Luke Berhasil KaburDarren membawa Ralin dan Kenra kembali ke perancis tentunya dengan meninggalkan pesan, juga alamatnya kepada Lucy.Ralin akan memulai lagi hidupnya di perancis bersama putri tercintanya. Ia kembali menempati rumah dan memasukkan Kenra ke sekolah yang sama.Nenek Rose sangat bahagia dengan kedatangan mereka begitu juga dengan Petra yang menitikkan air mata saat melihat sahabatnya itu kembali.Ralin pun menceritakan semua yang telah ia lalui juga masa lalunya, tentunya dengan tidak di dengar oleh Kenra.Darren memintanya kembali bekerja, ia juga menjamin keamanan Ralin di sini.Berbeda dengan Kenzi, pria itu tampak uring-uringan sejak Darren tidak lagi menjawab panggilannya, sedangkan nomor Ralin dia tidak tahu.Ingin rasanya Kenzi pergi ke Kota Yonkers, tapi besok adalah pertemuan mereka dengan keluarga Derrik. Ayahnya ingin semua di selesaikan secepatnya.Mereka tidak menjual aset, tetapi menyerahkannya pada Derrik sebagai pengganti uangnya.Tanpa mereka ketahui De
Kejujuran LukeTiba di rumah, Kenzi meminta pelayan untuk memanggil kedua orang tuanya, karena malam ini juga Luke harus menceritakan apa yang terjadi padanya.Nyonya Rebecca dan suaminya turun ke bawah dan menghampiri kedua putranya dengan tatapan heran."Besok pagi saja kita bahas, kalian beristirahat saja!" ucap Nyonya Rebecca."Tidak bu, masalah ini tidak sederhana, ada sesuatu yang disembunyikan Luke dari kita," potong Kenzi cepat.Keduanya pun lantas duduk dan menatap Luke yang menunduk.Baru beberapa saat Luke berpindah tepat di bawah kedua orang tuanya dan menangis sejadi-jadinya."Luke ada apa ini dan kalian terluka?" Rebecca melihat memar di wajah Kenzi."Ibu, Ayah! Maafkan aku! Aku-aku lah yang mencuri uang perusahaan itu," kata Luke sambil menangis.Ketiganya tetap diam menunggu kalimat selanjutnya, mungkin saja Luke akan menceritakan semuanya malam ini."Uang itu, uang itu kuserahkan pada Violin dan ayahnya!"DuarrrCuaca malam yang mulai hujan dan bergemuruh seperti hati
Apa Kau Percaya Pada Putramu? Ternyata Leon belum menyerah untuk mendapatkan Ralin. Ia menyuruh anak buahnya untuk menangkap Lucy. Dia sudah menyelidiki teman satu apartemen Ralin."Aku sudah bilang tidak tahu, Ralin pergi saat aku sedang bekerja." Lucy tidak berbohong, dia memang sedang bekerja saat itu."Kau pikir aku percaya? Heh! Katakan saja Nona atau Kau akan menyesal karena menutup mulutmu." Anak buahnya membentak Lucy."Aku bilang tidak tahu, kenapa kalian memaksa?" Lucy berteriak tak kalah kencangnya."Oh, Kau berani pada kami, baiklah! Akan kupanggilkan bos kami dan dia akan menjadikanmu wanita penghibur." Anak buah Leon kembali mengancamnya.Lucy tetap menantang meski hatinya jujur sangat takut bila hal itu terjadi."Periksa semua yang ada di rumah ini, bahkan hal kecil sekalipun!" titah kepercayaan Leon, "Kau pegang gadis itu?" perintahnya pada satu orang.Jadilah Lucy di pegang erat agar tidak mengacau. Tidak ada yang luput dari pemeriksaan mereka hingga tiga puluh menit
Menemukan Ralin Dan Kenra "Tuan, tolong lepaskan kami! Kami tidak ada hubungannya dengan pria yang menyuruh kalian!" Ralin memohon pada dua pria itu. Dia sudah melihat siapa di panggilan video itu. Dugaan Ralin terhadap Leon ternyata terbantahkan."Tidak ada yang tahu apa hubunganmu dengan Tuan Derrik, lagi pula kami tidak tertarik mengetahuinya," balas penculik itu lalu terkekeh."Mom, Tangan Kenra sakit!" rengek Kenra. Gadis kecil itu sudah kebanyakan menangis sejak sadar dari pingsannya."Tuan, kalau kalian tidak mau membebaskan saya, tolong bukakan ikatan putri saya!" Ralin memohon untuk putrinya, hidupnya kenapa sangat menyedihkan sekali."Aku melihatnya seperti putriku, buka saja ikatannya!" bisik salah satu dari mereka."Kau gila, bagaimana kalau mereka melarikan diri?" temannya tidak setuju."Kita kunci pintu ini dari luar, beres. Lagi pula anak itu tidak akan mampu membuka ikatan tangan ibunya. " Pria itu punya alasan.Jadilah ikatan Kenra di buka, ia langsung memeluk mommyn
