"Hah? Itu ...."Regen merasa sedikit kesulitan.Ini adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.Owen dengan nada dingin berkata, "Nggak bisa?""Bu ... bukan."Regen tentu saja tidak berani membantahnya.Dia mana berani menyinggung sosok dewa uang seperti Owen.Setelah diperintah Owen, Regen berbisik kepada pengawas untuk memindahkan Naomi ke ruangan ujian di sebelah.Naomi mengerutkan alisnya.Apa yang terjadi?Ketika pindah ke ruang ujian sebelah, pengawas menyuruh Naomi untuk duduk.Owen berdiri di depan jendela ruang ujian."Naomi, kamu baca soalnya, lalu jawablah secara lisan. Aku akan membantumu mencatatnya."Sikap pengawas sangat sopan. Pengawas itu tidak menyangka ada jalan pintas untuk mahasiswa hingga ujian di ruangan lain."Bu, aku bisa menjawab soal ini di ruang ujian tadi.""Ini adalah keputusan dari pimpinan. Tanganmu yang kesulitan menulis akan memengaruhi kelulusan."Setelah mengatakannya, pengawas itu mengambil lembar ujian yang sudah dijawab setengah NaomiPen
Melihat pengawas yang sedang melamun, Regen menanyakan, "Kenapa kamu melamun? Apa Nona Naomi bisa menjawabnya?"Pengawas itu tidak tahu bagaimana menjawab Regen, dia hanya memberikan hasil ujian Naomi kepada Regen.Semua soal ujian sudah dipenuhi dengan jawaban yang lengkap, tepat, bahkan jelas.Regen dengan tidak percaya, dia lanjut melihat soal di lembaran belakang, siapa sangka jawabannya benar semua!"Apa kamu membocorkan jawabannya?"Ketika ditanya oleh Regen, pengawas itu langsung melambaikan tangan dan berkata, "Nggak! Aku nggak memberikan jawaban!"Guru pengawas dengan serius berkata, "Tadi aku nggak membantunya sama sekali. Dia sendiri yang menjawab semua soal ini."Regen sangat terkejut ketika mendengar Naomi menjawab semuanya sendiri.Bukankah si Naomi cuti kuliah?'Kenapa dia begitu pintar?'Di saat ini, mahasiswa di luar ruang ujian melihat ke arah Naomi. Tatapan dari mereka semua dipenuhi dengan kecurigaan."Kenapa dia boleh ujian di ruangan yang berbeda?""Bukankah karen
Ketika melihat kertas contekan di lantai, wajah Rochelle perlahan-lahan menjadi kaku.Rochelle mengira kertas contekannya sudah hilang. Siapa sangka malah berada di tangan Owen."Rektor bilang nilaimu akhir-akhir ini menurun parah, jadi aku pergi melihat hasil ujianmu. Guru pengawas menemukan kertas ini di sekitar tempat dudukmu. Ini adalah tulisanmu, aku bisa mengenalnya. Apa kamu masih nggak mau mengaku?"Owen menunjukkan bukti contekan di hadapan Rochelle."Owen .... Dengarkan penjelasanku ...."Rochelle terus mengendalikan emosinya, tapi Owen sudah tidak ingin mendengar penjelasannya lagi."Kurasa nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi."Owen mengembalikan kertas contekan kepada Rochelle, lalu membalikkan badannya dan menyuruh Heri untuk membuka pintu mobil."Owen!"Sekeras apa pun Rochelle berteriak, Owen tidak berniat untuk turun dari mobil lagi."Pak Owen, bukankah kamu terlalu kejam terhadap Nona Rochelle?""Apa aku belum cukup memanjakannya? Lihat saja apa yang telah dilakuk
