Hendra dengan terkejut melebarkan matanya dan mengambil ponsel sambil memanggilnya, "Sisca?"...Akan tetapi, tidak ada balasan dari panggilan tersebut.Di saat Hendra membuka selimutnya dan hendak turun dari tempat tidur, suara tangisan tiba-tiba muncul dari telepon.Hendra duduk di pinggir tempat tidur, dia mulai sadar, lalu menekan tengah alisnya sambil bertanya, "Sisca, ada apa? Kenapa kamu menangis?"Sisca masih sangat panik, dia menyeka air matanya, tapi suaranya masih tersedak.Sisca menciut dengan ponselnya dan berkata dengan suara serak, "Aku mimpi buruk.""Kamu mimpi apa?"Sisca diam sesaat baru menjawab, "Aku mimpi keguguran di Negara Ruji dan nggak menemukan pasporku. Aku dikurung di dalam kamar, tapi aku nggak menemukan jalan keluarnya. Entah kenapa, Angel dan Meliana pun menghilang. Aku sendirian di dalam kamar mencoba semua pintu, tapi semuanya terkunci, selain itu jendelanya juga tertutup rapat. Aku ingin memecahkan jendela dan keluar, tapi di luar tiba-tiba dipenuhi de
Sisca terkejut setelah mendengarnya.Sisca membuka mulutnya, tapi dia belum tahu apa yang mau ditanyakan. Hendra langsung bersuara dengan suaranya yang tenang."Kurang lebih satu jam lagi aku tiba di Kota Chande. Kirimkan alamat hotelmu untukku."...Sisca memegang ponselnya dengan terkejut tanpa menjawabnya.Hendra memanggilnya lagi, "Sisca?"Sisca langsung merespons, kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan alamat hotel beserta nomor kamar Hendra.Suara mobil terdengar samar-samar dai telepon.Sisca tiba-tiba teringat sesuatu, "Apa Pak Alex bersamamu?""Sekarang sudah tengah malam, kalau panggil Alex mau tunggu 40 menitan lagi."Rumah Alex berada di wilayah kota tua.Cemara Praya milik Hendra berada di pinggiran kota baru, jadi jaraknya lumayan jauh.Sisca dengan panik bertanya, "Apa kamu bisa melihat jalan dengan jelas? Bukankah ini sangat bahaya?""Mobil ini ada sistem mengemudi otomatis, jadi nggak masalah."Suara Hendra tetap sangat tenang seakan-akan aksinya ini sangat norma
Panggilan mereka terus terhubung.Sisca malah tidak berbicara terlalu banyak karena takut mengganggunya.Sekarang hampir jam lima pagi.Langit Kota Chande di musim dingin masih gelap.Di saat ini, tiba-tiba muncul suara ketuk pintu dari pintu kamar."Tok! Tok!"Saat mendengar suara tersebut, Sisca langsung meletakkan ponselnya dan berdiri dengan cepat.Sebenarnya dia ingin langsung membuka kunci rantai anti maling.Sejak pernah diculik oleh Organisasi Etios, Sisca menjadi lebih waspada. Dia bertanya, "Siapa?""Pelayan hotel."..."Klak!"Sisca segera membuka pintu kamar.Sosok bayangan pria yang tegap muncul di depan Sisca.Bagian belakang pinggangnya langsung dirangkul dan dipeluk dengan erat.Wangi yang jernih dan dingin dalam seketika menyelimuti Sisca.Hendra membungkuk dan menempelkan hidungnya pada hidung Sisca, lalu tertawa sambil berkata, "Kamu berani buka pintu untuk pelayan yang datang selarut ini?"Sisca menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan berkata, "Aku tahu ada pria yan
Hendra menatapnya dan menunjukkan senyuman nakal, "Kasur penghangat ada tambahan biaya."Sisca membuka mata dan menanyakan, "Tambahan berapa?""Biaya dihitung per menit dan dibayar pakai dolar.""Mahal sekali?"Hendra menaikkan tangannya mengelus hidung Sisca. "Kalau kamu bersedia menikah denganku, aku akan memberimu secara gratis."Sisca segera memasukkan tangannya ke dalam saku jaket Hendra mencari dompet. Setelah itu, Sisca menunjukkan sebuah kartu hitam di depannya berkata, "Bayar pakai kartu, ya."Hendra mendekat dengan mencubit dagunya."Baik. Nyonya Sisca mau dihangatkan berapa lama?"Sisca benar-benar melihat ke arah jam. Sekarang jam lima subuh, dia ingin tidur tiga jam sampai jam delapan pagi.Sisca meletakkan kartu hitam di telapak tangan Hendra sambil berkata, "Aku bayar tiga jam dulu."Hendra melepaskan mantelnya, kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mandi air hangat. Setelah selesai, dia baru masuk ke dalam selimut.Sisca dipeluknya dari belakang.Badan Hendra terasa sa