Permohonan RebeccaDarren memutuskan untuk pulang, tidak ingin berlama-lama melihat Ralin dan Kenzi. Sungguh masih ada yang mengganjal di hatinya, tidak mudah melupakan perasaan yang sudah cukup lama, bahkan Darren tidak melirik wanita manapun karena perasaannya pada Ralin."Ralin, nenek juga merasa berat berpisah dari kalian, tapi apa yang dikatakan oleh Nak Kenzi juga benar, kalian tidak bisa tinggal berdua, Nak." Nenek Rose memegang tangan Ralin yang sudah seperti putri baginya.Kenzi baru saja meminta Ralin untuk ikut dengannya, di sana Ralin dan Kenra akan lebih terjaga.Ralin menunduk sesaat kemudian menatap putrinya yang sedang bermain di luar bersama anak tetangga lain.Dia menghela nafasnya dan mengangguk setuju. Rasanya tidak ada lagi alasan untuknya, kehadiran Leon serta penculikan yang dilakukan Derrik sudah cukup mengancam nyawa mereka.Malam itu Kenzi menginap di situ, Ralin membentangkan kasur lantai di ruang tamu. Rumah Ralin tidak terlalu besar jadi ruang tamu dan kam
Orang Yang Mencelakakan Orang TuamuHari-hari berlalu dengan baik, meski hubungan antara Kenzi dan Ralin masih terlihat canggung. Kenra juga sudah mulai bersekolah kembali.Hanya Luke saja yang selalu waspada saat ini, karena takut kalau Derrik menyuruh orang untuk mengikutinya.Masalah tentang uang, Derrik tidak lagi membahasnya, akan tetapi Kenzi masih berusaha mencari bukti. Kenzi yakin pasti ada yang bisa dijadikan bukti untuk perbuatan Derrik. Rasanya tidak rela mengingat banyaknya uang itu dan selama ini mereka berlaku seolah meminjamkan uang padanya dengan syarat agar Kenzi menikahi Violin."Tidak terbayang kalau Violin jadi menantu ibu, perempuan licik." Rebecca belum bisa memaklumi hal itu."Sudahlah, jangan terlalu membencinya, yang penting Kenzi sudah tidak ada ikatan dengannya," sela suaminya, "yang aku risaukan hanya tentang masalah Luke saja saat ini." Tuan Robert selalu memikirkan hal itu karena dia tidak akan sanggup melihay putranya di dalam penjara.^^^^^^Malam ini
Mommy Ingin Memisahkan Kenra Dari Daddy? Violin merasa puas karena telah berhasil meracuni pikiran Ralin. Ia berharap wanita itu akan mempertimbangkan hubungannya dengan Kenzi."Ah, Ralin Kau memang banyak akal, hahaha!" Dia tertawa sendiri."Bila aku tidak bisa memilikimu, maka wanita manapun tidak ada yang bisa memilikimu, Kenz!" desisnya lalu kembali tertawa kencang.Violin menghabiskan malamnya dengan minuman beralkohol, sungguh dia belum bisa menerima keputusan Kenzi yang menolak dirinya setelah lama mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.Tinggal di rumah orang yang telah menipu kita adalah hal yang paling berat buat Ralin, ia benar-benar belum bisa menerima apapun alasan mereka memintanya jadi menantu, terlebih luka atas kepergian orang tuanya kini menyeruak semakin pedih.Ralin meminta pada Kenzi untuk pindah rumah, meski berat bagi Rebecca dan suaminya, tetapi mereka izinkan mengingat hubungan Ralin dan Kenzi yang belum sepenuhnya baik. Tidak ada salahnya menuruti
Kau Tidak Menyukainya? Polisi langsung melakukam penyelidikan, namun sudah seminggu belum ada kabar dari mereka.Ralin terus menjaga jaraknya dengan Kenzi. Pria itu pasrah dan tidak berani memaksakan Ralin agar bersikap lembut padanya.Biarpun begitu Ralin tetap memasak untuknya, mengurus segala keperluannya kecuali yang satu itu."Mom, kata teman Kenra mereka sering ke taman hiburan, di sana banyak permainan seru, apa boleh Kenra ke sana?" Anak itu bertanya saat mereka makan malam.Ralin tersenyum, "Oh ya, tentu saja, kapan Kenra mau?" Ralin mengusap rambut Kenra. Kalau itu dia tidak akan keberatan."Besok hari minggu, daddy boleh ikut?" Kalimatnya memelan di ujung. Kenra sedikit takut menanyakannya.Kenzi meneruskan makannya bersikap seolah tidak mendengar permintaan putrinya, padahal ia berharap Ralin mengangguk setuju."Boleh ya Mom?" Kenra mengguncang lengan Ralin, matanya menatap penuh harap.Ralin mengangguk seraya tersenyum paksa."Hore! Asyik! Besok akan Kenra tunjukkan pada