Di dalam kotak makan hanya ada bubur daging telur asin, telur ayam dan acar.Makanan ini terlihat sangat sederhana dan tidak membangkitkan selera untuk makan.Naomi melihatnya dan berkata, "Aku nggak mau makan ini.""Kamu mau makan apa?"Naomi sengaja berkata, "Seingatku dari Rumah Sakit Nasional belok kiri 100 meter ada tempat jual bakpao yang buka 24 jam. Aku lumayan menyukainya. Pak Owen, boleh tolong belikan?"Setelah mendengarnya, Owen menahan emosinya dan berkata, "Tunggu."Owen pun langsung berjalan keluar.Melihat Owen sudah keluar, Naomi mulai makan bubur daging telur asin yang sudah dibuka."Hmmm! Lumayan lezat!"Owen sudah keluar dari rumah sakit. Di larut malam seperti ini, lampu perumahan di sekeliling sudah padam dan tersisa lampu jalanan saja.Owen berjalan ke arah kiri dari Rumah Sakit Nasional sesuai yang dikatakan Naomi, tapi dia sudah berjalan lebih dari 100 meter juga belum menemukan toko bakpao tersebut.Terakhir, Owen memutuskan untuk menghubungi Naomi.Panggilan
Kalau Owen dan Naomi menikah, apakah puluhan tahun kemudian juga akan seperti ini?Ibu pemilik toko memberikan bungkusan bakpao kepada Owen, lalu berkata dengan senyuman ramah, "Semoga pacarmu lekas sembuh, ya."Owen pun tersenyum kemudian memindai QRIS untuk melakukan pembayaran.Kedua pasutri sangat terkejut melihat Owen memberikan 20 juta untuk mereka! Ketika mereka mengejarnya, Owen malah sudah naik taksi.Di dalam kamar pasien.Naomi sudah menghabiskan buburnya.Owen menyalakan lampu kamar, melihat bubur yang sudah habis di meja makan, Owen langsung meletakkan bakpao yang dibelinya ke atas meja.Naomi mengerutkan alis ketika melihat bakpao yang sangat banyak. "Kenapa banyak sekali?""Aku nggak tahu kamu suka makan rasa apa, jadi aku beli dua untuk masing-masing rasa."Owen membantu Naomi membereskan sampah di meja.Naomi malah berkata, "Kamu lama sekali, aku sekarang sudah kenyang.""Oh."Owen malah tidak memberikan reaksi lain!Naomi mengernyit berkata, "Kamu nggak marah?""Aku t
Keesokan harinya, Owen menyuruh pembantu dan sopir mengantar Naomi pulang, lalu dia pergi ke Grup Pandawa untuk rapat.Owen sama sekali tidak mendengar informasi rapat hari ini. Semua pikirannya dipenuhi dengan gambaran Naomi memakinya kemarin malam di kamar pasien.Teringat Naomi sengaja berpura-pura, Owen merasa sangat lucu hingga tanpa sadar tersenyum lebar.Semua orang di ruangan rapat terkejut melihatnya.Apa yang terjadi pada Owen?"Uhuk! Uhuk!"Heri berdeham sebentar mengingatkan Owen untuk menjaga sikapnya.Kini, Owen baru menyadari kalau semua orang di ruangan rapat sedang melihatnya.Dalam sekejap, senyuman Owen langsung menghilang. Dia berkata dengan nada dingin, "Oke. Lanjutkan sesuai rancangan kerja sama ini saja.""Pak Owen, masih ada sesuatu."Seorang manajer berkata, "Lahan pinggiran Kota Sukoli sudah mulai digali beberapa hari. Kemarin mereka memberikan kabar kalau ditemukan mata air, yang kebetulan bertabrakan dengan proyek resor pemandian air panas akhir tahun kita.