Di dalam mobil.Naomi membuka pintu mobil dengan kesal.Melihat ekspresi Naomi yang sangat menakutkan, Richard malah dengan santai berkata, "Nona Naomi memang orang yang gampang lupa budi, ya. Beberapa hari lalu masih menganggap aku sebagai gurumu, hari ini kamu malah pura-pura nggak mengenalku.""Pak Richard, kuakui mobilmu sangat mewah dan mahal, tapi tolong jangan setiap kali berhenti di depan kampus, boleh? Kamu hanya membawa pengaruh buruk saja.""Apa yang buruk?""Berdampak buruk bagi nama baikku."Kata Naomi dengan sangat jelas.Richard dengan tidak peduli berkata, "Aku hanya melakukan sesuatu yang praktis, bermanfaat bagi diriku. Aku nggak akan memedulikan nama baik orang lain.""Kamu ...."Tidak heran dia adalah pria yang bersaing sengit dengan Owen di kehidupan sebelumnya.Naomi menahan emosinya.Apa yang bisa dilakukan selain menahan emosi? Bertengkar dengan Richard?Hasilnya pasti Naomi yang mati.Naomi membayangkan 100 cara kematian dirinya.Pada akhirnya, dia memutuskan u
"Makan malam mewah apa?"Suwandi tidak tahu apa yang terjadi.Ada Richard dan James di raja hemat di sini, bagaimana mungkin mereka ada makan malam mewah?Suwandi tidak pernah makan malam lezat selama di Kediaman Surya.Suwandi hampir saja mengatakan isi hatinya.Pada akhirnya, dia bertanya kepada James, "Makan malam apa? Makan malam mewah dari mana?""Nona Naomi bilang, malam ini dia mau buat makan malam mewah sebagai tanda terima kasih untuk Pak Suwandi.""Berterima kasih? Kenapa berterima kasih padaku?""Karena obat salepmu."Suwandi tercengang setelah mendapat jawaban James. "Kalau begitu, dia seharusnya berterima kasih pada Richard, kenapa malah kepadaku? Richard membayarku, kok."Salep itu membutuhkan biaya penelitian, Richard lah yang membayar semuanya.Richard memang sangat pelit terhadap diri sendiri, dia bahkan menjalani hidup dengan sangat sederhana.Akan tetapi, dia sangat royal dalam hal yang istimewa.Seperti penelitian salep luka Naomi kali ini, sebenarnya tidak ada yang
Suwandi melihat Richard yang ada di belakangnya. Dia dengan pasrah berkata, "Oke, aku beli sayur dulu. Kalian lanjutkan."Setelah itu, Suwandi langsung mengambil kunci mobil dan keluar dari Kediaman Surya."Kenapa dia pergi begitu cepat?"Naomi terus melihat Suwandi hingga pandangannya dihalangi oleh Richard. Richard berkata, "Di mana salep yang kuberikan?""Ini ada di kantongku."Naomi mengatakan sambil menunjukkan salep itu.Richard mengambil salep dari tangan Naomi, dia berkata, "Kemari."Meskipun Naomi tidak tahu tujuannya Richard, dia tetap mengikuti Richard berjalan ke ruang tamu. Setelah itu, Richard menyuruh Naomi duduk di sofa, kemudian membuka salep itu dan mengoleskan di punggung tangan Naomi."Ssttt."Naomi kesakitan hingga menarik napas panjang karena sentuhan dari Richard terlalu kuat.Richard menatapnya sejenak, kemudian gerakan tangannya juga menjadi lembut.Richard tidak pernah mengoleskan obat untuk orang lain, jadi dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya.Perempuan
"Sebelumnya aku melemparmu ke kasur, apa pinggangmu ....""Nggak terluka! Nggak!"Mata Naomi melotot sebulat lonceng.Naomi dalam hati berkata, 'Richard, apa kamu nggak merasa sungkan? Apa kamu ingin mengoleskan obat di pinggangku juga?'Melihat tatapan Naomi yang dipenuhi dengan penolakan, Richard langsung mengerutkan alisnya.Dia tidak tahu apa maksud dari ekspresi Naomi yang ada di hadapannya.Bagi Richard, memberikan obat hanya sekadar memberikan obat, tidak ada bedanya terhadap pria dan wanita.Namun, bagi Naomi itu adalah dua hal yang berbeda.Mengolesi obat membedakan pria dan wanita."Pak Richard, barusan Pak Suwandi telepon. Dia tanya mau beli sayuran lain nggak, karena malam ini mungkin ada banyak masakan daging.""Nggak perlu, beli sesuai yang dibutuhkan Nona Naomi saja.""Oke."Naomi masih ingat Suwandi pernah bilang kalau Richard sama seperti Naomi, mereka tidak tertarik pada makanan daging berat.Mengingat kamar hotel yang pernah ditinggal Richard sebelumnya, Naomi mengin
