...Sisca langsung tercengang.'Siapa yang menyentuh kakinya dengan sepatu hak tinggi?'Sisca menjawab dengan rasa konyol, "Bukan aku yang menyentuh kaki Pak Hendra. Pak Hendra sudah salah paham."Sisca langsung menjauhkan Hendra.Akan tetapi, barusan Sisca terlepas dari pelukan Hendra, Hendra langsung menariknya kembali lagi.Hendra menatapnya dengan keraguan, lalu bertanya, "Bukan kamu?"'Selain Sisca, siapa yang berani menyentuh kakiku dengan ujung sepatu?'Sisca dengan kesal dan tidak berdaya menjawab, "Benar bukan aku. Pak Hendra, aku nggak begitu kurang kerjaan untuk menyentuh kaki lawan dengan ujung sepatu saat sedang membicarakan masalah bisnis."Wajah Hendra langsung menjadi masam, alisnya bahkan dikerutkan dengan sangat dalam.Hendra membiarkan sepatu itu menyentuh kakinya karena dia mengira itu adalah ulah Sisca. Setelah dipikirkan tadi bukan Sisca, tatapan Hendra langsung dipenuhi dengan rasa jijik.Meskipun kakinya terpisah antara celana dan sepatu, dia tetap merasakan ras
...Sesaat kemudian, Hendra pun pergi.Moonly di dalam kantor tiba-tiba berteriak, "Hannah!"Hannah duduk di depan kantor Moonly berjalan masuk melihat Moonly yang baik-baik saja, dia berkata dengan terkejut, "Bu Moonly sungguh beruntung masih baik-baik saja."Moonly menaikkan sudut mulutnya berkata, "Kamu sengaja, 'kan? Kita barusan menandatangani kontrak dengan Hendra, kalau Hendra membatalkannya ...."Sisca berdiri sambil mencibir, "Bu Moonly, kamu yang menjebakku duluan. Aku membalasmu bukan hal yang salah, 'kan?""Huh!"Moonly mengamuk hingga tertawa pasrah.Kini, dia baru memandang Sisca dengan teliti.Hebat! Hebat!'Awalnya Moonly mengira Sisca hanyalah gadis polos yang tidak mengerti apa pun, sekarang Moonly baru menyadari kalau dirinya sudah meremehkan Sisca.Melihat Moonly kehabisan kata-kata, Sisca menahan tawa sambil berkata, "Bu Moonly boleh memanfaatkanku, tapi aku juga boleh membalasnya."Moonly terdiam lama, akhirnya dia berkata, "Oke, hebat!"Sisca lanjut mengulurkan t
Moonly mencibir, "Siapa yang nggak rela dengan seorang asisten saja? Kamu kira dirimu ...."Melihat Sisca seperti sedang bercanda, Moonly tiba-tiba teringat asisten lamanya yang sangat cekatan dan cerdas.Akan tetapi ... asisten itu juga pergi begitu saja.Asisten itu bahkan pergi tanpa mengambil gajinya.'Entah siapa yang merekrutnya dengan gaji tinggi. Kalau aku menemukannya, aku pasti akan menjewernya!'Moonly paling benci dengan bawahan yang meninggalkan semua pekerjaannya dan membiarkan Moonly yang menyelesaikan.Moonly terlihat sedang melamun.Sisca mengetuk mejanya berkata, "Bu Moonly, ingat kirimkan aku satu triliun itu."...Moonly langsung sadar dan menjawab, "Hei! Aku mana ada uang satu triliun untukmu? Dana yang didapatkan dari penjualan Grup SY nggak ada yang masuk ke sakuku. Sialan! Aku bahkan nggak dapat bonus satu triliun dalam penjualan ini, kenapa kamu minta satu triliun dariku?"Sisca langsung menjawab tanpa membalikkan kepalanya, "Bu Moonly adalah orang yang menepat
...Malam hari.Sisca bersama Moonly datang ke Hotel Selo. Saat tiba di restoran paling atas, Moonly tiba-tiba bilang sakit perut dan meninggalkan Sisca sendirian.Saat Sisca menyadari dirinya sudah terjebak, dia pun mencoba untuk kabur. "Pak Hendra, Bu Moonly baru mengirimkan pesan padaku kalau mensnya datang. Aku bawakan dia pembalut dulu. Aku pamit dulu."Sisca membuat sebuah alasan masuk akal untuk kabur, tapi barusan saja dia berdiri, pergelangannya ditahan oleh Hendra dengan erat.Hendra berdiri di belakangnya memeluk pinggangnya berkata, "Bu Moonly nggak akan kembali lagi."Sisca tertawa canggung berkata, "Dia jatuh ke dalam lubang toilet? Kalau begitu, aku harus pergi ....""Sisca."Hendra tiba-tiba memanggilnya dengan suara yang berat, bahkan nada bicaranya pun berubah menjadi serius, "Sejak aku datang ke Kota Sela sampai hari ini, kamu terus saja menghindariku. Sebelumnya memang aku sudah salah memaksamu dan Angel pergi ke Negara Ruji. Aku nggak seharusnya menyembunyikan dari
