Sisca mengira mau bertemu dengan klien penting, makanya perlu merapikan dirinya, dia pun langsung menganggukkan kepala dan menjawab, "Oh, oke."...Di Kediaman Ika.Matthew menggunakan giok putih, Hendra menggunakan giok hijau.Mereka memulai permainan catur yang menegangkan.Bidak giok hijau terus kabur, bidak giok putih terus mengejarnya.Matthew mengingatkan dengan baik hati, "Kamu sudah berada di ujung jalan, kalau kamu melanjutkannya, kamu hanya akan kehilangan semakin banyak."Jari tangan Hendra yang panjang memegang bidak giok hijau, lalu meletakkannya sambil berkata, "Kalau dibandingkan dengan Pak Matthew, pandanganku sempit dan hanya mempertahankan keamanan sebuah bidak."Matthew tersenyum dan berkata, "Kamu mengorbankan semua ini hanya untuk melindungi sebuah bidak. Kamu ini jelas tahu nggak boleh, tapi masih saja mau melakukannya."Bidak giok putih diletakkan di papan catur.Semua bidak giok hijau dihilangkan oleh bidak giok putih.Namun, bidak catur giok hijau di pojok timu
Angel memegang sendok anak-anak mengisap tauwa sambil menjawab, "Kakek sangat menyayangi kami. Kami sangat senang di sini, setiap hari bisa makan makanan lezat."Hendra mulai murung. "Apakah lebih menyenangkan dibandingkan Kota Aroha?"Angel mengambil bakwan dan menggigitnya sambil menjawab, "Iya, dong! Ayah, akhir-akhir ini aku bertambah gemuk, perutku bahkan sudah berlemak! Makanan di rumah Kakek sangat lezat!"Alis Hendra tanpa sadar mulai berkerut, dia menahan emosinya berkata, "Di Kota Aroha juga ada banyak makanan ini."Angel makan dengan sangat bahagia hingga sambil menggoyangkan kakinya. "Tapi, Ibu lebih suka tempat ini. Ibu bilang udara di sini lebih bagus daripada Kota Aroha. Sejak datang ke Kota Sela, Ibu nggak pernah batuk lagi."Hendra langsung tercengang, dia bertanya, "Maksudmu, Ibu juga ingin tinggal di sini?"Musim dingin dan musim gugur di Kota Aroha kadang-kadang badai pasir, udara di Kota Aroha memang tidak sebersih Kota Sela.Terhadap orang yang punya masalah paru-
Pintu ruangan rapat terbuka.Kliennya sudah tiba.Saat Sisca mendongak, jantungnya langsung berdetak kencang.Hendra berdiri di dalam ruangan dan menatapnya.Empat mata saling bertatapan.Moonly duluan menyapanya dengan senyuman lebar seakan-akan melihat dewa kekayaan. "Pak Hendra, kita bertemu lagi. Kemarin malam Pak Hendra baru datang ke Kota Sela, apakah Hotel Selo nyaman untuk Pak Hendra?"Hendra menjawab dengan sudut mulut terangkat, "Lumayan nyaman."Setelah itu, beberapa rekan kerja pun masuk ke dalam ruangan rapat. Mereka ada yang dari departemen hukum dan departemen energi terbarukan.Ruangan rapat memiliki meja besar, kedua pihak dengan jumlah belasan orang duduk berhadapan.Moonly bertanya, "Pak Hendra, kalian mau minum apa?""Terserah."Di meja ruangan rapat sudah disediakan beberapa botol air mineral.Namun, biasanya harus menyiapkan teh atau kopi untuk melayani tamu.Sisca duduk di kanannya Moonly.Di saat ini, Moonly tiba-tiba mendekat dan memerintah, "Kamu tahu apa yang
Hendra membawa nampan ke dalam ruangan rapat.Orang-orang di ruangan rapat langsung memandang Sisca dengan tatapan ambigu.Hendra tidak merasa tidak nyaman, dia malah terlihat sangat santai.Sisca pun kembali ke tempat duduknya.Moonly hanya menatapnya dengan senyuman yang tersembunyi, lalu memulai topik mereka.Proses negosiasi berjalan dengan lancar.Saat bagian hukum Grup Windy memberikan kontrak yang sudah dibuat kepada Hendra ....Alex mendongak dengan keraguan, "Bu Moonly, harga baterai ini salah, ya? Tahun lalu, baterai yang kami pesan dari Grup Windy harganya lebih murah dua juta dari harga sekarang."Moonly hanya menatapnya dengan senyuman sambil berkata, "Begini Pak Alex, tahun ini banyak bahan makanan yang naik harga. Baterai litium dari Grup Windy juga menginvestasikan banyak dana dalam penelitian. Maka itu, setiap unit baterai litium naik dua juta adalah hal yang masuk akal dan nggak mahal."'Masuk akal?''Nggak mahal?'Alex langsung mencibir, "Bu Moonly, apa kamu sedang b
