Share

Bukan Shaenette

Author: PrimasariLovexz
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Bukan cinta jika selalu ada kata maaf di ujung penyesalan"

Sanee berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang sepi di malam hari ini. Dia bertugas jaga malam hari ini. Sanee mempercepat langkah Kakinya kala hp di saku snelinya berdering dan heboh di lorong yang sepi ini. Nama Beruang Teddy, segera Sanee menggeser tombol hijau untuk menjawabnya.

"H--".

"Anjir, lo harus bantu Gue. Beneran bantuin Gue. Anjrit emang".

Belum juga Sanee mengatakan halo sudah dapat umpatan dari si Beruang teddy. Sanee mendengus sebal, kalau bisa dia suntik mati aja itu si Beruang teddy teman Shae.

"Lo misuh-misuh kenapa sih. Lo kalau emang udah sakit, Gue anterin beneran ke Rsj. Gue cariin dokter yang bagus sampai lo sembuh."

"Anjrit.  Sanee bangsat. Gue waras Anjir. Elo mesti bantuin Gue San. Detik ini juga!"

"Eh Beruang teddy. Mata Lo gak siwer kan?. Lo punya jam dinding gak sih?. Apa perlu Gue sumbang?".

"Kampret,  sialan lo Sanee. Gue samperin lo. Dimana lo?"

"Beruang teddy gila. Gue di rumah sakit, Gue kerja bego, berani nggak Lo ke sini sekarang?" Sanee mematikan telepon dari Beruang Teddy.

Sanee segera menonaktifkan hpnya, agar si Beruang teddy nggak akan menelpon dia kembali. Sanee berlari dan kembali ke ruangannya. Sanee berdiri di depan ruangan dokter spesialis. Dia mengetuk pintu ruangan itu sampai Terdengar suara dari dalam yang mengintrupsi dia masuk.

Sanee tersenyum dan masuk ke ruangan itu. Dia menyerahkan laporan yang dia kerjakan tadi. Dia masih harus berkonsultasi ke ahlinya.

"Mesti banget ya saya jam segini harus kesini?".  Sanee cemberut saat lelaki yang memakai sneli itu tersenyum padanya.

"Tentunya cantik. Kita mulai ya". Sanee mengangguk dan berdiskusi dengan 'dr. Anjasdinata sp. Og '

Sanee memutar bola mata malas, dia kembali memusatkan fokusnya pada laporan yang dia bawa tadi.

Anjas memandang wajah cantik Sanee saat dia menjelaskan laporan yang dia bawa tadi.

"Kamu mau gak jadi pacar saya cantik?".

Sanee berdiri dan mengumpulkan semua berkas pasien yang dia bawa tadi, bersiap untuk memukul wajah sok ganteng lelaki di depannya itu. Dia muak dengan beberapa pernyataan cinta semu, yang tidak akan pernah ada ujungnya.

šŸ’£šŸ’£šŸ’£

"Lo kebangetan Anjir. Gue teleponin lo dan Shae berkali-kali, tapi nggak ada yang jawab, kan bangsat".

"Lo lebih bangsat dari kita," umpat Sanee balik pada Laki-laki di depannya itu. Sanee bersidekap dada dan memandang tajam lelaki di depannya itu. "Lo tahu kan kalau kerjaan Gue ini dokter, dan Gue lagi kerja ya, ngerti gak lo arti kata kerja?".

Lelaki itu diam tak bersuara, lalu dia duduk dan mengusap wajahnya dengan gusar. Shae datang dan membawa secangkir kopi arabica dan meletakkannya di depan Bertrand.

"Gue punya kehidupan sendiri ya. Lo nggak wajar, telepon jam 12 malam, kira-kira dong Ber, Gue juga butuh istirahat". Shae menyentil lengan Bertrand.

"Masalahnya nih, Gue di jodohin. Gue di jodohin sama anaknya temen bokap Gue. Kan Anjir, Dikira Gue gak laku aja".