"Tanganmu masih terluka, apa kamu bisa memasak?"Suwandi berkata, "Sebagai seorang dokter, aku harus menasihatimu, lebih baik kamu meminta bantuan orang lain untuk bagian memotong. Bagaimana kalau tanganmu bergetar dan nggak sengaja memotong jari tangan sendiri?"Sebelum Naomi berencana untuk memasak, dia tidak mempertimbangkan hal ini. Ketika Suwandi mengatakannya, Naomi baru sadar kalau dia memang harus mencari orang untuk membantunya memotong sayuran.Naomi langsung melihat ke arah Suwandi.Merasa Naomi sedang melihatnya, Suwandi langsung berkata, "Kemampuan memotongku nggak sebagus Richard. Aku suruh dia membantumu saja."Setelah mengatakannya, Suwandi langsung berjalan ke atas karena tidak ingin lama-lama di dapur.Di atas, Suwandi mengetuk pintu Richard, tapi Richard tidak buka pintunya. Suwandi langsung berteriak, "Richard! Keluar! Turun ke bawah bantu Nona Naomi memotong sayuran!"Setelah mengatakannya, Suwandi tidak lupa untuk berbisik, "Ini adalah kesempatan bagus untukmu, lo
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe
Video itu menunjukkan Rochelle menarik Owen dan memohonnya untuk masalah kelulusan.Video itu tidak panjang, tapi jumlah repost-nya sudah melebihi sepuluh ribu, bahkan ada yang berniat melaporkan video ini ke dinas pendidikan.Kalau memang seperti ini, Owen juga tidak bisa melindunginya lagi.Dalam seketika, Rochelle seperti bola meletus yang terjatuh di kursi dengan pasrah.Semua mahasiswa di dalam kelas menatap Rochelle dengan tatapan aneh.Ekspresi Rochelle menjadi sangat buruk.Dia tidak pernah menghadapi tatapan dari orang-orang yang seperti ini.Naomi di luar kelas menyaksikan semua keseruan ini.Seorang wanita yang sangat dicintai Owen, ternyata juga bisa merasakan tatapan seperti ini?Dilihat dengan tatapan seperti ini, pasti merasa sedih, 'kan?'Sebelumnya saat Naomi dituduh menyontek, mereka juga menatapnya dengan tatapan seperti ini.Sekarang, Naomi hanya mengembalikan semuanya kepada Rochelle.Rochelle di dalam kelas juga melihat keberadaan Naomi.Rochelle langsung berlari
Ketika mendengar Rochelle bisa lulus dengan lancar, Naomi mengira dia salah dengar. "Rochelle lulus dengan lancar? Kenapa bisa begitu? Dia yang memulainya, kenapa dia nggak mendapat hukuman apa pun?""Ini adalah keputusan dari komisi disiplin mahasiswa. Rektor telah diselidiki dan dicabut dari jabatannya. Rektor baru Universitas Chandala akan mulai menjabat dalam beberapa hari ini. Ini adalah hasil yang terbaik.""Apakah karena Owen?"Naomi menanyakan keraguannya.Namun, dia pun segera tertawa lagi.Dia merasa pertanyaannya memang sangat bodoh.Di Kota Lordus, siapa lagi yang punya kekuasaan sebesar ini selain Owen?Peter pelan-pelan berkata, "Kamu sudah berusaha, tapi siapa suruh dukungannya lebih kuat darimu? Kali ini, kamu terpaksa harus menerimanya."Naomi mendongak setelah mendengar kata-kata Peter."Kenapa melihatku?"Peter mengerutkan alisnya."Apa Pak Peter mengaku kalau dirimu lebih lemah dari Owen?""Aku nggak pernah bilang kalau aku adalah pendukungmu.""Tapi, sekarang kita