Melihat Owen sudah mengetahui kabar ini, Naomi pura-pura tidak tahu dan menjawabnya, "Pak Owen, aku nggak ngerti maksudmu. Bagaimana mungkin aku tahu apa yang dipikirkan pemerintah? Bagaimana mungkin juga aku bisa tahu lebih awal?""Kamu nggak tahu? Jadi, bagaimana dengan ini?"Owen melempar koran di tangannya kepada Naomi dan berkata, "Sumber mata air ditemukan di pinggiran Kota Sukoli. Apa kamu juga nggak tahu hal ini?""Benarkah?"Naomi pura-pura terkejut dan berkata, "Wah! Aku cuman asal beli tahan! Apa aku segera menjadi kaya?""Naomi Irawan!"Ekspresi Owen berubah menjadi semakin menakutkan.Naomi hanya berbaring di tempat tidur dengan sangat cuek.Owen berkata dengan nada berat, "Grup Pandawa mau membeli lahan ini. Aku akan mengirimkan kontraknya kepadamu, kamu hanya perlu tanda tangan saja.""Maaf, Pak Owen. Aku nggak bilang mau menjualnya untukmu."Melihat Naomi begitu tidak tahu diri, Owen langsung berkata, "Kamu pasti tahu proyek pemandian air panas yang dikembangkan Grup Pa
Mendengar Peter merebut lahan ini, Owen langsung berdiri dan berkata, "Apa yang kamu katakan?""Pak Owen, bagaimana mungkin seorang wanita sepertiku memahami investasi? Selain itu, bukan aku juga yang beli lahan itu, si Peter yang mau beli. Kamu juga tahu kalau saat itu aku belum punya hak kuasa Keluarga Irawan, bagaimana mungkin aku punya uang satu triliun? Kalau Pak Owen menginginkan lahan itu, kamu cari Pak Peter saja, selama dia mau menjual untukmu."Meskipun Naomi menunjukkan wajah tidak bersalah, Owen tetap tidak beranggapan kalau Naomi berniat baik."Naomi, apa kamu sedang bercanda? Kamu sendiri yang beli lahan ini, tapi kamu memberikan kepada orang lain begitu saja?""Bukan begitu, Pak Owen. Saat itu yang Pak Peter yang keluar uang, sekarang dia mau ambil kembali, apa yang bisa kulakukan? Tentu saja aku harus mengembalikannya."Naomi menghela napas panjang dan berkata, "Sejujurnya, aku juga menyesal. Kalau sejak awal aku tahu nilai lahan ini begitu tinggi, seharusnya saat itu a
"Kejadian separah ini, dia harus dikeluarkan!""Aku juga mendukung dia dikeluarkan."....Para pengajar di ruang rapat mulai mengangkat tangan mereka.Di saat ini, Vivi yang sedang menunggu pemberitahuan kampus sudah keringat dingin.Di dalam ruangan kelas, Vivi menahan lengan Rochelle sambil bertanya, "Rochelle, menurutmu apakah aku akan disuruh mengundurkan diri dari kampus? Bisa nggak, ya?"Melihat Vivi begitu panik, Cindy pun menasihatinya, "Vivi, kamu jangan panik, deh. Kamu, kan nggak sengaja menginjak tangannya. Bagaimana mungkin kamu disuruh putus kuliah? Selain itu, Rochelle pasti sudah membicarakannya dengan Pak Owen. Menurutku, masalah ini pasti akan selesai sampai di sini."Setelah mengatakannya, Cindy melihat Rochelle yang hanya duduk diam, lalu berkata, "Benar 'kan, Rochelle?"Rochelle hanya tersenyum canggung.Rochelle sama sekali tidak memberi tahu Vivi dan Cindy kalau dirinya tidak memohon untuk Vivi.Kemarin Rochelle baru sampai di rumah sakit saja sudah langsung dita
Di saat semua mahasiswa mengira Peter datang untuk membahas masalah Rochelle untuk ke luar negeri, tapi Peter malah dengan santai menyebutkan nama Vivi. "Vivi Lukman."Seluruh tubuh Vivi langsung gemetar ketika dipanggil Peter."Ya ...."Vivi berdiri dengan sangat tegang. Dia masih tidak tahu tujuan kedatangan Peter, seorang pengawal masuk dan memberikan selembar pengumuman darurat kepada Peter.Tanpa membaca surat itu, Peter langsung melempar ke arah Vivi dan berkata, "Kamu disarankan putus kuliah.""Syuhh."Surat pemberitahuan langsung dilempar ke arah Vivi.Vivi menjawab, "Nggak mungkin!"Vivi buru-buru mengambil surat pemberitahuan di lantai, dia buka amplopnya dengan tidak percaya, sambil membaca isi surat yang menyuruhnya untuk putus kuliah.Seluruh tubuh Vivi menjadi kaku setelah membacanya.Putus kuliah ....Kenapa disuruh putus kuliah?Vivi segera melihat ke arah Rochelle yang ada di sampingnya.Ekspresi Rochelle juga terlihat tidak baik-baik saja.Siapa yang tidak tahu kalau
