langsung memimpin pasukan mereka dan ditambah dengan banyaknya pasukan elite, Dahlan merasa mungkin hasilnya juga tidak akan memuaskan. Namun, sekarang situasinya sudah mendesak, mereka tidak mungkin mundur lagi. Setidaknya tidak bisa menyerah begitu saja, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hasil terburuk terlebih dahulu.Senia yang berada di samping perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka kalah, ya sudah. Asalkan kita bisa menguji tekad mereka, itu saja sudah cukup. Ini juga salah satu tujuanku kali ini. Lagi pula, sebentar lagi kita mungkin akan bertarung habis-habi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status