Sisca sudah memakai jaket dan diturunkan dari meja oleh Hendra. Saat ini wajahnya benar-benar memerah.Saat berjalan ke pintu, matanya bertemu dengan mata Benny.Benny menatap Sisca dengan mata ambigu, Hendra pun marah, "Apa yang kamu lihat? Apa nggak pernah lihat seorang wanita seumur hidupmu?""..." Benny mencibir dan masuk dengan membawa peralatan medis. "Bukankah mata itu digunakan untuk lihat wanita cantik? Apa salahnya aku melihatnya? Kamu pelit sekali. Kamu pernah bilang kalau kamu sudah mati, akan menyerahkan pada pria lain untuk menjaga Sisca."Kecemburuannya begitu kuat.Raut wajah Hendra menjadi dingin. "Aku belum mati!""Kalaupun kamu mati dan Sisca benar-benar bersama pria lain, menurutku kamu nggak akan bisa mati dengan damai."Melihatnya seperti itu saja sudah membuat Hendra ingin membunuhnya.Dengan sifat posesif dan kecemburuannya, jika Sisca benar-benar menemukan cinta baru, mungkin Hendra tidak akan mati dengan tenang.Mata Hendra menyusut. "Tutup pintunya!"Benny me
Namun, mempekerjakan seorang pembunuh untuk membunuh ... tidak sesederhana hanya karena manja atau sejenisnya.Billy memegang ponsel sambil terdiam lama.Billy bersandar di pagar balkon, raut wajahnya terlihat dingin dan pucat.Sampai Sherine berlari ke arahnya dengan dua pasang sepatu hak tinggi dengan model yang sangat berbeda dan bertanya, "Billy, menurutmu mana yang lebih bagus?""..."Billy menutup telepon.Billy tertegun di tempat, matanya tertuju pada wajah Sherine.Sherine menghampirinya dan bertanya, "Ada apa denganmu? Siapa yang kamu telepon? Apa ada sesuatu yang mendesak di perusahaan?""Sherine.""Ya? Wajahmu pucat, apa kamu sakit?"Billy memeluknya erat-erat, seluruh beban tubuhnya hampir menekannya. "Nggak, aku nggak sakit, aku hanya sedikit lelah karena mendekorasi ruang pernikahan."Sherine memegang sepatu hak tinggi di kedua tangannya dan tidak bisa memeluknya. Sherine hanya tersenyum dan berkata, "Masih banyak balon yang harus ditiup. Sepertinya ada balon yang menggem
Billy menyalakan lampu, duduk dan memeluknya.Melihat wajahnya pucat dan berkeringat, Billy dengan lembut membelai punggungnya. "Mimpi buruk?"Sherine terengah-engah dan memeluk Billy dengan rasa takut yang masih ada."Aku bermimpi hamil, tapi ... ada seseorang yang memegang pisau ...."Sherine tidak mengatakan apa pun lagi.Namun, Billy sudah membuat tebakan kasar. Billy mengusap punggungnya sambil menghiburnya dengan lembut, "Ini hanya mimpi buruk, jangan takut."Anak pertama mereka hilang dalam kecelakaan mobil.Meskipun telah kehilangan ingatannya, tapi Sherine tidak tahu apakah itu karena mimpi buruk atau naluri. Saat memikirkan anak itu, Sherine merasakan sakit yang menusuk di hatinya.Sherine membenamkan dirinya dalam pelukannya dan tersedak oleh rasa menyalahkan diri sendiri. "Kalau aku nggak pergi untuk membeli makanan ringan malam itu, nggak akan ada kecelakaan mobil, begitu pula anak itu. Ini semua salahku.""Semua ini nggak ada hubungannya denganmu. Kita masih akan punya an
Jantung Kristin berdetak kencang dan sudah sangat ketakutan. "Kak ... jangan lakukan ini padaku ... aku adik kandungmu! Bukankah Sherine baik-baik saja sekarang? Sherine belum mati, hanya keguguran saja. Kalian bisa punya anak lagi setelah menikah! Kak, bisakah kamu berpura-pura nggak tahu tentang ini? Kalau aku masuk penjara, seluruh hidupku akan hancur! Terlebih lagi, semua itu juga akan membuatmu malu! Aku mohon padamu ... jangan suruh aku masuk penjara ....""Aku akan memberimu waktu seminggu untuk menyerahkan diri, jangan paksa aku untuk melakukannya."Setelah mengatakan itu, Billy menutup telepon.Kristin, yang memegang telepon, sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar. Kristin segera menghancurkan ponselnya.Hanya karena Sherine, kakaknya sebenarnya ingin mengirimnya masuk penjara?Kristin mengepalkan selimut itu erat-erat, merasa marah dan takut.Tidak mungkin dia menyerahkan diri ke polisi.Begitu mengakuinya, hidupnya akan berakhir!Pengemudi yang bertanggung jawab atas k
