Aleandra mendongak, senyumnya merekah melihat kehadiran pria yang dirindukan selama beberapa hari ini. Dan pria yang dia tunggu kehadirannya untuk menepati janjinya.
"Uncle Marvin!" seru Jason berhambur ke pelukkan Marvin.
"Hai jagoan...! Akhirnya kita bertemu," ujar Marvin lalu menggendong Jason. Marvin menatap Aleandra yang tersenyum manis mendekat ke arahnya.
"Miss me?" tanya Marvin. Aleandra mendelik.
"Kau! Pria tua menyebalkan!" ujar Aleandra.
"Uncle tadi aunty sedang gelisah memikirkanmu dan uncle Zach. Tapi dia bilang kau berada di sini," ujar Jason menunjuk dada Marvin.
"Jason! Jangan katakan itu pada orangnya," ujar Aleandra terlihat malu. Marvin tertawa geli melihat wajah Aleandra yang memerah seperti tomat.
"Aku tau, maka dari itu aku ke sini," ujar Marvin. Membuat Aleandra semakin menunduk.
"Sudahlah Marvin! Jangan katakan itu pada
Marvin terbangun saat keadaan sudah gelap. Dia melihat wajah terlelap Aleandra begitu bersinar dan cantik dengan kesederhanaannya.Wanita di hadapannya itu... Sekarang telah menjadi miliknya. Walau belum secara resmi dia mengatakannya pada orang lain. Namun dia kembali mengingat saat dirinya berada di dalam wanita itu. Begitu sempit seolah miliknya diremas sesuatu yang hangat.Membayangkannya saja, dapat membuat dirinya di bawah sana kembali mengeras. Namun dia tak ingin mengganggu wanita yang terlelap itu. Dia beranjak dari ranjang dengan perlahan lalu ke kamar mandi untuk menenangkan dirinya yang menegang.Sekitar sepuluh menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah segar, dirinya hanya memakai celana boxer ketat berwarna abu.Lalu dia juga mengambil pakaian yang memang sengaja dia siapkan untuk Aleandra jika wanita itu menginap.Seolah semua yang terjadi adalah memang sudah dia rencanakan, walau kenyataannya semua mengal
"Zach?"Marvin mengerutkan keningnya heran. Karena merasa tak mengatakan apapun pada anak sulungnya. Tentang pembelian sebuah rumah di Geraldton."Aku tak percaya kau akan pindah ke sinidad,bagaimana Sydney? Kau menyerahkannya pada Dave?" tanya Zach memicingkan matanya. Dia mengetahui Marvin membeli sebuah rumah di Geraldton dari ibunya, yang memang mempunyai mata-mata."Masuklah dulu, kita bicara di dalam," ujar Marvin.Lalu kedua pria berbeda generasi itu masuk."Siapa yang datang?" tanya Aleandra. Dia ikut terkejut, saat menoleh dan mendapati Zach di belakang Marvin."Al... Kau di sini juga?" tanya Zach tak terlihat terkejut. Dia memang sudah mengira ayahnya secara tiba-tiba membeli sebuah rumah di Geraldton. Apalagi jika bukan untuk mengajak Aleandra ke tempat itu. Namun merasa tak terima jika apa yang dia pikirkan itu benar, Zach memilih tak memikirkan itu. Dia tetap akan berpura-pura tak mengetahui hubungan
Di sebuah apartemen mewah, tempat seorang wanita sedang berakting untuk kembali mendapatkan perhatian seorang Zach Williams.Wanita bernama Anna yang sempat mempengaruhi kehidupan Zach. Sampai pria itu menjadi tak mempunyai jalan hidup yang jelas dan tak beraturan.Sekarang pria itu tengah membantu Anna memandikan anjing peliharaannya. Membuat baju Zach basah dan mengharusnya untuk menumpang mandi, setelah acara memandikan anjing tersebut selesai.Zach membuka bajunya, memperlihatkan tubuh liatnya yang terpahat sempurna."Sepertinya aku juga harus mandi Zach, lihatlah... Bajuku basah semua," ujar Anna. Dia memang sudah berniat untuk menggoda Zach dengan segala cara."Kalau begitu kau duluan saja, aku akan menunggumu selesai. Selagi menunggu, aku akan mengeringkan mahkluk kecil berbulu ini. Agar dia tak membuat apartemen ini basah, karena tetesan air dari bulunya," ujar Zach beralasan. Dia sama sekali tak ingin memanfaatkan kesempatan untuk menyetub
Dave tak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Marvin. Setelah dia berhasil menyadarkan Marvin dari mabuknya, saat dia baru saja tiba dan mendapati Marvin yang mabuk dan terhuyung jatuh kepelukkannya.Dia masih tak percaya bahwa kakak dan ayahnya memperebutkan satu wanita. Dan kebodohan kakaknya semakin membuat ia tak habis pikir."Jadi itu alasandadpindah ke sini? Untuk mengejar wanita yang juga menjadi incaran Zach?" tanya Dave."Aku yang lebih dulu menemukannya Dave! Jangan memutar balikkan cerita," ungkap Marvin. Pria itu sedang berbaring di sofa dengan meletakkan satu tangan di keningnya dengan mata terpejam. dan tangan satu lagi memegang perutnya."Ya baiklah, anggap saja aku bilang begitu semoga kau menang. Aku akan mandi dan tidur saja," ujar Dave beranjak dari ruang keluarga."Dave! Kau memintaku bercerita, hanya untuk mengejekku lalu pergi?" tanya Marvin terduduk menatap punggung Dave."Hem... Aku tak pandai