...Sisca menjelaskannya dengan sangat serius.Moonly bahkan tercengang melihat penampilan Sisca.Tatapan Moonly terhadap wajah Sisca yang indah pun langsung dipenuhi dengan senyuman yang tidak bisa ditahan.Tidak disangka Sisca yang terlihat polos langsung begitu cepat mengerti siasat yang diberikan Moonly kepada Grup SY, Sisca bahkan melanjutkan rencana Moonly dengan sangat lancar.Siasat yang direncanakan ini sudah dilanjutkan dengan luar biasa.Namun, Hendra hanya menatapnya tanpa mengatakan apa pun.Tatapan Hendra jelas-jelas terlihat santai, tapi menimbulkan rasa tekanan yang membuat Sisca tidak bisa menghindar.Sisca berdeham dan lanjut mengarang, "Pak Hendra, aku merasa tawaran harga Bu Moonly masuk akal. Kalau Pak Hendra merasa ...."Sisca belum sempat menyelesaikan kata-katanya.Hendra langsung menatapnya sambil mengucapkan dua kata yang tegas, "Masuk akal."Moonly langsung dengan semangat memutarkan pen dan memberikan kepada Hendra. "Pak Hendra, silakan tanda tangan,"Alex y
Moonly melihat gadis muda itu dengan tatapan prihatin berkata, "Tadi kamu yang menyentuh kakinya Pak Hendra?"Gadis itu dengan semangat berkata, "Iya, Bu Moonly. Bukankah kamu suruh aku ...."Moonly langsung menghentikannya, dia berkata, "Kakimu boleh sembarangan menyentuh orang, tapi kapan aku menyuruhmu melakukan hal seperti ini? Grup Windy adalah perusahaan yang taat aturan, bukan perusahaan nggak jelas. Apa namamu?"Gadis muda yang tidak berpengalaman itu mengira dirinya sudah melakukan dengan benar dan akan diberi bonus, dia pun berkata, "Namaku Merlyn Larisa. Bu Moonly, acara makan malam ini ...."Moonly hanya tersenyum berkata, "Oh, namamu Merlyn, ya. Hari ini kamu melakukannya dengan baik, aku akan memberi tahu bagian keuangan, setelah itu kamu langsung mengambil kompensasi PHK saja."...Merlyn langsung terdiam di tempat.Moonly berjalan ke depan dengan sepatu hak tingginya, tapi dia tiba-tiba berhenti untuk berkata, "Oh ya, lebih baik kamu lupakan masalah kamu menyentuh kakin
'Caleb memang pembawa sial!''Dia hanya datang untuk merusak suasana hatiku!'Moonly mengambil kontrak mahal dan memainkan sepatu tingginya dengan senang.'Selisih harga dua triliun!''Caleb itu orang sepolos apa?'Berbisnis kalau nggak mencari uang kotor, uang apa yang bisa didapatkan?''Uang hati nurani?''Terutama investor besar seperti Hendra yang terlalu banyak uang. Aku hanya baik hati membantunya menghabiskan uangnya agar dia nggak panik karena kebanyakan uang.'Moonly menghubungi bagian ruang CCTV, "Matikan semua CCTV lantai delapan.""Baik, Bu Moonly."...Di dalam ruangan rapat lantai delapan.Rekan-rekan kerja dua belah pihak sudah pergi semuanya, Hendra bahkan menyuruh Alex untuk pergi melanjutkan prosedur kerja sama mereka.Ruangan rapat yang besar hanya tersisa Sisca dan Hendra berdua.Sisca dengan ekspresi datar berjalan keluar dari ruang rapat, "Pak Hendra, mari kuantar untuk mengelilingi Grup Windy."Barusan Sisca membalikkan badannya, tangan besar Hendra langsung mena
...Sisca langsung tercengang.'Siapa yang menyentuh kakinya dengan sepatu hak tinggi?'Sisca menjawab dengan rasa konyol, "Bukan aku yang menyentuh kaki Pak Hendra. Pak Hendra sudah salah paham."Sisca langsung menjauhkan Hendra.Akan tetapi, barusan Sisca terlepas dari pelukan Hendra, Hendra langsung menariknya kembali lagi.Hendra menatapnya dengan keraguan, lalu bertanya, "Bukan kamu?"'Selain Sisca, siapa yang berani menyentuh kakiku dengan ujung sepatu?'Sisca dengan kesal dan tidak berdaya menjawab, "Benar bukan aku. Pak Hendra, aku nggak begitu kurang kerjaan untuk menyentuh kaki lawan dengan ujung sepatu saat sedang membicarakan masalah bisnis."Wajah Hendra langsung menjadi masam, alisnya bahkan dikerutkan dengan sangat dalam.Hendra membiarkan sepatu itu menyentuh kakinya karena dia mengira itu adalah ulah Sisca. Setelah dipikirkan tadi bukan Sisca, tatapan Hendra langsung dipenuhi dengan rasa jijik.Meskipun kakinya terpisah antara celana dan sepatu, dia tetap merasakan ras
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!