Share

Selalu Bertemu

Author: Pulungan
last update Last Updated: 2024-08-24 23:39:30

Setelah mengantarkan Mawar pulang, Wisnu kembali ke kantor karena banyak rapat penting hari ini.

"Loh Wisnu sendiri aja, Mawar mana?" tanya Revan saat berpapasan dengan Wisnu membuat Wisnu langsung menatapnya tajam.

"Jangan ikut campur urusan orang lain ya, gak baik," jawab Wisnu membuat Revan tertawa.

"Urusan apa sih? Saya kan cuma nanya Mawar kemana?" ucap Revan di sela-sela tawanya membuat Wisnu menghembuskan nafas panjang.

Tidak ingin memperpanjang obrolan Wisnu meninggalkan Revan begitu saja.

'Aneh sekali,' gumam Revan dalam hati lalu ia pergi karena sudah selesai rapat.

Disisi lain, Sonia mencoba berbagai cara untuk bisa kembali bertemu dengan Revan karena menurutnya Revan patut di perjuangkan.

"Harus dapat sih," gumamnya saat ia tidak sengaja melihat Revan keluar dari bank. Tanpa membuang waktu ia langsung masuk ke dalam bank dan pura-pura tidak melihat Revan.

Brukk!

"Aw …," ringis Sonia saat bahunya tidak sengaja menabrak Revan.

"Punya mata gak!" tegas Revan membuat Sonia kage
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penyesalan Mertua Jahat    Sifat Iri Sonia

    "Iya serius, lagi ada rezekinya, silahkan diambil," jawab Revan membuat Mawar mangut-mangut."Baiklah Mas, saya terima ya sedekahnya,""O iya, saya boleh jadi donatur tetap gak di panti asuhan ini," lanjut Revan membuat Mawar semakin kaget."Mas yakin?""Iya, setidaknya dengan begitu saya bisa bantu anak-anak disini sekalian nanti saya sekali-kali berkunjung melihat mereka," terang Revan yang dibalas anggukan oleh Mawar."Boleh banget Mas, anak-anak sangat senang kalau ada tamu,"Lama mereka ngobrol bahkan mawar membawa Revan keliling panti asuhan menunjukkan semua fasilitas panti asuhan.***Malam hari, Wisnu mengajak Alex ngobrol di ruang tamu."Sejak kapan perusahaan kita bekerja sama dengan perusahaan Revan?" tanya Wisnu membuat Alex yang sedang menyeruput tehnya berfikir sejenak."Udah lumayan lama Yah, udah sering rapat juga," jawab Alex sambil meletakkan gelasnya."Tapi perasaan Ayah baru lihat Revan tadi," ujar Wisnu yang dibalas anggukan oleh Alex."Iya emang baru tadi Om Rev

    Last Updated : 2024-08-24
  • Penyesalan Mertua Jahat    Sonia Kepedean

    "Apa Mas? Coba kamu ulang, kamu ngomong apa barusan? Kamu jijik ke aku, Hem?" ucap Sonia sambil menghempaskan tangan Wisnu membuat Wisnu ikut berhenti."Iya,""Kamu terlalu di racun oleh Mawar, Mas kamu harus ingat aku adalah orang yang mau sama kamu loh yang membesarkan anak kamu hingga seperti sekarang itu aku, kamu harus ingat itu Mas!" tegas Sonia membuat Wisnu mengangguk."Betul, terima kasih untuk itu. Tapi kamu juga gak boleh lupa Sonia kamu adalah penyebab penderitaan Mawar selama puluhan tahun, cam kan itu!" bantah Wisnu."Sekarang kamu bisa pergi sendiri, saya masih ada urusan dengan Mawar." usir Wisnu."Mas Wisnu kamu berubah–Tit! Tit!Tiba-tiba suara klakson mobil mengagetkan keduanya, Sonia dan Wisnu langsung menoleh bersamaan dengan kaca mobil di buka."Jangan di jalan Pak, Bu mobil saya mau masuk.""Revan.""Mas Revan."Ucap Wisnu dan Sonia berbarengan, Revan yang mendengar itu langsung memperjelas penglihatannya lalu ia menghela nafas panjang."Loh kalian berdua ngapa

