Setelah melakukan kesepakatan, Zach memutuskan untuk kembali ke Sydney setelah mendapat telepon dari ibunya.
Ibunya mengatakan sedang berada di Sydney, dan tak diperbolehkan menginap di rumah Marvin. Dia merasa ini adalah kesempatan baginya untuk menanyakan hubungan Marvin dan Aleandra, atau lebih tepatnya meyakinkan dirinya. Dia juga berniat akan meminta dukungan dari ibunya untuk membantu mendapatkan Aleandra.
-
Setibanya Zach di Sydney, dia langsung menemui ibunya dan mengadukan semua yang terjadi. Namun tak semuanya benar, dia seolah memutar balikkan fakta. Membuat sang ibu marah besar dan berniat memperhitungkan ketidakadilannya pada Marvin.
Besok harinya mereka menuju ke rumah Marvin saat hari mulai sore. Pria itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan berniat ingin tidur saja sebelum makan malam tiba. Namun niatnya terganggu dengan kedatangan ibu dan anak itu.
"Well... apa yang kau inginkan Victoria? tolong jangan mempengaruh
Satu minggu kemudian...Aleandra dan Jonathan akhirnya kembali ke Perth. Mereka mempercepat kepulangannya karena ada masalah yang terjadi dengan Jonathan dan Leanor.Begitu juga dengan Zach dan Aleandra, mereka saat ini sedang bicara empat mata setelah Jason tertidur. Bocah itu yang mengantarkan Zach ke unit apartemennya setelah Joe mengijinkannya. Saat pria itu menangkap sebuah pembatalan tentang persekokolan yang dilakukan James dan Zach.Aleandra tadinya sudah sempat beristirahat karena dirinya lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Dia memang merasakan akhir-akhir ini merasa sering kelelahan walau dirinya tak melakukan aktifitas apapun."Ku mohon Al..., beri aku kesempatan untuk terakhir kalinya. Aku janji tak akan memaksamu. Aku janji akan menggunakan hatiku," ujar Zach.Mereka sedang duduk berhadap-hadapan. Aleandra tak mau bicara dalam jarak dekat, dia tak ingin kejadian yang lalu terulang kembali."Maafkan aku Zach, aku tak bisa. Ak
Lima hari kemudian, setelah permasalahan pelik Leanor selesai. Aleandra menyetujui untuk ikut ke Sydney bersama Zach.Pria itu sungguh terlihat sudah berubah, dia membantu Aleandra untuk mengurus masalah Leanor. Bahkan sekarang pria itu ingin meminta tolong pada Aleandra untuk membantunya menghangatkan kembali hubungannya dengan Marvin. Dia berkata sudah menerima kenyataan bahwa dirinya tak bisa memiliki Aleandra, maka dia memilih berdamai dengan Marvin.Tentu saja hal ini sudah diketahui Marvin, karena Aleandra selalu melaporkan apa saja yang telah dilakukan oleh Zach."Maaf untuk setiap kesalahan yang telah ku lakukan Al, setelah menyaksikan kisah kakakmu. Aku mengerti bahwa segala sesuatu tak bisa dipaksakan. Dan aku sangat mengerti hatimu tak bisa kupaksa untuk membalas perasaanku," ujar Zach, dirinya duduk di sebelah Aleandra di dalam mobil. Mereka dijemput oleh Frank dari bandara menuju rumah Marvin, langit sudah berwarna orange saat mereka tiba di Sydney.
Setelah mengobati luka lebam Marvin, Aleandra memilih kembali ke kamarnya dan berniat mengistirahatkan tubuhnya.Dirinya benar-benar merasa sangat lelah dan rasanya dia ingin segera tidur sampai besok siang.Namun niatnya tertunda saat mendapati Victoria sudah berdiri di dekat pintu kamarnya.Wanita tua itu menatap tajam Aleandra yang berjalan ke arahnya. Aleandra berusaha menahan dirinya untuk tetap tenang dan mengabaikan tatapan tajam dari Victoria.Aleandra masuk ke dalam kamarnya tanpa menutup pintunya, seolah memberi ijin masuk bagi Victoria yang masih ingin bicara padanya."katakan dengan cepat apa maumu! Aku sungguh sangat lelah dan ingin istirahat.""Kau tak akan beristirahat! Kau lihat sendiri bukan apa yang baru saja terjadi?! Aku tak pernah melihat mereka bertengkar sampai seperti itu! Apa kau masih tetap akan bertahan di sisi Marvin setelah kau merusak hubungan mereka?"Aleandra terdiam mencerna semua kata dari setiap ucap
