Di dalam mobil.Angel pun menangis sampai sesak. Wajahnya sudah berubah pucat.Saat itu, Hendra tiba-tiba menyadari sesuatu yang janggal. Pria itu langsung memeluk Angel dan berkata, "Angel, kamu kenapa?""Ayah ... aku ...."Gadis kecil itu menekan dadanya sekuat tenaga sambil berusaha bernapas menggunakan mulutnya, seolah-olah dia kesusahan bernapas."Kita kembali ke rumah sakit!"...Mobil Mercedes-Maybach berwarna hitam dengan pelat nomor B9999 perlahan-lahan bergerak semakin jauh.Air mata membuat pandangan Sisca menjadi kabur.Ketika Sisca sudah dilanda perasaan putus asa.Mobil Mercedes-Maybach itu kembali muncul di hadapannya.Mobil itu bergerak ke arah rumah sakit.Apakah telah terjadi sesuatu yang buruk pada Angel?Sisca langsung pergi ke rumah sakit....Di rumah sakit, Angel langsung dibawa ke UGD.Begitu Sisca tiba di sana, wanita itu segera memberi tahu dokter, "Dokter, Angel punya masalah pada pembuluh darah di jantungnya.""Anak ini juga sudah besar. Kenapa setelah menge
Tekanan yang muncul di sekitar tubuh pria itu pun berkurang.Suasana di tempat itu sangat dingin dan keduanya pun sempat tegang selama beberapa detik.Hendra akhirnya menghela napas dan berkata, "Sebelum Angel keluar dari rumah sakit, aku harap kamu bisa menjelaskan padanya mengenai hubungan kita dan buat dia menerima kenyataannya.""Baiklah! Aku berjanji.""Apa kamu masih punya permintaan lain?" tanya pria itu dengan dingin. Lalu, pria itu pun bergerak mundur selangkah.Setelah Sisca memikirkannya, dia pun berkata, "Meskipun Angel sangat ceria, tiba-tiba ganti situasi tentu bisa membuatnya merasa nggak nyaman. Aku harap Pak Hendra bisa meluangkan waktu untuk menemaninya dan membacakan cerita sebelum tidur untuknya. Pak Hendra seharusnya juga tahu bahwa Angel sangat menyukai Pak Hendra. Dia selalu berharap ayahnya bisa mengikuti rapat orang tua murid. Jadi, aku harap Pak Hendra menghadiri rapat orang tua murid berikutnya. Selain itu ...."Sisca berhenti dan menarik napas dalam, lalu be
"Aku nggak memiliki hubungan dengan Kimiko. Dia juga bukan calon istriku."Entah kenapa Hendra repot-repot menjelaskannya.Sebenarnya, dia sama sekali tidak wajib menjelaskannya pada Sisca.Sisca pun mengangguk dan berkata, "Kalau begitu masalah pilih kasih sudah nggak ada lagi. Aku percaya Pak Hendra bisa menjadi seorang ayah yang baik."Bukan hanya seorang ayah yang baik.Dulu, pria ini juga adalah pacar yang sangat memenuhi standar.Akan tetapi, Sisca tidak bisa menghargainya.Mereka pun tidak berbicara lagi.Operasi pembuluh darah jantung bukan termasuk operasi besar. Akan tetapi, waktu yang dibutuhkan untuk tindakan operasi ini juga tidak pendek.Lalu, luka yang ada di dada sebelah kiri Sisca juga belum pulih sepenuhnya. Apalagi, tadi dia mengejar Hendra dengan sangat antusias. Sekarang, luka itu sudah robek.Rasa sakitnya sampai menusuk ke ulu hati.Melihat ekspresi wajah Sisca yang agak aneh, Alex pun bertanya dengan maksud baik, "Nona Sisca, apa lukamu sakit?""Tadi sepertinya
"Terima kasih, Dokter!"Angel sudah dimasukkan ke ruang pasien.Lalu, Sisca yang menjaganya.Hendra hanya berdiri di samping dan terlihat tidak bisa melakukan apa pun."Pak Hendra, aku akan berjaga di sini. Pak Hendra boleh pergi kalau ada urusan pekerjaan. Kalau terjadi sesuatu, aku akan menghubungi Pak Alex."Sisca sempat mengira pria itu akan langsung pergi tanpa menoleh.Ternyata, pria itu berjalan ke sofa dan duduk di sana. Dia sama sekali tidak bermaksud meninggalkan tempat itu."Angel adalah putriku. Aku nggak akan meninggalkannya seorang diri di ruang pasien tanpa bertanggung jawab.""..."Bukankah perkataannya ini secara tidak langsung telah memarahi Sisca?Sisca lantas menggigit bibirnya. Wanita itu merasa lebih baik dia menjelaskannya, "Waktu itu aku nggak bisa kerja gara-gara Pak Hendra. Nggak ada perusahaan yang bersedia mempekerjakanku. Jadi, aku terpaksa melakukan pekerjaan paruh waktu di malam hari. Kalau bukan karena dipaksa keadaan, aku nggak mungkin membiarkan Angel