    Last Updated : 2024-08-24
  • Penyesalan Mertua Jahat    Nurul Diterima

    "Datang kapan, Nak?""Dari tadi Bu." jawab Alex semakin mempererat pelukannya."Kamu mendengar semuanya?""Hum," dehem Alex membuat Mawar memejamkan matanya sejenak lalu ia berbalik."Apa Ibu boleh minta satu permintaan?" tanya Mawar yang dibalas anggukan oleh Alex."Tentu saja Bu," jawabnya membuat Mawar tersenyum lalu ia mengusap kedua lengan anaknya tersebut.***Disisi lain, Naya sedang duduk-duduk bersama putrinya di belakang menikmati indahnya sore hari.Reza yang baru saja selesai mandi langsung bingung karena tidak melihat Naya di dalam kamar, buru-buru ia memakai bajunya lalu turun ke bawah."Mbok, mau kemana?" tanya Reza saat berpapasan dengan pembantu yang kerja di rumahnya."Mbok pulang dong Pak, kan udah sore." jawab si Mbok membuat Reza terkekeh lalu menggaruk-garuk tengkuknya sekilas."Eh itu Mbok tadi saya beli ketoprak sama lontong sayur lumayan banyak, bawa pulang aja Mbok, sisain empat bungkus aja." suruh Reza membuat si Mbok bingung."Loh … Bapak beli banyak-banyak

    Last Updated : 2024-08-24
  • Penyesalan Mertua Jahat    Sarah Meninggal

    "Terus kenapa?""Aku gak nyangka aja Kak akhirnya aku di terima, ya walaupun masih ada sindiran-sindiran halus dari beberapa orang.Tapi segini aku bersyukur akhirnya diakui, gak pernah nyangka dan gak pernah kebayang aja bakal seperti ini." jawab Nurul sambil menundukkan kepalanya membuat Reza tersenyum lalu ia mencium kening Nurul."Bohong, buktinya aku nerima kamu sangat terima malahan." ucap Reza membuat Nurul menggaruk alisnya sekilas membuat Rey terkekeh melihat ekspresi istrinya tersebut."Sama mertuaku maksudnya Bang." lanjut Nurul menahan kesal membuat Reza tertawa."Iya-iya alhamdulillah sekarang kamu makan yang banyak kemudian istirahat ya, kamu gak boleh mikir apa-apa kamu harus happy ok?""Iya Bang.""Makan lagi, kamu juga Rey makan yang banyak." suruh Reza."Siap Bang.""Satu lagi kamu kalo mau apa-apa bilang jangan diam-diam aja, kalo Abang sama Rey lagi kerja bilang sama Naya aja atau telpon." lanjut Reza sambil mengusap-usap kepala Nurul yang dibalas anggukan oleh Nur

    Last Updated : 2024-08-24
  • Penyesalan Mertua Jahat    Perubahan Neni

    "Ya Allah." gumamnya pelan."Kak ayo masuk kita lihat Sarah." ajak Naya membuat Reza langsung menoleh ke samping melihat istrinya tersebut lalu ia mengangguk.Naya membantu Reza berdiri lalu mereka bertiga masuk ke ruangan tersebut begitu pintu terbuka, Reza kembali mendongakkan kepalanya belum percaya dengan hal yang Sarah alami ini."Ayo Kak mumpung dibolehin."Perlahan Reza mendekat tangannya gemetar membuka penutup kain yang menutupi wajah Sarah."Sarah …." lirih Reza sambil mengusap pipi adiknya itu. Naya yang melihat itu hanya bisa menangis sambil mengusap-usap pundak Reza."Sayang … Abang minta maaf belum bisa menjadi saudara yang baik untuk kamu, belum bisa membahagiakan kamu.Abang minta maaf tidak sepenuhnya peduli sama kamu, tidak menemani kamu disaat-saat sulit ini.Kamu pasti takut banget kan dek di ruang operasi tadi Hem?""Hiks …" Neni tidak kuasa menahan tangisnya ia langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya."Tapi percayalah dek Abang sangat sayang sam