"Emang elo gak laku kan Beruang teddy". Ucap Sanee dan Shae bersamaan. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak melihat wajah kecut Bertrand.

"Temen bangsat". Umpat Bertrand lagi.

"Mulut lo harus di sekolahin lagi, biar bener". Ucap Shae.

"Lo belum pernah makan bangku sekolah ya?. Mulut lo perlu di ruqyah". Ucap Sanee.

"Terserah lo berdua. Gue minta pencerahan dong, Otak Gue butek".  Bertrand mulai memasang wajah memelasnya, berharap mereka berdua mau membantunya.

"Lo terima aja. Tante Mer sama Om Chris udah pilihin lo yang terbaik.  Coba aja lo pendekatan dulu sama dia, tapi jangan lo incipin".  Peringat Shae.

"Lo kira Gue buaya buntung kek mantannya dia". Tunjuk Bertrand ke Sanee.

Sanee berdecak malas saat lagi-lagi Bertrand mengingatkannya pada mantan pacarnya yang paling bangsat sejagat raya ini. Bagaimana tidak bangsat, dengan tidak tahu malunya mengajak Sanee untuk pergi ke hotel disaat mereka baru saja berpacaran selama dua bulan.

Sanee tidak bodoh, pacarnya yang berprofesi sebagai vocalis band ternama itu langsung menduakan dirinya dengan manajernya sendiri.

Sanee saat itu mendapat telepon dari Bertrand,  bahwa dia melihat si Julian ada di klub malam bersama manajernya yang selalu berpakaian kurang bahan.

Dan lebih bangsatnya lagi, mereka berdua sedang making out di dalam ruangan khusus.

Hati Sanee hancur lebur melihatnya,  dia sudah berharap jauh jika kehidupan Percintaannya akan berjalan mulus seperti Shae dengan Billal. Nyatanya harus kandas. Layu sebelum berkembang haaaahhh.

Buanglah mantan pada tempatnya. Gumam Sanee.

šŸ’£šŸ’£šŸ’£

Sanee sedang duduk manis dan sibuk dengan hapenya. Dimana seorang gadis cantik yang masih berusia 25 tahun ini betah jomblo.

Seorang lelaki muda seusianya duduk di depannya tiba-tiba dan menopang dagunya.

Sanee yang merasa ada sesuatu maklhuk sedang menatapnya, kini dia mendongak dan melihat seonggok manusia berpakaian coklat di depannya. Memperhatikan dirinya.

"Siapa?".

"Kamu apa kabar Shae?". Sanee melotot saat lelaki didepannya menyebut nama Shae. "Kamu lupa sama saya?". Sanee hanya diam. "Saya Tama, ingat?".

Sanee berdiri dan memandang maklhuk berpakaian coklat itu tajam. Dia menghembuskan nafas berat dan mengeram tertahan.

Ada aja kenalannya si Shae, maklhuk apalagi ini. Batin Sanee

"Sorry. Saya bukan Shae, saya saudaranya".

Sanee melenggang pergi tanpa rasa bersalah sama sekali, dia sudah terlalu lelah untuk meladeni beberapa teman Shae yang selalu menjawab pertanyaan seperti itu berulang kali.

šŸ’£šŸ’£šŸ’£

Related chapters

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Cinta perpaduan Sex

    "Aku tidak punya mantan, adanya teman khilaf."Sanee menekuri laporan tentang data diri pasien yang dia periksa. Sebelum harus memasuki ruang pembantaian milik profesor dr. Dr. Aji Darmawan, pemilik sah rumah sakit tempat dia bekerja. Menyeruput kopi yang sudah dingin di cangkir putih depannya, menghela napas berat. Dia sebenarnya merasakan lelah. Dua hari tanpa libur dan pulang ke rumah. Astaga, bagaimana bentuk wajahnya saat ini? Apakah masih tetap terlihat cantik atau sudah bergeser jadi hancur.Bahkan dirinya hanya mandi satu kali hari ini. Kemarin-kemarin, hanya mandi parfum yang baunya tidak akan membuat keringatnya keluar dari peradaban. Sebentar lagi dia harus visit pagi bersama rekan-rekannya, dan dihadiri oleh sang profesor ternama.Aku lelah, mau nikah aja!. Gumamnya dalam hati.Dia merapikan rambutnya agar tetap terlihat rapi dan cantik, percuma saja jika hari ini dia tidak ca