"Apakah tanganmu terluka ketika merokok?"Di pinggir jari telunjuk dan ibu jari Hendra terdapat bekas luka yang sangat mencolok. Luka itu seperti campuran luka baru dan luka lama.Waktu itu, Sisca sudah melihatnya. Ketika baru bertemu, hubungan mereka berdua sangat menegangkan sehingga Sisca tidak berani bertanya.Meskipun sekarang situasi hubungan mereka berdua tidak terbilang baik, mereka masih bisa berkomunikasi dengan tenang."Bukan!"Hendra menarik tangannya kembali dengan cuek.Sisca merasa pria ini tidak bersedia memberi tahu alasannya. Jadi, wanita itu pun tidak bertanya lagi.Pintar membaca situasi adalah taktik paling bagus yang bisa digunakan oleh Sisca sekarang.Setelah malam tiba, Hendra pun kembali membawa makanan.Sisca menyerahkan obat luka bakar kepada pria itu sambil berkata, "Aku tadi baru memintanya pada dokter. Kamu boleh menggunakannya. Kalau nggak mau, kamu buang juga nggak masalah.""Makananmu."Dia mengatakannya dengan singkat mungkin karena tidak mau banyak bi
Si kecil menjadi semakin gelisah saat berbicara hingga tersedak air liurnya dan batuk tanpa henti.Sisca segera membantunya menenangkan diri dan membujuk dengan lembut, "Ibu nggak akan meninggalkanmu. Ibu sangat menyayangimu, mana mungkin ibu bisa meninggalkanmu? Angel, Ibu bersalah padamu. Tolong jangan membicarakan ini lagi, oke?"Hendra berjalan masuk dari luar bangsal. "Aku dan ibumu akan selalu bersamamu."Suara tenang dan tegas pria itu bagaikan obat penenang.Tangisan Angel tiba-tiba berhenti setelah mendengar suara ayahnya.Hidung gadis kecil itu mengeluarkan gelembung. "Ayah, apakah yang kamu katakan itu benar?""Ya."Angel melambaikan tangan. "Ayah, kemarilah!"Saat Hendra berjalan ke samping ranjang.Si kecil meraih tangan Sisca dan Hendra sebelum menyatukannya.Setelah itu, dia menceramahi mereka dengan nada seperti orang dewasa, "Kalau begitu kalian berbaikan dan kelak nggak boleh bertengkar lagi, mengerti?""Angel ...."Sisca ragu untuk berbicara.Hendra membalikkan tanga
Gadis kecil itu menunduk.Sisca langsung tersenyum. "Bukankah ini senyuman? Ayo cepat foto, tadi aku cuma bingung cara tersenyum yang benar."Si kecil langsung bersemangat kembali.Keluarga beranggotakan tiga orang ini terlihat sangat harmonis di depan kamera.Ayahnya tampan, ibunya cantik dan anaknya menggemaskan.Foto sudah diambil beberapa kali dan dilihat berulang kali oleh Angel untuk waktu yang lama.Anak ini seolah memegang erat sumber kehidupan dua orang dewasa dengan menyuruh untuk melakukan apa pun yang diminta dan sangat kooperatif.Setelah bertahan sepanjang sore.Di malam hari, Sisca memberi makan Angel puding telur dan bubur gandum.Karena masih ada nutrisi di perut, Angel tidak merasa lapar dan tidak makan banyak.Setelah makan, Angel menepuk sisi lain ranjang rumah sakit."Ayah, kemarilah juga. Aku mengantuk. Tolong ceritakan cerita pengantar tidur untukku!"Hendra duduk di sebelah dan bersandar di pelukan Angel."Cerita pengantar tidur apa yang ingin kamu dengar?"Gadi
Sisca berdiri di luar pintu dan menenangkan diri untuk waktu yang lama.Dia tidak berani memikirkan apa yang akan terjadi pada Angel kalau dia memberi tahu Angel bahwa mulai sekarang dia akan mengunjunginya setengah bulan sekali.Dia membuka album foto di ponselnya dan melihat beberapa foto bersama, kedua matanya menjadi hangat.Ada beberapa hal yang akan dikenang selamanya.Sama seperti foto bersama ini, dia tidak pernah berani membayangkan dirinya dan Hendra bisa memiliki momen serasi seperti itu sebelumnya....Pagi selanjutnya.Nancy datang ke rumah sakit untuk menemui Angel. Zayn juga datang.Nancy membelikan pohon Lego untuk Angel. "Nak, kamu sangat bosan di bangsal. Kalau bosan, mainkan saja pohon lego yang Mami belikan untukmu."Angel mengambil Lego tersebut dan berkata dengan mata berbinar, "Wah! Mami, kamu sangat menyayangiku! Terima kasih!"Zayn berdiri di samping dan berdeham. "Meskipun Mami memilih ini, tetap saja dia menggunakan uang Papi. Kok nggak berterima kasih padaku
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!