    Last Updated : 2024-08-24
  • Penyesalan Mertua Jahat    Siapa Sangka

    “Walaikumsalam, eh kalian datang.” Ucap Neni dengan girangnya karena melihat Reza, Naya dan Zahra.“Iya Ma, maaf ya kami jarang datang banyak kerjaan soalnya di kantor.” ucap Reza sambil menyalam tangan Neni yang diikuti oleh naya.“Iya gak apa-apa, Mama mau gendong cucu Mama dong.” lanjut Neni lalu ia mengambil alih Zahra dari gendongan naya.“Loh … loh lagi tidur ini.”“Iya Ma, tidur dari rumah tadi.” jawab Naya membuat Neni kaget.“Atuh … kalo tidur kenapa di bawa kalian datang besok aja atau lain kali gak apa-apa kok.” ujar Neni kasian melihat cucunya yang masih tidur pulas membuat naya tersenyum.“Gak apa-apa Ma, bangunin aja udah lama kok itu tidurnya persis kayak ayahnya banget kalo tidur harus dibangunin kalo gak suka bablas.” timpal Naya membuat Reza melotot sedangkan Neni malah terkekeh.“Emang iya? Perasaan gak deh.” bantah Reza.“Iya lah, Kakak emang gitu kalo adu tidur sama Zahra udah cocok dah.” ledek Naya membuat Reza langsung menoel hidung istrinya itu.“Keliatan bange

    Last Updated : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Curhatan Masa Lalu

    "Ya ampun Ma cara ngadepin Sonia aja kamu pikirin, tolonglah Mas ini waktunya buat kita bahagia dulu jangan mikirin ulah Sonia terus dia gak bakal ada habisnya kayak baru kenal pertama kali aja.Kalo dia datang ya kita hadapi lagian Alex udah bayar satpam untuk jaga keamanan rumah ini. Udah Mas jangan dipikirin terus ayo makan." ujar Mawar panjang lebar membuat Wisnu tersenyum bahagia.Saat Mawar hendak berdiri Wisnu menahan tangannya lalu membawanya duduk kembali ke dekatnya."Kamu udah lapar banget?" tanya Wisnu membuat Mawar diam sejenak lalu menggeleng."Belum lapar banget sih Mas." jawab Mawar."Kita rebahan dulu yuk sambil ngobrol-ngobrol aku pengen curhat banyak sama kamu." usul Wisnu membuat Mawar langsung memukul lengan Wisnu pelan."Apaan sih Mas malu tau udah tua juga.""Lah … emang kalo tua ada aturan gak boleh romantis?" tanya Wisnu yang dibalas gelengan oleh Mawar."Ya gak sih.""Ya udah ayo justru kalo udah tua itu dianjurkan untuk semakin romantis supaya langgeng mengh

    Last Updated : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Sifat Khumairah yang Tegas

    "Masih ada yang harus di bicarakan Mbak?" lanjut Humairah karena melihat Sonia menatap tajam dirinya."Sadar diri sih kamu itu perempuan yang baru saja masuk ke kehidupannya, kamu gak tau seperti apa suamimu ini. Jadi jangan terlalu romantis dan terlalu baper dulu nanti sakit hati." ujar Sonia lalu melipat kedua tangannya membuat Humairah tersenyum lalu membenarkan jilbabnya sejenak."Lagi dan lagi sih Mbak saya harus berterima kasih sama mbak karena telah memperingatkan, tapi tetap pada konsep yang pertama saya adalah istrinya saya akan berusaha mengerti suami saya karena bagaimanapun juga kami sudah halal.Apapun aib suami saya itu adalah tanggung jawab saya untuk menutupi dan pelan-pelan membawa suami saya berubah ke yang lebih baik lagi.Tapi sejauh ini yang saya rasakan malah suami saya yang banyak menuntun saya ke yang lebih baik lagi, jadi buat sekarang no comment dan yang perlu sadar disini sebenarnya maaf ya jika lancang ya, Mbak sendiri lah yang wajib sadar diri." jawab Huma