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Just Rayyan

    "Cinta tuh seperti kentut, datangnya tiba-tiba"Rumah dalam keadaan gelap gulita. Gadis itu berjalan dengan pelan menuju halaman rumahnya. Samar-samar dia mendengar suara tawa menggelegar di dalam rumah.Gad

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Lamaran dadakan

    "Apa yang harus diharapkan jika semuanya terpaksa"Just RayyanPernyataan dari Sanee membuat hati Rayyan terasa sesak. Apa yang mau diharapkan lebih, nggak ada. Rayyan tetap Rayyan. Mereka hanya bebera

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Royal Wedding

    "Bukan denganmu yang Ku impikan, tapi Tuhan tetap mengirimmu"Sanee duduk menikmati greentea latte miliknya. Jari lentiknya mengitari cangkir di depannya. Pandangannya menerawang jauh dua Minggu yang lalu. Dia masih ingat bagaimana reaksi Shae saat dirinya mengatakan bahwa Daddy memintanya untuk menikah dengan Gusti.

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Jeruji Istana Tuan Gusti

    "Bukan kemewahan yang Ku inginkan, tapi kasih Sayang dirimu"Gusti benar-benar sialan.Makian itu selalu dilontarkan Sanee dalam hati. Terlalu dalam sampai dirinya sen

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Malam ketiga bulan

    "Cinta itu datangnya dari hati bukan dengan paksaan".Sanee baru saja menginjakkan Kakinya di ruang tamu yang gelap gulita. Tapi saat langkahnya sudah mengarah ke ruang tengah, lampu itu menyala seketika.

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Gusti brengsek

    "Memaksa untuk mencintai dirimu itu sesulit aku melupakan dirinya"Sanee mengerjapkan matanya berkali-kali. Sinar matahari telah masuk ke celah-celah jendela kamar mereka.

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Dora the pelakor

    "Bertemu denganmu membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya"Sanee tercekat saat Dora duduk manis di sofa ruang tamu dengan perut buncitnya disana. Bagaimana pun dia duduk, tetap terlihat anggun.

Latest chapter

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Foto

    Gusti Irwanda Laksmana, lelaki matang dengan segala pesona dan arogansinya yang membumbung tinggi di atas langit. Berjalan dengan angkuh menuruni tangga. Langkahnya yang panjang, membuat dirinya cepat sampai ke ruang makan. Dia duduk dengan angkuhnya, melihat beberapa hidangan yang telah tersedia di meja makan. Dia mengamati kursi di sampingnya, dan wajah arogannya berubah menjadi sendu. Sungguh dia sangat merindukan masa itu.Diah berjalan dari arah dapur dan meletakkan secangkir kopi di samping Gusti. Dia menunduk untuk undur diri, dan berjalan menuju halaman belakang. Setiap pagi memang Diah akan berada disana, bersama perempuan itu. Ah, perempuan itu. Kata apa yang pantas untuk disebutkan, memang benar mereka telah menikah, tapi bagi Gusti, ini adalah pernikahan yang sangat terpaksa dia jalani. Dia ba