Aleandra terbangun saat matahari sudah menyeruak masuk ke dalam kamar yang dia tempati semalam. Dia mengedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang menyilaukan penglihatannya.Kepalanya masih terasa pusing dan sekarang dirinya merasa ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya. Dia lantas berlari keluar untuk mencari kamar mandi.Saat keluar kamar dia melihat Bianca dan seorang wanita cantik baru saja selesai menyiapkan sarapan di meja makan. Rumah yang minimalis membuatnya mudah melihat ke segala penjuru rumah. Walau tertata rapi setiap perabotan dan tata letak ruangan dengan keadaan yang sederhana namun terlihat tak membosankan.Aleandra ingin bertanya dimana kamar mandinya. Namun rasa mual kembali menderanya, membuat Bianca mengerti dan langsung menunjuk arah kamar mandi untuk segera dimasuki Aleandra."Kau bereskan sisanya Bi, biar aku yang membantu temanmu," ujar Elena menuju kamar mandi untuk melihat keadaan Aleandra.Wanita itu menengo
Marvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup kencang, demi untuk mempercepat perjalanannya ke Perth.Dia mendapat panggilan dari Frank yang menemukan ponsel Aleandra di jalanan. Namun saat melihat kiriman gambar dari Frank yang mengirimkan gambar ponsel Aleandra yang sudah rusak.Membuatnya mengalihkan penglihatannya dari jalan sehingga dirinya tak melihat lampu lalu lintas yang sudah berubah menjadi merah. Dan secara tiba-tiba sebuah truk dari arah kirinya membunyikan klaksonnya. Namun tabrakan tak dapat terhindari hingga truk tersebut menabrak dan menyeret mobilnya hingga berputar.Kepalanya terbentur jendela kaca yang retak, hingga akhirnya kaca itu pecah dan pecahan kacanya mengenai tangan yang dia gunakan untuk menutupi wajahnya. Hingga truk tersebut memojokkan mobilnya ke sebuah bangunan toko hingga bagian depan mobilnya hancur tak bebentuk membuat kakinya terjepit karena terhimpit truk dan tembok yang tepiannya hancur.Dirinya masih tersadar
Tiga hari sebelumnya di tempat Aleandra, setelah vas bunga yang jatuh secara tiba-tiba.Aleandra melamunkan apa yang baru saja terjadi, perasaan yang tak enak membuatnya terus memegang dadanya yang berdetak cukup cepat dari biasanya."Apa dia baik-baik saja? Ya Tuhan... Kenapa perasaanku tak tenang seperti ini," gumam Aleandra.Lalu dia mengingat janin yang ada di perutnya. Dia mengelus perutnya yang masih rata dan tersenyum mengingat dirinya sedang mengandung anak dari Marvin; pria yang dia cintai.Namun seketika dirinya kembali murung, saat mengingat dirinya jauh dari Marvin karena masalah yang tak dia inginkan terjadi. Dan sekarang rasanya dia ingin menangis, entah kenapa perasaannya semakin tak tenang saat mengingat Marvin.Bianca menghampiri Aleandra dengan membawa sebuah kue dari salah satu pelanggan setianya."Makanlah Al, biasanya wanita hamil akan merasa cepat lapar," ujar Bianca lalu dia duduk di hadapan Aleandra."Aku rasa.
Tiga hari setelah kecelakaan Marvin, yang akhirnya bisa tersadar walau dalam keadaan lumpuh. Zach dan Dave bersama Frank sekarang sedang mengurus masalah Victoria.Dikediaman Marvin...Frank bertugas untuk berjaga di depan dengan beberapa polisi.Sementara Zach, Dave, dan Victoria berada di ruang keluarga untuk membahas kejahatan yang dibuat Victoria pada mereka.Wajah Zach dan Dave terlihat sangat murka."Lebih baik kau bicara jujur sebelum aku membeberkan semua kebohonganmu!" ujar Dave langsung pada intinya."Apa maksudmu nak? Kenapa kau bicara seperti itu pada ibumu?" tanya Victoria seakan tak mengerti pembicaraan yang Dave maksud."Jangan memanggilku seolah aku ini anakmu! Berhenti berpura-pura Victoria?! Atau aku harus memanggilmu Veronica?!" tukas Dave menatap tajam wanita yang baru saja dia bongkar kebohongan pertamanya."Kau bicara apa Dave? Siapa Veronica? Aku ini ibumu!""Sudahlah Dave, dia tak bisa diajak bica
Beberapa bulan kemudian...Marvin membuka matanya saat merasakan seseorang menaiki ranjangnya. Dia berniat menoleh ke belakang. Namun belum sampai terlaksana, dirinya sudah kembali merasakan tangan dingin dan mungil memeluknya dari belakang."Aleandra... Kau-kah ini?" tanyanya.Wanita itu tak menjawab dengan jelas, hanya sebuah gumaman yang menjadi jawaban dari pertanyaannya. Namun mendengar suara itu, milik Aleandra, dan Marvin sangat yakin bahwa orang yang memeluknya dari belakang itu adalah Aleandra. Wanita yang sangat dia rindukan.Marvin berbalik dan benar saja, wanita itu tersenyum dan langsung menciumnya. Lalu melepasnya sejenak demi melihat bulu halus yang bertumbuh dibawah hidung dan dagunya."Kau senang sekali menumbuhkan bulu halus disekitar sini," ujar wanita itu."Aku senang. Karena dengan ini, aku bisa menggodamu seperti ini," ujar Marvin menarik Aleandra lalu mencumbunya.Dia sungguh sangat merindukan wanita