Mereka berdua naik ke tempat tidur.Napas dari Hendra begitu panas hingga hampir membakarnya. Sisca berbalik dan memeluknya erat, napas mereka pun langsung menyatu.Tangan besar dari Hendra menempel di pinggangnya, meninggalkan bekas di tubuhnya.Sisca sudah pusing karena dicium, wajahnya merah dan bingung.Hendra masih mempertahankan akal sehatnya. "Aku akan pakai kondom, oke?""..."Tepat Sisca hendak mengatakan sesuatu, Hendra menundukkan kepalanya untuk menutupi bibirnya, memegang bagian belakang kepalanya dengan satu tangan dan meraih meja samping tempat tidur dengan tangan lainnya untuk mengambil kondom.Di akhir musim gugur Kota Aroha, malam selalu dingin. Sisca sangat lemah karena penyakit paru-paru dan sangat takut dingin. Selama musim ini, tangan dan kakinya terasa dingin.Dulu, Hendra adalah alat pemanasnya.Sisca tanpa sadar menekan dirinya ke tubuhnya, tangannya menyentuh tangan Hendra yang panas.Hendra merobek bungkusan kondom, memasukkannya ke tangannya dan berbisik di
Namun Billy berkata pada Erline melalui telepon, "Memang benar aku yang kurang baik, aku juga nggak menjaga Sherine dengan baik. Aku juga memperlakukan Sherine dengan buruk. Uang ini nggak perlu Sherine kembalikan, Sherine biasanya menggunakan kartuku, Sherine nggak kekurangan uang. Uang ini anggap saja sebagai ketulusanku, terima saja."Ketika mendengar kata-kata ini, hati Sherine bergetar hebat.Sherine tidak pernah menyangka dirinya seberuntung itu bertemu seseorang yang sangat mencintainya.Sherine duduk di kursi penumpang, menoleh ke samping untuk memandang Billy yang sedang mengemudi lalu berkata, "Sebelumnya ibuku hanya bilang ingin mahar sebesar 400 juta. Kenapa kamu memberinya empat miliar? Saat pergi ke bank untuk melihatnya, aku pikir aku salah membacanya, jadi aku membacanya beberapa kali sebelum yakin jumlahnya empat miliar. Mahar ini pasti terlalu banyak. Sebenarnya, dia nggak menghabiskan banyak uang di kampung halamannya, jadi nggak perlu banyak uang.Billy meliriknya,
Saat membawa selembar dokumen keluar dari Kantor Catatan Sipil. Sherine bagaikan menginjak awan, seluruh tubuhnya terasa melayang-layang, sangatlah indah. "Kita sudah mengurus surat nikah, apa aku boleh mengunggah di status?""Boleh dong."Setelah mendapat jawaban positif, Sherine tersenyum dan berkata, "Baik, nanti aku edit foto di dalam mobil baru mengunggahnya."Billy menggandengnya, berdua pun berjalan menuju mobil.Sherine bertanya lagi, "Oh ya, kita urus surat nikah adalah hal penting, apa nanti malam mau Kristin makan di rumah?"Bagaimanapun, Kristin adalah adik kandungnya, Sherine tidak berani melupakannya.Saat mendengar nama Kristin, tatapan Billy menjadi dingin. "Nggak perlu, akhir-akhir ini dia menemukan pekerjaan baru, sehingga agak sibuk. Bukannya dua hari terakhir ini kamu mau makan hotpot? Mau makan di restoran apa? Nanti malam kita makan sendiri."Sherine mengiakannya tanpa banyak pikir. "Baik."Setelah naik mobil, Sherine mengedit foto dari Kantor Catatan Sipil, lalu
Dia memencet tombol like, lalu mengembalikannya.Dapat pesan dari Nancy lagi, tetapi kali ini pesan audio, "Apa Sherine benar-benar nggak keberatan dengan Jeon yang menganggapnya sebagai pengganti? Mungkin juga dia kehilangan ingatan karena kecelakaan mobil? Jeon nggak pernah mengatakannya! Kenapa aku tiba-tiba merasa Billy sangat murahan? Dulu aku masih merasa dia lumayan baik. Oh, ya, apa yang terjadi antara kamu dan Hendra? Sherine dan Billy sudah menikah, kalian bahkan sudah punya anak, bagaimana kalau menikah saja?"Dia langsung mendengarnya.Hendra yang mengemudi di samping juga mendengarnya.Suasananya tiba-tiba menjadi agak luar biasa.Sisca mengangkat bola mata ke arahnya dan berkata, "Sherine dan Billy hari ini mengurus surat nikah, apa kamu sudah melihat foto nikah mereka?""Belum."Dia menjawab dengan sangat tenang. Ekspresi wajahnya datar, sama sekali tidak kelihatan sikapnya.Selanjutnya, Nancy mengirim sebuah audio lagi, "Cepat kemari! Kita sama-sama menikah. Kalau nggak