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Lelaki kaku

    Aku kuat jikalau hanya sebentar....Aura duduk di atas sofa berwarna coklat, dan memandang jendela di depannya, ini sudah pukul delapan malam dan orang yang dia tunggu, belum datang juga. Aura menghela napas berat, kenapa harus seperti ini? Kenapa harus setiap hari? Dia menggeleng pelan. Lalu mengecek handphone miliknya yang tergeletak di meja. Sepi dan sunyi, tidak ada panggilan atau pesan dari orang yang dia tunggu. Pesan? Bahkan sepatah katapun tidak pernah diucapkan di depan Aura. Dia diam dan berharap lelaki itu segera pulang dengan selamat.Deru mobil dan ban yang berdecit memasuki garasi, Aura bisa tersenyum lega. Dia menata rambutnya agar rapi, membenarkan pakaiannya yang lecek, agar terlihat rapi. Langkah kaki berderap di depan pintu, rasanya jantung Aura berdetak berkali-kali lipat. Suara pintu terbuka membuat Aura menoleh ke arah pintu dan disana ada seseorang yang dia tunggu sedari tadi. Lelaki berbadan te

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Hidup baru

    Cinta sejati akan tetap bersatu, walaupun awalnya akan menyakitkan."Sanee duduk di taman sendirian. Dia Memaksa Shae untuk mengantarkan dirinya menikmati angin disana.Gusti mendekat dan bersimpuh di depan Sanee. Dia hanya diam dan tak bergerak.Ini orang gak ada bosennya apa. Batin Sanee.Ini sudah ke 10 kalinya Gusti menemui dirinya. Selalu mengaku sebagai mantan suaminya.Menikah dengannya pun Sanee tidak ingat. Bagaimana dia bisa punya mantan suami seperti Gusti."Aku mohon, please ingat aku San". Lirihnya. Bahkan Gusti sudah memasang wajah nelangsanya.Sanee mencoba mengingat memori antara dirinya dan Gusti, tapi nihil. Dia merasakan sakit kepala yang luar biasa saat ini."San?"Sanee memegangi kepalanya dan meringis kesakitan. Tidak ada memori tentang Gusti, walaupun dia berusaha mengingat. Hanya

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Kehilangan

    "Kepergianku untuk selamanya, meninggalkan kamu untuk cinta yang lain".Gusti menjadi pribadi tak tersentuh, dia kembali menjadi pribadi yang dingin. Tapi segala kenangan tentang Sanee tidak pernah berubah.Bahkan dia mengunci ruangan khusus tempat dia menyimpan semua barang milik Sanee, bahkan foto Sanee ada disana semua. Tidak ada yang boleh masuk ke kamar itu. Hanya dirinya yang bisa kesana."Gusti". Gumamnya pelan.Dia kembali bersembunyi di ruangan Shae, saat melihat Gusti masuk ke dalam bersamaan dengan seorang Pria yang berpakaian sama dengannya menenteng laptop dan beberapa map.Sanee bahkan mengurungkan niatnya untuk pergi Dari sini. Dia tidak ingin bertemu Gusti, atau dia bahkan bisa dengan mudahnya untuk menghancurkan hubungannya dengan Rayyan.JanganSanee memilih sibuk dengan hapenya, saat sebuah artikel di Google muncul di hapenya.

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Sanee

    Tasanee PovApa yang kalian rasakan, jika kalian jadi diriku. Saat kalian mencoba menerima semuanya dengan lapang dada, tapi kenyataan pahit menghampiri Ku.Gusti-- suamiku telah mengatakan jika dia pernah berhubungan badan dengan mantan pacarnya dulu sebelum kami menikah, dan sekarang telah menghasilkan anak yang sedang di kandungnya.Aku sangsi jika Dora benar-benar hamil anak Gusti. Sedangkan dirinya dan Gusti telah berpisah dua bulan lamanya sebelum pernikahan kami berlangsung.Kan anehKalau dia hamil, lalu kenapa saat Gusti menyiapkan semua pernikahan mereka, dia kabur. Dan Gusti menyeretku untuk menjadi pengantin penggantinya.Kan BrengsekBahkan Gusti dengan rela melepaskan diriku jika aku benar-benar tidak hamil anaknya.Kan BangsatTadi pagi saat aku berangkat kerja, Ku sempatkan diriku untuk