Sisca merasa terhibur oleh Angel. "Temanmu? Siapa temanmu yang bilang seperti itu?""Zahra, si cantik dari kelas sebelah yang bilang. Zahra bilang kalau wanita nggak boleh jadi budak cinta, jangan sampai harga diri turun! Bu, jangan jadi budak cinta Ayah! Zahra juga bilang wanita yang jadi budak cinta akan punya akhir yang tragis! Bu, Angel nggak ingin Ibu sengsara. Angel ingin Ibu bahagia!"Angel memberi nasihat serius pada Sisca.Sisca tertawa terbahak-bahak. "Dari mana dia dengar semua hal ini?"Apa semua anak kelas satu saat ini dewasa sebelum waktunya?Angel berkata, "Ibu Zahra yang bilang, karena banyak anak laki-laki di kelas kami yang menyukai Zahra."Sisca menyentuh kepala kecilnya dan bertanya. "Wah, Angel lucu sekali, apa ada teman yang menyukai Angel?""Aku nggak suka mereka. Mereka pendek, gemuk dan ... mereka nggak tampan! Lebih baik jangan menyukaiku. Lagi pula aku nggak suka mereka! Aku sering melihat pria tampan, jadi nggak suka mereka yang jelek."Sisca tersenyum dan
Sisca mengatupkan bibirnya dan berkata, "Setelah terjadi sesuatu padamu di laut lepas, Pak Alex bilang banyak hal yang aku nggak tahu tentang gangguan bipolarmu. Kamu pergi ke Kota Sela untuk mengikuti Caleb dan aku, juga ... bilang bagaimana ada bekas luka bakar di ujung jarimu. Hendra, aku sangat malu, ternyata aku nggak mengerti tentang dirimu."Hendra mengerutkan kening. "Menurutku mulutnya memang cerewet, aku nggak akan berikan bonus akhir tahun untuknya.""Kalau Pak Alex nggak bilang tentang hal ini, aku tetap nggak akan tahu bahwa kamu mengidap gangguan bipolar, apalagi Vonny adalah psikiatermu."Sisca sering merasa bahwa dirinya sekarang sudah jauh dari Hendra.Hendra menempelkan dahinya ke dahi Sisca, menyentuh wajahnya dengan tangan besarnya dan menghela napas. "Untuk apa tahu hal ini, mau mengasihani aku? Sisca, aku nggak pernah butuh belas kasihan orang lain.""Aku nggak pernah berpikir untuk mengasihanimu. Bagaimana kalau aku ... kasihan padamu?"Tingkat cinta tertinggi mu
Mereka berdua naik ke tempat tidur.Napas dari Hendra begitu panas hingga hampir membakarnya. Sisca berbalik dan memeluknya erat, napas mereka pun langsung menyatu.Tangan besar dari Hendra menempel di pinggangnya, meninggalkan bekas di tubuhnya.Sisca sudah pusing karena dicium, wajahnya merah dan bingung.Hendra masih mempertahankan akal sehatnya. "Aku akan pakai kondom, oke?""..."Tepat Sisca hendak mengatakan sesuatu, Hendra menundukkan kepalanya untuk menutupi bibirnya, memegang bagian belakang kepalanya dengan satu tangan dan meraih meja samping tempat tidur dengan tangan lainnya untuk mengambil kondom.Di akhir musim gugur Kota Aroha, malam selalu dingin. Sisca sangat lemah karena penyakit paru-paru dan sangat takut dingin. Selama musim ini, tangan dan kakinya terasa dingin.Dulu, Hendra adalah alat pemanasnya.Sisca tanpa sadar menekan dirinya ke tubuhnya, tangannya menyentuh tangan Hendra yang panas.Hendra merobek bungkusan kondom, memasukkannya ke tangannya dan berbisik di
Namun Billy berkata pada Erline melalui telepon, "Memang benar aku yang kurang baik, aku juga nggak menjaga Sherine dengan baik. Aku juga memperlakukan Sherine dengan buruk. Uang ini nggak perlu Sherine kembalikan, Sherine biasanya menggunakan kartuku, Sherine nggak kekurangan uang. Uang ini anggap saja sebagai ketulusanku, terima saja."Ketika mendengar kata-kata ini, hati Sherine bergetar hebat.Sherine tidak pernah menyangka dirinya seberuntung itu bertemu seseorang yang sangat mencintainya.Sherine duduk di kursi penumpang, menoleh ke samping untuk memandang Billy yang sedang mengemudi lalu berkata, "Sebelumnya ibuku hanya bilang ingin mahar sebesar 400 juta. Kenapa kamu memberinya empat miliar? Saat pergi ke bank untuk melihatnya, aku pikir aku salah membacanya, jadi aku membacanya beberapa kali sebelum yakin jumlahnya empat miliar. Mahar ini pasti terlalu banyak. Sebenarnya, dia nggak menghabiskan banyak uang di kampung halamannya, jadi nggak perlu banyak uang.Billy meliriknya,
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!