    Last Updated : 2024-08-25

Latest chapter

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ending

    "Mama mau nikah?" tanya Reza menggoda Neni membuat Neni langsung memukul tangan anaknya itu pelan. "Gak lah cukup melihat anak-anak Mama bahagia itu udah lebih dari cukup." jawab Neni membuat Reza terkekeh geli. "Gak apa-apa Ma kalo mau nikah juga, direstuin kok." "Gak usah kurang ajar Reza ..." "Hahah ... Beneran Ma." goda Reza. "Sana urusin istri kamu yang lagi hamil gak usah aneh-aneh kamu tuh yang jangan sampai tergoda oleh wanita manapun." omel Neni membuat Reza tersenyum lalu mengangguk. "Siap Bunda Ratu, Naya tidak akan tergantikan." Jawab Reza. Malam hari setelah semuanya pulang, Neni ke kamar bersama Zahra, ia sudah terbiasa tidur dengan cucunya tersebut. "Kak." panggil Naya bagitu melihat Reza sibuk dengan komputernya. "Hum ... kenapa?" tanya Reza sambil melihat Naya seperti anak kecil ingin meminta sesuatu. "Sini sayang." ucap Reza lalu menarik Naya duduk di pangkuannya. "Mau apa cantik?" tanya Reza sambil menciumi pipi istrinya tersebut. "Em ... peng

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Bunuh Diri

    Dua bulan kemudian Naya mual-mual membuat Reza dan keluarganya bahagia. "Za apa gak kecepatan Zahra punya adik?" tanya Alex saat berkunjung ke rumah Reza. "Gak dong, Zahra udah genap dua tahun nanti adeknya lahir Zahra masuk tiga tahun, yang kecepatan punya adek itu Syakila." jawab Reza dengan santainya membuat Alex melotot. "Silvi gak hamil ya," "Ya iya maksudnya yang kecepatan punya adek itu Syakila kalo misalnya Silvi hamil." "Iya-iya biasa aja kali, o iya Tante Neni berapa lama umroh?" tanya Alex sambil menyeruput kopi. "Dua bulanan semoga pulang dengan selamat." jawab Reza yang diamini oleh Alex. "Gak nyangka ya sekian banyak drama yang terjadi beberapa tahun yang lalu akhirnya kita semuanya bisa tenang menjalani hari, apalagi saya setelah Indri menikah rasanya lega banget." terang Alex membuat Reza mangut-mangut. "Ya begitulah jika tuhan sudah berkehendak yang jahat bisa jadi baik dan yang baik bisa jadi jahat," jawab Reza yang dibalas anggukan oleh Alex. "Tante

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ngidam

    Hampir 30 menit Rifki menunggu Indri, tapi Indri belum keluar-keluar juga membuat Rifki greget. Tok! Tok! Tok! "Indri." "Iya ..." "Keluar saya gak nyuruh kamu lama-lama di dalam." ucap Rifki dengan nada tegas membuat Indri langsung memejamkan matanya. 'Lex ... Kamu tega banget sama aku, kamu gak kasian apa lihat aku.' ucapnya dalam hati lalu ia perlahan membuka pintu. Ceklek! Deg! Rifki langsung menelan salivanya dengan susah payah begitu melihat Indri hanya memakai handuk sepaha. "Aku lupa bawa baju ganti." ucapnya membuat Rifki mengalihkan pandangannya sekilas. "Iya, ayo sholat dulu." ajak Rifki lalu mereka melakukan sholat berjamaah. Setelah selesai sholat, Indri membuka mukenahnya lalu ia berjalan ke dekat lemari hendak mengambil baju. Saat ia berjinjit tiba-tiba ia kaget melihat tangan Rifki melingkar di perutnya. "Ri--rifki-- "Aku kangen banget sama kamu." ucap Rifki dengan napas berat membuat Indri merinding. "Aku mau pake baju dulu." lanjut Indri y