Saat duduk, Sisca baru menyadari kalau dirinya sedang telanjang.Dia baru ingat kalau ... ada seorang pria yang berbaring di sebelahnya.Sisca melamun selama beberapa detik, dia akhirnya disadarkan lagi oleh suara ketuk pintu yang kuat.Sisca buru-buru melepaskan lengan yang merangkul pinggangnya, lalu memakai jubah dan membuka pintu.Sisca dengan panik berkata, "Maaf, aku lupa bangun. Aku mandi sebentar, tunggu sepuluh menit."Moonly menyadari bekas ciuman di leher Sisca.Kulit Sisca sangat putih, jadi bekas apa pun terlihat sangat jelas.Moonly dengan penasaran melirik ke dalam kamar, lalu sepasang matanya dipenuhi dengan rasa kagum. "Kamu berani sekali diam-diam mencari pria model."...Sisca segera menahan pintu dan tersenyum canggung, "Bu Moonly, kamu sudah salah paham."Moonly menepuk-nepuk bahunya dengan senyuman penuh pengertian dan berkata, "Kita sudah dewasa, tentu saja aku mengerti. Aku nggak akan membocorkan kehidupan pribadi seperti ini."Sisca hanya tersenyum menjawab, "T
Ketika mereka tiba di gudang bahan baku, pemandangan yang muncul di depan mereka lebih parah yang dibayangkan Sisca dan Moonly.Adi malah pura-pura terkejut berkata, "Beberapa waktu lalu Kota Chande turun salju, sekarang saljunya sudah mencair. Eh, nggak sangka atapnya bocor, kami sudah berusaha untuk membetulkannya. Tapi, bahan-bahan ini tetap saja tercemar dan sepertinya nggak bisa digunakan lagi ...."Moonly menahan emosinya sambil tersenyum sinis, "Ini penyebabnya atau hanya alasanmu?"Adi melipat kedua tangan di depan dada dengan sikap tidak senang berkata, "Bu Moonly, apa yang Anda maksud? Berbagai situasi nggak terduga yang terjadi dalam proses produksi adalah hal yang normal, bahan-bahan mentah yang tercemar hingga rusak karena beberapa penyebab ...."Moonly langsung menegurnya, "Nggak usah kerja lagi kalau nggak bisa kerja!"Adi tercengang sesaat, tapi ekspresinya tidak terlihat takut atau menyesal.Dia hanya tersenyum sinis sambil berkata, "Bu Moonly, apa kamu yakin?"Moonly
"Lihat saja apa yang akan kulakukan setelah semua pesanan ini selesai!"Sisca berpikir sejenak, dia merasa ada yang aneh, lalu berkata, "Dia kelihatannya nggak takut dipecat, menurutku pasti ada seseorang di baliknya."Moonly mengernyit bertanya, "Maksudmu dia sudah menjadi mata-mata perusahaan musuh?"Sisca menarik lengan bajunya berkata, "Sekarang sudah jam makan siang. Bagaimana kalau kita makan di kantin sekaligus mencari tahu informasi?""Badanku sangat kotor, aku mau balik hotel untuk mandi ...."'Hotel?'Setelah sibuk seharian, Sisca baru teringat "pria model" yang di dalam hotel.Sisca hendak meneleponnya untuk menanyakan makan siang.Di saat ini, "pria model" pun menghubunginya, "Kamu di mana?"Hendra sepertinya baru bangun karena suaranya terdengar sedikit serak.Sisca berkata, "Aku berada di pabrik dan mau makan di kantin, apakah mau kubawakan beberapa makanan ke hotel? Atau kamu mau makan yang lain?"Hendra belum tentu bisa makan makanan di kantin.Suara berisik Hendra mema
Dua pekerja datang dengan membawa piring makanan."Dua hari ini kalau nggak kerja, aku nggak dapat makanan.""Dengar kabar ada atasan yang datang untuk observasi. Apakah kita akan dipecat?""Untuk apa kamu takut dipecat? Pak Adi sudah bilang kalau kita dipecat, dia akan membawa kita ke pabriknya Grup Dekham. Gaji di sana lebih tinggi dari sini.""Apa kita bisa percaya dengan omongannya? Bagaimana mungkin ada hal sebaik ini?""Intinya kalau kita mengikuti Pak Adi, kita pasti akan hidup tenang."...Moonly langsung membantingkan alat makan di meja, dalam seketika dia nggak selera untuk makan lagi dan mau berdiri.Akan tetapi, Sisca menahan tangannya berkata, "Jangan gegabah."Ketika Hendra kembali dari beli minuman, dia lihat Sisca sedang menahan Moonly.Hendra menaikkan alisnya bertanya, "Apakah aku kembali di waktu yang nggak pas?"...Sisca buru-buru melepaskan tangan Moonly.Hendra membukakan botol berisi air mineral kepada Sisca.Sisca minum seteguk dan berkata, "Grup Dekham .... Na
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!