共有

Bab 1231

作者: Arif
Julian berpikir ketiga istri Wira sangat cantik. Bahkan dia pun merasa terkejut saat melihat mereka.

"Nona Julian bilang ... dia sudah lama hidup berkeliaran dan nggak memiliki tempat tinggal, jadi aku membawanya pulang."

"Satu juta uang emas ini juga sudah disiapkan, ini milikmu sekarang. Aku juga sudah menyuruh Danu menyiapkan tempat tinggalmu."

Setelah Wira mengatakan itu, Julian buru-buru memberi hormat dengan perasaan sangat bersyukur.

Mendengar perkataan itu, ketiga wanita itu percaya, tetapi mereka tetap merasa terkejut. Bagaimanapun juga, Julian tidak terlihat seperti orang yang memenangkan perlombaan, apalagi hidup berkeliaran. Namun, mereka tidak terlalu memikirkannya. Wanita itu adalah orang yang dibawa suami mereka pulang, mereka tentu saja tidak perlu terlalu memikirkannya.

Tak lama kemudian, Julian juga sudah menetap di Dusun Darmadi. Namun, dia tidak melakukan apa pun selain terus mengikuti ketiga istri Wira. Setengah bulan sudah berlalu, ketiganya sangat menyukainya. Me
ロックされたチャプター
GoodNovel で続きを読む
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (3)
goodnovel comment avatar
Miftakul Ulum
persaan cepet banget bacanya,udah abis aja hahaha tambah 2 bab thor perharinya ...
goodnovel comment avatar
Poo Arimbawa
si Puspa. calon istri Wira.........
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
koq hari ini nggak ada kemajuan cerita apa2, pepesan kosong saja. isinya cuma pengumuman pemenang puisi siapa, lalu dibawa ke susun darmadi. 6 bab bisa dirangkum jadi dua kalimat saja. jadi punya pikiran mau berhenti saja membaca di aplikasi ini.
すべてのコメントを表示

関連チャプター

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1232

    Wira segera berangkat meninggalkan Dusun Darmadi dan tiba di kabupaten itu dengan cepat. Selama perjalanan, ketiganya melihat pemandangan yang dipenuhi dengan kekeringan dan tanah yang tandus. Jangankan makanan, bahkan rumput pun tidak ada."Kak Wira, sepertinya tempat ini sangat miskin, tapi penduduk sini juga terlalu malas. Mereka punya begitu banyak tanah subur, tapi mereka lebih memilih pergi mengemis daripada bertani."Ekspresi Danu yang berdiri di samping Wira terlihat meremehkan, bingung, dan berbagai emosi lainnya. Dia berpikir masyarakat di kabupaten itu hanya bisa selalu mengeluh tentang pejabat pemerintahan mereka tidak peduli. Masyarakat itu sama sekali tidak berpikir untuk mandiri, hanya berharap bisa mendapat sedikit subsidi dari pemerintah.Namun, belakangan ini sedang terjadi pertempuran, sumber daya yang tersisa juga tidak banyak dan hanya bisa memberi makan untuk para pasukan yang sedang bertempur. Selain itu, pemungutan pajak dan eksploitasi yang berkelanjutan membua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1233

    Melakukan sesuatu dengan pikiran yang lembut selalu memberikan hasil yang besar. Meskipun penampilan luar kurang menarik, asalkan hatinya baik saja sudah cukup.Mendengar perkataan Wira, keduanya sudah tahu Wira memiliki pemikiran yang lain di hatinya. Terkadang penampilan luar bisa menipu. Kenyataannya selalu tertutup, butuh seseorang yang berbakat untuk menemukannya. Wira adalah pahlawan di hati mereka. Tidak peduli di mana pun, Wira selalu menangani masalah di masyarakat, sehingga Wira juga tidak pernah mengeluh saat ditempatkan di tempat yang kesulitan seperti ini."Sebelumnya, aku pernah membaca di sebuah buku tentang semua tanah subur yang nggak ditanami dengan tanaman, karena semua tanah itu dikuasai oleh orang-orang kaya di tempat itu. Kalau ingin bertani, mereka harus membayar harga yang sangat tinggi. Dari sepuluh bungkus, mereka harus menyerahkan sembilan bungkus kepada tuan tanah dan satu bungkus sisanya kepada istana. Jangankan untuk bertahan hidup, bahkan benih untuk tana

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1234

    Biasanya, para bawahan itu sangat pandai membuat citra kedamaian. Mereka selalu melaporkan kabar gembira dan menyembunyikan masalah, bahkan sering melakukan tindakan yang memicu kemarahan orang. Penguasa kabupaten sebelumnya dikirim ke pengasingan karena korupsi dan melanggar hukum. Tak disangka, saat datang ke sini, Wira baru tahu kesalahan lama terjadi lagi."Aduh! Berani sekali. Kamu nggak lihat jalan ya?"Saat sedang merenungkan hal itu, Wira tidak menyadari ada seorang pria paruh baya di depannya.Pria paruh baya itu terlihat tergesa-gesa dengan ekspresi sangat sedih, seolah-olah dia sedang menghadapi masalah. Oleh karena itu, pria itu juga tidak melihat Wira yang lemah mendekat. Menurutnya, pemuda di depannya itu memang sangat lemah dan sama sekali tidak terlihat kuat. Namun, Danu meneriakinya hingga dia merasa sangat ketakutan. Saat melihat pakaian yang dikenakan Wira, dia menyimpulkan Wira harusnya tuan muda dari keluarga kaya."Maaf! Aku sungguh minta maaf ...."Pria paruh bay

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1235

    Pria paruh baya itu berdiri di tempatnya dan tidak tahu harus bagaimana, tetapi dia juga tidak tahan melihat ekspresi Wira yang kasihan. Pria itu merasa pemuda di depannya ini agak berbeda dengan tuan muda keluarga kaya lainnya, sehingga terlintas kebaikan di hatinya. Para warga sebenarnya sangat berbaik hati."Tuan, kalau kamu nggak keberatan, ayo ikut aku pulang. Aku juga nggak tahu apakah kamu bisa makan sayuran liar."Setelah mengatakan itu, pria paruh baya itu berbalik dan perlahan-lahan berjalan menuju tempat yang tidak jauh dari sana. Selama perjalanan, dia menjelaskan pemandangan saat ini dan menceritakan berbagai kisah lokal kepada Wira dan yang lainnya dengan sangat antusias.Selama perjalanan itu, Wira hanya mendengarkan pria paruh baya itu menceritakan berbagai hal yang menarik. Danu tak berdaya dan hanya bisa mengikuti, tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh Wira."Kak, aku lihat ada begitu banyak tanah subur di sini yang nggak dikelola, kenapa nggak ada ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1236

    Bahkan Julian yang biasanya selalu tenang juga merasa penasaran dan ingin pergi melihat sendiri tradisi acara pernikahan di tempat ini juga."Kalian berdua jangan ke sana, ini bukan acara biasa. Ini adalah acara pernikahan kepala desa menikahi istri muda. Keluarga mereka juga menguasai banyak tanah di sini dan hati mereka lebih kejam. Kalau ada keuntungan, dia baru akan menyewakan tanahnya kepada para warga seperti kami."Pria paruh baya itu segera menghentikan Danu yang hendak pergi meramaikan acara itu. Dia khawatir mereka akan tidak sengaja terlibat masalah, meskipun status orang-orang di depannya ini tampaknya tidak biasa. Namun, sebesar apa pun kemampuan orang-orang ini, mereka juga tidak mungkin berhadapan dengan kepala desa mereka."Menikahi istri muda?"Wira merasa ada yang aneh. Seorang pria memiliki tiga atau empat istri adalah hal yang biasa. Namun, kepala desa dari desa kecil ini akan menikahi istri muda, para warga malah terlihat tidak senang. Sebuah hal yang wajar jika ke

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1237

    "Setelah memberi hadiah, kalian semua bisa pulang. Kepala desa pasti akan mengingat setiap barang yang kalian berikan. Tenang saja, barang yang kalian inginkan pasti akan kalian dapatkan."Orang yang menerima hadiah itu tidak banyak omong kosong dan langsung mengusir para warga itu untuk pulang dengan ekspresinya yang tidak sabar.Melihat kejadian itu, Wira mengeluarkan beberapa uang perak dari sakunya dan meletakkannya di atas meja, lalu sembarangan menulis nama di buku catatan. Mata orang penerima hadiah itu bersinar saat melihat uang perak di meja itu. Para warga miskin itu pasti sama sekali tidak mampu memberikan uang perak. Jangankan uang perak, bahkan koin perunggu pun mereka tidak mampu. Mereka hanya bisa memberikan beras yang tak berharga itu sebagai ucapan selamat."Tuan, silakan masuk ke dalam ...."Wira mengayunkan tangannya dan langsung membawa Danu dan Julian untuk masuk ke dalam gerbang.Meskipun hanya pernikahan dengan seorang gundik, interior rumah itu dihias dengan san

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1238

    Semua orang di acara pernikahan itu tidak menyangka kali ini ada orang yang berani membuat masalah. Mereka ingin melihat bagaimana akhir dari nasib Danu yang malang ini. Semuanya duduk di samping dan menonton dengan santai, mereka sudah terbiasa dengan situasi seperti ini.Mereka bahkan merasa ini adalah suatu hiburan dan merasa sangat bersemangat setiap kali melihat pemandangan seperti ini. Mereka ingin melihat pemuda di hadapan mereka ini menangis dan berlutut di tanah meminta maaf. Bagi mereka, kepala desa adalah sosok yang berkuasa.Tiba-tiba terdengar suara perkelahian yang keras.Beberapa orang yang tidak tahan mendengar suara itu, lantas menutup mata mereka. Namun setelah itu, mereka membuka matanya lagi dengan sangat bersemangat. Mereka ingin melihat apakah pemuda yang membuat keributan itu sudah mati atau tidak. Namun, terjadi hal yang membuat mereka terkejut. Mereka hanya melihat beberapa pengawal yang sebelumnya diperintahkan oleh pengurus rumah itu berbaring tak bergerak di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1239

    Mendengar perkataan itu, semua anggota Keluarga Ismawan langsung menjadi bingung dan tidak berani percaya pemuda itu ternyata begitu sombong.Sammy mendengus, lalu langsung berteriak, "Kamu berani melukaiku? Percayalah, saat ayahku datang nanti, dia akan langsung membunuhmu!"Wira sama sekali tidak peduli, melainkan langsung memerintah Danu untuk mengikat Sammy dan Erlando. Kemudian, dia berdiri di atas panggung. Setelah memandang para tuan tanah dan petani, dia langsung berkata, "Penduduk desa, saat ini kebijakan baru Provinsi Lowala sudah dikeluarkan, semua orang boleh bertani dan berbisnis. Yang kami inginkan adalah semua orang kaya dan kuat, bukan hanya beberapa tuan tanah dan keluarga kaya ini saja. Kami nggak menginginkan kehidupan seperti ini, jadi kalian harus bersatu!"Wira menarik napas dalam-dalam. Provinsi Lowala ini memang tidak besar, tetapi banyak desa terpencil di pegunungan seperti ini. Dia sudah mengeluarkan kebijakan baru, tetapi pada akhirnya, ada daerah terpencil y

最新チャプター

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3014

    Ekspresi Lucy yang selalu berdiri di belakang Wira juga menjadi dingin."Tuan Wira, kami sama sekali nggak punya niat buruk. Kedatangan kami kali ini hanya untuk membahas sesuatu denganmu. Sejujurnya, kami berdua juga terpaksa bertemu dengan Tuan Wira dengan cara seperti ini," kata Kresna.Ararya dan Kresna segera turun dari kuda mereka dan memerintah pasukan di belakang mereka untuk berhenti, lalu mendekati Wira. Dwipangga juga segera mengikut di belakang mereka."Ada urusan apa kalian mencariku?" tanya Wira. Selama ini, hubungannya dengan kedua orang di depannya ini tidak begitu dekat, meskipun sebelumnya mereka sempat berinteraksi. Namun, sejak hubungannya dengan Senia makin memburuk, hubungan mereka juga makin merenggang.Lagi pula, orang yang berbeda suku pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Apalagi kedua raja di depannya ini juga berasal dari wilayah tandus di utara, Wira tentu saja tidak memiliki kesan baik terhadap mereka."Nggak perlu berpura-pura di depan kami. Kamu sudah l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3013

    Wira malas untuk menanggapi Agha, jelas Agha ini keras kepala. Meskipun dia terus menjelaskannya, mungkin juga tidak akan berguna dan semuanya hanya bisa bergantung pada Agha sendiri. Mungkin karena Agha masih muda, sehingga masih menolak beberapa hal. Seiring bertambah usianya, mungkin pandangan Agha akan perlahan-lahan berubah.Wira mengalihkan pandangannya pada Wendi dan perlahan-lahan berkata, "Nona Wendi, apa rencanamu selanjutnya? Setelah pulang nanti, bagaimana kalau kamu ikut aku pergi Gedung Nomor Satu. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu dengan penuh hormat."Lucy yang duduk di samping juga segera menganggukkan kepala dan berkata, "Aku rasa nggak ada gunanya pergi ke Gedung Nomor Satu. Lebih baik ikut aku saja, kita kembangkan jaringan mata-mata bersama-sama. Kak Wendi pasti pernah dengar tentang jaringan mata-mata, 'kan? Ini adalah organisasi intelijen nomor satu di dunia. Kita butuh bakat seperti Kak Wendi."Dia berpikir Wendi memiliki bakat yang sangat langka dan juga mah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3012

    Wira dan rombongannya juga merasa agak lelah karena mereka menemui banyak masalah saat berada di wilayah barat, sehingga mereka memperlambat langkah mereka dalam perjalanan pulang ke Provinsi Yonggu. Mereka berhenti untuk beristirahat setiap kali melihat penginapan dan membuat perjalanan mereka menjadi jauh lebih lambat.Di sebuah penginapan. Melihat sudah hampir tiba di Provinsi Yonggu, Agha berkata sambil makan dan tersenyum, "Kak Wira, apa kita benar-benar akan pulang begitu saja? Aku sebenarnya nggak suka berada di rumah, lebih menyenangkan berada di luar seperti ini. Berjalan bersama saudara-saudara, bukankah itu adalah hal yang menyenangkan?""Kalau harus terus dikurung di rumah, tulang-tulang di tubuhku terasa berkarat. Kak Dwija, kamu juga merasa begitu, 'kan?"Sebenarnya, Agha hanya ingin terus berpetualang di luar.Begitu sibuk, manusia memang akan terbiasa dengan ritme itu. Namun, begitu bersantai, mereka juga perlahan-lahan menjadi jauh lebih malas. Keinginan untuk bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3011

    Dahlan menatap Senia yang berada di depannya dengan ekspresi khawatir. Mereka sudah berkali-kali mencari masalah dengan Wira, tetapi setiap kali hasilnya selalu tidak menyenangkan karena Wira selalu berhasil mengatasinya dengan baik. Ini semua bukan hanya karena Wira beruntung saja, tetapi karena Wira dikelilingi oleh orang hebat juga. Menghadapi Wira memang hal yang merepotkan.Meskipun kal ini Ararya dan Kresna yang langsung memimpin pasukan mereka dan ditambah dengan banyaknya pasukan elite, Dahlan merasa mungkin hasilnya juga tidak akan memuaskan. Namun, sekarang situasinya sudah mendesak, mereka tidak mungkin mundur lagi. Setidaknya tidak bisa menyerah begitu saja, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hasil terburuk terlebih dahulu.Senia yang berada di samping perlahan-lahan berkata, "Kalau mereka kalah, ya sudah. Asalkan kita bisa menguji tekad mereka, itu saja sudah cukup. Ini juga salah satu tujuanku kali ini. Lagi pula, sebentar lagi kita mungkin akan bertarung habis-habi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status