  • Penyesalan Mertua Jahat    Tidak Bisa Kabur Lagi

    [Bukannya gak menghargai atau gimana ya Indri, punten ini mah maaf ... Dari kemaren-kemaren bukannya kamu udah tunangan bahan denger-denger gosipnya udah mau nikah kok sekarang baru mau lagi?] tanya Alex blak-blakan. [Kemaren itu aku kabur Lex dan sekarang dipaksa pulang sama Ayah dan beneran mau dinikahin besok, hiks ...] Silvi yang melihat itu pura-pura tidak mendengar ia fokus pada Syakila. "Kita keluar yuk sayang." ucap Silvi sambil menciumi pipi putrinya itu lalu ia melangkah hendak keluar. Baru dua langkah tiba-tiba tangannya dicekal oleh Alex membuat Silvi berhenti lalu mendongak. Cup! Tiba-tiba ada Alex mengecup bibirnya membuat Silvi mematung. [Sekarang gini, ikuti apa yang disarankan orang tuamu karena orang tua biasanya tau apa yang terbaik untuk anaknya.] jawab Alex yang masih setia memegang tangan Silvi. [Tapi le-- [Udah jangan ngeluh terus kehidupan ini gak gitu-gitu aja, sama halnya kayak saya dan Silvi sudah jadi orang tua dan ya ... Udah otw anak ke d

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova

    "Iya Om." jawab Nova membuat laki-laki itu panik bukan main. "Anak siapa?" "Ya anak Om lah sama teman-teman Om itu." jawab Nova yang dibalas gelengan oleh laki-laki paruh baya itu. "Gak mungkin saya gak pernah ngeluarin di dalam kamu bohong, pasti itu kerjaan kamu sama laki-laki lain." tuduh laki-laki itu membuat Nova melotot. "Om! Ini anak Om Budi saya gak pernah sama siapa-siapa semenjak di booking sama Om!" bantah Nova. "Ok kalo itu benar ulahku sekarang gugurkan saja, saya kasih uang." suruh Budi membuat Nova menyunggingkan senyum. "Iya Om, aku minta 50 juta Om harus tanggung jawab ini." ujar Nova membuat Budi mau tidak mau mengangguk. "Tapi ini kamu harus benar-benar menggugurkan anak itu karena jika tidak saya tidak mau tanggung jawab lagi mau gimanapun juga." ancam Budi membuat Nov. "Iya Om aman nanti aku gugurin, Om mau gak?" goda Nova membuat Budi tersenyum miring. "Tanpa kamu suruh pun aku akan tetap mengambil alih itu." jawab Budi lalu mendorong Nova ke ran

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Hamil

    Sore hari setelah Alex dan Silvi pulang. Reza sedang berdiri di dekat jendela kamar sambil bersedekap dada. Ceklek! Naya yang baru saja masuk langsung mengunci pintu lalu mendekati suaminya itu. 'Kak Reza kenapa lagi ya? Jangan bilang dia lupa Ingatan lagi.' ucap Naya dalam hati lalu memberanikan diri memegang tangan Reza. "Kak ..." "Hum." Reza kaget lalu menoleh ke samping, detik kemudian bibirnya tersenyum manis. "Kakak mikirin apa?" tanya Naya, Reza langsung membawa Naya berdiri di depannya menghadapi jendela. Lalu Reza memeluk istrinya itu dari belakang menyandarkan kepalanya di bahu Naya membuat Naya sedikit kaget, ia menoleh kesamping bertepatan dengan wajah Reza di dekatnya. Cup! "Zahra mana sayang? tanya Reza membuat Naya tersenyum lalu ia mencium kembali pipi suaminya itu. "Zahara dibawa jalan-jalan sama Nurul, Rey sama Mama." jawab Naya. "Oh mereka jalan-jalan, kamu kenapa gak ikut?" tanya Reza. "Mau sama Kakak aja." jawab Naya pelan membuat Reza terse

