Saat Sisca berumur sepuluh tahun, Cindy sudah didorong oleh Adrian dari tangga hingga menjadi koma.Saat Hendra dan Sisca sedang pacaran, dia pernah beberapa kali menemani Sisca menjenguk Cindy.Di saat itu, Cindy belum sadar dan bukan di sanatorium ini.Sebenarnya ini pertama kalinya Cindy melihat sosok bernama Hendra.Cindy naik kursi roda elektrik menghampirinya dengan senyuman sambil berkata, "Ternyata benar ini kamu. Aku kira aku salah mengenal orang."Cindy pernah melihat foto Hendra dari ponselnya Sisca.Namun, Hendra tidak mengatakan apa pun.Cindy pun menanyakan, "Apa kamu menjenguk keluargamu di sini?""Nyonya Cindy, kalau bukan masalah penting, aku pergi dulu."Arti dari kata-kata Hendra adalah tidak ada yang perlu disampaikan.Sikap Hendra sangat dingin seakan-akan tidak bermaksud untuk berbicara dengannya."Ada sesuatu yang mau kuberikan padamu."Cindy buru-buru mengeluarkan sebuah cincin perak dan memberikannya.Hendra dengan terkejut bertanya, "Kenapa kamu punya cincin i
Sisca langsung buru-buru datang ke Cemara Praya setelah dihubungi oleh Alex.Dia tahu kata sandi Cemara Praya, tapi dia tetap mengetuk pintu dengan sopan.Ketika pintu terbuka, Sisca dan Philip bertatapan dengan tercengang.Philip duluan berkata, "No ... Nona Sisca, kenapa kamu ada di sini? Apa Hendra yang menyuruhmu ke sini?"Tatapan Philip pun terlihat senang.Dia mengira Hendra akhirnya sudah memaafkan Sisca.Philip buru-buru menyuruhnya masuk sambil berkata, "Nona, silakan masuk. Di luar sangat panas."Philip masih tetap ramah dan sopan seperti dulu.Sisca masuk ke dalam rumah dan berkata dengan perasaan bersalah, "Paman Philip, aku sudah meninggalkan Keluarga Limanta dari dulu. Pak Hendra nggak perlu memanggilku nona lagi.""Sebelum kamu lahir, aku sudah bekerja di Keluarga Limanta, bisa dikatakan aku melihatmu sejak kecil. Di Keluarga Limanta hanya Nona Sisca yang memperlakukan kami yang bawahan ini dengan baik, di musim kemarau juga sering memberikan minuman dingin untuk kami. A
Sisca yang sedang memasak di dapur model terbuka langsung terkejut ketika mendengar kata-kata ini.Dulu mereka memang sepakat untuk pergi ke Laut Serif, Laut Dona, Laut Orion .... Namun, sekarang sudah berbeda dengan dulu."Kamu salah ingat, aku nggak pernah bilang hal-hal seperti itu."Setelah mengatakannya, Hendra pun naik ke ruang kerja lantai dua dengan wajah muram.Sisca mendongak melihat bayangan belakang Hendra dengan kebingungan.Philip menasihati Sisca, "Nona Sisca, Hendra memang orang yang keras kepala dan nggak mau mengaku. Nona Sisca jangan memedulikannya, ya."Sisca pun tersenyum dengan tidak berdaya sambil berkata, "Paman Philip, Paman nggak perlu susah-susah menjodohkan kami lagi. Dia sudah punya tunangan, dia sekarang ... sudah nggak suka padaku.""Tunangan? Kenapa aku nggak tahu? Dia pasti bohong."Sisca tidak ingin mencari tahu kebenarannya.Entah Kimiko adalah tunangan asli atau palsu, mereka tetap saja tidak punya kemungkinan untuk bersama.Philip adalah orang yang
Mata Sisca langsung terbelalak."Ini .... Kenapa kamu punya cincin ini? Jelas-jelas aku ....""Jelas-jelas kamu sudah membuangnya, ya?" ujar Hendra dengan nada nakal."Di mana kamu menemukannya?""Aku nggak punya waktu untuk mencari cincin yang sudah nggak berarti. Aku menjenguk kerabatku di sanatorium dan bertemu dengan ibumu. Dialah yang meminta petugas kebersihan untuk mencari cincin ini."Hendra membalikkan badannya dan kembali duduk di kursi, lalu melemparkan kalung itu di meja seperti sedang membuang sampah.Sisca bercemberut sambil berkata, "Aku membuangnya karena Pak Hendra merasa cincin ini sudah nggak berarti. Apa aku salah?""Nggak salah. Pergilah dan bawa sampahmu."Hendra hanya menatap layar komputer dan mengatakannya dengan nada yang sangat cuek."Sampah" yang dimaksud adalah cincin itu.Sisca pun mengambil cincin itu meninggalkan ruang kerja.Hendra duduk di depan meja kerja sambil menggenggam sebuah pen dengan erat.Ketika Sisca keluar dari kamar, pen itu pun langsung p