"Ugh ...."Hendra menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.Lidah Hendra bergerak dengan liar di bibir dan mulut Sisca, ciuman yang dalam ini hampir membuat Sisca kehabisan oksigen.Sisca langsung terkunci dalam pelukan Hendra. Kaki yang memakai sepatu hak tinggi bahkan hampir tidak bisa berdiri dengan stabil.Hendra menahan belakang pinggangnya menciumnya sampai puas baru melepaskannya. Hendra lanjut berkata dengan tegas sambil menatap mata Sisca yang berkabut, "Kamu boleh menguji kembali kepercayaanku, tapi kamu nggak boleh membuangku."Suara Hendra sangat rendah bahkan membawa aura yang kuat.Sisca masih belum sempat menyadari apa yang terjadi, Hendra langsung merangkul pinggangnya dan menggendongnya.Mereka berada di restoran, meskipun tidak ada satu pun orang di dalam restoran, mereka tetap tidak bisa bergerak dengan leluasa.Sebagian besar makanan di meja belum disentuh.Hendra menggendong Sisca meninggalkan restoran menuju kamar eksekutif di lantai sembilan.Sampai di lantai s
Keguguran.Kata keguguran seperti guntur yang menyambar ketenangan.Lengan Hendra yang sedang merangkulnya langsung menjadi tegang.Kilau mata yang melingkar di balik lensa juga membeku dalam sekejap.Awalnya Hendra tidak percaya.Hendra menatap Sisca dengan serius seakan-akan mencari ekspresi Sisca yang sedang bercanda.Namun, tidak ada candaan sama sekali.Di saat Hendra sedang tercengang, Sisca dengan tenang melepaskan tangan Hendra dan berhasil keluar dari pelukannya.Sisca memakai sepatu hak tinggi dan hendak keluar dari kamar.Hendra menahan pergelangan tangan Sisca, suara yang biasanya sangat dingin pun berubah, "Aku tahu kamu ingin bekerja di Grup SY, tapi jangan membohongiku dengan hal ini."Sisca hanya mendengus tanpa menoleh, "Sebenarnya aku yang membohongimu atau kamu membohongi diri sendiri? Pak Hendra, bukankah kamu yang paling jelas terhadap hal ini?""Kalau Pak Hendra nggak dengar jelas, aku boleh mengulangnya.""Aku sudah keguguran.""Saat minggu ke empat sudah menjadi
Sisca hampir saja tidak bisa menahan rasa ingin tertawa, dia berkata, "Mana jelek? Menurutku lumayan lucu.""Kemudian, kenapa aku bukan di tengah Ayah dan Ibu? Anak orang lain selalu berada di tengah orang tua dengan berpegangan tangan."Dalam gambar itu, Hendra merangkul pinggang Sisca sambil menunduk melihat perutnya.Angel terlihat sangat imut, dia berdiri di sebelah Hendra dengan posisi mendongak menatap mereka.Angel mengernyit dan berkata, "Oh, aku tahu! Pasti Ayah yang menggambarnya!"Sisca menutup buku gambar kecil, lalu menarik Angel dan menanyakan, "Apakah kamu beri tahu Ayah kalau Ibu mengandung?"Angel menjawab dengan kebingungan, "Iya! Ibu, apakah nggak boleh beri tahu Ayah? Angel lihat Ayah lumayan senang!"...Awalnya mungkin Hendra memang bahagia saat mengetahui hal ini.Sekarang seperti naik wahana halilintar yang tiba-tiba menjatuhkannya ....Sisca mulai melamun.Matthew berdiri di lantai dua dengan bantuan tongkat, dia memanggil Sisca dan berkata, "Hannah, datang ke
Matthew menganggukkan kepalanya berkata, "Mungkin juga begitu, tapi ini pasti ada orang-orang terlibat yang belum kita temukan. Kalau kamu hanya diculik dan dibesarkan di panti asuhan, mungkin aku bisa menemukanmu dengan cepat. Tapi, aku nggak sangka kamu menjadi anak dari Keluarga Limanta Kota Mulo.""Ayah, apakah Ayah ada masalah dengan Adrian?"Matthew menggelengkan kepala berkata, "Aku nggak pernah berhubungan dengan Adrian dan Cindy. Grup Windy dimulai dari Kota Sela, dua tahun terakhir baru mulai berkembang di Kota Aroha. Bisnis Grup Windy dan Keluarga Limanta Kota Mulo nggak berhubungan sama sekali, makanya aku pun bingung. Untungnya kamu nggak dijual ke dalam hutan dan bisa berdiri dengan kondisi baik di depan Ayah. Ayah sudah merasa beruntung, kok."Sisca menggandeng lengan Matthew dengan mata yang mulai berair. "Ayah, kalau aku nggak diculik, Ibu hari ini pasti masih hidup."Matthew menepuk tangan Sisca sambil tersenyum tidak jelas, "Kalau begitu, kamu nggak bisa bertemu deng
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!