Pesta perayaan ulang tahun Jason tak jadi terlaksana, karena ada sebuah tragedi yang mempertemukan kembali Leanor dengan ayah kandung dari Jason.Hingga beberapa hari setelah tragedi itu terjadi, Marvin berniat membicarakan tentang hubungannya dengan Aleandra kepada Zach. Sebelum dia kembali ke Sydney, untuk mengurus perusahaannya lagi. Karena Dave harus pergi dari Sydney, untuk mengurus tugas pekerjaannya sebagai photografer model.Hari ini di rumah Aleandra saat Leanor dan Jonathan sedang mengantar James pulang dari rumah sakit.Aleandra sedang menunggu kedatangan Marvin. Sementara Zach, yang masih berpura-pura tak mengetahui hubungan mereka, mencoba untuk merayu Aleandra agar memakai cincin pemberiannya waktu itu.Aleandra berniat mengembalikan cincin itu, dia tak ingin Zach terus berharap, apalagi saat ini dirinya dan Marvin akan mengakui sesuatu yang pasti akan menyakiti hati Zach."Aku masih bisa menunggu Al, sampai kau siap. Aku tak masalah
Mata Zach menatap tajam Marvin dan Aleandra."Aku tunggu di ruanganku Al!" ujar Zach ketus dan berjalan lebih dulu.Marvin dan Aleandra saling menatap, Marvin mengelus pipi Aleandra."Kau sungguh nekat, bagaimana kau menanganinya nanti?" tanya Marvin, Aleandra meraih tangan Marvin yang berada di pipinya."Aku masih ingin membuktikan bahwa apa yang kau ucapan itu benar; tentang dirinya yang akan mengejarku walau aku menolaknya," ujar Aleandra tersenyum jahil."Jangan terlalu keras, sudahlah... Susul dia. Aku pergi sekarang." Marvin mengacak rambut Aleandra."Baiklah." Aleandra merapikan rambutnya lalu sedikit berlari untuk kembali ke tempatnya. Zach sudah menunggunya, begitu Aleandra tiba. Zach membawa Aleandra masuk ke dalam ruangannya.Zach duduk di sofa, Aleandra hanya berdiri di hadapannya, menunggu pria itu bicara."Jelaskan apa hubunganmu dengan Marvin?" tanya Zach seolah Aleandra telah berselingkuh darinya."Untuk
Tubuh yang lelah akibat percintaan panas yang membuat Aleandra merasakan kenikmatan berulang kali. Membuat dirinya terlelap begitu larut. Hingga dirinya tak sadar seseorang tengah menaiki ranjangnya semalam dan memeluknya dalam tidur. Dia mengira itu adalah perbuatan Marvin karena memang hanya pria itu yang berada di rumah tersebut.Namun saat dia terbangun di pagi hari. Dirinya terkejut mendapati Zach yang memeluknya semalaman. Membuat Aleandra memekik dan memukul-mukul tubuh Zach hingga pria itu terbangun."Ouch... Ada apa Al? Kenapa kau memukuliku?" tanya Zach."Ada apa kau bilang?!" tanya Aleandra ketus. "bangun! Kenapa kau bisa di sini, astaga... Jadi yang memelukku semalam itu kau?! Kau sungguh kurang ajar!" bentak Aleandra lalu beranjak dari ranjang. Dia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan rumah itu tanpa pamit pada Marvin demi menjauhi Zach yang mungkin mengira dirinya hanya ke kamar mandi.Aleandra langsung menaiki taksi dan menuju bandara un
Marvin terkejut saat dirinya baru saja ingin membangunkan Aleandra. Dia malah tak mendapati wanita itu. Keadaan kamarnya kosong, dan sedetik kemudian dia mendengar suara mobil.Dia bergegas keluar dari kamar yang semalam di tempati Aleandra. Dia melihat ke luar, terlihat mobil Zach keluar dari pelataran rumahnya.Marvin mengambil ponsel dari saku, meminta Frank untuk melacak mobil Zach. Lalu dia melihat pesan dari Aleandra yang terpaksa pergi demi meninggalkan Zach yang semakin nekat.Marvin berdecak kesal. Lalu dia kembali masuk, melihat ruang tamu, dia mengingat kejadian semalam. Membayangkan Aleandra berada di atas pangkuannya, mencumbu wanita itu dengan liar saat dia beralih melihat sofa membayangkan kembali bokong Aleandra yang dia remas dengan gemas saat dia memasuki wanita itu hingga mendesah saat mencapai klimaksnya.Dia memijat pelipisnya sambil menggeleng, dia merasa seperti pria tua yang mesum. Dia memilih masuk ke kamarnya, tempat semalam dia