Sisca pun melihat sekeliling, di sana sangat gelap. Bagian depan desa ini terlihat kecil dan sempit."Di mana kita? Kenapa kita ada di sini?"Hendra berkata, "Kamu tunggu di dalam mobil saja. Aku dan Alex ada urusan."Setelah Hendra dan Alex turun dari mobil dan berjalan masuk, Sisca pun bersandar di dalam. Akan tetapi, dia malah merasakan firasat yang buruk ketika melihat bayangan Hendra dan Alex yang menjauh.Hendra bilang mau perjalanan bisnis, tapi dia malah datang ke desa kecil yang terpencil ini.Lampu jalan desa ini sangat gelap dan hanya beberapa rumah saja yang lampunya menyala. Mungkin warga yang tinggal di sini sangat sedikit sehingga terlihat sangat sunyi.Ponsel Hendra tertinggal di dalam mobil.Sisca yang tidak tenang pun mengambil ponselnya dan turun dari mobil untuk mengikutinya....Hendra dan Alex berjalan menuju sebuah rumah di ujung desa."Pak Hendra, Andi Ika tinggal di sini."Hendra mengetuk pintu dan tiba-tiba mendengar suara perkelahian dari dalam.Sisca mengeja
"Sebenarnya ... An ...."Saat Sisca hendak memberitahunya kalau Angel adalah anak Hendra, pria itu menggunakan kain kasa bersih untuk menekan darah di bagian dadanya yang terus mengalir sambil berkata, "Diam! Sisca, dengarkan! Kita sudah mau sampai rumah sakit, jadi kamu nggak akan mati! Sekarang yang perlu kamu lakukan hanyalah pertahankan kesadaranmu!Sisca kesakitan hingga mengerutkan alisnya.Hendra memegang tangan Sisca dengan erat sambil mengancam di samping telinganya, "Sisca, dengarkan baik-baik. Aku belum mengampunimu, kamu harus membayar sendiri utangmu padaku! Mati memang hal yang paling gampang, jadi aku nggak mengizinkanmu menggunakan cara ini untuk menebus dosa! Karena cara itu terlalu gampang untukmu!""Anggap saja tusukan ini untuk membayar serangan yang kamu terima saat di dalam penjara. Tapi ... Hendra, aku belum tentu akan seberuntung dirimu yang masih bisa hidup .... Janji padaku, kalau ... kalau aku mati, jangan salahkan aku kalau kamu tahu beberapa hal lainnya. Ja
Alex tidak pernah melihat Hendra yang begitu dilema.Keyakinan kuat dalam hatinya seakan-akan tergoyahkan oleh Sisca.Tikaman yang diterima Sisca malam ini untuk Hendra cukup untuk merobohkan tembok besar yang kokoh di hati Hendra....Sisca melakukan mimpi yang sangat panjang, dalam mimpi itu dia seperti berada di lahan basah.Semakin Sisca berjuang, semakin dalam dirinya tenggelam.Dia merasakan rasa sakit di bagian jantung, tapi rasa itu tidak nyata.Dia berdiri di tengah cahaya putih yang terang.Lalu, Angel tiba-tiba memanggilnya dari belakang, "Ibu! Jangan pergi!"Sisca pun langsung melihat ke belakang.Angel langsung menghampirinya, tapi saat Sisca memeluknya, Angel malah melewati tubuh Sisca seolah-olah tidak melihatnya.Sisca terdiam di tempat melihat badannya sendiri yang perlahan-lahan menjadi transparan.Di saat ini, dalam ruang operasi."Gawat! Tekanan darahnya menurun menjadi 40!""Tit ...."...Apakah Sisca akan mati?Akan tetapi, masih ada banyak hal yang belum diselesa
Setelah melakukan operasi, Sisca koma selama semalaman sampai keesokan malam baru sadar.Hendra sudah ketiduran di samping ranjangnya.Sisca sudah lupa dengan luka di tubuhnya. Saat dia berusaha mengangkat lengannya untuk mengambil selimut di samping, gerakannya tidak sengaja menarik luka di dada kirinya hingga membuatnya kesakitan.Hendra yang sedang tidur pun langsung terbangun.Hendra langsung menahan Sisca untuk berbaring kembali sambil berkata dengan nada dingin, "Apa yang kamu lakukan?""Kamu menjagaku terus?"Hendra langsung membantahnya, "Nggak. Sebelumnya Alex yang menjagamu."'Benarkah?''Kenapa kantung matanya terlihat sangat hitam seperti nggak cukup tidur?'Hendra memberikan ponsel kepada Sisca sambil berkata, "Saat kamu koma, ponselmu terus berdering dan aku sudah mengangkatnya."'Jangan-jangan dari Angel?'Sisca dengan terkejut berkata, "Si ... siapa yang telepon?""Teman baikmu, si Nancy. Aku sudah memberitahunya tentang kondisimu."'Kalau begitu, Hendra mungkin nggak t
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!