  • Penyesalan Mertua Jahat    Sadar

    Setelah Dokter pulang Reza belum kunjung sadar membuat rasa takut dan panik masih menghantui Naya dan yang lainnya. Tidak beberapa lama kemudian terdengar suara mobil terparkir di halaman. "Siapa yang datang Rey?" tanya Naya, Rey langsung melihat ke arah jendela. "Bang Alex, Kak." jawab Rey membuat Naya mangut-mangut. "Assalamualaikum, waduh rame banget ini, ada apa?" ucap Alex yang sudah berdiri diambang pintu kamar membuat yang lain menoleh. "Walaikumsalam." "Eh … kenapa ini? Reza kenapa?" tanya Alex bingung. "Pingsan Kak." "Hah? Kok bisa?" tanya Alex lagi. "Gak tau tadi lagi berdua doang disini sama Zahra, tiba-tiba aku datang Kak Reza udah gak sadarkan diri di tambah Zahra duduk di dadanya." terang Naya membuat Alex kaget sekaligus lucu mendengarnya. "Zahra mana?" "Tuh." tunjuk Naya, Zahra yang sedang asik dengan bonekanya tidak menyadari Alex sudah di dekatnya. "Zahra …" "Ha …" sahut Zahra sambil mendongak membuat Alex gemas lalu mencubit pipi gembul itu.

  • Penyesalan Mertua Jahat    Terbentur

    Keesokan harinya Naya bangun terlebih dahulu, ia melihat Reza masih tidur pulas. Tanpa membuang waktu ia langsung mengerjakan tugasnya sebagaimana ia seorang istri. Pukul 5.30 Naya mendekati Reza pelan-pelan ia mulai membangunkan suaminya itu. "Kak ..." panggil Naya sambil menggoyang-goyangkan tangan Reza membuat sang empu mulai terusik kemudian membuka matanya. "Hem." dehem Reza lalu ia bangkit dari ranjang menunaikan ibadah sholat subuh. Sedangkan Naya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang lalu ia memilih keluar dari kamar. 15 menit kemudian Reza sudah selesai melakukan sholat, ia bangkit lalu melihat ke arah ranjang Zahra. Dan benar saja anak kecil itu sudah duduk disana membuat bibir Reza tersenyum lalu ia menggendong Zahra. "Anak kecil udah bangun?" ucap Reza membuat Naya mengusap-usap wajahnya. "Ayo kita cuci muka dulu biar gak ngantuk lagi." lanjut Reza lalu ia membawa Zahra ke kamar mandi mengusap air ke wajah Zahra. Hal itu membuat Zahra sedikit kaget kar

  • Penyesalan Mertua Jahat    Bertemu

    Tiba-tiba saja air mata Naya semakin deras memastikan yang didepannya itu adalah RezaBegitu Reza sangat dekat Naya bahu Naya kembali bergetar hebat seolah-olah memberitahu jika dirinya tidak sedang baik-baik saja."Hiks ... Kakak ..." pinta Naya selirih mungkin membuat laki-laki itu membuka kacamatanya lalu menatap Naya bingung."Kakak baik-baik aja kah?""Kamu siapa ya?"Jleb!Naya langsung luruh ke lantai ia tidak bisa lah menopang tubuhnya."Eh ... Kenapa kamu malah duduk? Apa kamu mengenal saya?" tanya Reza membuat Naya tidak bisa menjawab apa-apa lagi."Eh Bu ... Kenapa ini?" tiba-tiba security menghampiri Naya yang duduk di lantai."Mbak kenapa ayo saya bantu berdiri saya antarkan pulang ya Mbak." ucap satpam tersebut karena ia sudah benar-benar kasihan sama Naya.Naya hanya diam dibantu security tersebut untuk berdiri matanya terus menatap Reza tapi lidahnya sudah kaku dan kelu."Ayo Mbak jangan begini terus setiap hari kasian keluarga Mbak." nasehat security tersebut."Saya b

DMCA.com Protection Status