Setelah menyadari tatapan dari Peter, beberapa mahasiswi itu langsung terdiam.Ketika Peter sudah mau pergi, Rochelle tiba-tiba berdiri dan berkata, "Pak Peter, ada yang mau kubicarakan denganmu."Sebenarnya Rochelle ingin menunjukkan pembelaan untuk teman dekatnya di depan semua orang, tapi sebelum Rochelle mengatakannya, Peter malah dengan santai berkata, "Oh ya, Nona Rochelle jangan pikirkan masalah keluar negeri lagi. Kuota kampus kita sudah diberikan kepada mahasiswa lain. Tapi, dengan koneksi dan kemampuan keluargamu, seharusnya bukan hal sulit bagimu untuk ke luar negeri."Wajah Rochelle langsung menjadi pucat setelah mendengarnya.Cindy pun terkejut, dia berkata, "Bagaimana mungkin?! Nilai Rochelle adalah yang terbaik dari semua kelas! Bagaimana mungkin bukan dia yang mendapatkan kuota beasiswa ke luar negeri?""Betul! Nilai Rochelle adalah yang terbaik di kelas kita! Bukankah sebelumnya Rochelle sudah terpilih untuk ke luar negeri?"Beberapa mahasiswa saling bertatapan dengan
"Sekarang, aku beri tahu kamu, kamu bukanlah pewaris Keluarga Irawan, kamu juga bukan putra dari ayahku. Dari segi hukum, kamu dan ibumu sama sekali nggak ada hubungannya dengan Keluarga Irawan. Terimalah kenyataan ini, Tuan Muda Michael."Kata terakhir Naomi dipenuhi dengan penghinaan.Di kehidupan sebelumnya, Naomi dengan baik hati menyerahkan perusahaan kepada Sarah dan Michael, tapi mereka malah membuat perusahaannya bangkrut dalam waktu tiga tahun.Saat itu, Sarah bahkan kabur bersama Michael dan Sunardi.Kali ini, Naomi tidak akan membiarkan Sarah dan Michael punya hubungan setitik pun dengan Grup Irawan lagi."Bawa dia keluar."Nada bicara Naomi sangat dingin.Pengawal Keluarga Irawan segera menarik Michael berjalan ke arah pintu Kediaman Irawan.Michael memakai sandal jepit, dia dikeluarkan dari Kediaman Irawan dengan kondisi mengenaskan dan tidak ada kesempatan untuk melakukan perlawanan."Bereskan semua barang-barang Sarah dan Michael, lalu buang semuanya.""Baik, Nona Naomi.
Menjelang sore hari, Michael masih menunggu di rumah, dia masih belum mendapat telepon balik dari Naomi.Saat Michael melihat mobil Grup Irawan masuk ke halaman Kediaman Irawan, dia langsung berlari keluar.Naomi baru saja turun dari mobil, Michael langsung memarahinya, "Kenapa kamu nggak angkat teleponku? Apa kamu tahu apa yang terjadi di rumah? Cepat ikut denganku ke rumah sakit untuk membebaskan ibu!"Michael mengatakan dengan nada perintah. Dia bahkan menarik lengan Naomi untuk pergi ke kantor polisi.Siapa sangka kalau Naomi malah langsung mendorong Michael.Michael sangat terkejut ketika didorong Naomi, dia menatapnya dan berkata, "Naomi! Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu mendorongku?!"Michael selalu bersikap arogan di Kediaman Irawan.Dia tidak menyangka kalau Naomi berani mendorongnya.Ketika Michael mau memukul Naomi, Dian langsung berdiri di depan Naomi. Hanya dengan satu tarikan saja, Michael sudah kehilangan kemampuan untuk melawan."Dian! Kenapa kamu juga ikut menjadi g
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe