Sandra tidak akan pernah membayangkan jika hari ini dirinya akan menikah dengan Austin, bahkan dia juga tidak tahu semua persiapan yang telah di siapkan Austin dengan baik, yang Sandra tahu hari ini dia duduk di meja rias dan dirinya di rias dengan sangat cantik. Untuk gaun yang dia gunakan untuk pernikahannya saja Sandra juga tidak pernah memilihnya sendiri dan bisa di pastikan ini semua memang pilihan Austin, jujur saja aku juga sudah bisa kabur dari sini dan aku juga harus melakukan pernikahan ini, dimana aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi. “Nona, apa baik-baik saja? Kenapa nona menangis?” tanya salah satu wanita yang sedang meriasku. Aku segera menggelengkan kepalaku dan berkata, “Tidak, aku tidak kenapa-napa, hanya saja aku sangat bahagia hari ini karena bisa menikah dengan seorang yang aku cintai,” ucapnya bohong dan tentu saja dalam hati Sandra sangat membenci Austin, karena dia memaksa kehendaknya sendiri. Saat ini Sandra sudah selesai berhias, dan dia mas
Selesai acara pesta pernikahan Austin kembali mengajak Sandra untuk pergi ke kamar mereka, Austin menyuruh Sandra untuk membersihkan badannya lebih dulu, sedangkan Austin menuju ruang kerjanya, dia melihat email masuk yang tidak lain pesan itu dari wanita simpanannya dulu, wanita itu mengajak Austin untuk bertemu, akan tetapi Austi langsung membalas pesan itu dan mengatakan jika dia sedang sibuk dan mungkin lain waktu saja. Austin menghela nafas panjangnya, dia melihat ke arah bingkai foto Sandra, dia tersenyum saat melihat senyuman Sandra yang begitu manis. “Kamu sangat cantik baby, namun sayangnya kamu sangat susah untuk ku kendalikan,” ucapnya pelan. Namun malam ini Sandra sudah menjadi milikinya untuk selamanya dan dia bisa melakukan apa saja tanpa harus menyakiti Sandra. Akan tetapi mau bagaimana juga dia harus pelan-pelan dan tidak boleh gegabah dalam melakukan hal apa pun itu. Di tempat lain Sandra sudah selesai dengan aktivitas membersihkan badannya, dia menggunakan bathrob
Paginya Austin baru saja kembali pulang, dia tidur di samping Sandra setelah membersihkan dirinya, dirinya memeluk Sandra dari belakang, bahkan Austin juga mencium tengkuk Sandra namun hanya berlangsung sebentar dan Austin langsung memejamkan matanya.“Good nigth baby,” ucapnya dengan mata yang sudah terpejam.Ya, Austin kembali pukul 03.00kst dan itu sebentar lagi pagi, dia terlalu larut dengan permainannya bersama dengan wanita itu, bahkan dia juga harus mengeluarkan banyak uang untuk membayar wanita itu. Seharusnya Austin tidak melakukan itu karena itu hanya akan melukai perasaan Sandra nantinya akan tetapi semuanya sudah terlambat dan pertengkaran semalam yang memulai adalah Sandra.Pukul 12.30kst Austin baru saja terbangun dan saat melihat ke samping dirinya tidak melihat Sandra dan bisa di pastikan memang Sandra tidak ada di kamarnya. Austin meregangkan tubuhnya dan berdiam sejenak agar nyawanya kembali, setelah itu Austin beranjak dari ranjang langsung menuju kamar mandi untuk
Saat ini Katty sedang menunggu kedatangan Gladwin, karena hari ini Gladwin sudah berjanji akan menjemputnya dan setelah itu mereka akan pergi berlibur menghabiskan akhir pekan. Entah kenapa berdekatan dengan Gladwin sedikit demi sedikit Katty bisa melupakan Evan, dimana laki-laki itu sudah bertunangan dengan adik Alena yang bahkan itu sangat membuat syok Katty, namu Katty segera melupakan segalanya, bagaimana juga dia sangat berterima kasih dengan Alena dan Devin yang sudah membantunya.“Hai, Katt. Kamu belum pulang juga?” tanya Devin yang baru saja datang, dan aku rasa dia melihatku tadi makanya dia menghampiriku.“Dev, i-iya. Aku masih menunggu sahabatku katanya dia akan menjemputku,” ucapku.Devin menganggukan kepalanya dan berkata, “Baiklah, kalqu begitu aku pulang duluan Katt, aku sudah tidak sabar ingin bertemu istriku,” ucap Devin, dan saat itu juga Devin langsung meninggalkanku.Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku yang terkadang melihat Devin bertingkah seperti anak kecil, p
Pagi ini Katty sudah sampai di kantor, dia juga sudah membersihkan ruangan Devin, bahkan dia juga sudah menyiapkan kopi, dan camilan untuk Devin. Katty duduk di kursinya sambil menunggu ke datangan Devin, mungkin sebentar lagi, Katty pun bergegas mengambil hpnya untuk mengirimkan pesan pada Alena, jika nanti sepulang kantor dia akan langsung ke rumahnya, akan tetapi dia harus bilang lebih dulu pada Alena.“Hai, bumil yang cantik dan baik hati. Hari ini aku main ke rumah kamu ya? Jika di bolehkan nanti sepulang dari kantor aku akan langsung ke rumah kamu saja, sekalian ikut makan malam bersama, hahahah, bolehkan ya?”Katty senyum-senyum sendiri saat dia membaca isi pesannya sendiri pada sahabatnya, bagaimana tidak? Dirinya seperti memaksa Alena, namun bukan Katty kalau tidak begitu. Tidak berapa lama pun hp Katty berbunyi dan itu memang balasan dari Alena, dia segera membacanya.“Hah! Pasti ada maunya, iya, boleh. Aku tunggu di rumah, bahkan aku juga akan masak makanan kesukaan kamu
Tinggal menunggu hari saja dimana Alena sebentar lagi akan melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan, bahkan Devin sudah tidak sabar menunggu kelahiran anak keduanya, Devin juga sudah mengambil cuti untuk menemani istrinya, dia tidak ingin jika nanti Alena sudah tiba waktunya melahirkan dia masih bekerja. Pagi ini juga Devin yang menyiapkan sarapan untuk Alena, dirinya memasak makanan yang sangat di inginkan Alena saat ini dan Alena hanya menatap Devin dari tempat duduknya.Alena tersenyum saat melihat Devin menyiapkan makanan untuk dirinya, “Aku bahagia, kita bisa hidup bahagia dengan tenang walau sempat terjadi salah paham.” “Aku juga bahagia honey, apa lagi sebentar lagi anak kita akan lahir dan keluarga kita semakin lengkap saja,” ucap Devin, dia berjalan sambil membawa piring berisi makanan dan di berikan pada Alena untuk mencicipi lebih dulu. Alena pun segera menyendok makanan yang di buatkan oleh Devin dan berkata, “Ini sangatlah enak sayang, kamu memang paling j
Pulang dari rumah sakit Evan mengajak Alice untuk kembali ke apartemennya lebih dulu, akan tetapi Evan di apartemennya tidak akan lama, dia akan kembali ke kantor untuk mengurus pekerjaannya. Sedangkan Alice memang akan ke apartemen Evan dan menunggu Evan sampai sore nanti, lalu malamnya mereka akan makan malam bersama. Walau mereka sering di sibukkan dengan pekerjaan akan tetapi mereka akan tetap meluangkan waktu untuk bersama, “Aku sempat merasa cemburu saat kamu tadi bertemu denganmu.” “Kenapa? Bukankah aku sudah menjadi milikmu dan selamanya juga akan menjadi milikmu baby,” ucap Evan, dengan satu tanganya mengusap punggung tangan Alena lalu menciumnya. “Entahlah, hanya saja aku merasa takut,” ucapnya kembali, Alice hanya takut, bagaimana nantinya jika Evan akan kembali pada mantanya, padahal mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. “Sudahlah, janagan memikirkan hal yang tidak-tidak karena selamanya aku akan menjadi milikmu selamanya,” ucap Evan, karena dia tidak
Mereka sungguh bahagia dengan kelahiran anak kedua mereka, dimana anak mereka terlihat sangat sehat dan menggemaskan, bahkan Kaendra sering berantem dengan Devin karena ingin menggendong adiknya. Kaendra adalah tipe anak yang cuek dan lebih menghabiskan waktunya dengan kesendiriannya, namun saat kelahiran adiknya dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama dengan adiknya, sudah dua hari ini Kaendra selalu menemani adiknya dan ujung-ujungnya berantem dengan Devin. Alena hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak dan papanya, kalau sudah berantem tidak bisa di pisahkan.Alena sudah kembali ke rumahnya, saat ini rumahnya ramai dengan orang tua dan mertuanya, mereka sedang berkumpul untuk melihat cucu mereka. “Sayang, aku mau makan masakan kamu, kamu mau masakin buat aku,” ucap Alena. Devin sedari tadi yang sedang bermain dengan anaknya kini pun dia segera beranjak dan berjalan mendekati Alena, “Kamu mau makan apa honey?” “Hm, bagaimana kalau ramyeon, aku ingin sekali maka