Malam ini membicarakan pernikahan Sherine, kenyataannya hanya ingin mengetes. Akan tetapi, percobaan ini tidak membuahkan hasil, karena Hendra tidak memberikan jawaban apa pun padanya.Sebenarnya dia tidak ingin menangis. Tidak peduli air mata ini karena kesal atau sedih, pokoknya membuat harga dirinya jatuh.Hendra hanya memeluknya. Beberapa lama kemudian, kesakitan pada jantungnya perlahan mereda, barulah dia mengembuskan napas ringan dan memegang wajahnya yang dibasahi air mata. "Pernikahan adalah hal besar, kamu bukan Sherine, aku juga bukan Billy. Kalau aku mau menikah denganmu, pasti memerlukan pertimbangan yang matang. Jadi, Sisca, berikan aku beberapa waktu, oke?"Sisca memelototinya. "Kalau nggak mau menikah nggak perlu mencari kian banyak alasan. Aku nggak paksa kamu untuk menikah denganku.""..."Usai berbicara, Sisca ingin menghempaskan tangan, lalu meninggalkannya.Hendra tersenyum karena marah. Dia menarik lengan Sisca dan menariknya kembali. "Tunggu aku selesai menangani
Sisca menelan ludah dan berkata, "Tapi tempat ini sudah disewa, kita nggak boleh menghambur-hamburkan uang. Lagi pula, kamu nggak pernah nonton film yang kupilih ini."Hendra mengernyit dan bertanya, "Film apa? Aku ingat pernah menonton film aksi bersamamu."....Sisca secara tidak sadar menutup mulutnya dan berkata, "Bukan film itu! Ini adalah film romantis yang normal."Hendra memainkan alisnya, menurunkan tangan Sisca dan menekannya sambil bertanya dengan ekspresi datar, "Apakah ada film romantis yang normal?"'Film romantis yang nggak ada unsur mesum hanyalah film anak-anak.'...'Bagaimana Hendra sanggup mengatakan kata-kata mesum dengan ekspresi dingin?!'Tujuh tahun lalu, mereka berdua pernah tinggal bersama.Saat itu, Sisca masih sangat kecil, dia pun penasaran dan memaksa Hendra untuk menemaninya menonton film tersebut.Awalnya Hendra terus menolak, dia selalu merasa Nancy membawa pengaruh buruk untuk Sisca. Dia pun terpaksa mengiakannya karena tidak sanggup menolak Sisca.Hen
Ruangan yang gelap ditambahkan dengan napas yang kacau membuat semua indra menjadi lebih sensitif.Sisca duduk di paha Hendra dengan membelakangi layar dengan jantung yang berdetak kencang bertanya, "Di sini nggak ada CCTV, 'kan?""Nggak ada, kalau ada pasti sudah tutup."Zayn yang merekomendasikan bioskop ini kepada Hendra, dia juga berinvestasi sedikit di tempat ini, jadi termasuk salah satu pemegang saham. Zayn suka berinvestasi di bisnis yang aneh-aneh, misalkan bar, bioskop kecil, kafe pojokan, kafe pacar ilusi, ruang pelarian dan yang lainnya. Dia tidak mementingkan bisnis ini menguntungkan atau tidak, karena dia hanya ingin bersenang-senang.Sisca dengan ragu bertanya, "Benarkah?"Hendra menempelkan keningnya dan menatapnya sambil berkata, "Aku nggak suka dilihat orang lain."Sisca pun tenang mendengar kata-kata Hendra.Bagaimanapun ini adalah tempat umum, jadi mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang berlebihan."Tapi, filmku belum habis ... dan tempat ini lumayan kotor."Hend
Aku pasti akan kembali karena aku sudah berjanji padanya.Sisca sedikit tercengang, matanya memerah dan berkaca-kaca, tapi dia tetap tersenyum lebar berkata, "Bukankah tadi kamu sedang tidur?""Aku mendengarnya."Hendra bukan sengaja mendengarkannya, mungkin karena Robi tokoh utamanya film itu memiliki kemiripan dengannya, jadi kata-kata yang diucapkan pun lebih gampang diingat.Sisca bersandar dalam pelukannya, mereka pun bersama menonton akhir film.Robi adalah anak dari pengurus rumah, dia dan Cecilia saling mencintai sejak kecil. Kakak sepupunya Sisca menuduh Robi melakukan pemerkosaan, jadi Robi pun dipenjarakan.Beberapa tahun kemudian, perang dunia kedua yang kejam dimulai! Robi dikirim untuk ikut berperang, akhirnya perang yang kejam itu pun memisahkan Robi dan Cecilia. Robi meninggal di Normando, Cecilia pun tenggelam karena serangan yang meledakkan pipa air.Saat Robi meninggal, dia bahkan memegang setumpuk surat dari Cecilia.Akhir dari cerita adalah sebuah alam mimpi.Di da
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!