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Receh

    "Aku takut untuk mencintai orang yang sama".Kedekatan antara Rayyan dan Sanee, sudah tercium oleh Billal dan kawan-kawannya.Bahkan saat Sanee berjalan untuk mengambil vaksin, melewati beberapa tentara yang sedang berdiri mengawasi sekitar."Permisi"."Eh bu dokter, mau cari Lettu Rayyan ya?". Sanee memutar bola mata malas. bahkan ini sudah kesekian kalinya."Heh, siapa yang suruh kalian godain calon istri saya. Lari keliling lapangan 20 kali". Teriak Rayyan."Siap Komandan". Mereka ngacir menuju lapangan.Sanee mendengus sebal saat Rayyan mendekat, tapi dia berjalan masuk ke ruangan untuk mengambil vaksin.Rayyan mengikuti dirinya dari belakang. Sanee bahkan tahu. Dia memberikan vaksin itu pada teman sejawatnya, lalu berjalan menuju belakang barak. Disana terdapat tempat duduk beserta mejanya.

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Fakta yang sebenarnya

    "Cinta palsumu hanya membuatku semakin merasakan sakit".Dora pulang ke apartment miliknya sendiri. Dia akan mempersiapkan segala kebutuhan dirinya sebelum menikah dengan Gusti nantinya.Dia sudah membereskan semuanya ke koper miliknya. Dora tersenyum bahagia saat melihat sebuah cincin berlian 24 karat pembelian Gusti."Tinggal sebentar lagi". Dia tertawa melihat pantulan wajahnya sendiri.Ting tung...Dora menghentikan kegiarannya membereskan beberapa lingerie sexy miliknya ke dalam koper. Dia berganti dengan sebuah lingerie sexy dan transparan berwarna hitam transparan."Pasti kangen". Gumamnya dalam hati.Seketika jantung Dora melesat turun ke ginjal. Seorang lelaki berdiri dengan senyuman manisnya di depan Dora."Haiy sayang, kamu apa kabar?". Lelaki itu berjalan pelan dan menghampiri Dora yang hanya diam. Membelai

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Terkuak

    "Penyesalanmu tidak sampai menyentuh hatiku yang terlanjur terluka".Tok tok tokSuara palu hakim telah menggema di ruangan ini. Terasa mencekam bagi Gusti saat ini. Badannya serasa lemas saat satu kalimat dari hakim ketua telah Meluncur manis dan kini menjadi momok dalam hidupnya.Resmi BerceraiGusti dan Sanee telah resmi Bercerai. Sanee memang tidak pernah datang ke pengadilan agama. Dia mewakilkan semuanya lewat kuasa hukumnya dan juga Shae."Saya mengajukan banding yang mulia". Gusti berdiri dari duduknya.Hakim ketua tengah berdiskusi dengan hakim anggota. Mereka kemudian mengangguk berkali-kali."Banding ditolak". Terdengar sekali lagi suara palu hakim diketuk dan dinyatakan berakhir.Status Gusti kini menjadi Duda. Tanpa Sanee kembali disisinya seperti dulu. Meskipun dia dan Sanee tidak pernah akur, tapi dia men

  • Perfect (shit) husbandĀ Ā Ā Menjauh selamanya

    "Menjauh darimu membuatku memiliki waktu untuk mengobati hatiku yang terluka"Ruangan UGD penuh dengan beberapa orang. Shae memandang nanar pasangan suami istri yang memakai sneli.Rania keluar dari UGD dan menatap sendu kearah Alexa. Dia memeluk Alexa, menenangkannya sebelum dia menceritakan yang sebenarnya."Sanee keguguran".Dua kata itu membuat Shae murka. Gusti yang baru saja datang bersama Ira dan Adam pun menjadi pelampiasan kemarahannya.PlakkSatu tamparan penuh amarah dia labuhkan ke wajah Gusti yang terlihat berantakan."Lo yang udah buat semuanya seperti ini. Lo yang udah membunuh anak dalam rahim Sanee. Lo Pembunuh". Teriak Shae frustasi."Shae, sudah". Erik menarik Shae dari hadapan Gusti."Lepas. Daddy dan Mommy sama aja. Kalian yang udah bawa San

DMCA.com Protection Status